DEFINITION
ENGINE CLASIFICATION
DIFFERENT OF ENGINE GASOLINE & DIESEL
ENGINE 2 & 4 STROKE
COMBUSTION ELEMENTS
JOB PROCESS
ENGINE PERFORMANCE
ENGINE SYSTEM
DEFINITION
ENGINE
INTERNAL EXTERNAL
COMBUSTION COMBUSTION
ENGINE ENGINE
JET ENGINE RECIPROCATING ROTARY TURBINE UAP TURBINE GAS MESIN UAP
(PISTON) (WANKEL)
DIESEL GASOLINE/
GAS
78
78 21
21
Lapisan Atmosfer
mengandung:
* 21% Oksigen
* 78% Nitrogen
* 1% Lain-lain
Syarat Udara
Udara yang dibutuhkan dalam pembakaran pada
engine adalah yang mempunyai kerapatan (density)
yang tinggi, sehingga banyak mengandung O2..
Sejuk/kelembaban
Temperatur
BAHAN BAKAR (FUEL)
PERBANDINGAN UDARA & BB
TABEL CALORIFIC
VALUE
JENIS Gross Calorific
BAHAN BAKAR Value
Minyak tanah 19.740 btu/lb
Minyak solar 19.570 btu/lb
Minyak diesel 19.140 btu/lb
Minyak bakar 18.635btu/lb
Sumber: Buku Bahan Bakar Pertamina
PANAS (HEAT)
Gasoline,
Panas pada engine gasoline diperoleh dari
letikan bunga api spark plug.
Diesel
Panas pada engine diesel diperoleh dari
udara yang dikompresikan dalam ruang
bakar.
Proses Terjadinya Panas
Gasoline Engine
Pada gasoline engine yang dihisap adalah
Udara + Bahan bakar.
Diesel Engine
Pada diesel engine yang dihisap adalah
Udara murni.
COMPRESSION
STROKE
Compression
Piston bergerak dari BDC ke TDC
Kedua valve menutup
Udara dikompresikan Panas
(karena ruangnya dipersempit)
120 1200
100 1000
80 800
60 600
40 400
20 200
0 4 8 12 16 18 24 28 32
PERBANDINGAN KOMPRESI
Fungsi Over-lapping:
a. Proses pembilasan ruang bakar
b. Membuka intake port lebih awal,
sehingga pemasukan udara lebih
banyak.
PERFORMANCE
ENGINE
Kemampuan (performance) engine dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Displacement (volume langkah total)
2. Compression ratio
3. Efisiensi panas
• Volume Langkah Total
VL = . D2 . L . n
Keterangan:
VL = Volume langkah total (Displacement)………cc
D = Diameter silinder ……………………………cm
L = Langkah piston (stroke) …………………….cm
n = Jumlah silinder
Diameter of bore
Stroke Volume
Length of
Stroke
• Compression Ratio
Effective work
Exhaust loss
Cooling loss
Mechanical loss
Heat generated
A : Exhaust loss 30%
B : Cooling loss 30%
C : Mechanicals loss 7%
A
Losses
Heat
B
C
Effective Heat
Penjelasan
Effective Work
Jumlah panas yang efektif menjadi tenaga putar pada crankshaft
Exhaust Loss
Jumlah panas yang hilang bersama gas buang
Cooling Loss
Engine harus memberikan panas yang terus-menerus, dan untuk mencegah
over-heating engine harus didinginkan dengan coolant & oil. Panas yang
hilang akibat pendinginan disebut cooling loss.
Mechanical Loss
Panas yang hilang akibat untuk menggerakkan aksesoris, seperti: pompa-2,
valve dan kerugian gesekan.
Perbandingan Efisiensi Panas
I T E M GASOLINE DIESEL
Efektif work 24 – 30% 30 – 37%
Exhaust loss 35% 30%
Cooling loss 30% 30%
Mechanical loss 7% 7%
Firing Order
Engine 4 Cylinder
Dengan FO : 1 - 3 - 4 - 2
Engine 6 Cylinder
Dengan FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
Bentuk Crankshaft
1 4
1/4
2 3
2/3
6 Cylinder
FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4
1/6
5/2 3/4
Penyebaran Power
1 P E I C
2 E I C P
3 C P E I
4 I C P E