Gangguan Dan Masalah Pada Pasien Geriatri
Gangguan Dan Masalah Pada Pasien Geriatri
PASIEN GERIATRI
CRESENTIA IRENE ISKANDAR
102014161 / B4
SKENARIO
•-
RUMUSAN MASALAH
Anamnesis
Perempuan 70
tahun tidak dapat
menahan Pemeriksaan
Nutrisi geriatri kencing penunjang
Pedoman
pemberian obat Proses menua dan
Pengkajian
pada geriatri implikasi klinis
paripurna pada
pasien geriatri
HIPOTESIS
• Inkontinensia urgensi
Keadaan dimana tidak dapat menahan kencing
segera setelah timbul sensasi untuk berkemih.
Frekuensi miksi menjadi lebih sering dan disertai
dengan perasaan urgensi.
Karena kelainan yang berasal dari buli-buli,
diantaranya adalah overaktivitas detrusor dan
menurunnya komplains buli-buli.
• Inkontinensia stress
Akibat tekanan intraabdominal yang meningkat seperti
tertawa, bersin, batuk atau mengejan, terutama pada
perempuan usia lanjut yang mengalami hipermobilitas
uretra dan lemahnya otot dasar panggul.
• Inkontinensia overflow
Keluarnya urin tanpa dapat dikontrol pada keadaan
volume urin di buli-buli melebihi kapasitasnya.
Manifestasi klinisnya berupa berkemih sedikit,
pengosongan kandung kemih tidak sempurna dan
nokturia.
• Inkontinensia fungsional
Akibat penurunan berat fungsi dan kognitif
sehingga pasien tidak dapat mencapai toilet pada
saat yang tepat.
PEMERIKSAAN FISIK INKONTINENSIA
• Pemeriksaan abdomen
• Rektum
• Genital
• Evaluasi persyarafan lumbosakral
• Pemerikaan pelvis perempuan penting untuk
menemukan beberapa kelainan seperti prolaps,
inflamasi, keganasan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
INKONTINENSIA
• Semua pasien
• riwayat penyakit termasuk kartu catatan berkemih
• urinalisis: untuk membuktikan adanya infeksi dan
hematuria
• pengukuran volume residu urin post-miksi
• Pasien dengan kondisi tertentu
• Laboratorium
• Kultur urin: untuk menyingkirkan infeksi.
• Sitologi urin
• Gula darah, kalsium darah
• Uji fungsi ginjal
• USG ginjal
• Pemeriksaan ginekologik
• Pemeriksaan urologic
• Cystouretroskopi
• Uji Urodinamik
• Simpel
• Observasi proses pengosongan kandung kemih
• Uji batuk
• Cystometri simple: menggambarkan kontaksi detrusor
• Kompleks
• Urine flowmetry: megukur kecepatan aliran
• Multichannel cystomegram
• Pressure-flow study
• Leak-point pressure
• Urethral pressure profilometry
• Sphincter electromyography
• Video urodynamics: menunjukan kebocoran urin saat mengedan
pada pasien dengan inkontinensia stress.
PENATALAKSANAAN INKONTINENSIA
• Prompted voiding
Mengajari pasien mengenali kondisi atau status
kontinensia
• Terapi biofeedback
Bertujuan agar pasien mampu
mengontrol/menahan kontraksi involunter otot
detrusor kandung kemihnya.
• Stimulasi elektrik
Menggunakan dasar kejutan kontraksi otot pelvis
dengan menggunakan alat-alat bantu pada vagina
atau rektum.
• Neuromodulasi
Menggunakan stimulasi saraf sakral.
Estrogen agonis Meningkatkan aliran Stress, urgensi yang Kanker endometria, Oral : 0,625mg/hr
darah periuretra. berhubungan peningkatan tekanan Topical : 0,5-1gr/aplikasi
dengan vaginitis darah, batu kandung
atropi. kemih.
Kolinergilk agonis Menstimulasi kontraksi Overflow dengan Bradikardi, hipotensi, Bethanechol : 10-30mg tid
vesica urinaria. vesika urinaria atonik. bronkokontriksi, sekresi
asam lambung.
α-Adrenergik Merelaksasi otot polos Overflow, urgensi Hipotensi postural. Terasozine : 1-10mg/hr
antagonis uretra dan kapsul yang berhubungan
prostat. dengan pembesaran
prostat.
OSTEOARTRITIS (OA)
• Hambatan gerak
• Nyeri sendi
• Krepitasi
• Pembengkakan sendi yang seringkali asimetris
• Tanda-tanda peradangan
• Perubahan bentuk (deformitas) sendi yang
permanen
• Perubahan gaya berjalan
PEMERIKSAAN PENUNJANG OA
• Terapi non-farmakologis
Edukasi
Terapi fisik dan rehabilitasi
Penurunan berat badan
• Terapi farmakologis
Analgesik oral non opiat
Analgesik topikal
Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
Chondroprotective Agent : obat-obatan yang
dapat menjaga atau meragsang perbaikan tulang
rawan sendi (tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin
sulfat, glikosaminoglikan, vitamin-C, superoxide
dismutase, steroid intra-artikulas).
• Terapi bedah
Malaligment, deformitas lutut Valgus-Varus
Arthroscopic debridement dan joint lavage
Osteotomi
Artroplasti sendi total
WORKING DIAGNOSIS
• Jenis-jenis interaksi :
• Obat-makanan
• Obat-penyakit
• Obat-obat
Polifarmasi susah untuk dihindari karena :
• Penyakit yang diderita dan biasanya kronis
• Obat diresepkan oleh beberapa dokter
• Kurang koordinasi dalam pengelolaan
• Gejala yang dirasakan pasien tidak jelas
• Pasien meminta resep
• Untuk menghilangkan efek samping obat justru
ditambah obat baru
Prinsip pemberian obat yang benar untuk pasien usia
lanjut :
• Riwayat pengobatan lengkap
• Jangan memberikan obat sebelum waktunya
• Jangan menggunakan obat terlalu lama
• Kenali obat yang digunakan
• Mulai dengan dosis rendah naikkan perlahan-lahan
• Obat sesuai patokan
• Beri dorongan supaya patuh berobat
• Hati-hati menggunakan obat baru
GIZI PADA LANSIA
• Hipotesis diterima.
Perempuan berusia 70 thn dengan keluhan saat
tertawa / batuk suka ngompol karena tidak dapat
menahan kencing menderita inkontinensia urin tipe
campuran yaitu urgensi dan stress