Anda di halaman 1dari 17

Puskesmas Entikong

WASPADA!!
KANKER LEHER RAHIM
Di Indonesia, kanker leher rahim menempati urutan ke-2,
penyakit terbanyak yang diderita perempuan Indonesia.
Apa itu Kanker Leher Rahim ??

Keganasan yang terjadi pada jaringan leher


rahim yang merupakan bagian terendah dari
rahim dan menonjol ke puncak liang
senggama.
 Penyebabnya Human Papilloma Virus (HPV)
Gejala??
Stadium awal biasanya tidak menunjukkan gejala.

Stadium lanjut dapat muncul gejala seperti :


• Haid tidak teratur
• Nyeri panggul
• Nyeri saat berhubungan seksual
• Keputihan atau keluar cairan encer putih
kekuningan, kadang bercampur darah seperti
nanah
• Pendarahan spontan tidak pada masa haid
• Pendarahan pada masa menopause
Apa Bisa Dicegah??

• Menghindari faktor resiko


• Menghindari asap rokok (aktif/pasif)
• Menindaklanjuti pemeriksaan IVA/pap smear yang
positif
• Melakukan vaksinasi HPV
DETEKSI DINI
Dilakukan dengan metode pap smear atau
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

Tes ini perlu dilakukan oleh wanita yang sudah


melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-
50 tahun yang bertujuan untuk menemukan lesi
prakanker dan mengetahui adanya perubahan sel di
leher rahim.
Apa Perbedaan IVA dan Pap Smear ??
IVA
Pemeriksaan leher rahim dengan mengoleskan asam cuka

Pap Smear
Pengambilan jaringan pada leher rahim yang akan dikirim ke
laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut

Dengan tes IVA hasil dapat langsung diketahui, sedangkan pap smear
membutuhkan waktu 1-2minggu.
Keuntungan IVA
• Pemeriksaan yang sederhana, mudah, cepat dan hasil
dapat langsung diketahui.
• Dapat dilaksanakan di Puskesmas, bahkan mobil keliling
yang dilakukan oleh dokter umum dan bidan.
Langkah-Langkah Pemeriksaan
IVA
• Data peserta, memastikan peserta tidak sedang hamil, apabila hamil
dilakukan 6 minggu setelah melahirkan
• Peserta diminta untuk melepaskan celana dalam dan menggunakan sarung
yang tersedia setelah itu berbaring di tempat tidur
• Pemeriksaan akan dimulai dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina
agar leher rahim dapat terlihat
• Leher rahim akan dibersihkan dan dioleskan asam cuka dengan
menggunakan kapas lidi
• Peserta dapat berpakaian kembali
IVA Negatif

Peserta harap melakukan pemeriksaan kembali 5


tahun kemudian, atau apabila ada keluhan
walaupun sebelum 5 tahun
IVA Positif

• Dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan


pengobatan dengan cara Krioterapi atau dirujuk
ke Rumah Sakit
• Peserta belum menderita kanker, namun apabila
tidak diobati segera virus dapat menyebar dan
berkembang menjadi kanker
KRIOTERAPI
• Menggunakan alat krio yang akan ditempelkan pada leher
rahim dan membentuk bola es yang akan mencair dan
merontokkan bagian yang bermasalah.
• Akan terasa sedikit tidak nyaman dan kram seperti saat
menstruasi, namun tidak berlangsung lama.
Setelah Krioterapi lalu.. ?
• Akan mengalami kram dan mengeluarkan
cairan bening atau sedikit bercampur
darah yang biasanya berlangung kurang
lebih 4 minggu.

• Hindari penggunaan atau mengoleskan


obat pada vagina, mengangkat barang
berat dan juga berhubungan seksual
selama 4 minggu.
• 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun setelah krioterapi
perlu dilakukan pengecekan ulang.

• Apabila setelah krio mengalami demam lebih


dari 2 hari, nyeri perut yang amat sangat,
perdarahan lebih dari 2 hari dan lebih banyak
dari menstruasi dan adanya gumpalan,
segera kembali ke Puskesmas.
DIMANA ?
Deteksi dini IVA dapat
dilakukan di Puskesmas
Atau..
Di pelayanan kesehatan
yang mempunyai petugas
kesehatan yang terlatih dan
berkompeten serta memiliki
sarana dan prasarana.
MARI CEGAH!
DAN WASPADA AKAN

KANKER LEHER RAHIM

Puskesmas entikong

Terima Kasih..

Anda mungkin juga menyukai