Anda di halaman 1dari 69

Dr. Syahrial, Sp.

KJ
َ‫ا ْق َرأْ ِبا ْس ِم َر ِب َك الَّ ِذي َخلَق‬

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu


Yang menciptakan.
Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seseorang
individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi
tekanan, dapat bekerja secara produktif dan
mempu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya.
(Undang-Undang No. 18 Tahun 2014)
1. Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya

2. Mampu menghadapi stres kehidupan yang wajar

3. Mampu bekerja secara produktif dan memenuhi


Kebutuhan hidup

4. Dapat berperan serta dalam lingkungan hidupnya

5. Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya

7. Merasa nyaman dengan orang lain


“Kumpulan gejala-gejala pikiran, perasaan
dan perilaku yang menimbulkan suatu
penderitaan (distress) atau hendaya
(disabillity) dalam fungsi manusia (fungsi pekerjaan
maupun fungsi sosial)”.
1. Tidak mengenal Allah
2. Tidak mengenal jati diri
3. Tidak beriman kepada Hari Akhir
4. Zhalim dan berakhlak buruk dalam berinteraksi
5. Ekstrem dalam memenuhi kebutuhan, nutrisi,
dan syahwat
6. Lemah, malas, dan kurang percaya diri
Penyakit-
Organik Penyakit Fisik
Biologik

Individu Psiko Pola Asuh


Agama ?
Edukatif

Sosio- Nilai-nilai
Kultural budaya yang
dianut dan
diyakini
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI
GANGGUAN JIWA

 ORGANO BIOLOGIK
 ORGANIK
 ACUTE BRAIN DISORDERS (gangguan otak akut)
 Intra cranial infection (infeksi jaringan otak)
 Systemic infection (infeksi bagian dalam)
 Drug/poison intoxication (keracunan obat)
 Drug/alcohol abuse (penyalahgunaan obat/alkohol)
 Head injury (cedera kepala)
 Circulatory disturbance (kerusakan sirkulasi)
 Convulsive disorder (gangguan kejang)
 Metabolic disturbance (kerusakan metabolik)
 Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)
 CHRONIC BRAIN DISORDERS
 Cerebral arteriosclerosis (penyumbatan darah di otak)
 Senile brain degeneration (penurunan fungsi otak pada orang
tua)
 Intracranial neoplasma (tumor jaringan otak)
 Intracranial chronic infection (infeksi menahun jaringan otak)
 Intracranial chronic intoxication (keracunan menahun jaringan
otak)

 BIOLOGIK
 KELAINAN PROSES-PROSES BIOLOGIK DALAM OTAK (
NEUROTRANSMITTER(S) )
PERKEMBANGAN MENTAL ANAK
DAN REMAJA DITINJAU DARI TEORI
PSIKOSOSIAL (ERIC ERICKSON)
 Manusia sebagai anggota masyarakat yang
hidup berkembangan dalam matriks sosialnya

 Perkembangan mental emosional seseorang hasil


dari usaha menyesuaikan diri terhadap
lingkungan ( Psychosocial Development )
Interaksi yang berpengaruh adalah
 Nature Konstitusi biologik ( bawaan )

 Nurture Lingkungan sekitarnya ( orang


tua,keluarga,figur bermakna, dll )
Prinsip dari teori Eric Erickson adalah

 Perkembangan mental ada pola dasarnya

 Tiap fase menuntut suatu target


 Tugas perkembangan
 Kebutuhan perkembangan
Fase 1/ infant ( 0 – 1 tahun )
Trust vs Mistrust
 Figur bermakna : Ibu atau pengganti ibu

 Tugasnya : Ekspresi frustasi dan dependensi


terhadap ibu
 Saat dalam kandungan ( Nirwana State)

 Kebutuhan perkembangan Trust dan basic trust


agar terus mau hidup dalam lingkungannya
 Untuk mencapai trust harus ada peran aktif dari anak dan
difasilitasi oleh lingkungan

 Basic trust Optimisme ( Time perspective yang baik dan


mutual recognation )

 Trust ada 3 unsur :


 Orang lain

 Diri sendiri

 Hubungan dengan orang lain


Sikap Ibu
 Tidak rejection

 Tidak neglected

 Belaian kasih sayang ( hangat )

 Asi ad libitum
– Sampai batas penyapihan
Fase 2 / Toddler ( 1 – 3 tahun )
Autonomy vs Shame & doubt
 Figur bermakna : orang tua

 Tugasnya :
 Berbicara berjalan, penundaan kenikmatan
 Otonomi rasa mampu berbuat semaunya

 Kebutuhan perkembangan
 Self Confidance >< shame
 Self awareness >< doubt
Sikap Orang Tua
 Berikan kesempatan pada anak mengembangkan
Sense of Autonomynya

 Firm but reassuring


(tegas namun membesarkan hati)

 Anak harus belajar law and order


( Konsekuensi dari tingkah lakunya )
Fase 3 / Early Childhood
( 3 – 6 tahun ) Inisiative vs guilt

 Figur bemakna : Keluarga

 Tugas : Kosa kata semakin banyak


 Interaksi dengan semua anggota keluarga
 Terlibat dengan teman sebaya

 Kebutuhan Perkembangan :
 Banyak berperan
 Banyak inisiative
Sikap Orang Tua
 Memberikan kesempatan anak untuk berperan

 Memfasilitasi Inisiative

 Jangan menghambat peran dan inisiative anak

 Stimulasi yang optimal


Fase 4 / Midlle Childhood
( 6 – 12 tahun ) Industry vs inferiorty

 Figur bermakna : Sekolah dan tetangga


 Tugas : 1. Peningkatan aktivitas fisik
2. Kompetitif
3. Menghasilkan suatu karya (Sense of Industry)
 Inisiative # sense of industry Inferiority
 Inferiority : Work paralisis, useless
Sikap Orang Tua
 Memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak

 Jangan membanding-bandingkan hasil karya anak

 Memfasilitasi Sense of industry anak

 Stimulasi yang optimal


Fase 5 / Adolescence
( 12 – 18 tahun )
 Identity vs Role Confusion
 Figur bermakna : Kelompok sebaya, tokoh-tokoh
 Tugas : 1. Independent dari keluarga
: 2. Pemilihan tujuan hidup
 Yang ingin dicapai : Integrasi dari semua
 Fase sebelumnya merupakan tonggak yang
mendukung pasien
Sikap Orang Tua
 Jangan marah jika dibandingi dengan orang lain

 Lebih banyak berkomunikasi


( teman curhat )

 Memfasilitasi kebebasannya namun tetap


menjunjung tinggi peraturan melalui negosiasi,
tawar menawar
 Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar
memaki.
 Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia
belajar berkelahi.
 Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, Ia belajar
menjadi rendah diri.
 Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia
belajar untuk menyesali diri
 Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar
menahan diri.
 Jika anak dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar
menjadi percaya diri
 Jika anak dibesarkan dengan pujian,, Ia belajar
menghargai
 Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, Ia
belajar keadilan
 Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, Ia belajar
menaruh kepercayaan.
 Jika anak dibesarkan dengan dukungan, Ia belajar
menyenangi dirinya
 Jika anak dibesarkan dengan cinta kasih sayang dan
persahabatan , Ia belajar menemukan cinta dalam
kehidupan.

(puisi karya : Dorothy Law Nolte) judul asli : Childern


Learn What They Live
SOSIAL KULTURAL

◦ Pengaruh tata sosial dan tertib sosial yang terjadi secara berat, mendadak dan
berlangsung lama.
 Kondisi perang atau darurat atau ancaman sejenis
 Diskriminasi sosial yang terlalu tajam
 Perubahan sosial-ekonomi-budaya yang cepat sekali dan terlalu tajam.
 Kegoncangan ekonomi yang berat dan lama:
 Krisis ekonomi (yang lama)
 PHK, pensiun mendadak
STRESS
 Stres adalah beban mental yang kita alami setiap hari
 Stres dapat bersifat positif, dan disebut sebagai eu-stres.
 Bila berlebihan dan menyebabkan ketidakharmonisan suasana hati dikenal sebagai dis-
stres ( stres yang sesungguhnya ).
 Stres dapat dibedakan menjadi :
◦ Beban
◦ Pertentangan atau konflik
◦ Kekecewaan atau frustasi
 Gangguan jiwa secara garis besar ada 2 kelompok :
1. Neurosis secara umum dikenal sebagai TEKANAN JIWA. Gejala-gejalanya biasanya
berupa cemas,khawatir, depresi, sulit tidur, dll.Tidak mengalami berubah akal /
hilang akal.
2. Psikosis umum dikenal sebagai SAKIT JIWA / berubah akal yang ditandai adanya
waham, halusinasi, perilaku yang sangat kacau,proses pikir yang sangat kacau dan
suasana perasaan yang sangat kacau.yang banyak dirawat di RSJ umumnya yang
termasuk dalam kelompok gangguan psikotik
Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional
Tahun 2007 Aceh Nasional
Gangguan Psikotik 1,85% (II) 0,48%
Gangguan Mental 14,1% (IV) 11,6%
Emosional
Tahun 2013 Aceh Nasional
Gangguan Psikotik 2,7% (II) 2,2%
Gangguan Mental 6,5% 6,0%
Emosional
DAMPAK GANGGUAN JIWA
Produktivitas menurun
Hubungan interpersonal terganggu

Fungsi sosial terganggu

Membahayakan diri dan orang lain

Menyalahgunakan NAPZA

Cenderung tidak dapat

Mengendalikan perilaku merokok


Cenderung mencelakai atau bunuh diri
BAGAIMANA MENGATASI
GANGGUAN JIWA
Menigkatkan iman dan taqwa
Mencurahkan isi hati (curhat)

Kemarahan disalurkan melalui

Kegiatan positif (olah raga, seni)


Konsultasi

Konseling / terapi
Klasifikasi Diagnostik
Berdasarkan PPDGJ III
 F00-F09 : Gangguan Mental Organik
 F10-F19 : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif
 F20-F29 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham
 F30-F39 : Gangguan Suasana Perasaan [Mood]
(Gangguan Afektif)
 F40-F48 : Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform
dan Gangguan Terkait Stres
 F50-F59 : Sindrom Perilaku Yang Berhubungan Dengan
Gangguan Fisiologi dan Faktor Fisik
 F60-F69 : Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa
 F70-F79 : Retardasi Mental
 F80-F89 : Gangguan Perkembangan Psikologis
 F90-F98 : Gangguan Perilaku dan Emosional Dengan
Onset Biasanya Pada Masa Kanak dan
Remaja
Gangguan Mental Organik
 Gangguan jiwa yang dasarnya adalah adanya
penyakit atau trauma otak yang mengakibatkan
DISFUNGSI OTAK primer (langsung mengenai
otak) atau sekunder (Akibat penyakit sistemik
yang a.l mempengruhi fisiologis fungsi otak)
Gejala Psikotik

 Gangguan berat dalam menilai realita → ditandai


dengan adanya : waham, halusinasi, katatonik
(stupor/furor), disorganisasi perilaku, afek, atau
pikiran
 Tanpa tilikan akan gangguannya
Delirium (F05, F1x.03, F1x.40/1)

 Gangguan kesadaran (kesadarn bekabut koma)


dan perhatian (tidak mampu memusatkan,
mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)
 Plus: gangguan persepsi, prosespikir, daya ingat,
perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur-
bangun.
 Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang timbul
sepanjang hari.
 Dapat bertumpang tindih dengan demensia.
Demensia (F00, F01, F02, F03, F1x.73)

