Kelompok 7
Deviani Risqi Ifani Sari (1400023187)
Kurnia Ambarwati (1400023188)
M. Ridho Nurwito (1400023189)
Rani Syintia (1400023193)
Febrisantia Dewi (1400023194)
Esty Elvinda (1400023195)
Kasus
Ny Ss, 25 tahun mengalami gejala pembengkakan kelenjar limfa didaerah
leher dan ketiak. Gejala lain yang sering dirasakan adalah nyeri dada,
sesak nafas dan keringat malam hari. Setelah menjalani beberapa
pemeriksaan, dokter mendiagnosa dengan Limfoma Non Hodgkin. Hasil
pemeriksaan lab menunjukkan Angka trombosit 90x 109 /L dan AL
2x109 /L. Terapi yang akan diberikan adalah R-CHOP dengan dosis
menyesuaikan TB (159 cm) dan BB (45 kg) pasien.
a. Apa tujuan terapi R-CHOP?
b. Bagaimana pengaturan dosisnya?
c. Monitoring adverse effect apa saja yang harus dilakukan setelah
pemberian R-CHOP?
d. Terapi apa yang perlu diberikan untuk mencegah adverse effect R-
CHOP?
Penjelasan Kasus
Diagnosa : Limfoma Non Hodgkin
Data Objektif
• Angka Trombosit : 90x 109 /L (Normal : 150-450 x 109/L)
• Angka Leukosit : 2x109 /L (Normal : 4-10 x 109/L)
Data Subyektif
• Pembengkakan kelenjar limfa didaerah leher dan ketiak
• Nyeri dada, sesak nafas dan keringat malam hari.
Limfoma Non Hodgkin
• Limfoma Non Hodgkin (LNH) merupakan kanker pada
kelenjar getah bening, yang dapat berasal dari limfosit B,
limfosit T, dan terkadang sel NK (Natural killer) yang
biasanya menyebar ke seluruh tubuh
Tujuan terapi R-CHOP
• Mencegah dan memperlambat pertumbuhan kanker
limfoma
• Meningkatkan sistem imun
• Menghancurkan sel-sel kanker
• Mengurangi rasa sakit yang dialami oleh pasien
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
Pengaturan dosis
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝐵
𝐵𝑆𝐴 𝑚2 =
3600
159 𝑐𝑚 𝑥 45 𝑘𝑔
= = 1,41 𝑚2
3600
• RITUXIMAB (Dosis : 375 mg/m² IV)
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑢𝑏𝑢ℎ (𝑚2 )
Kalkulasi dosis = 𝑥 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎
1,73
1,41 𝑚2
= 𝑥 375 mg/m² = 305,63 mg
1,73