Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

DEMAM TYPHOID
Pembimbing:
dr. Tri yanti Rahayuningsih, Sp.A

Disusun Oleh:
Nike nindiyati
030.12.215
IDENTITAS
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. A Tn. D Ny. N

Umur 6 tahun 40 Tahun 38 tahun

Jenis Kelamin perempuan Laki laki Perempuan

Alamat Bekasi

Agama Islam Islam Islam

Suku bangsa Indonesia

Pendidikan - SMA SMA

Pekerjaan - Wiraswasta Ibu Rumah Tangga

Penghasilan - - -

Tanggal Masuk RS 20 Januari 2018 - -

(IGD)
Anamnesis

Keluhan
Demam sejak 7 hari SMRS
Utama

Keluhan Sakit kepala, Mual, muntah, sakit perut,


Tambahan konstipasi, nafsu makan menurun
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Demam naik turun,
lebih tinggi malam Menggigil Muntah
hari

Nyeri seluruh
Mual Nyeri perut
persendian

Diare (-), sulit BAK


(-), pilek (-), sesak
Nyeri kepala
(-), batuk (-), BAB
hitam (-)
Riwayat Belum pernah sakit seperti ini
Penyakit sebelumnya, riwayat penyakit lain
Dahulu disangkal

Riwayat
Penyakit (-)
Keluarga

Riwayat
Kehamilan dan Tidak terdapat kelainan
Persalinan

Riwayat
Sesuai dengan usia pertumbuhan dan
Pertumbuhan dan
Perkembangan perkembangan
Riwayat ASI eksklusif 6 bulan,
Makanan dilanjutkan ASI + PASI+ MPASI

Riwayat
lengkap
Imunisasi

Riwayat
Perumahan Baik
dan Sanitasi
PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM TANDA VITAL


• Kesadaran : compos • Tekanan Darah : 120/80
mentis
• Nadi : 70 kali/menit
• Kesan sakit : Sakit sedang

• Kesan gizi : Gizi Baik • Frekuensi napas : 24 kali/menit

• BB : 20 kg • Suhu : 37,5 oC
• TB : 116 cm
PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala : Normocephali  Thorax :

Pulmo : rhonki (-)/(-), wheezing (-)/(-)


 Mata : Konjungtiva anemis (-)/(-),
Cor : BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Sklera ikterik (-)/(-)
 Abdomen : BU 2x/mnt, organomegali (-),
 Telinga : Normotia, secret NT epigastrium & kuadran kanan
atas(+)
 Hidung : Normal, sekret (-)
 Extremitas : Simetris, oedem (-), akral
 Mulut : mukosa bibir kering, typhoid hangat (+), capillary refill time <2 detik,

tongue (-) Kulit turgor kulit baik

 Leher : pembesaran KGB (-)


Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium tanggal 20 januari2018

IMUNOSEROLOGI
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
Widal 1/160 Negative/ 1/80
Darah Rutin DHF
S Typhi- O

Leukosit 13,1 ribu/ul 5-10 S Paratyphi AO Negative Negative/ 1/80


S S Paratyphi BO Negative Negative/ 1/80
Hemoglobin 12,4 g/dl 12-16 S Paratyphi CO Negative Negative/ 1/80
S Typhi H 1/140 Negative/ 1/80
Hematokrit 38,5 % 40-54
S Paratyphi AH Negative Negative/ 1/80

Trombosit 333 ribu/uL 150-400 S Paratyphi BH 1/180 Negative/ 1/80


S Paratyphi CH Negative Negative/ 1/80
KIMIA KLINIK
Diabetes
GDS 81 Mg/dL 60-110

Elektrolit
natrium 132 Mmol/L 135-145

kalium 3,7 Mmol/L 3,5-5,0


Clorida 95 Mmol/L 94-111
RESUME

• Seorang anak laki-laki 12 tahun datang ke IGD RSUD Bekasi dengan keluhan
demam sejak 8 hari SMRS. Demam naik turun, lebih tinggi saat malam hari,
menggigil dan keluar keringat dingin. Keluhan penyerta sakit kepala, mual,
konstipasi, mulut terasa pahit nafsu makan berkurang. Gangguan BAK disangkal,
kejang, diare, batuk dan pilek disangkal.

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB = 20kg, TB = 116cm dengan status


gizi baik. KU = Baik, Kesadaran = Compos Mentis. S : 37,5 N : 70x/mnt, RR:
24x/mnt. Status generalis ditemukan nyeri tekan abdomen bagian epigastrium
dan kuadran kanan ats. Pada pemeriksaan ditemukan Leukositosis dan hasil
reaktif pada imunoserologi Typhoid.
Pemeriksaan anjuran

• Hematologi rutin ulang, cek LED, SGOT dan


SGPT
• Pemeriksaan serologi :
• Uji Tubex Tes
• IgM spesifik
• Kultur

Diagnosa kerja

• Demam Typhoid
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
• Rawat inap
• Tirah baring.
• Observasi tanda vital.
• Makan makanan yang memenuhi gizi seimbang.

Medikamentosa
• IVFD RL 10 tpm
• Paracetamol drip 200 mg jika suhu ≥ 38 °C
• Injeksi Ranitidin 2 x 1 /2 amp
• Ceftriaxon 2 x 1,5 gr
Prognosis
 Ad vitam : ad bonam
 Ad fungsionam : ad bonam
 Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tgl S O A P
22/1/1 - Demam (-) KU : tampak sakit sedang Demam typhoid o IVFD
8 Kesadaran: CM tpm
- Nyeri kepala TTV :
o Parac
berkurang Tek. Darah : 110/70 mmHg drip
Nadi : 70 x/m mg jik
- Mual(+), muntah (-) Suhu : 37,4 0 C
≥ 38
- Perut sakit RR : 24 x/ m
o Injeksi
Kepala : normocephali
- BAB blm 2 hari Raniti
Mata : CA -/- SI -/-
2x
Hidung : nch -/-
amp
Mulut :
kering - sianosis – o Ceftri
Wajah : ruam merah (-) x 1,5
Leher : kgb ttm
Tho : sn vesikuler, rh -/-, wh -/-
, BJ I-II reg, m (-), gallop (-).
Ruam merah (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan
(+) KKA dan epigastrium, bu
(+) 3x/menit.

Ekstremitas : akral hangat +/+


Analisa kasus
Diagnosis pada demam tifoid
Klinis:
(1) Demam  tinggi pada malam hari, selama 7 hari
(2) gangguan saluran pencernaan  mual, muntah,
konstipasi, nyeri perut
(3) gangguan kesadaran (-)

Penunjang:
Pemeriksaan darah tepi  leukopenia
Serologis  Serologis untuk S. Typhi O H dan BH 1/140,1/
160, 1/180
Pada pasien diperlukan pemerikaan penunjang lainnya
seperti Tes Tubex dan pemeriksaan kultur.
DEMAM TIFOID
DEFINISI
.

Dengan gejala demam >


Infeksi akut saluran 7 hari, gangguan
Disebabkan bakteri
pencernaan  usus pencernaan, dengan
Salmonella thypi
halus atau tanpa penurunan
kesadaran
EPIDEMIOLOGI

 WHO tahun 2003  17 juta kasus demam tifoid dan 600.000 kasus kematian
tiap tahun.

 Negara berkembang  penyakit endemis, 95% merupakan kasus rawat jalan

 Di Indonesia  tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan insidensi di


daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun dan di daerah perkotaan
760/100.000 penduduk/ tahun atau sekitar 600.000 dan 1.5 juta kasus per
tahun.

 Usia penderita di Indonesia antara 3-19 tahun pada 91% kasus.


ETIOLOGI
Disebabkan oleh bakteri salmonella
typhi dan salmonella paratyphi dari
genus salmonella

Bakteri Gram-negatif, mempunyai


flagela, tidak berkapsul, tidak
membentuk spora. fakultatif anaerob.

Antigen somatik (O) yang terdiri dari


oligosakarida, flagelar antigen (H)
yang terdiri dari protein dan envelope
antigen (Vi) yang terdiri polisakarida.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK

• Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7 – 20 hari

• Minggu pertama  demam, nyeri kepala, anoreksia,


mual, muntah, konstipasi.

• Minggu kedua  berupa demam remiten, diare, lidah


tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung dapat
disertai ganguan kesadaran dari yang ringan sampai berat.
• Lidah tifoid  lidah tampak kering, diolapisi selaput
tebal, di bagian belakang tampak lebih pucat, di
bagian ujung dan tepi lebih kemerahan.

• Roseola  nodul kecil sedikit menonjol diameter 2 –


4 mm, berwarna merah pucat hilang pada penekanan,
pada daerah perut, dada, kadang-kadang di bokong,
fleksor lengan atas.

• Hepatosplenomegali
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah tifoid
• Kultur darah
• Uji serologi :
1. tes widal
2. Tes tubex
DIAGNOSIS

Klinis:
(1) Demam Penunjang:
(2) gangguan saluran Pemeriksaan darah tepi,
pencernaan serologis, dan bakteriologis
(3) gangguan kesadaran.
DIAGNOSIS BANDING

tuberkulosis, Pada demam


gastroenteritis infeksi jamur tifoid yang
sistemik, berat, sepsis.
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa:
Nutrisi:
TKTP rendah serat
Tirah Baring
Diet cair, bubur lunak,
tim, dan nasi biasa

Cairan Kompres Hangat


MEDIKAMENTOSA

Simptomatik
• Antipiretik:
Paracetamol (10
mg/kg/kali peroral)
MEDIKAMENTOSA
Antibiotik
Sefalosporin gen.III
Ceftriaxone
Cotrimoxazole Dosis 100
Chloramphenicol
(Trimetoprim : mg/kg/hari IVdibagi
50-100 mg/kg/hari Ampicillin dan dalam 1-2 dosis (5-
Sulfametoxazole =
dibagi menjadi 4 Amoxicillin 7hari)
1:5)
dosis
Dosis Trimetoprim Dosis 100-200 Cefotaxim
IV cukup 50 mg/kg/hari dibagi
10 mg/kg/hari dan Dosis150-200
mg/kg/hari menjadi 4 dosis
Sulfametoxzazole 50 mg/kg/hari IV dibagi
Selama 10-14 hari mg/kg/hari dibagi (2 minggu) dalam 3-4 dosis.
atau sampai 7 hari dalam 2 dosis.
setelah demam↓ Cefixime
(2 minggu)
Dosis10-15
mg/kg/hari peroral
(10 hari)
KOMPLIKASI

• Hepatitis tifosa
• Komplikasi intestinal
• Toksik tifoid
PROGNOSIS
• Tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan
kesehatan sebelumnya, dan ada tidaknya
komplikasi.
• Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang
adekuat, angka mortalitas <1%.
• Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%,
biasanya karena keterlambatan diagnosis,
perawatan, dan pengobatan.
TERIMA KASIH

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai