Anda di halaman 1dari 16

GASTROESOPHAGEAL

REFLUX PADA BAYI


FELICHIKA EARLENE
102015072
Rumusan
Skenario 7 Hipotesis
Masalah

Seorang bayi usia 6 bulan Bayi usia 6 bulan Bayi usia 6 bulan
dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan tersebut mengalami
anak dengan keluhan keluarnya kembali gastroesophageal reflex
keluarnya kembali susu susu melalui (GER).
melalui mulutnya setiap mulutnya setiap
sehabis minum susu. Hal sehabis minum susu
tersebut terjadi sejak 2 sejak 2 minggu lalu,
minggu lalu, kurang lebih 1-2 kurang lebih 1-2
sendok makan. Keluhan ini sendok makan.
terus berlanjut sampai saat
ini sehinggaibunya
memutuskan untuk
membawa anaknya berobat.

Identifikasi istilah yang


tidak diketahui: Tidak ada
ANALISIS MASALAH

Fisik
Anamnesis Penunjang
Pemeriksaan Diagnosis
Diagnosis Kerja
Diagnosis
Etiologi Banding
Rumusan epidemiologi
Patogenesis dan
Masalah patofisiologi
Manifestasi klinik
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
ANAMNESIS

• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat pribadi dan sosial

 Dari skenario didapatkan bayi usia 6 bulan keluar kembali susu dari mulutnya setiap sehabis
minum susu sejak 2 minggu lalu kurang lebih 1-2 sendok makan. Anak aktif dan tidak rewel.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum
• Tanda-tanda vital (TTV)
• Antopometri dan denver
• Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi

Dari skenario didapatkan bayi dengan berat badan 7,5 kg dan panjang badan 65 cm.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemantauan pH esophagus selama 24 jam


• Endoskopi SCBA
• Fluoroskopi dengan kontras barium
• Biopsi esophagus
WORKING DIAGNOSIS

• Gastroesophageal Reflux (GER)


GER merupakan suatu keadaan refluks / kembalinya isi lambung ke esophagus dengan atau
tanpa regurgitasi.

GER GERD
(Gastroesophageal (Gastroesophageal
reflux) reflux disease)
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Stenosis pylorus Atresia duodenum Atresia esophagus


Etiologi hipertrofi atau hyperplasia - kegagalan rekanalisasi lumen setelah Abnormal ujung distal esophagus yang
lamina propia muskularis yang fase padat pada perkembangan usus disebabkan gangguan saat diferensiasi
mengelilingi pylorus dan selama masa kehamilan minggu ke 4 foregut primitif menjadi esophagus,
antrum lambung dan ke 5 trakea, dan paru-paru pada minggu ke
4-6 masa kehamilan
Gejala Regurgitasi dan mutah proyektil obstruksi duodenum = muntah yang Tidak bisa menelan susu ataupun
Klinis pada 3 minggu pertama, mengandung empedu tanpa perut saliva sendiri sehingga bayi tersebut
peristalsis yang terlihat kasat kembung, biasanya terjadi pada hari mengeluarkan ludah yang sangat
mata dan massa oval yang dapat pertama setelah lahir , ikterik sepertiga banyak.
dipalpasi serta teraba kenyal pada bayi
Komplikasi pada gastritis, ulkus
peptikum dan keganasan
ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI

• Penurunan tonus sfringter esophagus • GER pada sekitar 50% bayi baru lahir
bawah dan gangguan motilitas. merupakan suatu keadaan yang normal.
• Waktu pengosongan esophagus • GERD jarang terjadi pada bayi dan anak.
meningkat. Kalopun terjadi hampir 75% pada anak
• Peningkatan tekanan intraabdominal dengan kelainan neurologi.
PATOFISIOLOGI

• GER terjadi secara pasif karena “katup” antara lambung dan esofagus tidak
berfungsi baik, baik karena hipotonia sfingter esofagus bawah.

Faktor defensif: Disfungsi LES,


bersihan asam dari lumen,
ketahanan epitel esofagus

Faktor ofensif: peningkatan asam


lambung , dilatasi lambung,
obstruksi gastric outlet, delayed
gastric emptying (keterlambatan
pengosongan lambung.
MANIFESTASI KLINIK

 Bayi : regurgitasi
 Menangis,gangguan tidur serta penurunan nafsu makan.
 Gelisah,rewel
 Batuk
 Wheezing
 Muntah dan heartburn
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN NON-MEDIKAMENTOSA

• Perubahan posisi
Bayi ditidurkan telungkup dengan posisi kepala lebih tinggi (30o). Setelah menyusu atau
minum susu formula bayi digendong setinggi payudara ibu, dengan muka menghadap dada
ibu.

• Penambahan agen pengental seperti beras sereal pada susu formula


• Perubahan pola hidup pada anak dan dewasa
PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA

Obat Frekuensi Dosis


H2 Antagonis
Ranitidine 2-3x/hari 5-10 mg/kg/hari
Simetidin 3-4x/hari 40 mg/kg/hari
Famotidin 2x/hari 1 mg/kg/hari

PPI
Pantoprazol
Lansoprazol 1x/hari 0,4-2,8 mg/kg/hari
Rabeprazol
Omeprazol 1x/hari 0,7-3,3 mg/kg/hari
Esomeprazol
Prokinetik
Metoklopramid 4x/hari 0,15 mg/kg.
Cisapride 4x/hari 0,2 mg/kg/
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai