Setiap 2 menit di dunia, seorang perempuan meninggal
karena kanker leher rahim
Di Indonesia, kanker leher rahim menempati urutan ke2,
penyakit terbanyak yang diderita perempuan Indonesia. Apa sih Kanker Leher Rahim ??
Keganasan yang terjadi pada jaringan leher
rahim yang merupakan bagian terendah dari rahim dan menonjol ke puncak liang senggama. Penyebabnya Human Papilloma Virus (HPV) Gejalanya Pada stadium awal biasanya tidak menunjukkan gejala, namun pada stadium lanjut dapat muncul gejala seperti : • Haid tidak teratur • Nyeri panggul • Nyeri saat berhubungan seksual • Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan, kadang bercampur darah seperti nanah • Pendarahan spontan tidak pada masa haid • Pendarahan pada masa menopause Faktor Resiko • Menikah/memulai aktifitas seksual di usia muda (<20tahun) • Berganti-ganti pasangan seksual • Melakukan hubungan seksual dengan pria yang sering berganti pasangan • Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul • Melahirkan banyak anak • Merokok/terpapar asap rokok • Riwayat keluarga dengan kanker • Kurang menjaga kebersihan alat kelamin • Adanya riwayat tes pap smear/IVA yang abnormal sebelumnya • Penurunan daya tahan tubuh Bisakah dicegah?? • Pencegahan dengan menghindari faktor resiko terutama dengan menghindari perilaku seksual beresiko seperti tidak berganti-ganti pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini. • Selain itu dengan menghindari asap rokok (aktif/pasif) serta menindaklanjuti pemeriksaan IVA/pap smear yang positif • Melakukan vaksinasi HPV Deteksi Dini Dilakukan dengan metode pap smear atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Tes ini perlu dilakukan oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-50 tahun yang bertujuan untuk menemukan lesi prakanker dan mengetahui adanya perubahan sel di leher rahim. Perbedaan IVA dan Pap Smear • IVA : pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam cuka • Pap Smear : pengambilan jaringan pada leher rahim yang akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut Dengan tes IVA hasil dapat langsung diketahui, sedangkan pap smear membutuhkan waktu 1- 2minggu. Keuntungan IVA • Pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat dan hasil dapat langsung diketahui. • Dapat dilaksanakan di Puskesmas, bahkan mobil keliling yang dilakukan oleh dokter umum dan bidan. Langkah-Langkah Pemeriksaan IVA • Data peserta, memastikan peserta tidak sedang hamil, apabila hamil dilakukan 6 minggu setelah melahirkan • Peserta diminta untuk melepaskan celana dalam dan menggunakan sarung yang tersedia setelah itu berbaring di tempat tidur • Pemeriksaan akan dimulai dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina agar leher rahim dapat terlihat • Leher rahim akan dibersihkan dan dioleskan asam cuka dengan menggunakan kapas lidi • Peserta dapat berpakaian kembali IVA Negatif • Peserta harap melakukan pemeriksaan kembali 5 tahun kemudian, atau apabila ada keluhan walaupun sebelum 5 tahun IVA Positif • Dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan dengan cara Krioterapi atau dirujuk ke Rumah Sakit • Peserta belum menderita kanker, namun apabila tidak diobati segera virus dapat menyebar dan berkembang menjadi kanker Krioterapi • Menggunakan alat krio yang akan ditempelkan pada leher rahim dan membentuk bola es yang akan mencair dan merontokkan bagian yang bermasalah. • Akan terasa sedikit tidak nyaman dan kram seperti saat menstruasi, namun tidak berlangsung lama. Setelah Krioterapi • Akan mengalami kram dan mengeluarkan cairan bening atau sedikit bercampur darah yang biasanya berlangung kurang lebih 4 minggu. • Hindari penggunaan atau mengoleskan obat pada vagina, mengangkat barang berat dan juga berhubungan seksual selama 4 minggu. • 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun setelah krioterapi perlu dilakukan pengecekan ulang. • Apabila setelah krio mengalami demam lebih dari 2 hari, nyeri perut yang amat sangat, perdarahan lebih dari 2 hari dan lebih banyak dari menstruasi dan adanya gumpalan, segera kembali ke Puskesmas. Di mana?? • Deteksi dini IVA dapat dilakukan di Puskesmas atau pelayanan kesehatan yang mempunyai petugas kesehatan yang terlatih dan berkompeten serta memiliki sarana dan prasarana.