Anda di halaman 1dari 15

NAMA KELOMPOK 10 :

YOZHA PEBRIYANA (1310536018)

RENI WAHYUNI (1310536028)


PEMBAHASAN:
1. Sifat dan Contoh Aktiva Tetap
2. Tujuan Pemeriksaan Aktiva Tetap
3. Prosedur Pemeriksaan Aktiva Tetap
PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 14, hal 16.2


– IAI,2002):
Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu,
yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.
MENURUT SAK ETAP (IAI,
2009:68)
Aset tetap adalah aset berwujud yang :

a. Dimililiki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan


barang atau jasa,untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk
tujuan administratif.
b. Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu
aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap jika:

a.Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat


keekonomian di masa yang akan datang yang
berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke
dalam perusahaan.
b.Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara andal.
BEBERAPA SIFAT ATAU CIRI AKTIVA TETAP :
1.Tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau
diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk
dipergunakan dalam kegiatan operasi perusahaan.
2.Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Sifat kedua dari aktiva tetap, merupakan salah satu alasan
mengapa aktiva tetap harus disusutkan. Biaya penyusutan
merupakan alokasi dari biaya penggunaan aktiva tetap selama
masa manfaatnya, secara sistematis dan teratur (menggunakan
metode tertentu yang di terapkan secara konsisten).
3. Jumlahnya cukup material.
Sifat ketiga merupakan salah satu alasan mengapa setiap
perusahaan harus mempunyai kebijakan kapitalisasi, yang
membedakan antara capital expenditure dan revenue expenditure.
FIXED ASSETS ATAU AKTIVA TETAP BISA
DIBEDAKAN MENJADI:

1. Fixed tangible assets (aktiva tetap yang mempunyai wujud/bentuk,


bisa dilihat, bisa diraba)
Yang termasuk fixed tangible assets misalnya:
a. Tanah (Land) yang diatasnya dibangun gedung kantor, pabrik atau
rumah. Tanah ini biasanya tidak dususutkan (menurut SAK maupun
peraturan pajak).
Tanah bisa dimiliki dalam bentuk hak milik, hak guna bangunan
(biasanya jika kita membeli rumah dari real estate) yang mempunyai
jangka waktu 20-30 tahun, hak guna usaha dan hak pakai.
b. Gedung (Building) termasuk pagar, lapangan parkir, taman, mesin-
mesin (Mechiney), Peralatan (Equipment), Furniture & Fixtures
(meja, kursi), Delivery Equipment/Vehicles (mobil, motor, kapal laut,
pesawat terbang).
c. Natural Resources (Sumber Alam), seperti pertambangan minyak,
batu bara, emas, marmer dan hak pengusahaan hutan (HPH).
Natural Resources ini harus dideplesi, bukan disusutkan, pada saat
sumber alam tersebut mulai menghasilkan.
2. Fixed intangible assets (aktiva tetap yang tidak
mempunyai wujud/bentuk, sehingga tidak bisa dilihat
dan tidak bisa diraba).
Yang termasuk intangible assets misalnya:
Hak paten, hak cipta (copy right), franchise, goodwill,
preoperating expenses (biaya-biaya yang dikeluarkan
sebelum perusahaan berproduksi secara komersial,
termasuk biaya pendirian).
AUDIT OBJECTIVE (TUJUAN
PEMERIKSAAN) AKTIVA TETAP
1. Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aktiva tetap.
2. Untuk memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca betul-betul ada, masih
digunakan dan dimiliki oleh perusahaan.
3. Untuk memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan (periode yang
diperiksa) betul-betul merupakan suatu Capital Expenditure, diotorisasi oleh pejabat
perusahaan yang berwenang didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan
benar.
4. Untuk memeriksa apakah disposal (penarikan) aktiva tetap sudah dicatat dengan benar
di buku perusahaan dan telah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
5. Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun (periode) yang
diperiksa dilakukan dengan cara yang sesuai dengan SAK, konsisten, dan apakah
perhitungannya telah dilakukan dengan benar (secara akurat).
6. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.
7. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan, jika ada apakah
pendapatan sewa sudah diterima perusahaan.
8. Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai
(impairment).
9. Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas aktiva tetap


Jika Internal controlnya baik, maka luas pemeriksaan dalam substantif tes
bisa dipersempit .

