Etika Hukum
Etika Hukum
Etika: Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos atau ta etha
yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan
atau adat istiadat. Oleh filsuf Yunani, Aristoteles, etika
digunakan untuk menunjukkan filsafat moral yang
menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral,
perintah, tindakan kebajikan dan suara hati. (E.Y. Kanter
2001:2)
Etika dapat diartikan Pemikiran yang kritis tentang
moralitas
Manusia yang baik tentu saja tidak hanya bermoral tetapi
juga juga harus beretika.
PENGERTIAN ETIK
Etik menurut Encyclopedia Americana adalah usaha
manusia untuk mencari norma baik dan buruk. Etik
diartikan juga sebagai “the principles of morality” atau “the
field of study or morals or right conduct”.
Etik pada hakikatnya merupakan pandangan hidup dan
pedoman tentang bagaimana orang itu seyogianya
berperilaku.
Etik berasal dari kesadaran manusia merupakan petunjuk
tentang mana yang baik dan mana yang buruk.
Etik merupakan penilain atau kualifikasi terhadap
perbuatan seseorang.
Kata yang agak dekat dengan pengertian etika
adalah moral. Kata moral berasal dari bahasa Latin
yaitu mos atau mores yang berarti adat istiadat,
kebiasaan, kelakuan, tabiat, watak, akhlak dan cara
hidup. Secara etimologi, kata etika (bahasa Yunani)
sama dengan arti kata moral (bahasa Latin), yaitu
adat istiadat mengenai baik-buruk suatu
perbuatan. Namun demikian moral tidak sama
dengan etika.
Kata moral lebih mengacu pada baik-buruknya
manusia sebagai manusia, menuntun manusia
bagaimana seharusnya ia hidup atau apa yang
boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Sedangkan etika adalah ilmu, yakni pemikiran
rasional, kritis dan sistematis tentang ajaran-
ajaran moral. Etika menuntun seseorang untuk
memahami mengapa atau atas dasar apa ia harus
mengikuti ajaran moral tertentu. Dalam artian ini,
etika dapat disebut filsafat moral (E.Y. Kanter
2002:2).
Etik: Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak; atau nilai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etik dapat membentuk manusia yang idealis.
Idealisme etis memandang manusia sebagai
makhluk etis, yang memiliki kesadaran moral.
Manusia adalah makhluk yang senantiasa
memberikan penilaian terhadap sikap dan
perilakunya. Oleh karena itu, nilai-nilai yang
dianggap baik itu kemudian dijadikan norma
untuk penuntun sikap dan perilaku manusia.
NILAI
SIFAT
BAIK MANUSIA BURUK
IDEAL
BERMORAL TIDAK BERMORAL
BERAKHLAK
BERETIKA TIDAK BERETIKA
SIKAP DANPERLIKAU
ETIKA PROFESI:
Yang dimaksud etika profesi adalah norma-norma,
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut
kalangan profesional. Lalu siapakah yang disebut
profesional itu? Orang yang menyandang suatu
profesi tertentu disebut seorang profesional.
Selanjutnya Oemar Seno Adji mengatakan bahwa
peraturan-peraturan mengenai profesi pada
umumnya mengatur hak-hak yang fundamental
dan mempunyai peraturan-peraturan mengenai
tingkah laku atau perbuatan dalam melaksanakan
profesinya yang dalam banyak hal disalurkan
melalui kode etik (Oemar Seno Adji 1991:8).
PROFESI:
Yang dimaksud dengan profesi adalah
suatu moral community (masyarakat moral)
yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
Mereka membentuk suatu profesi yang
disatukan karena latar belakang pendidikan
yang sama dan bersama-sama memiliki
keahlian yang tertutup bagi orang lain.
Dengan demikian, profesi menjadikan suatu
kelompok mempunyai kekuasaan tersendiri
dan karena itu mempunyai tanggung jawab
khusus.
HAKIKAT MANUSIAN SECARA UMUM
- KONTRAK SOSIAL
PROFESI
NORMA
MASYARAKAT
ASAS UNIVERSAL
MANUSIA
PEMEGANG HAK DAN
KEWAJIBAN
ETIK
NORMA/KAIDAH
SADAR/TIDAK SADAR
BUDAYA
SIKAP TINDAK/PERILAKU
MANUSIA
MENGAPA HARUS BERETIKA
PENILAIAN PENGETAHUAN
PERLU KEPERCAYAAN
BISNIS
ETIKA PROFESI
HUKUM
PENGETAHUAN
HAK PASIEN
Memperoleh informasi;
Memberikan persetujuan;
Hak atas Rahasia kebidanan/kedokteran;
Memilih bidan;
Memilih sarana kesehatan;
Menolak perawatan/pengobatan;
Menolak tindakan medis tertentu;
Hak atas “second opinion”;
Hak “inzage” rekam medis;
KEWAJIBAN DOKTER
Bertindak sesuai standar profesi medik;
Menghormai hak-hak pasien yang bersumber
dari hak-hak asasi manusia dalam bidang
kesehatan;
Yang berhubungan dengan fungsi sosial
pemeliharaan kesehatan.
