Anda di halaman 1dari 30

SEMINAR 1

Modul GAWAT DARURAT


Anggota Kelompok 5

1) 03013152 Pinka Nurashri S 7) 03013172 Sabilla Laras P


2) 03013156 Rabitah Adila 8) 03013174 Sandi Kurniawan
3) 03013160 Raihana Haifa S 9) 03013176 Sarah Putri F
4) 03013162 Ramadhiana M T 10) 03013178 Sarah Shadiqa
5) 03013164 Reiner Mukti 11) 03013180 Sasha Anka Dilan
6) 03013170 Rizka Nurhayati
Kasus
Tn. David, 20 tahun, daatng ke UGD RS dengan keluhan penurunan kesadaran
sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang (Alloanamnesis Dengan Ibu Pasien)


Tiga hari SMRS pasien mengeluh demam tinggi disertai batuk berdahak berwarna
kehijauan. Pasien juga mengeluh lemas, nafas terasa agak sesak, dan nafsu makan
berkurang. Pasien sudah mengkonsumsi obat batuk yang dibeli di warung, tetapi
tidak ada perbaikan. Satu hari SMRS, pasien bertambah lemas disertai mual,
muntah, dan tidak mau makan. Sepuluh jam SMRS, pasien tampak sulit diajak
komunikasi dan nafas bertambah sesak.
Kasus
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien penderita DM tipe 1 sejak usia 14 tahun dan rutin menggunakan insulin novorapid
3x8 unit dan lantus 1x20 unit malam. Sejak 1 bulan terakhir tidak lagi menggunakan insulin,
karena sedang mencoba pengobatan alternatif.

Pemeriksaan Fisik
Tampak sakit berat, samnolen
TD 100/70 mmHg, nadi 120x/menit regular, nafas 28x/menit cepat dan dalam, suhu 38.4 C
Mata = konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik
THT = tercium bau aseton, mukosa mulut tampak kering
Paru = vesikuler +/+ , ronki basah kasar +/+ , wheezing -/-
Jantung = BJ I-II normal regular, murmur (-), galop (-)
Abdomen= supel, datar, tidak ada hepatosplenomegali, bising usus normal
Ekstremitas= edema tungkai -/-
Kasus
Rontgen Torax
Tampak bercak infiltrat di perhilar kanan dan kiri
Jantung dalam batas normal
Kesan = pneumonia

Laboratorium
Hb 13,4 g/dl, leukosit 15.600/ul, GDS 550 mg/dl, aseton darah (+)
AGD = Ph 7,15 / PCO2 18 / PO2 93 / Std O2 90% / HCO3 10
Na 140 / K 3,5 / Cl 95
Klarifikasi Istilah
• Pernapasan Kussmaul: pernapasan dalam yang abnormal,
cepat, dalam yang ditemukan pada penderita ketoasidosis
dan merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan CO2 yang
berlebihan untuk mengimbangi asidosis metabolik.
• Ketosis: kondisis dimana badan mengakumulasi keton
dijaringan dan cairan tubuh.
• Asidosis metabolik: kondisi keseimbangan asam basa
terganggu krn meningkat produksi asam atau menurunnya
basa.
Analisis Masalah
Penetapan Masalah
• Demam meningkat disertai dahak berwarna
hijau
• Lemas
• Nafas sesak
• Napsu makan menurun
• Mual &muntah
• Pneumonia
Learning Objective
1. Definisi ketoasidosis diabetikum
2. Epidemiologi KAD
3. Faktor pencetus KAD
4. Patofisiologi
5. Manifestasi klinis KAD &DM
6. Penegakan diagnosis KAD
7. Tatalaksana dan monitoring
8. Komplikasi dari KAD
9. Diagnosis Banding
10. Prognosis
PEMBAHASAN
Definisi
• Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah komplikasi
akut dan gawat darurat dari diabetes mellitus
akibat tidak adekuatnya insulin baik absolut
maupun relatif.
• Utamanya terjadi pada pasien dengan DM tipe 1.
• Karakteristik: Trias KAD:
- Hiperglikemia
- Ketoasidosis
- Ketosis
Etiologi
• Insufisiensi insulin akut.
• Infeksi. Tersering: ISK dan pneumonia.
• Penyakit kardiovaskular: infark miokardium.
• Trauma.
• Emboli pulmonal.
• Medical, surgical, or emotional stress.
Epidemiologi
• DKA utamanya terjadi pada pasien DM
tipe 1.
• Kejadian di AS: 2 dari 100 pasien DM.
• Jumlah hospitalisasi pasien DM dengan
KAD di Amerika Serikat meningkat dari
62.000 per tahun pada 1980 menjadi
115.000 pada tahun 2003.
Manifestasi Klinis
• Takikardi
• Pernafasan Kussmaul
• Dehidrasi
• Nausea
• Hipotensi
• Nyeri abdomen
• Demam bila terdapat infeksi
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
• Onset cepat: <24 jam
• Pada pasien dengan KAD, nausea vomitus merupakan salah satu
tanda dan gejala yang sering diketemukan. Nyeri abdominal
terkadang dapat diketemukan pada pasien dewasa (lebih sering
pada anak-anak) dan dapat menyerupai akut abdomen
• Gejala- gejala seperti poliuria, polidipsia dan polifagia yang khas
sebagai bagian dari diabetes tak terkontrol nampaknya sudah timbul
selama tiga sampai empat minggu sebelumnya dan pada beberapa
kasus dua bulan sebelum.
• Begitu pula dengan penurunan berat badan yang bahkan telah
timbul lebih lama lagi, yakni tiga sampai enam bulan sebelum
dengan rata-rata penurunan 13 kilogram.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: terlihat sakit
• Kesadaran: menurun
• Tanda vital: takikardia, hipotensi, takipnoe,
hipotermia
• Kulit kering
• Turgor kulit turun
• Membran mukus kering
• Penurunan refleks
• Pernafasan kussmaul
• Nafas bau keton
Pemeriksaan Laboratorium

