LAPORAN KASUS
“VERTIGO”
Disusun oleh:
Frans Michael Oscar Marpaung, S.Ked
NIM. FAA 111 0003
Pembimbing:
dr. Hygea Talita P. Toemon, Sp.S
Riwayat Kebiasaan
Sehari-hari os berkegiatan sebagai mahasiswa dengan mengkuti beberapa
kegiatan mahasiswa hingga sore/malam hari. Os makan 3x/hari, dengan
komposisi setiap makan berupa nasi putih, ikan nila/ayam goreng, sayuran,
tempe, tahu, serta minum air putih dan kadang teh manis. Os jarang
membersihkan telinga (± 1-2 bulan sekali), kebiasaan merokok (-) dan
kebiasaan minum alkohol (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Temuan
Berat badan 58 kg
Tinggi badan 160 cm
Keadaan umum Tampak sakit sedang
Vital sign TD: 120/80 mmHg
DN: 80x/m
FN: 20x/m
T: 36,8 C
Kepala
Mata CA -/-, SI -/-, pupil isokor +/+
Hidung NCH (-), rhinorea (-), deviasi (-/-)
Mulut Bibir kering (-) faring hiperemis (-) tonsil T1-T1
Telinga Simetris (+/+) othorea (-)
Leher Pembesaran KGB (-), ↑ JVP (-), pembesaran kel.
tiroid (-)
....PEMERIKSAAN FISIK
Status Present Temuan
Pulmo
Inspeksi Simetris (+/+), retraksi (-/-). bentuk normal
Palpasi Fremitus vokal normal
Perkusi Sonor +/+
Auskultasi Vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-
Cor
Inspeksi IC tidak terlihat
Palpasi IC teraba di ICS V linea MCV sinistra
Auskultasi S1-S2 tunggal reguler murmur (-) gallop (-)
Abdomen
Inspeksi Supel (+), distensi (-), massa (-)
Auskultasi Bising usus 8x/menit
Palpasi NT (-), Hepar & Lien tidak teraba besar
Perkusi Timpani (+) asites (-)
Ekstremitas Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-), tremor (-)
STATUS NEUROLOGIS
Status Present Temuan
Kesadaran Compos Mentis
GCS E4V5M6
Tingkah laku Baik
Perasaan hati Baik
Orientasi Baik
Jalan pikiran Baik
Kecerdasan Baik
Daya ingat kejadian Baik
Kemampauan bicara Baik
Cara berjalan Sedikit bergoyang dan tidak stabil
Gerakan abnormal Tidak ada
....STATUS NEUROLOGIS
Status Present Temuan
Nervus Kranial
N. I Normosomia
N. II Visus dbn, lapang pandang dbn
N. III, IV, VI Ptosis (-/-), gerakan bola mata baik ke segala arah,
ukuran pupil 3mm/3mm, reflek cahaya langsung
dan tidak langsung normal, diplopia (-/-)
N. V Sensorik normal, motorik normal, refleks kornea
(+/+), refleks masseter (+/+)
N. VII Mengkerutkan dahi dbn, mengkedipkan mata dbn,
sudut mulut dbn, menutup mata dbn,
mengembangkan pipi dbn, bersiul dbn
N. VIII Tes rinne dbn, tes weber dbn, tes schwabach dbn
N. IX, X Deviasi uvula (-), menelan masih baik
N. XI Memalingkan kepala (+), mengangkat bahu (+)
N. XII Menjulurkan lidah lurus ke depan, atrofi (-), lidah
tremor (-)
....STATUS NEUROLOGIS
Ekstremitas superior Ekstremitas inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Sensibilitas + + + +
Nyeri - - - -
Refleks + + + +
Fisiologis
Refleks - - - -
Patologis
Tremor - - - -
....STATUS NEUROLOGIS
Status Present Temuan
Tes Kesimbangan
Romberg test Badan pasien bergoyang menjauhi garis tengah
dan kemudian kembali lagi ke posisi awal
Tandem gait Perjalanan pasien menyimpang dari garis lurus
Unterberger Pasien berputar
Past-pointing Jari pasien menyimpang dari jari pemeriksa
Babinsky-Weil Tidak dilakukan
Nistagmus (+) horizontal
Dix-Hallpike Tidak dilakukan
Fungsi Vegetatip
Miksi Inkontinensia urin (-), retensio urin (-), anuria (-),
poli uria (-)
Defekasi Inkontinesia alvi (-), retensio alvi (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Leukosit 8.470/uL N
Eritrosit 4.580.000/uL N
Hb 14,0 g/dL N
Ht 41,4% N
Trombosit 206.000/uL N
GDS 83 mg/dl N
PROBLEM
Pusing berputar
Muntah
Mual
Badan lemas
Nafsu makan menurun
DIAGNOSA
Diagnosa Klinik : Vertigo
Diagnosa Topik : Sistem Vestibular Perifer
Diagnosa Kausal : Suspect BPPV
TERAPI
O2 nasal kanul 3lpm
Infus RL : D5 (1:1) 20 tpm
Inj. Ranitidine 2x1
Inj. Mecobalamin 3x1
Inj. Ondansentron 3x4 mg
Po. Flunarizin 2x10 mg
Po. Betahistin 3x8 mg
PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionam : Bonam
Ad Sanationam : Bonam
USULAN
- Tes audiometri dan vestibular testing
- Skopolamin 3x1mg
- Epley maneuver
- Metode Brandt Daroff
DEFINISI
Diziness atau pusing: keluhan umum akibat perasaan
disorientasi, dipengaruhi posisi terhadap lingkungan.
Terdapat 4 subtipe.
....DEFINISI
Vertigo berasal dari vertere yang berarti berputar dan igo
yang berarti kondisi.
Keadaan lingkungan
• Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
• Obat-obatan (alkohol, gentamisin)
Kelainan sirkulasi
• Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri
vertebral dan arteri basiler
Kelainan di telinga
• Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional
vertigo)
• Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
• Herpes zoster
• Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
....ETIOLOGI
• Peradangan saraf vestibuler
• Penyakit Meniere
Kelainan neurologis
• Sklerosis multipel
• Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin,
persarafannya atau keduanya
• Tumor otak
• Tumor yang menekan saraf vestibularis.
System saraf pusat
• Trauma
• Epilepsy
• Hipoksia serebri : anemia, arteriosklerosis, hipertensi kronis, dll
• Infeksi : meningitis, encephalitis, dll
PATOFISIOLOGI
Teori Overstimulasi
Rangsang yang berlebihan hiperemi kanalis semisirkularis
fungsinya terganggu vertigo, nistagmus, mual dan muntah.
Teori Neural Mismatch :
Pengembangan teori konflik sensorik.
Otak mempunyai memori/ ingatan tentang pola gerakan tertentu;
Jika pada suatu saat dirasakan gerakan yang aneh/ tidak sesuai
dengan pola gerakan yang telah tersimpan, timbul reaksi dari susunan
saraf otonom.
Tapi lama kelamaan akan terbiasa.
Jika pola tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi mekanisme
adaptasi sehingga berangsur-angsur tidak lagi timbul gejala
....PATOFISIOLOGI
Teori Neurohumoral :
Di antaranya teori histamin (Takeda), teori dopamin (Kohl) dan
terori serotonin (Lucat) yang masing-masing menekankan peranan
neurotransmiter tertentu dalam mem-pengaruhi sistim saraf
otonom yang menyebabkan timbulnya gejala vertigo.
Teori Otonomik :
Menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebagai
usaha adaptasi gerakan/ perubahan posisi; gejala klinis timbul jika
sistim simpatis terlalu dominan, sebaliknya hilang jika sistim
parasimpatis mulai berperan.
....PATOFISIOLOGI
TEORI CUPULOLITHIASIS
TEORI CANALITHIASIS
LABIRINTITIS
Berhubungan dengan gangguan pendengaran dan tinitus
Terjadi pada koklear dan nervus vestibularis
Onset mendadak
Dirasakan terus menerus
4 tipe dari labirinitis
• Serous
• Acute suppurative
• Toxic
• Chronic
....LABIRINTITIS
Serous
• Peradangan yang berdekatan pada infeksi meningeal
dan sistem pendengaran
• Ringan sampai berat disertai mual dan muntah
• Mungkin dapat menjadi kerusakan permanen
Acute suppurative
• Infeksi akut bakteri eksudatif pada telinga tengah
• Infeksi sekunder dari otitis media atau meningitis
• Gangguan pendengaran berat dan vertigo
• Pengobatan dengan menggunakan antibiotik IV
....LABIRINTITIS
Toxic
• Akibat dari toksiksitas obat
• Tinitus ringan dan kehilangan pendengaran frekuensi tinggi
• Dapat terjadi vertigo pada fase akut
• Ataksia pada fase kronis
• Penyebab umum
-Aminoglycosides -Vancomycin
-Erythromycin -Barbiturates
-Phenytoin -Furosemide
-Quinidine -Salicylates
-Alcohol
....LABIRINTITIS
Chronic
• Proses inflamasi dari telinga bagian dalam karena pembentukan
fistula dari telinga bagian tengah ke dalam
• Sering terjadi pada kanalis semisirkularis horizontal
• Akibat destruksi dari cholesteatoma
VESTIBULAR NEURONITIS
Kemungkinan disebabkan oleh virus
Tes kalori
....PEMERIKSAAN FISIK
1. Uji Romberg :
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan,
mula-mula dengan kedua mata terbuka kemudian
tertutup.
Biarkan pada posisi demikian selama 20-30 detik.
Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat
menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan
titik cahaya atau suara tertentu).
Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup
badan penderita akan bergoyang menjauhi garis
tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka
badan penderita tetap tegak.
Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita
akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun
pada mata tertutup.
....PEMERIKSAAN FISIK
4. Uji Unterberger:
Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke
depan dan jalan di tempat dengan mengangkat
lutut setinggi mungkin selama satu menit
dengan menutup mata.
Pada kelainan vestibuler, posisi penderita akan
menyimpang/ berputar ke arah lesi dengan
gerakan seperti orang melempar cakram; kepala
dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan
bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi
lesi turun dan yang lainnya naik.
Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase
lambat ke arah lesi.
....PEMERIKSAAN FISIK
5. Uji Babinsky-Weil :
Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan
lima langkah ke depan dan lima langkah ke belakang
selama setengah menit; jika ada gangguan vestibuler
unilateral, pasien akan berjalan dengan arah
berbentuk bintang.
DIX-HALLPIKE MANEUVER
Tes audiometri
Vestibular testing