Anda di halaman 1dari 16

Infeksi Virus Dengue

Definisi
• Infeksi dengue adalah infeksi yang disebabkan
oleh serotipe virus RNA single-stranded dari
genus Flavivirus, famili Flaviviridae yaitu
DENV-1, 2, 3, dan 4; ditularkan ke manusia
melalui vektor nyamuk Aedes aegypti, yang
ditandai dengan gejala panas 2-7 hari dengan
kurva sadle-back fever.
PATOGENESIS

Fase Nyamuk
• Masa inkubasi virus
dengue dalam darah
nyamuk 8-12 hari

Fase Manusia
• Viremia
• Vaskular leakage
Klasifikasi menurut WHO-TDR 2009
Klasifikasi menurut WHO-SEARO 2011
DD, DBD, DSS, EDS

• Demam Dengue
– Lebih banyak terjadi pada anak > 10 tahun atau dewasa
– Viremia terjadi 4-6 hari setelah gigitan nyamuk yang
mengandung virus dengue
– Periode afebris merasa/tampak lebih segar, timbul nafsu
makan dan segera sembuh tanpa komplikasi
Cont
– Gejala klinis :
• Demam : demam tinggi mendadak, bersifat kontinyu, kadang bifasik,
berlansung 2-7 hari, facial flushing.
• Nyeri : nyeri kepala, nyeri retro orbital, myalgia, artralgia,
• Gangguan GI: nafsu makan menghilang, nyeri epigastrik, muntah,
nyeri abdomen terutama dibawah arkus costae dextra, terkadang
faring hiperemi
• Ruam : facial flushing, ruam makulopapular atau morbiliform pada
fase awal sakit yang berlokasi di ekstremitas bawah (shoe like
appearance) dan ekstremitas atas (handglove like appearance)
• Konjungtiva kemerahan
• Jarang atau disertasi manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet
positif, petekie, epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan masif
• Laboratorium : leukopenia dan trombositopeni.
Diagnosa Banding

• Chikungunya
• Zika
• Acute viral exanthema
• Campak
• Rubela
• Demam berdarah dengue
– Gejala klinis :
• Demam tinggi mendadak 2-7 hari
• Manifestasi perdarahan : uji bendung +, ptekie,
ekimosis, pupura, perdarahan mukosa, epistaksis,
perdarahan gusi, hematemesis, dan atau melena
• Hepatomegali
• Syok
– Laboratorium :
• Trombositopenia (≤ 100.000/µl)
• Kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas
kapiler :
– Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar
– Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan
– Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia
• Derajat klasifikasi DBD
– Stadium I : demam tinggi
terus menerus selama 2-7
hari, myalgia, atralgia,
nyeri periorbital, uji
bendung positif
– Stadium II, derajat I +
perdarahan spontan
– Stadium III, kegagalan
sirkulasi (syok)
– Stadium IV, syok berat
(Profound shock)
Pemeriksaan Laboratorium
• Hematologi
– Fase awal demam baik DD maupun DB, hitung leukosit
sering kali masih normal, neutrofil meningkat,
trombosit normal, hematokrit normal.
– Fase akhir demam, leukosit dan neutrofil mencapai
titik terendah, trombosit menurun ≤ 100.000/µL
(memasuki akhir fase kritis/afebris)
– Fase afebris hematokrit ≥ 20%, sebagai tanda
perembasan plasma. (HCT meningkat, Hb meningkat
pula)
– PCV meningkat ≥ 20%
Pemeriksaan Laboratorium
• Antigen Virus Dengue
– Pemeriksaan antigen NS-1 dengue, dideteksi viremia sejak
hari pertama demam dan menghilang setelah 5 hari
• Uji serologi
– Uji HI (haemaglutination inhibition)
– Uji CFT (complement fixation test)
– Uji neutralisasi
– Uji serologi IgM dan IgG
• IgM terdeteksi pada hari ke5 dan tidak terdeteksi setelah 90 hari
Tatalaksana
– Antipiretik : paracetamol 10mg/kgBB 4x sehari
– Tidak diperlukan antibiotik
– Makan disesuai dengan kondisi nafsu makan
– Kebutuhan cairan
• Cairan rumatan tanpa syok : kristaloid seperti D5 NS (D5 ½
Saline anak usia > 3 tahun, D5 ¼ Salin anak usia ≤ 3 tahun, RL,
Ringer Asetat, selama 24-48 jam
• DSS : algoritma
Komplikasi
• Overload cairan : edema paru, gagal jantung,
gagal napas.
• Perdarahan masif saluran pencernaan akibat
KID (koagulasi intravaskular diseminata)
• Asidosis
• Hipoglikemia
• Hipokalsemia
• Ensefalopati dengue  akibat udem otak

Anda mungkin juga menyukai