Trauma Kapitis
Maria Sesilia Suzanna (406147044)
Anita Sulistio (406148124)
Pembimbing:
Dr. Nurhayana Lubis, sp.S
Trauma Kapitis
• Cedera kepala krn trauma menimbulkan gejala neurologis:
– penurunan kesadaran, defisit neurologis hingga berujung pada kelumpuhan,
kecacatan maupun kematian
• Kulit kepala >> pembuluh darah terjadi perdarahan akibat laserasi kulit
kepala banyak kehilangan darah t.u anak-anak
Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak tdd:
• kubah (kalvaria)
• basis kranii
Tulang tengkorak:
frontal, parietal, temporal dan oksipital
Dewasa volume CSS sekitar 150 ml dan dihasilkan sekitar 500 ml CSS
per hari
6. Tentorium
• Tentorium serebeli membagi:
– rongga tengkorak
• mjd ruang supratentorial (terdiri dari fosa kranii anterior
danfosa kranii media)
• ruang infratentorial (berisi fosa kranii posterior)
7. Vaskularisasi Otak
• Disuplai oleh sirkulasi anterior dan posterior
Cedera Kepala
Trauma mekanik pada kepala secara langsung atau tidak
langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan
fungsi neurologis, fungsi fisik, kognitif, psikososial, yang
dapat bersifat temporer ataupun permanent
• Fraktur terbuka
• Fraktur tertutup:
– Linear/stelata
– Depressed/ nondepressed
Lesi intrakranial
Dibagi:
• Hematom epidural
• Hematoma subdural:
– akut
– subakut
– kronik
2. Atasi komplikasi
- Kejang : profilaksis dengan obat anti-epilepsi selama 7 hari diberikan
pada kasus fraktur impresi lebih dari 2 diplo
- Infeksi: antibiotik profilaksis
- Pendarahan GIT : pemberian PPI, antiemetik, antasida bila ada
indikasi
Indikasi rawat pasien cedera kepala (diobservasi
2x24jam) bila:
1. Amnesia posttraumatika jelas: disorientasi
waktu,tempat dan orang (lebih dari 1 jam)
2. Riwayat kehilangan kesadaran (lebih dari 15 menit)
3. Penurunan tingkat kesadaran
4. Nyeri kepala sedang hingga berat
5. Intoksikasi alkohol atau obat
6. Fraktura tengkorak
7. Kebocoran CSS, otorrhea atau rhinorrhea
8. Cedera penyerta yang jelas
9. CT scan abnormal
Prognosis
• Terapi agresif anak-anak biasanya memiliki
daya pemulihan yang baik. (<<usila)