HAK DOKTER
HAK PASIEN
PRAKTIK DOKTER
KESALAHAN
TINDAKAN DISIPLIN
SARANA KESEHATAN KELALAIAN
Pasal 54
STANDAR PROFESI
HAK PASIEN
PRAKTIK DOKTER
KESALAHAN
GANTI RUGI
SARANA KESEHATAN KELALAIAN
TUNTUTAN PASIEN
-FISIK;
-NON FISIK
Pasal 55
PENCABUTAN IZIN
TINDAKAN DISIPLIN
HUKUMAN LAIN
SAHNYA PERJANJIAN
Pasal 1320 KUHPerdata:
1. Kesepakatan dari mereka yang mengikatkan diri (de
toes femming);
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan (de
belwaam heild);
3. Suatu hal tertentu (een bepald onderwerp);
4. Suatu sebab yang legal (eene geoorloof de oorzaak).
Pengertian malpraktek.
Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum
sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. Secara
harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan
“praktek” mempunyai arti “pelaksanaan” atau
“tindakan”, sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan
atau tindakan yang salah”.
Untuk malpraktek hukum atau yuridical malpractice dibagi
dalam 3 kategori sesuai bidang hukum yang dilanggar,
yakni Criminal malpractice, Civil malpractice dan
Administrative malpractice.
1. Criminal malpractice
Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori
criminal malpractice manakala perbuatan tersebut
memenuhi rumusan delik pidana
yakni :
a. Perbuatan tersebut (positive act maupun negative act)
merupakan perbuatan tercela.
b. Dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea) yang
berupa kesengajaan (intensional), kecerobohan
(reklessness) atau kealpaan (negligence).
Criminal malpractice yang bersifat sengaja (intensional)
misalnya melakukan euthanasia (pasal 344 KUHP),
membuka rahasia jabatan (pasal 332 KUHP), membuat
surat keterangan palsu (pasal 263 KUHP), melakukan
aborsi tanpa indikasi medis pasal 299 KUHP).
Criminal malpractice yang bersifat ceroboh (recklessness)
misalnya melakukan tindakan medis tanpa persetujuan
pasien informed consent.
Criminal malpractice yang bersifat negligence (lalai)
misalnya kurang hati-hati mengakibatkan luka, cacat atau
meninggalnya pasien, ketinggalan klem dalam perut
pasien saat melakukan operasi.
d. Damage (kerugian)
Tenaga perawatan untuk dapat dipersalahkan haruslah
ada hubungan kausal (langsung) antara penyebab
(causal) dan kerugian (damage) yang diderita oleh
karenanya dan tidak ada peristiwa atau tindakan sela
diantaranya., dan hal ini haruslah dibuktikan dengan
jelas. Hasil (outcome) negatif tidak dapat sebagai dasar
menyalahkan tenaga perawatan.
2. Cara tidak langsung
Cara tidak langsung merupakan cara pembuktian yang
mudah bagi pasien, yakni dengan mengajukan fakta-
fakta yang diderita olehnya sebagai hasil layanan
perawatan (doktrin res ipsa loquitur). Doktrin res ipsa
loquitur dapat diterapkan apabila fakta-fakta yang ada
memenuhi kriteria:
a. Fakta tidak mungkin ada/terjadi apabila tenaga
perawatan tidak lalai
b. Fakta itu terjadi memang berada dalam tanggung
jawab tenaga perawatan
c. Fakta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien
dengan perkataan lain tidak ada contributory
negligence.
Misalnya ada kasus saat tenaga perawatan akan
mengganti/memperbaiki kedudukan jarum infus pasien
bayi, saat menggunting perban ikut terpotong jari pasien
tersebut . Dalam hal ini jari yang putus dapat dijadikan
fakta yang secara tidak langsung dapat membuktikan
kesalahan tenaga perawatan, karena:
a. Jari bayi tidak akan terpotong apabila tidak ada
kelalaian tenaga perawatan.
b. Membetulkan jarum infus adalah merupakan/berada
pada tanggung jawab perawat.
c. Pasien/bayi tidak mungkin dapat memberi andil akan
kejadian tersebut.
Di dalam transaksi teraputik ada beberapa macam
tanggung gugat, antara lain:
1. Contractual liability
Tanggung gugat ini timbul sebagai akibat tidak
dipenuhinya kewajiban dari hubungan kontraktual yang
sudah disepakati. Di lapangan pengobatan, kewajiban
yang harus dilaksanakan adalah daya upaya maksimal,
bukan keberhasilan, karena health care provider baik
tenaga 15 kesehatan maupun rumah sakit hanya
bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang tidak
sesuai standar profesi/standar pelayanan.
2. Vicarius liability
Vicarius liability atau respondeat superior ialah
tanggung gugat yang timbul atas kesalahan yang
dibuat oleh tenaga kesehatan yang ada dalam
tanggung jawabnya (sub ordinate), misalnya
rumah sakit akan bertanggung gugat atas
kerugian pasien yang diakibatkan kelalaian
perawat sebagai karyawannya
3. Liability in tort
Liability in tort adalah tanggung gugat atas perbuatan
melawan hukum (onrechtmatige daad). Perbuatan melawan
hukum tidak terbatas haya perbuatan yang melawan
hukum, kewajiban hukum baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap orang lain, akan tetapi termasuk juga
yang berlawanan dengan kesusilaan atau berlawanan
dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam pergaulan
hidup terhadap orang lain atau benda orang lain
(Hogeraad 31 Januari 1919).
1. Upaya pencegahan malpraktek dalam pelayanan
kesehatan:
Unsur Mal-Praktik:
1. Lalai (perbuatan tidak sengaja);
2. Melanggar peraturan perundang-
undangan (tidak sama dengan undang-
undang).
3. Unsur kesengajaan dalam perbuatan
hukum.
TANGGUNG-JAWAB
Pembuktian berbalik;
Pembuktian biasa;
KONSEP HAK ASASI MANUSIA DALAM UUD
1945
Pasal 28
Setiap orang berhak hidup, mempertahankan
hidup dan kehidupannya;
Pasal 28B
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah;
Anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta hak atas
perlindunagn dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C
Setiap orang berhak mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya; dan
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan kesejahteraan umat manusia.
Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya
dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan
negaranya.
Pasal 28D
setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan hak kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yangsama di hadapan
hukum.
setiap orang berhak untuk bekerja seta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
Setiap warga negara berhak memperoleh
kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
Setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan.
PERLINDUNGAN HUKUM
Perlindungan Hukum selalui dikaitkan dengan
konsep rechtstaat dan rule of law karena
lahirnya tidak dapat dilepaskan dari keinginan
memberikan pengakuan dan perlindungan HAM.
Philipus M Hadjon mengatakan, bahwa
perlindungan hukum bertumpu dan bersumber
pada pengakuan dan perlindungan hak-hak
asasi manusia serta berlandaskan prinsip Negara
Hukum[1]
[1] . Philipus M. Hadjon, Perlindungan
Hukum Bagi Rakyat Di Indonesia, Bina
Ilmu, Surabaya, 1987, hlm. 38.)
Negara Hukum Pancasila mempunyai ciri-ciri:
Keserasian hubungan antara pemerintah dan
rakyat berdasarkan atas kerukunan;
hubungan fungsional yang proporsiaonal antara
kekuasaan-kekuasaan dan Negara;
prinsip penyelesaian sengketa secara
musyawarah, dan peradilan merupakan sarana
terakhir;
keseimbangan antara hak dan kewajiban.[1]
[1]. Ibid., hlm. 90.
Perlindungan Hukum bagi rakyat terhadap pemerintah
diarahkan pada:
usaha-usaha untuk mencegah terjadinya sengketa,
dalam hal ini sarana perlindungan hukum yang preventif
patut diutamakan dari pada perlindugan hukum yang
represif.
uaha-usaha untuk menyelesaikan sengketa (hukum)
antara pemerintah dan rakyat dengan cara musyawarah;
penyelesaian sengketa melalui peradilan merupakan
jalan terakhir, peradilan hendaklah merupkan “ultimum
remedium” dan peradilan bukan merupakan forum
konfrontasi, sehingga peradilan haruslah mencerminkan
suasana damai, dan tenteram, terutama melalui hukum
acaranya.[1]
[1]. Ibid.