A. Pengertian Antropologi
• Antropologi berasal dari kata
antrophos = manusia dan logos =
ilmu
• Haviland : Studi tentang umat
manusia yang berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan perilakunya
dan untuk memperoleh
pengertian yang lengkap
mengenai keanekaragaman
manusia
B. Sejarah Perkembangan Antropologi
Koentjaraningrat
membagi menjadi 4 fase
:
1. Fase pertama (sebelum
1800)
Deskripsi berupa adat
istiadat, susunan
masyarakat, bahasa atau
ciri-ciri fisik.
Deskripsinya dikenal
dengan nama “etnografi”
lanj. sejarah perkembangan
antropologi
2. Fase kedua (pertengahan abad 19)
Adanya usaha untuk mengintegrasikan
beberapa karangan mengenai masyarakat
dan kebudayaan didunia pada berbagai
tingkat evolusi.
3. Fase ketiga (awal abad ke 20)
Ilmu antropologi menjadi penting bagi
kepentingan kolonialisme. Contoh :
politik memecah belah
lanj. sejarah perkembangan
antropologi
4. Fase keempat (sesudah 1930)
- Antropologi berkembang pesat
- Berorientasi akademik
- Pengembangannya meliputi pengetahuan dan
metode ilmiah
- Muncul sikap anti kolonialisme
- Penelitian antropologi beralih kependuduk
pedesaan
- Diadakan simposium internasional untuk
membahas dan ruang lingkup antropologi
Antropologi memiliki dua tujuan :
1. Tujuan akademis
Mencapai pemahaman
tentang manusia ber
dasarkan bentuk fisik
nya, masyarakat mau
pun kebudayaannya
lanj.tujuan antropologi
2. Tujuan praktis
Untuk kepentingan
pembangunan
C. Ruang Lingkup Antropologi
Haviland membagi menjadi empat :
Antropologi
Pribadi Publik
lanj. proksemik
2. Jarak Pribadi/Personal
distance
Jarak 1,5-4 kaki. Terdiri dari 2
fase:
1) Fase dekat (1,5-2,5 kaki)
Terjadi pertukaran
sentuhan, bau, pandangan
dan isyarat lainnya.
2) Fase jauh (2,5-4 kaki)
Individu dapat saling
menyentuh dengan meng
ulurkan tangan.
lanj. proksemik
3. Jarak sosial/Social
distance
Jarak 4-25 kaki. Susunan
bangku dan perabotan
kantor disusun berdasarkan
jarak sosial. Jarak ini
dibagi menjadi 2 :
1) Jarak sosial (dekat) 4-7
kaki
2) Jarak sosial (jauh) 7-12
kaki
lanj. proksemik
4. Jarak publik
Jarak 12-25 kaki
Gambaran 4 zona spasial
B. Sistem Kekerabatan
• Haviland
Kelompok kekerabatan atau
kelompok keturunan adalah
kelompok yang kriteria ke
anggotannya merupakan ke
turunan dari nenek moyang ter
tentu yang sungguh-sungguh ada
atau hanya ada dalam mitologi.
Garis keturunan dapat ditarik
secara khusus melalui garis
keturunan laki-laki/perempuan/
keduanya.
lanj. sistem kekerabatan
1. Perkawinan
Koentjaraningrat mengemuka
kan bahwa setiap individu di
hampir semua masyarakat di
dunia, di dalam keseluruhan
masa hidupnya oleh adat atau
kebiasaan masyarakat umum
nya akan mengalami fase atau
tahap.
lanj. sistem kekerabatan
Peristiwa-peristiwa
penting dalam
kehidupan manusia
seperti :
- kelahiran
- masa bayi
- penyapihan
lanj. sistem kekerabatan
- masa kanak-kanak
- masa remaja
- perkawinan
- kehamilan
lanj. sistem kekerabatan
Pembatasan Jodoh dalam Perkawinan
Di dalam masyarakat di dunia terdapat
bentuk-bentuk ideal maupun larangan-
larangan dalam pembatasan jodoh dalam
perkawinan.
Jawa
Orang Jawa dari lapisan yang berpen
didikan dan tinggal dikota, hampir tidak
ada pembatasan asalkan tidak memilih
jodoh yang masih ada ikatan saudara se
kandung.
lanj. sistem kekerabatan
Batak
Orang dilarang mencari jodoh diantara
semua orang yang mempunyai nama
marga yang sama.
Setiap orang, sudah seharusnya menikah
dengan orang lain di luar suatu lingkung
an tertentu atau exogami.