Pengukuran
Investigasi Diagnostik
Bacaan Meter Glukosa Kapiler
Beta-hidroksibutirat kapiler

Analisa gas darah dan pH pH darah vena


Investigasi Awal
Biokimia darah Urea dan elektrolit, bikarbonat
Glukosa plasma
CRP dan troponin

Hematologi Hitung darah lengkap


Urinalisa Tes carik celup untuk protein, nitrat, leukosit
dan dara

Kardiovaskular Elektrokardiogram
Radiologi Rontgen thoraks
Kriteria Diagnosis
Ringan Sedang Berat
Glukosa plasma >250 >259 >250
(mg/dL)

pH arterial 7,25-7,30 7,00-<7,24 <7,00


Bikarbonat serum 15-18 10-<15 <10
(mEq/L)

Keton urin* Positif Positif Positif


Keton serum* Positif Positif Positif
*Metode reaksi
Osmolalitas efektif Variabel Variabel Variabel
nitroprusida;
(mOsm/kg)**
**perhitungan:
2(Na terukur
mEq/L + glukosa
Gap anion*** >10 >12 >12 mg/dL/18 +
BUN/2,8);
Perubahan Sadar Sadar/mengantuk Stupor/koma ***perhitungan:
kesadaran atau (Na+) – (Cl-+
obtundasi HCO-) mEq/L.
Trias KAD
Diagnosis Banding
• Hiperglikemik Hiperosmolar non Ketosis
• Asidosis uremik
• Asidosis laktat
Penatalaksanaan KAD
Pemberian Cairan
- Prioritas utama pada penatalaksanaan terapi cairan.
- Target resusitasi penggantian cairan sebesar 50% dari 5-8L dalam 8-12jam
pertama dan sisanya pada 12 jam berikutnya.
- Cairan yang diberikan
- NaCl 0,9% dengan kecepatan 15-20 ml/kgBB/jam
- Jika kadar natrium tinggi maka diganti dengan NaCl 0.45% dengan
kecepatan 4-14 ml/kgBB/jam
Pemberian Insulin
• Terapi insulin harus segera dimulai sesaat setelah rehidrasi
memadai, biasanya diberikan pada jam ke 1
• Jika tidak terterdapat hipokalemia (K<3,3mEq/l) diberikan rapid
insulin dalam bentuk bolus 0,1 unit/kgBB dengan diikuti dengan
infus drip dengan 0,1unit/kgBB/jam.
• Jika terdapat hipokalemia maka harus dikoreksi terlebih dahulu
untuk mencegah perburukan hipokalemia.
• Kecepatan penurunan GDS adalah 50-75mg/dl/jam
• Target GDS : 150-250mg/dl/jam
Kalium & Bikarbonat
• Bikarbonat tidak perlu diberikan jika pH darah >7,0
• Kalium diberikan jika kadar kalium darah
<3,3mEq/L
• Jika kadar serum kalium >5,0mEq/L, jangan
diberikan tetapi dicek kadar kalium setiap 2 jam.
• Jika kadar kalium >3,3mEq/L tetapi <5,0 mEq/L
diberikan 20-30 mEq/L dari cairan IV.
Pencegahan
• Memberikan informasi spesifik tentang
pemberian insulin kerja pendek
• Target glukosa darah selama sakit
• Cara mengendalikan demam dan mengobati
infeksi
• Paling penting adalah penekanan kepada
pasien untuk tidak menghentikan
penggunaan insulin dan segera mencari
konsultasi ahli pada awal masa sakit
Komplikasi
• Hipoglikemia
• Hipokalemia
• Gagal ginjal akut
• Disseminated Intravascular Coagulation
• Edema otak
• Trombosis Vaskular
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dunia ad malam

*Prognosis sesuai kasus dan tergantung telah terjadi komplikasi apa tidak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai