Anda di halaman 1dari 27

ANAMNESIS PASIEN

Identitas Pasien
Nama : Tn. Isnandar
No Rm : W1608097811
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 73 Tahun
Alamat : Mentikan Prajurit Kulon
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiun
KELUHAN UTAMA

Autoanamnesis : Kadang-kadang cenut-cenut di daerah


wajah sisi kiri, juga terasa nyeri dan terasa kebal
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

RIWAYAT PENYAKIT
Autoanamnesis:
DAHULU
Cenat-cenut sudah dirasakan
sejak 1 bulan ,wajah kiri terasa
Autoanamnesis:
nyeri kadang terasa panas
HT (-)
setelah terinfeksi Herpes
DM(-)
Zooster, bersifat hilang timbul,
kadang terasa gatal, dan terasa
tebal sampai setinggi alis kiri,
kadang pusing
PEMERIKSAAN FISIK

Keaadaan umum : cukup


Kesadaran : komposmentis
Vital Sign :
TD : 120/70
Nadi : 66x/menit
RR : 18x/menit
Suhu : 37
STATUS INTERNA SINGKAT

Kepala : a/i/c/d -/-/-/-


tampak ruam infeksi herpes
zoster pada dahi atas kiri sampai alis kiri
Leher : DBN
Paru : Inspeksi : Simetris,
Perkusi: sonor +/+,
Auskultasi : vesikuler +/+, Ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung : S1 S2 tunggal, mur-mur (-)
Abdomen : Inspeksi : simetris
Palpasi : konsistensi supel, hepar, lien tidak teraba
Extremitas : Akral hangat, tidak ada edema
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Kesan umum
Kesadaran : Komposmentis
GCS :456

Kaku kuduk :-
Kernig :-
Brudzinski tanda leher :-
Brudzinski tanda kontralateral :-
Brudzinski tanda pipi :-
Brudzinski tanda symphisis pubis :-
SARAF KRANIALIS

Nervus V
Cabang motorik
Otot masseter : +/+
Otot temporal : +/+
Cabang sensorik
V. 1 : Raba :+/ menurun
Nyeri:+/menurun
V. 2 : Raba :+/ +
Nyeri:+/+
V. 3 : Raba :+/ +
Nyeri:+/+
DIAGNOSA KLINIS

Diagnosa Klinis : Post Herpetic Neuralgia, Parastesi


Facial Sinistra,
Diagnosa Topis : Nervus Trigeminal cabang 1
Diagnosa Etiologis : Herpes Zoster
12 Agustus 2016
S O A P
KU : Baik, GCS : 456, Kes: CM -Dx Klinis: Post Herpetic P/o:
tidak ada TD: 120/70 Neuralgia ,Parastesi -Alpentin 2x100mg
keluhan Nadi: 66x/menit facial sinistra -Xepaneuron 2x1
RR: 18x/menit -Dx Topis: Nervus -Paracetamol
Temp: 37˚C Trigemialis 1 3x500mg
Status Neurologis: -Dx Etiologis: Herpes
Mot : Zoster

Pm N. Kranialis:
N. V Sensorik raba dan nyeri sinistra
(menurun)
N.VII Fasial palsy: (-)
N. IX&X : Lingual palsy (-)
N.XII : Tidak ada lateralisasi
18 Agustus 2016

S O A P
KU : Baik, GCS : 456, Kes: CM -Dx Klinis: Post Herpetic P/o:
tidak ada TD: 100/70 Neuralgia, Parastesi facial sinistra -Alpentin 2x100mg
keluhan Nadi: 72x/menit -Dx Topis: Nervus Trigeminalis 1 -Xepaneuron 2x1
RR: 20x/menit -Dx Etiologis: Herpes zoster -Paracetamol 3x500mg
Temp: 36,9˚C
Status Neurologis:

Mot :
Pm N. Kranialis:
N. V.1 Sensorik raba dan
nyeri sinistra (menurun)
N.VII Fasial palsy: (-)
N. IX&X : Lingual palsy (-)
N.XII : Tidak ada lateralisasi
NYERI

Nyeri adalah suatu gejala dalam merasakan subyek dan


pengalaman emosional serta termasuk suatu komponen
sensori, komponen diskriminatori, respon-respon yang
mengantarkan ataupun reaksi-reaksi yang ditimbulkan oleh
stimulus dalam suatu kasus nyeri. Biasanya dirasakan hanya
dalam bentuk suatu sensasi, dengan gambaran yang dapat
dibandingkan dengan sensasi lain
Proses terjadinya nyeri

Ada empat proses yang terjadi pada perjalanan nyeri yaitu


transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.
JENIS NYERI

Jenis Nyeri

• Nyeri nosiseptif
• Nyeri maladaptif
• Nyeri neuropatik
• Nyeri psikologik
Nyeri neuropatik yang didefinisikan sebagai nyeri akibat
lesi jaringan saraf baik perifer maupun sentral bisa
diakibatkan oleh beberapa penyebab seperti amputasi,
toksis (akibat khemoterapi) metabolik (diabetik
neuropati) atau juga infeksi misalnya herpes zoster pada
neuralgia pasca herpes dan lain-lain. Nyeri pada
neuropatik bisa muncul spontan (tanpa stimulus)
maupun dengan stimulus atau juga kombinasi.
POST HERPETIC NEURALGIA (PHN)
Definisi
Neuralgia post herpetik (PHN) merupakan komplikasi
yang serius dari herpes zooster yang sering terjadi pada orang
tua.
Neuralgia ini dikarakteristikan sebagai nyeri seperti
terbakar, teriris atau nyeri disetetik yang bertahan selama
berbulan-bulan bahkan dapat sampai tahunan.
The International Association for Study of Pain (IASP)
menggolongkan neuralgia post herpetika sebagai nyeri
kronik atau nyeri neuropatik yaitu nyeri yang timbul setelah
penyembuhan usai atau nyeri yang berlangsung lebih dari
tiga bulan tanpa adanya malignitas.
Neuralgia post herpetik disebabkan oleh infeksi virus herpes
zooster. Virus varisella zoster merupakan salah satu dari
delapan virus herpes yang menginfeksi manusia.

Tipe Virus yang bersifat patogen pada manusia adalah


herpes virus-3 (HHV-3), biasa juga disebut dengan
varisella zoster virus (VZV). Virus ini berdiam di
ganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion
kranialis terutama nervus kranialis V (trigeminus) pada
ganglion gasseri cabang oftalmik dan vervus kranialis VII
(fasialis) pada ganglion genikulatum.
PATOFISIOLOGI
• Patofisiologi PHN terjadi karena adanya cedera
neuron yang mengenai sistem saraf perifer.

• Cedera ini mengakibatkan neuron perifer


mengadakan discharge spontan dengan
menurunkan ambang aktivasi untuk menghasilkan
nyeri yang tidak sesuai pada stimulus yang tidak
menyebabkan nyeri.
• Biopsi kulit menunjukkan hilangnya ujung saraf bebas epidermal pada
daerah yang terkena.
• Reaktivasi virus ini mengakibatkan inflamasi atau kerusakan pada
serabut saraf sensoris yang berkelanjutan, hilang dan rusaknya ser
abut-serabut saraf atau impuls abnormal, dimana serabut saraf
berdiameter besar yang berfungsi sebagai inhibitor
hilang atau rusak dan mengalami kerusakan terparah.
• Akibatnya, impuls nyeri ke medulla spinalis meningkat sehingga pasien
merasa nyeri yang hebat. Virus herpes zoster kebanyakan
memusnahkan sel-sel ganglion yang berukuran besar sementara yang
tersisa adalah sel-sel berukuran kecil.
• Neuralgia pascaherpetika termasuk nyeri neuropatik, yaitu
nyeri yang disebabkan oleh kerusakan atau disfungsi primer
pada sistem saraf.
• Pada nyeri neuropatik terjadi kerusakan saraf perifer dan
perubahan sinyal sistem saraf pusat, sehingga terjadi letupan
potensial aksi spontan, ambang aktivasi saraf yang menurun,
dan peningkatan respon terhadap stimulus.
GEJALA KLINIS
Tanda khas dari herpes zoster pada fase prodromal adalah
• Nyeri
• Parasthesia
• Allodinia
pada daerah dermatom yang terkena
• Diagnosis NPH merupakan diagnosis klinis.
• Adanya riwayat Herpes zoster diikuti nyeri yang menetap dikaitkan
dengan dermatom yang terkena atau daerah yang berdekatan merupakan
ciri khas NPH.
• Namun pada beberapa kasus tidak terdapat riwayat erupsi HZ. Pada
kasus seperti ini diagnosis definitif berdasarkan pemeriksaan uji sensoris
kuantitatif, biopsi kulit dan uji konduksi saraf.
• Pemeriksaan fisik harus termasuk perbandingan fungsi sensorik
didermatom yang terkena dengan yang di sisi kontralateral.
TERAPI

1. Antidepressan trisiklik
2. Penghambat Kanal Kalsium
3. Analgesik opioid
Dalam kasus ini digunakan alpentin yaitu penghambat kanal
kalsium.

Mekanisme kerjanya: dalam menghasilkan efek analgesik


diduga dengan mengikat secara selektif pada subunit alfa-2-
delta pada kanal kalsium tipe-L sehingga mengurangi influks
Ca2+ kedalam ujung saraf presinaptik yang akan
menghambat pelepasan neurotransmiter pronosiseptif seperti
glutamat dan substansi P yang berperan pada sensitisasi
sentral. Sehingga dapat menurunkan derajat nyerinya.
• Prognosis ad vitam : ad bonam
karena neuralgia paska herpetik tidak
menyebabkan kematian. Kerusakan yang terjadi
bersifat lokal dan hanya mengganggu fungsi
sensorik.

• Prognosis ad functionam : ad bonam karena setelah


terapi didapatkan perbaikan nyata, dan pasien
dapat beraktivitas baik seperti biasa.

• Prognosis ad sanactionam : ad bonam karena


walaupun risiko berulangnya HZ masih mungkin
terjadi sebagaimana disebutkan dari literatur,
selama pasien mempunyai daya tahan tubuh baik
kemungkinan timbul kembali kecil.

Anda mungkin juga menyukai