Exogami marga : seseorang dilarang
menikah dalam satu marga.
Exogami keluarga : seseorang dilarang
menikah dengan saudara kandungnya.
lanj. sistem kekerabatan
Marriage preference
Perawinan-perkawinan yang menjadi pre
ferensi umum, artinya suatu bentuk perkawin
an ideal yang diinginkan oleh sebagian besar
warga masyarakat.
Cross cousin
Menikah dengan saudara perempuan ayah atau
anak saudara laki-laki ibu.
Contoh : Batak Toba => Perkawinan ideal
adalah perkawinan antara seseorang dengan
anak perempuan saudara laki-laki inangnya.
Saudara laki-laki ibunya disebut tulang adalah
paribannya.
lanj. sistem kekerabatan
2. Rumah Tangga dan Keluarga Inti
Rumah tangga => terjadi akibat dari
adanya perkawinan
Keluarga inti => terjadi akibat dari
adanya perkawinan dengan anggota
terdiri dari seorang suami, istri dan
anak-anak yang belum menikah
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga batih berdasar monogami
terjadi akibat dari adanya per
kawinan dengan anggota terdiri
dari seorang suami, istri dan
anak-anak yang belum menikah.
Anak dapat terdiri dari anak tiri
dan anak angkat.
Keluarga inti berdasar poligami
Keluarga inti yang terdapat lebih
dari seorang suami atau istri
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga inti berdasar poligini
Keluarga inti yang terdiri dari seorang
suami dengan lebih dari seorang istri
Band
Band atau kelompok berburu adalah
komunitas kecil yang hidup berpindah-
pindah dari berburu dan meramu dalam
batas wilayah tertentu. Kelompok ini
jumlahnya kecil antara 80-100 orang.
lanj. kesatuan hidup setempat
Village
Village atau desa merupakan kelompok
hidup kecil yang menetap dalam suatu
wilayah yang tetap. Suku bangsa ini biasa
nya hidup bercocok tanam atau perikanan.
lanj. kesatuan hidup setempat
Koentjaraningrat membagi aktivitas gotong
royong menjadi empat bagian, yaitu :
1. Tolong menolong dalam aktifitas pertanian
2. Tolong menolong dalam aktifitas sekitar
rumah tangga
3. Tolong-menolong dalam persiapan pesta dan
upacara
4. Tolong-menolong dalam peristiwa kecelakaan,
bencana dan kematian
D. Sistem Religi
Haviland
Agama atau religi dipandang sebagai keper
cayaan dan pola perilaku yang diusahakan
oleh manusia untuk menangani masalah-
masalah penting yang tidak dapat dipecah
kan dengan menggunakan teknologi dan
teknik oraganisasi yang diketahuinya.
lanj. sistem religi
Anthony F. C. Wallace
Mendefinisikan agama secara antropologis
sebagai seperangkat upacara yang diberi
rasionalisasi mitos, dan yang menggerak
kan kekuatan supernatural dengan maksud
mencapai atau untuk menghindari sesuatu
perubahan keadaan pada manusia atau
alam.
lanj. sistem religi
lanj. sistem religi
Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur
religi terdiri dari :
- Emosi keagamaan
- Keagamaan
- Sistem keagamaan
- Upacara keagamaan
- Peralatan upacara
- Kelompok keagamaan
lanj. sistem religi
- Emosi keagamaan
Suatu getaran jiwa yang pada suatu ketika
pernah menghinggapi seorang manusia dalam
jangka waktu hidupnya, walaupun getaran itu
mungkin hanya berlangsung beberapa detik
saja untuk kemudian menghilang lagi
(Koentjaraningrat).
Sikap “takut bercampur percaya” kepada hal
yang gaib serta keramat (Soderblom).
lanj. sistem religi
Sistem keyakinan dalam keagamaan dapat
berwujud pikiran dan gagasan manusia,
berupa keyakinan :
1. konsepsi manusia tentang sifat-sifat Tuhan
2. wujud dari alam gaib
3. jaman akhirat
4. wujud dan ciri-ciri hantu
5. roh nenek moyang
6. roh jahat
lanj. sistem religi
- Upacara keagamaan atau
ritus dapat berwujud
aktifitas atau tindakan
manusia dalam melaksanakan
kebaktian terhadap Tuhan,
dewa-dewa, roh nenek
moyang dan mahluk halus
lainnya dalam upaya ber
komunikasi dengan Tuhan
atau mahluk gaib lainnya.
