DEMAM TYPHOID
Pembimbing:
dr. Tri yanti Rahayuningsih, Sp.A
Disusun Oleh:
Nike nindiyati
030.12.215
IDENTITAS
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. A Tn. D Ny. N
Alamat Bekasi
Penghasilan - - -
(IGD)
Anamnesis
Keluhan
Demam sejak 7 hari SMRS
Utama
Nyeri seluruh
Mual Nyeri perut
persendian
Riwayat
Penyakit (-)
Keluarga
Riwayat
Kehamilan dan Tidak terdapat kelainan
Persalinan
Riwayat
Sesuai dengan usia pertumbuhan dan
Pertumbuhan dan
Perkembangan perkembangan
Riwayat ASI eksklusif 6 bulan,
Makanan dilanjutkan ASI + PASI+ MPASI
Riwayat
lengkap
Imunisasi
Riwayat
Perumahan Baik
dan Sanitasi
PEMERIKSAAN FISIK
• BB : 20 kg • Suhu : 37,5 oC
• TB : 116 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephali Thorax :
IMUNOSEROLOGI
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
Widal 1/160 Negative/ 1/80
Darah Rutin DHF
S Typhi- O
Elektrolit
natrium 132 Mmol/L 135-145
• Seorang anak laki-laki 12 tahun datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan
demam sejak 8 hari SMRS. Demam naik turun, lebih tinggi saat malam hari,
menggigil dan keluar keringat dingin. Keluhan penyerta sakit kepala, mual,
konstipasi, mulut terasa pahit nafsu makan berkurang. Gangguan BAK disangkal,
kejang, diare, batuk dan pilek disangkal.
Diagnosa kerja
• Demam Typhoid
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
• Rawat inap
• Tirah baring.
• Observasi tanda vital.
• Makan makanan yang memenuhi gizi seimbang.
Medikamentosa
• IVFD RL 10 tpm
• Paracetamol drip 200 mg jika suhu ≥ 38 °C
• Injeksi Ranitidin 2 x 1 /2 amp
• Ceftriaxon 2 x 1,5 gr
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tgl S O A P
22/1/1 - Demam (-) KU : tampak sakit sedang Demam typhoid o IVFD
8 Kesadaran: CM tpm
- Nyeri kepala TTV :
o Parac
berkurang Tek. Darah : 110/70 mmHg drip
Nadi : 70 x/m mg jik
- Mual(+), muntah (-) Suhu : 37,4 0 C
≥ 38
- Perut sakit RR : 24 x/ m
o Injeksi
Kepala : normocephali
- BAB blm 2 hari Raniti
Mata : CA -/- SI -/-
2x
Hidung : nch -/-
amp
Mulut :
kering - sianosis – o Ceftri
Wajah : ruam merah (-) x 1,5
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-
, BJ I-II reg, m (-), gallop (-).
Ruam merah (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan
(+) KKA dan epigastrium, bu
(+) 3x/menit.
Penunjang:
Pemeriksaan darah tepi leukopenia
Serologis Serologis untuk S. Typhi O H dan BH 1/140,1/
160, 1/180
Pada pasien diperlukan pemerikaan penunjang lainnya
seperti Tes Tubex dan pemeriksaan kultur.
DEMAM TIFOID
DEFINISI
.
WHO tahun 2003 17 juta kasus demam tifoid dan 600.000 kasus kematian
tiap tahun.
• Hepatosplenomegali
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah tifoid
• Kultur darah
• Uji serologi :
1. tes widal
2. Tes tubex
DIAGNOSIS
Klinis:
(1) Demam Penunjang:
(2) gangguan saluran Pemeriksaan darah tepi,
pencernaan serologis, dan bakteriologis
(3) gangguan kesadaran.
DIAGNOSIS BANDING
Simptomatik
• Antipiretik:
Paracetamol (10
mg/kg/kali peroral)
MEDIKAMENTOSA
Antibiotik
Sefalosporin gen.III
Ceftriaxone
Cotrimoxazole Dosis 100
Chloramphenicol
(Trimetoprim : mg/kg/hari IVdibagi
50-100 mg/kg/hari Ampicillin dan dalam 1-2 dosis (5-
Sulfametoxazole =
dibagi menjadi 4 Amoxicillin 7hari)
1:5)
dosis
Dosis Trimetoprim Dosis 100-200 Cefotaxim
IV cukup 50 mg/kg/hari dibagi
10 mg/kg/hari dan Dosis150-200
mg/kg/hari menjadi 4 dosis
Sulfametoxzazole 50 mg/kg/hari IV dibagi
Selama 10-14 hari mg/kg/hari dibagi (2 minggu) dalam 3-4 dosis.
atau sampai 7 hari dalam 2 dosis.
setelah demam↓ Cefixime
(2 minggu)
Dosis10-15
mg/kg/hari peroral
(10 hari)
KOMPLIKASI
• Hepatitis tifosa
• Komplikasi intestinal
• Toksik tifoid
PROGNOSIS
• Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya
komplikasi.
• Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang
adekuat, angka mortalitas <1%.
• Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%,
biasanya karena keterlambatan diagnosis,
perawatan, dan pengobatan.
TERIMA KASIH
THANK YOU