Oleh :
Siti arfiah meisari
16710127
Pembimbing:
Dr. Vita Dwi W. Sp.A
1
Pendahuluan
Penyakit inflamasi
kronis pada saluran
pernafasan terbanyak Pentingnya untuk
pada anak . mendiagnosa dengan
tepat dan mengetahui
Prevalensi asma tatalaksana yang
meningkat dari waktu tepat .
ke waktu baik di
negara maju maupun
Negara sedang
berkembang.
2
Definisi asma menurut
WHO pada tahun
Definisi GINA
1975, yaitu keadaan mendefinisikan
kronik yang ditandai asma sebagai
oleh bronkospasme gangguan inflamasi
rekuren akibat kronis saluran
penyempitan lumen nafas dengan
saluran napas sebagai
respon terhadap ASMA banyak sel
berperan,
stimulus yang tidak khususnya sel
menyebabkan mast,eosinofil,
penyempitan serupa dan limfosit T.
pada banyak orang.
EPIDEMIOLOGI
4
5
Pemicu : Alergen dalam ruangan
6
7
8
PATOFISIOLOGI
9
KLASIFIKASI ASMA
Berdasarkan Serangan
Berdasarkan derajat penyakit
10
UMUR
FENOTIP
BERDASARKAN
BERDASARKAN
KEADAAN SAAT ASMA DERAJAT
KENDALI
INI
DERAJAT BERATNYA
KEKERAPAN
SERANGAN
TIMBUL
GEJALA
11
NOS Parameter Klinis, kebutuhan obat, dan Asma Asma Episodik Asma Persisten
faal paru Episodik Sering
Jarang
1 Frekuensi serangan <1x/ bulan >1x /bulan Sering
2 Lama serangan < 1 minggu >1 minggu Hampir sepanjang tahun,
tidak ada remisi
3 Intensitas serangan Biasanya Biasanya sedang Biasanya berat
ringan
4 Di antara serangan Tanpa gejala Sering ada gejala Gejala siang dan malam
12
9 Variabilitas faal paru (bila ada serangan) >15% >30% >50%
Asma serangan Asma Asma serangan
ringan serangan ancaman henti napas
berat
Bicara Kalimat Kata - Mengantuk
Posisi Lebih senang Duduk - Letargi
duduk daripada bertopang - Suara napas tidak
berbaring lengan terdengar
13
SpO2 90-95% <90%
Derajat Kekerapan Gejala
Intermiten Episode gejala asma <6x/tahun atau
jarak antar gejala ≥ 6 minggu
14
Konsensus International Penanggulangan Asma Anak dalam pernyataan
ketiganya membagi asma berdasarkan keadaan klinis dan keperluan obat
menjadi 3 golongan yaitu asma episodik jarang, asma episodik sering, dan asma
persisten.
16
17
Apakah ada batuk yang berulang terutama pada malam
menjelang dini hari?
Auskultasi
Perkusi
−ekspirasi memanjang,
− biasanya tidak ditemukan
−mengi (wheezing)
kelainan
−suara lendir
19
PEMERIKSAAN PENUNJANG
20
Kriteria Diagnosis Asma (GINA, 2016)
Fitur diagnosa Kriteria untuk membuat diagnosa
Riwayat gejala asma yang bervariasi
Mengi, sesak napas, dada terasa • Umumnya lebih dari 1 gejala
berat, dan batuk • Gejala bervariasi dari waktu ke waktu dan juga
intensitasnya
• Gejala seringkali memburuk pada malam hari atau
saat bangun
• Gejala sering dipicu oleh latihan fisik, tertawa,
alergen, udara dingin
• Gejala sering muncul atau memburuk pada infeksi
virus
Uji ‘bronchial challenge’ (umumnya hanya Tidak mencapai FEV1 >20% (methacholine,
dilakukan pada dewasa) histamine); 15% (mannitol atau lainnya)
Variasi fungsi paru di antara kunjungan- Dewasa: variasi FEV1 >12% dan > 200 ml
kunjungan ke dokter (kurang reliable) Anak: variasi FEV1 >12%
22
23
24
TATALAKSANA
25
TATA LAKSANA TATA LAKSANA SAAT
JANGKA PANJANG SERANGAN
26
NO TUJUAN TATA LAKSANA
1 Mengatasi penyempitan saluran respiratori secepat
mungkin
2 Mengurangi hipoksemia
3 Mengembalikan fungsi paru ke keadaan normal
secepatnya
4 Mengevaluasi dan memperbarui tata laksana jangka
panjang untuk mencegah kekambuhan
27
28
Obat pereda
(reliever)
Obat Pengontrol
29
30
31
32
• IDT : Inhalasi
dosis terukur =
Metered dose
inhaler/MDI, dapat
digunakan bersama
dengan spacer
• Solution: Larutan
untuk penggunaan
nebulisasi dengan
nebuliser
• Oral : Dapat
berbentuk sirup,
tablet
• Injeksi : Dapat
untuk penggunaan
subkutan, im dan iv
33
JENIS INHALASI SESUAI USIA
(PNAA 2015):
34
35
36
37
38
KETERANGAN
Acuan awal penetapan jenjang tatalaksana jangka panjang
menggunakan klasifikasi kekerapan
Bila suatu jenjang dalam tata laksana sudah berlangsung selama 5-8
minggu dan asma belum terkendali maka tata laksana naik jenjang ke
atasnya (step up).
39
40
KOMPLIKASI
41
• Status asmatikus
• Atelektasis
• Hipoksemia
• Pneumotoraks
• Emfisema
42
PROGNOSIS
43
Beberapa studi kohort menemukan
bahwa banyak bayi dengan mengi
tidak berlanjut menjadi asma pada
masa anak dan remajanya. Proporsi
kelompok tersebut berkisar antara 45
hingga 85%, tergantung besarnya
sampel studi, tipe studi kohort, dan
lamanya pemantauan
Asma
dikemudian 1. Adanya asma pada orang tua
hari 2. Adanya dermatitis atopi
44
PREVENSI
45
• Pengendalian lingkungan : menghindarkan anak dari asap rokok,
tidak memelihara hewan berbulu, memperbaiki ventilasi ruangan,
mengurangi kelembaban kamar untuk anak yang sensitif terhadap
debu rumah dan tungau.
• Pemberian ASI ekslusif minimal 4 bulan
• Menghindari makanan berpotensi alergen
46
PENUTUP
47
Asma merupakan suatu kelainan inflamasi kronis pada saluran nafas yang
melibatkan sel dan elemen-elemen seluler. Inflamasi kronis tersebut
berhubungan dengan hiperresponsif dari saluran pernafasan yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada
terasa berat, dan batuk-batuk terutama pada malam hari atau awal pagi.
Tatalaksana asma dibagi menjadi dua, yaitu tatalaksana saat serangan dan
jangka panjang. Tujuan tatalaksana asma anak secara umum adalah untuk
menjamin tercapainya tumbuh kembang anak secara optimal sesuai dengan
potensi genetiknya
48
49