lanj. sistem religi
Berdasarkan isi acaranya, ritus
terdiri dari kombinasi yang
merangkaikan satu atau beberapa
tindakan, seperti :
- Berdoa
- Bersujud
- Bersaji
- Berkorban
- Makan bersama
- Menari
- Bernyanyi
- Berprosesi
- Berseni drama suci
- Berpuasa
- Bertapa
- Bersemedi
lanj. sistem religi
Bermacam-macam sarana dan peralatan dalam
ritus adalah :
- Gedung pemujaan (masjid, gereja, pagoda,
stupa)
- Patung dewa
- Patung orang suci
- Bunyi-bunyian suci suci (orgel, genderang suci,
bedug, gong, seruling, gamelan, lonceng)
- Pakaian (jubah pendeta, jubah biksu, mukena)
LATIHAN KE 3
Dinamika Kebudayaan
A. Dinamika Kebudayaan
Kebudayaan akan
mengalami perubahan
agar dapat menyesuai
kan diri dengan keadaan
yang berubah.
Kebudayaan berubah
karena perubahan ling
kungan yang menuntut
perubahan kebudayaan
bersifat adaptif.
B. Konsep-konsep Mengenai
Dinamika Kebudayaan
Dinamika sosial adalah semua konsep yang
diperlukan untuk manganalisa proses-
proses pergeseran masyarakat dan ke
budayaan.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Konsep-konsep dinamika sosial, yaitu :
1. Proses kebudayaan sendiri, yang terdiri
dari internalisasi, sosialisasi dan
enkulturasi
2. Evolusi kebudayaan dan difusi
3. Proses pengenalan unsur-unsur
kebudayaan asing, meliputi : akulturasi
dan asimilasi
4. Proses pembauran atau inovasi
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
1. Proses belajar kebudayaan sendiri
Proses internalisasi
Adalah proses yang berlangsung sepanjang
hidup individu, yaitu mulai ia dilahirkan
sampai akhir hayatnya.
Proses sosialisasi
Menggambarkan proses kebudayaan sebagai
bagian dari proses sosialisasi individu.
Proses enkulturasi
Proses belajar menyesuaikan alam pikiran
serta sikap terhadap adat, sistem norma,
serta semua peraturan yang terdapat dalam
kebudayaan seseorang.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
2. Evolusi kebudayaan dan difusi
Evolusi kebudayaan
adalah proses perkembangan kebudayaan umat
manusia dari bentuk-bentuk kebudayaan yang
sederhana sampai komplek dilanjutkan dengan proses
difusi.
Evolusi kebudayaan dapat dianalisis baik secara mikro
maupun makro.
mikro => dapat memberi gambaran secara detail
mengenai berbagai proses perubahan yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari suatu masyarakat
makro => proses yang terjadi dalam jangka waktu lama
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Difusi
Adalah penyebaran adat atau kebiasaan
dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan
yang lain.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
3. Akulturasi dan Asimilasi
Akulturasi
Adalah istilah dalam antropologi yang memiliki
beberapa makna, mencakup konsep mengenai
proses sosial yang timbul apabila sekelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu ke
budayaan asing sehingga unsur-unsur asing ter
sebut lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Proses akulturasi
Proses akulturasi bila suatu kebudayaan terkena
pengaruh kebudayaan asing :
1. Hampir semua proses akulturasi mulai dari golongan
atas yang tinggal di kota lalu menyebar ke golongan
yang lebih rendah dipedesaan.
2. Perubahan dalam sektor ekonomi hampir
menyebabkan perubahan yang penting dalam asas-
asas kehidupan kekerabatan.
3. Penanaman tanaman untuk ekspor dan perkembangan
ekonomi uang merusak pola-pola gotong royong
tradisional, dan karena itu berkembanglah sistem
pengerahan tenaga kerja baru.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
4. Perkembangan sistem ekonomi menyebabkan
perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan makan
dengan segala akibat dalam aspek gizi,
ekonomi maupun sosialnya.
5. Proses akulturasi yang berkembang cepat
menyebabkan berbagai pergeseran sosial
yang tidak seragam dalam semua unsur dan
sektor masyarakat sehingga menyebabkan
keretakan.
6. Gerakan nasionalisme dianggap sebagai salah
satu tahap dalam proses akulturasi
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Kontra akulturasi
Orang-orang yang tidak tahan hidup dalam
suasana tegang terus-menerus namun juga tidak
suka pada pembaruan => kolot
Golongan kolot dalam masyarakat yang sedang
mengalami transisi yang cukup kuat mampu me
nyusun kekuatan untuk menentang unsur-unsur
baru dan menghentikan proses akulturasi untuk
sementara waktu. Sebaliknya bila golongan ini
tidak kuat menghadapi proses akulturasi maka
mereka seringkali berusaha untuk menghindari.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Permasalahan Psikologi dalam Proses
Akulturasi
Adanya perbedaan proses akulturasi dalam
kebudayaan
Adanya individu yang memiliki sifat kolot
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Asimilasi
Adalah suatu proses sosial yang terjadi
pada berbagai golongan manusia dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda
setelah mereka bergaul secara intensif,
sehingga sifat khas dari unsur-unsur ke
budayaan golongan masing-masing berubah
menjadi unsur-unsur kebudayaan campur
an.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
4. Inovasi
Adalah suatu proses pembaruan
dari penggunaan sumber-sumber
alam, energi dan modal serta
penataan kembali dari tenaga
kerja dan penggunaan teknologi
baru, sehingga terbentuk suatu
sistem produksi dari produk-
produk baru.
Dengan demikian inovasi adalah
pembaruan unsur teknologi dan
ekonomi dari kebudayaan.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Inovasi berkaitan dengan penemuan baru dalam
teknologi => merupakan proses bertahap dari
discovery menuju invention.
Discovery baru menjadi invention apabila suatu
penemuan baru mulai diakui, diterima,
diterapkan oleh suatu masyarakat.
Proses berlangsungnya tahap discovery sampai
pada tahap invention berlangsung lama, karena
tidak hanya menyangkut satu individu saja, yaitu
si penciptanya yang pertama melainkan dapat
melibatkan serangkaian individu yang terdiri
dari beberapa pencipta.
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Koentjaraningrat, menerangkan bahwa untuk
mendorong timbulnya kreatifitas diperlukan :
1. Kesadaran para individu akan adanya
kekeurangan dalam kebudayaan mereka
2. Mutu dari keahlian para individu
bersangkutan
3. Adanya sistem perangsang dalam masyarakat
yang mendorong mutu
4. Adanya krisis dalam masyarakat
lanj. konsep-konsep mengenai
dinamika kebudayaan
Haviland membagi penemuan
baru (discovery) menjadi dua,
yaitu :
1. Penemuan primer
Penemuan secara kebetulan
suatu prinsip baru.
Contoh : Pembakaran tanah liat
membuat tanah liat menjadi
keras
2. Penemuan sekunder
Perbaikan-perbaikan yang
diadakan dengan menetapkan
prinsip-prinsip yang sudah
diketahui.
Contoh : Wadah-wadah dan
bejana untuk memasak
LATIHAN KE 4
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
A. Antropologi dan Psikologi
Antropologi Psikologi
Adalah bagian dari ilmu antropologi yang
berkembang pesat sehingga sudah menjadi
suatu bidang ilmu sendiri.
Francis L. K Hsu mengusulkan Culture and
Personality atau Ethno-psychology
lanj. antropologi dan psikologi
Ember dan ember
Antropologi psikologi merupakan studi
yang dilakukan oleh para ahli antropologi
yang tertarik pada perbedaan psikologis
diantara dan di dalam suatu masyarakat
dan persamaan psikologis pada rentang
yang luas di masyarakat.
lanj. antropologi dan psikologi
Psikologi Lintas Budaya
Adalah studi yang dilakukan para ahli psikologi
terhadap dua atau lebih masyarakat.
Hasil :
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah
dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan
kewajiban-kewajiban
Kuesioner
• KUESIONER
• Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel.
• Bagian I
Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang
berhubungan dengan identitasresponden.
Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda.
Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi)
Usia saat ini : ...... Tahun
Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Status tingkat pendidikan : a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana
e. Lainnya (................................)
Kuesioner
Pekerjaan Anda saat ini:
a. Pelajar/mahasiswa
b. Pegawai Swasta
c. Pegawai Negeri
d. Wiraswasta
e. Lainnya (………)
Pendapatan/uang saku Anda per bulan:
a. < Rp. 150.000
b. Rp. 150.000 – Rp. 500.000
c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
e. > Rp. 2.000.000
Kuesioner
• Bagian II
Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan
faktor internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel
faktor internal terhadap keputusan pembelian shampo
Sunsilk. Oleh karena itu Saudara/Saudari dimohon untuk
memberikan tanda cek ( )pada salah satu kolom jawaban yang
sesuai dengan pilihan Anda).
Contoh: Sangat setuju, Sangat tidak setuju, Setuju, Netral,
Tidak setuju
http:skripsistikes.wordpress.com
Tes SSCT
• SSCT (Sacks Sentence Completion
Test )
• Dibuat oleh Joseph M, Sacks dan
beberapa psikolog lainnya dari New
York Veterans Administration Mental
Hygiene Service.
