Anda di halaman 1dari 40

SIGIT WAHYU JATMIKO

SPESIALIS BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK


INSIDEN
 CENDERUNG MENINGKAT
 USA : 3 jt setiap tahun ( Adamo, 2014 )
 RS Dr.Soetomo :
- 1991-1995 : 102 kasus
- 2010 : 120 kasus
- 2011 : 160 kasus

-
 Sering dihadapi di ruang gawat darurat

 Sering disertai trauma yang lain : cedera kepala,


fractur estremitas, dll

 Laki-laki lebih sering dari wanita


PATAH TULANG MUKA (MAXILOFACIAL)
 Patah tulang muka  deformitas dan gangguan fungsi
 Dipengaruhi:
- Letak dan beratnya kerusakan
- Kerusakan jaringan lunak yang
menyertai
TOPIK BAHASAN
 Patah tulang hidung (Fractura os nasalis)
 Patah tulang zygoma (Fractura os zygomaticus)
 Patah tulang rahang bawah (Fractura os
mandibularis)
 Patah tulang rahang atas (Fractura os maxillaris)
 Patah tulang muka dapat terjadi hanya satu atau
beberapa jenis dari tulang muka
 Sering terjadi bersamaan dengan trauma kepala atau
trauma bagian tubuh lainnya
PATAH TULANG HIDUNG
(Fractura os nasalis)
GEJALA
 Nyeri, bengkak, epistaxis, deformitas, krepitasi, dan
pergerakan tulang hidung
 Ro Foto : tampak adanya deformitas tulang hidung
Kasus patah tulang hidung
Pengobatan
 Reposisi
 Fiksasi / imobilisasi

 Reposisi :
- Anestesi umum
- dilakukan dengan palpasi & alat
bersama-sama
 Fiksasi :
- Tampon dilubang hidung 4-5 hari
- Bidai (splint)  gips kupu-kupu 1 minggu
Gambar Reposisi
Gambar Bidai / Gips kupu-kupu
PATAH TULANG ZYGOMA
(Fractura os zygomaticus)
 Posisi os zygomaticus  menonjol, terletak di
depan  mudah trauma & fraktur
 Sering terjadi dekat atau pada sutura:
- Zygomaticofrontal
- Zygomaticomaxillary
- Zygomaticotemporal
Patah Tulang Zygoma
Rö Foto Posisi Water’s
Gejala-gejala:
 Nyeri, oedema, echymosis peri orbital, pendataran
pipi atas (flattening), irregularitas tepi infra
orbital
 Kadang diplopia, gangguan gerakan bola mata dan
mal occlusi

Pengobatan:
 Reposisi  elevasi
 Reposisi + fiksasi wire (open reduction)
PATAH TULANG RAHANG BAWAH
(Fractura os mandibularis)

 Terjadi 2/3 seluruh patah tulang muka


 Tulang yang kuat dari tulang muka
 Karena Posisi dan penonjolannya  sering trauma
Etiologi
 Trauma berasal dari luar
- Kecelakaan lalulintas, kecelakaan
industri, kecelakaan olah raga, luka
tembakan
 Penyakit lokal atau sistemik pada tulang:
- Osteomyelitis, tumor ganas & jinak, tumor
metastase, kelainan metabolik tulang
Klasifikasi :
 Patah tulang tertutup : kulit dan mukosa utuh (intak)
 Patah Tulang terbuka : luka pada kulit dan mukosa

Masing-masing dapat berupa :


Oblique, transverse, comminuted, dan greenstick
fracture
Lokasi Patah Tulang Mandibula
Rö Patah Tulang Mandibula
Gejala
 Nyeri, pembengkakan, malocclusi, krepitasi,,
deformitas , salivasi dan dysphagia

Ro Foto:
 PA (posterior anterior) Foto
 Lateral Oblique kanan dan kiri Eisler
 Panoramic : dapat menilai seluruh
mandibula dalam satu film dengan jelas
Pengobatan
 Dilakukan segera, bila kondisi baik
 Ditunda beberapa hari (Urgent)

Tujuan Pengobatan:
 Mengembalikan fungsi rahang bawah dan occlusi gigi-
giginya
Tindakan :
 Reposisi tertutup + fiksasi inter
maxillary dengan archbar
 Reposisi terbuka + fiksasi interosseus +
fiksasi intermaxillary
 Reposisi terbuka + fiksasi mini plate
(paling baik)
Archbar
Miniplate Mandibula
PATAH TULANG RAHANG ATAS
(Fractura os maxillaris)
Terdiri atas:
 Alveolar fracture • Le Fort fracture
 Sagittal / Oblique
Patah Tulang Maxilla Le Fort
LE FORT I : Transverse Maxillary = Guirin Fracture
 Garis fraktur melalui diatas barisan akar gigi, palatum
LE FORT II : Pyramidal Fracture
 Garis fraktur melalui os nasal, tulang-tulang
lakrimal, rima orbita inferior, dasar orbita dan
pada zygomaticomaxillary
LE FORT III : Craniofacial disjunction (Floating
maxillae)
 Garis-garis fraktur melalui : zygomaticofrontal,
maxillofrontal dan nasofrontal
Gejala-gejala:
 Nyeri, maloklusi, salivasi, sulit menelan,
epistaksis, oedem periorbital, krepitasi,
deformitas, muka tampak lebih panjang,
cerebrospinal rhinorhea

Pengobatan :
 Penggantungan dengan wire & intermaxillary
fixation
 Open reduction & fiksasi wire + intermaxillary
fixation
 Open reduction + miniplate (paling baik)
Penggantungan dengan Wire
 Pada fraktur alveolaris atau fraktur LeFort I
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai