Anda di halaman 1dari 28

By.

Putri Mawardani
1110097000020
 Definisi
 Bentuk Struktur termoplastik
 Sifat-sifat khusus Termoplastik
 Contoh Plastik Termoplastik
 Proses Pembentukan Termoplastik
 Pengujian
 (n) resin sintesis yg dapat dilembutkan dng
menggunakan kalor, tetapi memperoleh kembali
sifat asalnya pd pendinginan

 Termoplastik adalah jenis plastik yang menjadi


lunak jika dipanaskan dan akan mengeras jika
didinginkan dan proses ini bisa dilakukan berulang
kali. Nama termoplastik diperoleh dari sifat plastik
ini yang bisa dibentuk ulang dengan proses
pemanasan. Secara sederhana termoplastik adalah
jenis plastik yang bisa di daur ulang.
Berupa material padatan pada temperatur ruang tetapi berubah menjadi cairan
kental ketika dipanaskan pada temperatur beberapa ratus derajat saja.
Karakteristik ini menyebabkan termoplastik mudah dan ekonomis difabrikasi
menjadi beragam bentuk.
Dapat diberikan siklus pemanasan-pendinginan berulang kali tanpa degradasi
berarti.
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan
terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak
dan didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali,
sehingga dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang
berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang baru.
 Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis
polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang
antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang. Bentuk struktur termoplastik sebagai
berikut.

 Bentuk struktur bercabang termoplastik.


Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai
berikut.
 Berat molekul kecil
 Tidak tahan terhadap panas.
 Jika dipanaskan akan melunak.
 Jika didinginkan akan mengeras.
 Mudah untuk diregangkan.
 Fleksibel.
 Titik leleh rendah.
 Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
 Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
 Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
 Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
 Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen.
 Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator,
kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus
tekstil, dan permadani.
 Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
 Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut belum tentu bisa

masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi pada prinsipnya ada

pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk jenis thermoplastik dan

adapula yang bisa digunakan oleh keduanya.

 Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk pellet,

butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian. Bahan

plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat serta

processability dari plastik.

 Setelah membentuk, bagian tadi dapat dilanjutkan untuk berbagai operasi tambahan seperti

pengelasan, perekat ikatan, permesinan, dan permukaan dekorasi (lukisan, Metallizing).


 • Pengerjaan Permesinan
 • Pengelasan
 • Pengeleman
 • Pengerolan/Calendering
 • Ekstrusi
 • Injeksi
 • Cetak tiup/Blowing
 • Thermoforming/vacum forming
 • Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat.
 • Rotate casting
 • Expanding foming
 • Spinning
 • Blow film
1) Pengerjaan Permesinaan

Pada prinsipnya pengerjaan plastik dengan permesinan dapat dikerjakan dengan


pengerjaan logam/kayu yang biasa, hanya harus mengadakan perubahan pada alat potong.
Hal yang harus diperhatikan adalah sifat plastik yang sensitif terhadap panas dibanding logam.
Dapat melakukan proses pemotongan sedikit-sedikit dengan kecepatan potong yang tinggi dan
pemakanan rendah.

Beberapa pengerjaan yang termasuk pengerjaan permesinan,


• Menggores dan memotong
• Kikir
• Bor
• Gergaji
• Pembuatan ulir
• Gerinda dan poles
• Bubut
• Frais
2) Pengelasan Pada prinsipnya hanya thermoplastik yang dapat di las,
itupun harus bahan yang sama, ini karena setiap jenis plastik mempunyai
berat molekul yang berbeda.
Adapun bahan thermoplastik yang dapat dikerjakan dengan las
adalah :
• PVC–keras • PVC –lunak
• HDPE • LDPE • SAN • ABS
• POM • PC • PP • PMMA
Jenis-jenis Pengelasan
a. Pengelasan dengan elemen panas
b. Pengelasan dengan gas panas
c. Las gesek
d. Las frekuensi tinggi
e. Las ultrasonic
3) Pengeleman Pengeleman adalah suatu sistem penyambungan modern. Dengan
pengeleman bahan yang akan disambung tidak perlu dilelehkan seperti pada
pengelasan, oleh karena itu pengeleman lebih baik beberapa segi dari pengelasan.

Pengeleman bisa dipakai untuk menyambung plastik yang tidak bisa atau
tidak baik untuk di las. Misal : acrylglass

Pengeleman bisa dipakai untuk penyambungan bahan yang berbeda-beda, yang


mana hanya dengan pengeleman saja bisa dibuatnya. Misal pengerjaan teknik anti
korosi

Pengeleman juga sangat ekonomis untuk pekerjaan assembling. Misal


penyambungan pipa.
4) Calendering / Pembuatan roll Calendaring adalah sebuah
proses dimana lembaran – lembaran dari material
thermoplastik dibuat dengan cara melewatkan polimer halus
yang dipanaskan diantara dua buah rol atau lebih. Biasanya
roll untuk pengerjaan lembaran ini terdiri dari 4 – 5 roll
utama. Susunan roll tersebut ada bermacam-macam yaitu
susunan I,L,F, dan Z.

Dalam proses calendering, plastik dibuat menjadi gulungan


antara dua rol yang membuatnya ke sebuah yang kemudian
lewat sekitar satu atau lebih tambahan gulungan sebelum
melepas sebagai film berkelanjutan. Kain atau kertas
dapat diberi umpan melalui gulungan yang terakhir,
sehingga mereka menjadi diresapi dengan plastik.
5) Ekstrusi Ekstrusion moulding adalah
suatu proses pembuatan plastik
(termoplastik) yang berbentuk profil atau
bentukan yang sama dengan ukuran
panjangnya yang cukup besar. Proses
ini digunakan untuk membuat pipa,
selang, sedotan, dsb. Teknik ini
merupakan metode tertua dalam
pencetakan plastik, dan saat ini masih
digunakan untuk mencetak plastik
termoset.

Bahan baku yang sering digunakan untuk


proses Cetak Ekstrusi adalah :
• Polyvinylchlorid (PVC)
• Polyethylene (PE)
• Polypropylene (PP) • Polystyrene (PS)

Contoh Produk dengan proses Ektrusi :


Pipa, Batang, Cetakan Bantalan ekstrusi;
Kanvas, Ram, Roda gigi, tangki air, Profil
U,L , Rangka Pintu.
C. Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda
dengan penampang tetap. Keuntungan dari proses
ekstrusi adalah bisa membuat benda dengan
penampang yang rumit, bisa memproses bahan
yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya
bekerja tegangan tekan, sedangkan tegangan tarik
tidak ada sama sekali.
Aluminium, tembaga,
kuningan, baja dan plastik adalah contoh bahan
yang paling banyak diproses dengan ekstrusi.
Contoh barang dari baja yang dibuat dengan
proses ekstrusi adalah rel kereta api
Proses
Logam - Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu
dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui
sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan
penampang die.
Plastik - Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku
terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat
putaran screw.

Variasi dari ekstrusi plastik


 blown film
 flat film and sheet
 ekstrusi pipa
 ekstrusi profil
 pemintalan benang
 pelapisan kabel
6) Injeksi Proses pembentukan produk berbahan plastik
dengan cara menginjeksikan atau menyuntikan plastik
cair kedalam sebuah rongga cetak yang kemudian
didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak. Material
dari proses ini adalah plastik dengan bentuk granula
(butiran kecil), powder ataupun larutan. Pengerjaan ini
menggunakan cetakan tertutup.

 Contoh Produk :
pesawat telepon, printer, keyboard, mouse, rumah lampu
mobil ,dashboard, reflektor, roda gigi, helm, televisi, sisir,
roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak lagi yang
lain.
Mesin injection molding ukuran
kecil, tampak hopper, nozzle dan
clamping unit

Mesin injection molding 1300 ton


dengan tambahan robot di bagian
atas mesin untuk pengambilan
produk dari mold
7) Blowing Blow molding atau blow forming adalah suatu proses
pembuatan plastik (termoplastik) yang bentuknya memiliki
rongga – rongga pada bagian tengah dari produk. Plastik cair
pada proses ini berbentuk pipa kemudian dimasukan kedalam
cetakan lalu ditiup hingga menempel pada dinding cetakan.
Pada hasil cetakanya, proses ini cenderung memiliki
ketebalan dinding yang tidak merata dan umumnya
produk berupa silinder.
 Proses ini terdiri dari pembentukan sebuah tabung (disebut
parison) dan memasukkan udara atau gas lain yang
menyebabkan tabung tersebut mengembang menjadi
berongga, tertiup bebas sesuai cetakan untuk membentuk
menjadi produk dengan ukuran dan bentuk tertentu. Parison
secara tradisional dibuat oleh proses ekstrusi.
 Contoh Produk dengan proses Blowing : Botol-botol
minuman; segala produk yang berbentuk botol/silinder
8) Thermoforming / Vacum
Forming Thermoforming adalah
salah satu metode dan banyak
dipakai dalam memproses
material plastik. Produk dari
proses Vacuum Forming sangat
banyak dan memegang peranan
penting dalam kehidupan
seharihari.
 Thermoforming adalah
pembentukan lembaran plastik
menjadi bagian-bagian melalui
aplikasi panas dan tekanan.
Tooling untuk proses ini adalah
yang paling murah dibandingkan
dengan proses plastik lainnya.
Juga dapat menampung bagian
lembaran yang sangat besar serta
bagianbagian kecil.
9) Pengerjaan bahan plastik dengan penguat serat. Plastic
dengan penguat serat ini adalah resin dengan rambahan
penguat dari serat, contohnya resin polyster dan Resin
Epoxid, sedang penguatnya misalnya dari seart gelas.

Dimana untuk memprosesnya ada beberapa cara antara lain :


o Laminasi dengan tangan
o Pengerjaan serat semprot
o Press dingin
o Press panas
o Laminasi kotinyu
o Sentrifugal o Pengerjaan Elektrostatik
10) Rotate casting Rotational Molding Process
adalah salah satu proses pembentukan
plastic. Biasa juga disebut rotomoulding
biasanya menggunakan temperature yang
tinggi, tekanan rendah (low pressure) dalam
metode manufakturingnya yang
mengkombinasikan panas dan perputaran
bi-axial (bi-axial rotation).

 Tujuan dari Rotational Molding Process


adalah untuk mengurangi ongkos produksi
dan membuat design possibilities yang
lebih luas / tak terbatas. Hal ini
memberikan kesempatan bagi seorang
designer untuk membuat parts dengan
ketebalan dinding yang sama dan bentuk
yang rumit. Proses ini dapat menjadi
alternative bagi proses blow molding,
thermoforming dan plastic injection
molding.
11) Expanding foming
Dalam proses expanding/foaming
matrial plastik dapat
dikembangkan/diperpanjang/dipe
luas. Campuran resin yang
mengandung katalis dan bahan
kimia yang dapat membantu
proses perpanjangan (expanding)
ditempatkan pada sebuah cetakn
dimana ia akan memanjang
kestruktur yang berbentuk sel.
Polyurethanes, olyethers,
ureaformaldehida, polyvinys, dan
phenoliks adalah bahanbahan
yang sering dikerjakan dengan
cara ini. Perlengkapan flotasi,
spoges, kasur-kasur, dan bantalan
pengamanan adalah contoh dari
yang sering dibuat dengan cara
ini.
12) Spinning
Spining dari plastic bisa dipanaskan dimulurkan, ditark,
menjadi serabut, kemudian dipintal menjadi benang bisa lebih
kuat. Contoh: kain tas, jaring, gelasan,jala ikan
13) Blow film Proses blown film
adalah proses pembentukan
plastik berongga dengan
cara meniupkan udara
bertekanan ke material
plastik hasil ekstrusi melalui
cincin udara (air ring).
Material plastik yang
digunakan biasanya adalah
PE (LDPE & HDPE).
 Lentur tes-3-poin tes lentur
Pengujian termoplastik dapat antara umum dan metode yang
mengambil berbagai bentuk. paling klasik untuk plastik semi
kaku dan kaku.
 tes tarik-ISO 527 -1/-2 dan ASTM
D638 menetapkan metode uji  Pendulum dampak-dampak tes
standar. Standar-standar ini tes digunakan untuk mengukur
secara teknis setara. Namun perilaku materi pada
mereka tidak sepenuhnya kecepatan deformasi yang
sebanding karena perbedaan lebih tinggi. penguji dampak
dalam kecepatan pengujian. Pendulum digunakan untuk
Penentuan modulus menentukan energi yang
membutuhkan ketelitian tinggi ± 1 dibutuhkan untuk istirahat
mikrometer untuk Dilatometer . spesimen standar dengan
mengukur tinggi yang
pendulum palu naik setelah
berdampak pada potongan uji.

Anda mungkin juga menyukai