• Berbentuk kalimat-kalimat tidak
sempurna yang harus dilengkapi oleh
testee sehingga menjadi kalimat yang
utuh (teknik proyektif: completion
task).
lanj. tes SSCT
• Asumsi dasar : Kalimat-kalimat tidak
sempurna (incomplete sentences) dapat
merangsang seseorang untuk memproyeksikan
keadaan/isi psikisnya sesuai dengan rangsang
yang terdapat/berkaitan dengan isi kalimat
tersebut.
• SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal
untuk suatu wawancara eksploratif lebih
dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa
menanyakan per item. Dapat dilakukan secara
individual/kelompok, dan berkisar antar 20-40
menit. Jawaban merupakn jawaban spontan.
lanj. tes SSCT
Contoh
Sikap terhadap perasaan ketakutan: 7, 22, 37,
52
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak
berani………………
22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu
bahwa saya takut terhadap……………….
37. Saya ingin menghilangkan takut kepada……
52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku
untuk………………………………………….
Tes Army Alpha
• Army Alpha Intelegence Test
• Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi
kombinasi deretan angka dan deretan
bentuk. Soal satu soal kadang terkait
dengan soal sebelumya. Yang diukur
dalam tes ini adalah kemampuan daya
tangkap dalam menerima dan melaksana
kan instruksi dengan cepat dan tepat.
lanj. tes Army Alpha
Contoh:
• Narator akan mendiktekan soal sebagai
berikut : “Coretlah angka ganjil dalam
kotak dan coretlah angka genap yang
berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan
pada lembar jawaban akan diberikan
gambar sebagai berikut:
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
2. Metode Riwayat Hidup atau Biografi
Individual life history/human document
(sosiologi)/personal document (ilmu psikologi)
Data yang berisi keterangan apa yang pernah
dialami individu tertentu sebagai warga dari
suatu masyarakat yang dijadikan objek
penelitian.
Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian
tentang suatu masyarakat, kebudayaan dan
tipe kepribadian suatu bangsa atau suku
bangsa melalui pandangan mata individu yang
merupakan warga dalam masyarakat.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Koentjaraningrat menyebutkan mengenai manfaat metode
analisis riwayat hidup untuk penelitian antropologi psikologi,
antara lain :
1. Memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala
sosial dalam suatu masyarakat melalui pandangan dari warga
sebagai partisipan.
2. Untuk memperoleh pengertian mengenai masalah individu
warga masyarakat yang suka berperilaku menyimpang.
3. Memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologis
yang tidak mudah diamati dari luar atau dengan metode
wawancara berdasarkan pernyataan langsung.
4. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai
rincian dari hal yang tidak mudah akan diceritakan orang
dengan metode wawancara berdasarkan pertanyaan langsung.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi
Isi impian (dream content) menurut
Psikoanalisa adalah gambaran, kesan dan ide
yang ditampilkan dalam impian.
Isi impian dibagi menjadi dua :
1) isi manifestasinya
Isi mimpi tersebut terjadi benar pada
sipemimpi
2) isi laten
Isi mimpi yang harus ditafsirkan lewat
teknik penafsiran mimpi
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Psikonalisa
Penafsiran mimpi adalah proses pemberian
makna pada impian.
Cara yang digunakan adalah menyuruh pasien
melakukan asosiasi bebas mengenai mimpinya.
Beberapa simbol mimpi dianggap universal
sehingga dapat ditafsirkan dengan mudah.
Contoh : objek menusuk hati => merupakan
lambang phalic
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
John J. Honigman mengemukakan pentingnya
pengumpulan analisis mimpi :
1. Adanya asumsi bahwa mimpi-mimpi
menggambarkan perilaku standar dari suatu
masyarakat.
2. Mimpi mengungkapkan gagasan, perasaan,
dan keadaan motivasional yang sulit
diungkapkan secara verbal karena mimpi
adalah ketidaksadaran manusia.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor
Ember dan ember mendefinisikan Folklor :
Semua adat dan pengetahuan seperti mitos,
cerita hikayat atau dongeng, takhayul, tebak-
tebakan dan permainan yang hidup dalam
masyarakat suatu kebudayaan tertentu.
Folklor bersifat lisan dan tulisan.
Lanj. Metode-Metode Dalam
Penelitian Antropologi Psikologi
Bentuk-bentuk folklor dapat dijadikan sebagai alat
analisis data kelakuan kolektif masyarakat.