Anda di halaman 1dari 26

TERMALISASI NEUTRON

DAN REAKSI NUKLIR


KELOMPOK 5
1. ABU RIDLO
2. ANI RAHAYU
3. CINDY ALVIANITA
4. PUSPA ARMANDITA
5. RAFETTANIA PRIHATIN

FKIP FISIKA UNJA | 2016


TERMALISASI NEUTRON

TERMALISASI Proses yang


mengatur suatu
kesetimbangan
 Neutron tak berubah dan momen
magnetiknya sangat kecil, neutron tidak
berinteraksi dengan elektron atomik yang
terdapat pada lintasannya tetapi
berinteraksi dengan intinya saja.
 Sebuah neutron dapat bertumbukkan elastis
dan tak elastis jika berinteraksi dengan inti.
 Dalam setiap tumbukan, neutron akan
memberikan sebagian energi kinetiknya kepada
inti.
 Neutron bergerak cepat (memiliki energi lebih
dari 1 MeV) yang bergerak melalui bahan
mengalami banyak tumbukan dengan inti.
 Untuk beberapa bahan dan untuk neutron yang
bergerak cepat, tumbukannya cendrung lenting
(elastis)
 Bahan yang mengalami tumbukan ini disebut
moderator karena memperlambat (atau
memoderasi) neutron yang bernergi tinggi
dengan efektif.
 Inti moderator harus memiliki massa yang
rendah sehingga energi kinetik yang
dipindahkan dalam tumbukan lenting akan
lebih banyak.
 Oleh karena alasan tersebut, bahan yang
didominasi oleh hidrogen, seperti paraffin dan
air, menjadi moderator neutron yang baik.
 Sebagian besar neutron yang menembaki
sebuah moderator akan menjadi neutron
termal, yang berada dalam kesetimbangan
termal dengan bahan moderator.
 Neutron berenergi tinggi, yang memiliki energi
beberapa MeV, akan mengalami termalisasi
(energi rata-rata neutronnya akan menjadi
Kinetik rata-rata )
ditembakkan
Neutron proton En=0
Semua Energi
Neutron hilang
ditembakkan
Neutron deutron En=11%
Energi Neutron
hilang 89%

ditembakkan
Neutron 12C En=72%
Energi Neutron
hilang 28%

Neutron ditembakkan 238U En=98,3%


Energi Neutron
hilang 1,7%
Maka dapat disimpulkan
bahwa neutron kehilangan
energi paling cepat ketika
dihambur dengan inti
ringan.
Kita tinjau partikel bermassa m1 yang bertumbukan
dengan partikel lain m2
v1
M1 M2

M1 M2

M1 M2
v’1 v’2

Kedua partikel bertumbukan sehingga kelajuannya


menjadi v’1 dan v’2.
Dari hukum kekekalan momentum linear diperoleh
pers. (13.4)
m1 v1 = m2 v’2 - m1 v1’
m1 (v1 + v’1 ) = m2 v’2

Dari Energi Kinetik didapatkan


pers. (13.5)
½ m1 v12= ½ m1 v’12 + ½ m2 v’22
m1 (v12 + v’12 ) = m2 v’22
m1 (v1 + v’1) (v1 - v’1) = m2 v’22

Bagilah persamaan (13.5) dengan Persamaan


(13.4), maka:
Pers. (13.6)
v1 - v’1 = v’2
v’1 = v1 - v’2
Dengan memasukkan ungkapan untuk v’1 dalam
persamaan (13.4), kita dapatkan kelajuan akhir
m2:
Pers. (13.7)

Jadi hasil bagi (rasio) antara energi kinetik K’2


yaitu energi yang diberikan oleh partikel 1 dalam
tumbukan dengan energi kinetik awal K1 adalah

Pers. (13.8)
Ketika neutron mengalami termalisasi untuk
pertama kalinya dan energi neutron tersebut cukup
rendah, akan ada probabilitas yang tinggi bahwa
neutron tersebut ditangkap oleh inti, yang
kemudian disertai oleh emisi sinar gamma.

