Penyusun :
Sindrom Shinta
406152054
Croup
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 4 DESEMBER 2017 - 10 FEBRUARI 2018
JAKARTA
DEFINISI
• Sindrom croup :
– terminologi umum untuk
suatu grup penyakit
heterogen yang
mengenai laring,
infra/subglotis, trakea
dan bronkus
– Karakteristik:
• batuk yang
menggonggong
• suara serak
• stridor inspirasi
• obstruksi jalan nafas +/-
EPIDEMIOLOGI
• Bakteri :
– Corynebacterium diphteriae
– Staphylococcus aureus
– Streptococcus pneumoniae
– Haemophillus influaenza
– Moxarella catarrhalis
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
• Demam yang tidak begitu tinggi (12-72 jam)
• Hidung berair
• Nyeri menelan
• Batuk ringan → batuk nyaring
• Suara menjadi parau dan kasar
• Malaise
• Bila keadaan berat:
– sesak nafas • Gejala bertambah berat pada
malam hari
– stridor inspirasi yang berat • Gejala puncak terjadi pada 24-48
– retraksi jam pertama
– anak tampak gelisah • Biasanya perbaikan akan tampak
dalam waktu satu minggu
DIAGNOSIS
• Dari tanda dan gejala klinis (anamnesis dan
pemeriksaan fisik)
• Lakukan pemeriksaan analisis gas darah jika curiga
terjadi ancaman gagal nafas
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
• Tatalaksana utama = mengatasi obstruksi jalan napas
• Pasien dirawat di rumah sakit bisa dijumpai salah satu dari
gejala-gejala berikut:
– Anak berusia kurang dari 6 bulan
– Terdengar stridor progresif
– Stridor terdengar ketika sedang beristirahat
– Terdapat gejala gawat napas
– Hipoksemia
– Gelisah
– Sianosis
– Gangguan kesadaran
– Demam tinggi
– Anak tampak toksik
– Tidak ada respons terhadap terapi
TATALAKSANA
CROUP
PENCEGAHAN