Ciri internal control yg baik atas aktiva tetap:


a. Digunakannya anggaran untuk penambahan aktiva tetap
b. Setiap penambahan dan penarikan aktiva tetap harus diotoriasi oleh pejabat yang
berwenang.
c. Adanya kebijakan tertulis dari manajemen mengenai kapitalisasi dan depresiasi.
d. Diadakannya kartu aktiva tetap (buku pembantu aktiva), yang mencantumkan
tanggal pembelian, nama supplier, harga perolehan, metode dan persentase
penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku aktiva
tetap.
e. Setiap aktiva tetap diberi nomor kode.
f. Minimal setahun sekali dilakukan inventarisasi (pemeriksaan fisik aktiva tetap),
untuk mengetahui keadaan dan kondisi aktiva tetap.
g. Bukti-bukti pemilikan aktiva tetap disimpan di tempat yang aman.
h. Aktiva tetap diasuransikan dengan jumlah insurance coverage (nilai
pertanggungan) yang cukup.
CONT. PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP
2. Minta kepada klien Top Schedule serta Supporting
schedule aktiva tetap, yang berisikan : Saldo awal,
penambahan serta pengurangan-pengurangannya dan
saldo akhir, baik untuk harga perolehan maupun
akumulasi penyusutannya.
3. Periksa footing dan csoss footingnya dan cockkan totalnya
dengan General Ledger atau Sub-Ledger, saldo awal
dengan working paper tahun lalu.
4. Vounch penambahan serta pengurangan dari fixed Assets
tersebut.
Untuk penambahan kita lihat approvalnya dan
kelengkapan supporting documentnya, sedangkan untuk
pengurangan kita lihat otorisasinya dan jurnalnya apakah
sudah dicatat dengan benar, misalnya ada laba atau rugi
atas penjualan aktiva tetap tersebut.
CONT. PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP
5. Periksa fisik dari Fixed Assets tersebut dan periksa kondisi serta nomor
kode dari Fixed Assets.

Tentang pemeriksaan fisik aktiva tetap secara tes basis ada dua pendapat:
a.Yang dites hanya penambahan dalam tahun berjalan yang jumlahnhya
besar.
b. Diutamakan penambahan yang baru serta beberapa aktiva tetap yg lama.

6. Periksa bukti pemilikan aktiva tetap.


Untuk tanah, gedung, periksa sertifikat tanah dan IMB (Izin Mendirikan
Bangunan) serta SIPB (Surat Izin Penempatan Bangunan).
Untuk mobil dan motor periksa BPKP dan STNKnya.
Perhatikan juga apakah surat-surat tanah, gedung, kendaraan, atas nama
perusahaan.

7. Pelajari dan periksa apakah Capitalization Policy dan Depreciation Policy


yang dijalankan konsisten dari tahun sebelumnya.
CONT. PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP
8. Buat analisis tentang perkiraan Repair & Maintenance, sehingga kita dapat mengetahui
apakah ada pengeluaran yang seharusnya masuk dalam kelompok Capital
Expenditures tetapi dicatat sebagai Revenue Expenditures. Dilakukan dengan :
 Memperhatikan kemungkinan client untuk memperkecil laba dengan mencatat capital
expenditure sebagai revenue expenditure.
 Lihat contoh kertas kerjanya.

9. Periksa apakah Fixed Assets tersebut sudah diasuransikan dan apakah Insurance
Coveragenya cukup atau tidak.
10. Test perhitungan penyusutan dan alokasi biaya.
 Aktiva Tetap yang disusutkan: Gedung, bangunan, mesin, dll. Tanah: tidak disusutkan
krn umurnya tidak terbatas. Tetapi bila tanah tersebut digunakan utk bahan baku
pembuatan batu bata, genteng, maka disusutkan dengan istilah : deplesi.
 Auditor harus memeriksa akurasi perhitungan penyusutan yang dibuat client, dan
ketepatan alokasi biaya penyusutan sebagai bagian dari biaya produksi tidak langsung,
biaya umum, dan biaya penjualan.
CONT. PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP

11. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari bank untuk
memeriksa apakah ada Fixed Assets dijadikan sebagai jaminan atau tidak.

12. Periksa apakah ada Commitment yang dibuat oleh perusahaan untuk membeli
atau menjual Fixed Assets.

13. Untuk Construction in Progress, kita periksa penambahannya dan apakah ada
Construction in progress yang harus di transfer ke Fixed Assets.

14. Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melalui leasing, periksa lease agreement
dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar
akuntansi leasing.
CONT. PROSEDUR PEMERIKSAAN AKTIVA
TETAP
15. Periksa atau tanyakan apakah ada aktiva tetap yang dijadikan
agunan kredit di bank.
 Jika aktiva tetap dijaminkan berarti bukti kepemilikan diserahkan
ke bank, sehingga auditor harus memeriksa tanda terima
penyerahan bukti-bukti kepemilikan.
 Aktiva tetap yang dijaminkan harus diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan.
16.Periksa apakah ada aktiva tetap yang disewakan kepada pihak
ketiga, jika ada periksa apakah pendapatan sewa sudah dibukukan
dan diterima perusahaan.
17. Tanyakan/periksa apakah ada aktiva tetap yang mengalami
penurunan harga (impairment).
18. Periksa penyajiannya dalam laporan keuangan, apakah sesuai
dengan PABU.
Neraca: biaya dan akumulasi depresiasi
Laporan Laba Rugi: Biaya penyusutan, di Catatan atas laporan
keuangan: kebijakan kapitalisasi dan penyusutan, rincian garis besar
aktiva tetap.
Lampiran: rincian aktiva tetap

Anda mungkin juga menyukai