 Gangguan dalam fungsi kognitif yang mencakup


gangguan daya ingat (dimulai dengan daya ingat
segara dan dalam jangka pendek)
 Dapat disertai: gejala psikotik, depresi, perubahan
kepribadian
 Penyebab: Peny. Alzheimer, Vaskular, dll
 Bukan sekedar proses penuaan biasa
Intoksikasi (F1x.0)
 Kondisi peralihan yang timbul akibat menggunakan zat
psikoaktif sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi
koknitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan
respons psikologis lainnya
 Intensitas intoksikasi akan berkurang dengan berlalunya
waktu → hingga bila tidak menggunakan lagi
 Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat
Sindroma ketergantungan (F1x.2)

 Keinginan yang amat sangat kuat (konfulsif) Untuk


menggunakan zat
 Sulit untuk tidak menggunakan, menghentikan,
atau mengendalikan tingkat penggunaannya,
meskipun tahu akibatnya merugikan
 Keadaan putus zat
 Toleransi
 Mengakibatkan kenikmatan akibat zat lain
 Meningkatkan waktu yang dipakai untuk
mendapatkan, menggunalak, atau pulih dari
pengaruhnya
Kedaan putus zat (F1x.3)
 Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan
keparahan yang terjadi pada penghentian zat
sesudah penggunaan zat yang terus – menerus dan
dalam jangka panjang dan/atau dosis tinggi
 Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini akan
mereda bila meneruskan pemakian
 Onset dan perjalanannya terbatas (waktunya),
terkait dengan zat
 Dapat dengan komplikasi kejang
Skizofrenia (F20)

 Gejala psikotik + kesdaran jernih


 Halusinasi auditorik (Commenting, commanding)

 Waham → bizarre:

• Waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity


• Thought echo, broadcasting, insertion, withdrawal
• Waham kejar, rujukan, kebesaran yang mustahil
 Asosiasi yang longgar, inkoherensi, neologisme
 Perilaku katatonik

 Gejala-gejala negatif: menarik diri, malas, afek

tumpul, hilang minat


Skizofrenia (F20)
 Gejala positif berlangsung mininal 1 bulan
 Biasany ada fase prodromal
 Perjalanan penyakit bisa :
 Berlanjut

 Episodik dengan kemunduran progresif/stabil


 Episodik berulang

 Remisi tak sempurna

 Remisi sempurna
Jenis Skizofrenia (F20)
 Berdasarkan gejala yang menonjol
 Skizofrenia Paranoid (F20.0)
 Waham (biasanya : paranoid) + halusinasi
 Skizofrenia Herbefrenik (F20.1)
 Disorganisasi afek, perilaku dan psikomotor
 Skizofrenia Katatonik (F20.2)
 Gangguan psikomotor: stupor, gelisah, rigiditas,
negativisme, dll
Gangguan Waham Menetap (F22)

 Satu-satunya gejala yang khas dan


menetap atau paling mencolok : WAHAM
 Bersifat pribadi, bukan subkultural

 Umumnya menetap, kadang seumur

hidup, minimal berlangsung 3 bulan


 Halusinasi mungkin ada tapi hanya
sewaktu-waktu dan sementara
Gangguan Psikotik akut dan
sementara (F23)

 Gejala = Skizofrenia
 Waktu < 1 bulan

 Berkaitan dengan stres akut


Gangangguan Mood (F30-39)

 Perubahan suasana perasaan (mood), biasanya


disertai perubahan tingkat aktivitas dan proses pikir
 Cenderung berulang dan bersifat episodik :
 Manik : Meningkat
 Depresi : Menurun
 Gangguan Bipolar
→ dapat dengan ciri psikotik atau tidak
 Gangguan Mood Menetap : → tanpa gej.Psikotik!
 Siklotimia
 Distimia
Kelompok Gn. Neurotik
 Gangguan dalam perasaan, perilaku atau
proses pikir yang irasional, egodistonik,
namun tidak dapat dikendalikan oleh
pasien
 Tilikan (walau terganggu sampai tertentu)

namun masih baik


 Pasien biasanya datang berobat atas
keinginan sendiri
Gg Neurotik, tdd:
 Gg. Anxietas Menyeluruh
 Gg. Panik

 Gg. Anxietas Fobik

 Gg. Obsesif- Konfulsif

 Gg. Somatoform

 Gg. Disosiatif
Gg. Panik (F41.0) Gg. Anxietas
Menyeluruh (F41.1)
 Serangan anxietas berat  Intensitas anxietas lebih
berulang ringan
 Terjadi mendadak,  Anxietas menyeluruh dan
berlangsung hanya menetap (bertahan lama),
beberapa menit sepanjang hari
 Tidak terbatas pada situasi  Tidak terbatas pada keadaan
tertentu tertentu
 Kmd bisa terjadi ketakutan  Anticipatori anxiety, khawatir
akan terjadinya serangan akan masa depan dsb
lagi
Gg. Anxietas Fobik (F40)

 Kecemasan yang berlebihan dan irasional terhadap


suatu objek/situasi yang sebenarnya secara umum
tidak berbahaya
 Karena itu dihindari atau di hadapi dengan perasaan
terancam → bisa menjadi ‘panik’
 Tdd:
 Angorafobia (F40.0)
 Fobia Sosial (F40.1)
 Fobia Khas (F40.2)
Gg. Obsesif-Kompulsif (F42)

Pikiran Obsesif : Tidakan Konpulsif:


 Gagasan, bayangan  Tindakan yang stereotipik,
pikiran atau implus ritualistik, diulang-ulang
yang timbul dalam  Mengganggu
bentuk yang sama  Tidak ada tujuan /
 Tidak dikehendaki manfaatnya
 Mengganggu  Tak ada kepuasa
 Dikenali berasal dari diri  Hanya untuk
sendiri menghilangkan
anxietasnya
Gangguan Somatoform (F45)
 Somato + Form
 Gejala somatik tanpa adanya penyakit medik umum
 Tdd:
 Gg. Somatisasi (F45.0)
 Gg. Hipokondrik (F45.2)
 Disfungsi Otonomik Somatoform (F45.3)
 Gg. Nyeri Somatoform Menetap (F45.4)
Gangguan Disosiatif (F44)
 Kehilangan ( sebagian/seluruh) integrasi normal
antara ingatan masa lalu, kesadaran akan identitas
dan penghayatan, serta kendali terhadap gerakan
tubuh
 “Pseudo-Neurologic”
 Tdd: Amnesia disosiatif, fugue disosiatif, stupor
disosiatif, gg. Trans & kesurupan, gg. Motorik
disosiatif, konvulsif disosiatif, anestesia & kehilangan
sensorik disosiatif, gg. Kepribadian ganda, dll.
Reaksi Stres Akut (F43.0) dan
Gg. Stres Pasca Trauma (F43.1)

Sama-sama merupakan reaksi terhadap stresor


yang bersifat malapetaka, sangat traumatik,
mengancam keamanan atau keutuhan fisik
seseorang, atau stresor berat yang luar biasa,
dan cenderung menyebabkan distres pada semua
orang yang mengalaminya
Bedanya
 Reaksi Stres Akut (F43.0)
 Gangguannya sementara dan biasanya menghilang
dalam beberapa jam atau hari
 Gejala permulaan biasanya’terpana’ penyempitan
perhatian dan lapangan kesadaran, disorientasi,
gejala otonomik
 Gangguan Sters Pasca Trauma (F43.1)
 Responsnya berkepanjangan atau tertunda
 Penghayatan berulang, flàsh-backs, disertai gejala
otonomik
Gangguab penyesuaian (F43.2)

 Reaksi maladaptif terhadap perubahan atau stresor


kehidupan yang cukup bermakna
 Jenis stresor: yang biasa dialami orang pada
umumnya (mis. Pensiun, Pindah)
 Gejala timbul dalam waktu 3 bulan setelah terjadinya
stresor dan diharapkan menghilang setelah 6 bulan
atau telah didapatkan taraf adaptasi yang baru
 Gejala: Depresi , campuran anx-depr. Gg. Emosi, gg.
Tingkah laku
Sindrom Tingkah laku yang berhub. Dgn Gg
Fisilogis Faktor Fisik (F50-59)

Termasuk dalam kelompok ini :


 Gg. Makan (F50)

 Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa


 Gg Tidur Non-Organik (F51)
 Insomnia, hipersomnia, somnabolisme, night terror,
nightmare
 Disfungsi Seksual non-Organik (F52)
 Kurang-hilangnya nafsu seksual, kegagalanrespons
genital, ejakulasi dini, vaginismus, dorongan seksual
berlebihan, ddl.
Gangguan Kepribadian (F60)
 Pola perilaku yang tertanam dalam, berlangsung
lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU
bila individu dihadapkan kepada situasi sosial
atau personal.
 Pola ini menunjukkan deviasi bermakna di
bandingkan dengan umumnya orang.
 Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan
masalah dalam fungsi sosial
Gangguan Kepribadian (F60)
 GK Paranoid
 GK Skizoid

 GK Dissosial
 GK Emosional tak stabil
 GK Histrionik

 GK Anankastik
 GK Menghindar
 GK Dependen
Retardasi Mental (F7)
 Perkembangan mental yang terhenti atau tidak
lengkap
 Ditandai oleh hendaya keterampilan selama
masa perkembangan
 Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi.
Kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial
 Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau gg.fisik
lain
Retardasi Mental (F7)
 RM Ringan (F70)
 IQ 50-69
 Edicable, dapat mandiri

 RM sedang
 IQ 35-49
 Lazim ditemui disabilitas fisik

 Trainable, dapat melakukan fungsi sehari-hari


namun memerlukan pengawasan
Retardasi Mental (F7)

 RM Berat (F72)
IQ 20-34
Disabilitas motorik mencolok
 RM Sangat Berat (F73)

IQ <20
Vegetatif
Senantiasa Memerlukan bantuan
Gangguan Perkembangan (F80-90)

 Umumnya mempunyai gambaran sbb:


a) Onset bervariasi selama masa bayi/anak
b) Hendaya/kelambatan perkembangan erat dengan
kematangan SSP
c) Berlangsung terus menerus tanpa remisi 7
kekambuhan yang khas untuk banyak gangguan
jiwa
 Gangguannya tidak mempengaruhi seluruh aspek
intelegensi
 Hendayanya berkurang secara progresif dengan
bertambahnya usia
Gangguan Perkembangan (F80-90)
 GP khas berbicara dan berbahasa (F80)
 GP belajar khas (F81):
 Membaca, mengeja, berhitung
 GP motori Khas (F82)
 GP Pervasif (F84):
 Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial & pola
komunikasi, minat & gerakan yang stereotipik, berulang
dan terbatas
 Tdd. Autisme, Sindrom rett, Sindrom Asperger, dll
GPE masa Kanak & Remaja (F90-98)

 Gg Hiperkinetik (F90)
 Kurangnya perhatian serta ketekunan dalam suatu
kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif
 Aktivitas berlebihan: ber-pindah2 kegiatan tanpa
menyesuaikan satu tugas pun, aktivitas tidak
beraturan dan berlebihan
 Harusnyata dalam lebih dari satu situasi(mis. di
rumah, sekolah, di klinik
 Onset dini (dalam 5 tahun pertama)
Diagnosis Multiaksial
 Aksis I : Ganguan klinis
Kondisi lain yang mungkinn
merupakan fokus perhatian
 Aksis II: Gg. Kepribadian
Retardasi Mental
 Aksis III: Kondisi medik Umum
 Aksis IV: Problem psikososial dan
lingkungan dlm 1 thn terakhir
 Aksis V: Penilaian fungsi secara global (GAF)
(1) Saat ini: (2) Tertinggi dalam 1 thn
INGAT !
 Melihat Pasien secara holistik
 Dalam mengevaluasi pasien selalu nilai:
 Apakah ada penyebab organik?
 Apakah psikotik?
 Apakah gejala-gejalanya merupakan satu
sindroma/gangguan atau terpisah?
 Bagaimana fungsinya sehari-hari

 Jangan lupa bahwa lingkungan mempengaruhi


timbulnya, kambuhnya, atau membaiknya suatu
gangguan
TERIMA KASIH

Company Logo

Anda mungkin juga menyukai