(Reaksi Penangkapan Neutron)


Setelah menangkap neutron, inti berada
dalam keadaan tereksitasi selama waktu yang
sangat singkat sebelum mengalami peluruhan
gamma. Inti yang dihasilkan biasanya
bersifat radioaktif dan meluruh dengan cara
emisi beta.
Laju penangkapan neutron untuk neutron
yang melewati sampel apapun bergantung
pada jenis atom dan energi neutron yang
datang. Interaksi neutron dengan bahan akan
bertambah seiring berkurangnya energi neutron
karena neutron yang lambat menghabiskan
waktu yang lebih lama di daerah dekat inti
sasaran.
REAKSI NUKLIR

 Reaksi nuklir merupakan proses


Lalu,
pengubahan inti atom melalui reaksi
Bagaimana
pertukaran dengan partikel-partikel reaksi
dasar penyusun inti atom. nuklir bisa
terjadi ???
 Reaksi nuklir buatan pertama kali
dilakukan oleh Rutherford (tahun 1919),
yaitu dengan menembaki inti nitrogen
dengan partikel alfa yang berasal dari
peluruhan 214Po.
Pembentukan inti baru selain dengan cara
peluruhan juga dapat dilakukan secara buatan.
Inti baru dapat dibentuk dengan menembakkan
partikel berenergi tinggi pada inti sasaran.
Reaksi seperti ini disebut reaksi nuklir atau
reaksi inti. Reaksi nuklir terjadi karena
penembakan inti sasaran (target) yang diam
oleh proyektil. Secara skematik reaksi inti dapat
digambarkan sebagai berikut:
Reaksi tersebut merupakan reaksi nuklir karena terjadi di
dalam inti. Inti setelah memancarkan partikel akan menjadi
tidak stabil, sehingga inti akan mengalami peluruhan dan
hukum-hukum peluruhan berlaku.
Inti setelah mengalami reaksi inti akan memiliki kondisi
berbeda dengan inti target. Perubahan inti target ini disebut
dengan transmutasi. Perubahan yang terjadi pada inti target
akibat proses reaksi nuklir.. Reaksi transmutasi adalah reaksi
pada proses perubahan inti target.
Pada reaksi transmutasi inti, suatu inti menyerap suatu partikel
dan berubah menjadi inti lain dengan memancarkan suatu
radiasi.

Berdasarkan sifat-sifat dari a dan b maka reaksi-reaksi inti


dibedakan ke dalam beberapa jenis seperti diuraikan berikut
ini.
Ø Hamburan Elastis (lenting)
pada penembakan inti, dimana hasilnya a = b dan X = Y,
disebut peristiwa hamburan elastis. Tidak terjadi perubahan
energi potensial total, dan energi kinetiknya kekal.
Ø Hamburan Inelastik (tidak lenting)
Suatu proses penghamburan dianggap inelastik jika sebagian
energi kinetik partikel misil digunakan untuk menaikkan energi
potensial inti sasaran,antara lain berupa eksitasi ketingkat
energi yang lebih tinggi. Dalam kasus ini energi kinetik sistem
tidak kekal.
Reaksi inti sangat berbeda Reaksi nuklir dapat
dengan reaksi kimia, karena dinyatakan oleh persamaan
pada dasarnya reaksi inti reaksi berikut:
ini terjadi karena tumbukan
(penembakan) inti sasaran
(target) dengan suatu Keterangan :
proyektil (peluru). X : nuklida sasaran
Y : radionuklida hasil reaksi inti
a : partikel penembak
b : partikel hasil reaksi inti

X adalah inti awal, Y inti akhir,


sedang a dan b masing-masing
adalah partikel datang dan yang
dipancarkan.
Pada reaksi nuklir berlaku hukum:
kekekalan momentum linier dan
momentum sudut
kekekalan energi
kekekalan jumlah nomor atom
kekekalan jumlah nomor massa

Contoh :
Energi Reaksi Nuklir
Energi Reaksi Nuklir

Untuk reaksi Nuklir


Reaksi nuklir bisa menghasilkan atau
mengeluarkan energi. Besarnya energi Q dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut:

Q = {(mX + ma) – (mY + mb)} 931,48 MeV

 Jika diperoleh nilai Q > 0, reaksinya


merupakan reaksi eksoterm (melepaskan
energi).

 Jika diperoleh nilai Q < 0, reaksinya


merupakan reaksi endoterm (menyerap
energi).

Anda mungkin juga menyukai