Diagnosis Dan Manajemen Infeksi Saluran Nafas Atas

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

Diagnosis dan

Manajemen Infeksi
Saluran Nafas Atas
Hamsu Kadriyan
Bagian THT FK Unram/RSUP NTB
Pendahuluan
• Studi Epidemiologis (BMJ, 2011):
• A 2001 US study found that 23.6% of adults had experienced a
cold in the previous 4 weeks.
• Upper respiratory tract infections, nasal congestion, throat
complaints, and cough are responsible for 11% of general practice
consultations in other western countries.
• Each year, children suffer approximately 5 such infections and
adults 2 to 3 infections.
Anatomi Saluran Nafas Atas
Rinitis Akut/Rinitis Simplek/
Common Cold
• Penyebab : virus Haemophilus influenza dll
• Cara Penularan : Droplet Infection
• Stadium
• Prodromal
• Hiperemia
• Infeksi Sekunder
• Resolusi
• Terapi
• Istirahat
• Simptomatis
• Antibiotik pada stadium infeksi sekunder
• Komplikasi
• Otitis media akut
• Sinusitis akut
Faringitis Akut
• Approximately 30 million cases of pharyngitis are diagnosed
annually
• Pharyngitis accounts for 2% of all ambulatory visits in the
United States
• Viral causes are the most common (90% in adults, 60%-75% in
children) and include rhinovirus, adenovirus, parainfluenza
virus
• Bacteria : Group A β-hemolytic streptococci
• Gejala dan tanda klinis
• Nyeri menelan
• Demam
• Batuk
• Hiperemi pada dinding farings
• Kadang disertai eksudat
• Kultur dari swab tenggorok
• Rapid antigen test (ASTO)
Faringitis bakterial vs virus
• Skor Centor
• Eksudat pada faring/tonsil
• Pembesaran/nyeri tekan limfonodi leher anterior
• Demam > 380C
• Tidak ada batuk
Penatalaksanaan
• Virus  simptomatis
• Bakteri  antibiotik + simptomatis
Komplikasi
• Otitis media akut
• Rinitis Akut
• Laringitis akut
• Demam rematik (streptokokus beta hemolitikus grup A)
Faringitis Kronis
• Inflamasi kronik pada mukosa faring akibat
• infeksi,
• alergi,
• iritasi kronik
• Faktor predisposisi
• rhinitis kronik,
• sinusitis,
• iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap yang
merangsang mukosa faring
• debu
Klasifikasi dan diagnosis
• Hipertropi

• Atrofi

• Diagnosis berdasarkan :
• gejala klinis (rasa kering di tenggorkan, rasa pasir di tenggorokan
atau rasa mengganjal di tenggorokan) dan
• pemeriksaan fisik (tergantung klasifikasi)
Penatalaksanaan
• Hilangkan faktor predisposisi
• Simptomatis
• Antibiotik bila disebabkan oleh bakteri (lihat skor centor)
Tonsilitis Akut
• Penyebab : Virus atau Bakteri
• Dapat masuk dari hidung atau lewat
mulut
• Tanda dan gejala
• Tanda infeksi umum
• Nyeri menelan
• Udem pada tonsil, permukaan licin
• hiperemi yang menonjol
• Kadang ada eksudat
• Kadang ditemukan limfonodi leher
• Penatalaksanaan
• Sesuai dengan faringitis akut (centor
skor)
• Tidak diindikasikan untuk tonsilektomi
Tonsililtis Akut Rekuren
• Infeksi tonsil berulang (gejala dan tanda sesuai dengan
tonsilitis akut)
• Dalam 1 tahun > 5 kali
• Dalam 2 tahun berturut-turut > 3 kali
• Dalam 3 tahun berturut-turut > 2 kali
Tonsilitis Kronis
Patofisiologi
• Proses radang berulang  epitel mukosa dan jaringan limfoid
terkikis
• Jaringan limfoid diganti jaringan parut
• Jaringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok
melebar  Kripte melebar
• Diantara kripte  detritus
• Limfonodi leher sering ditemukan
Komplikasi
• Otitis media
• Laringitis akut
• Demam rematik
• Obstructive sleep apnea (OSA)
• Rinitis dan sinusitis
Indikasi tonsilektomi
• The American Academy OHNS Clinical Indikators Compendium tahun
1995
1) Serangan tonsilitis > 3 x per tahun walaupun telah diterapi adekuat
2) Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan
gangguan pertumbuhan orofasial
3) Sumbatan jalan nafas  sleep apnea, gangguan menelan, dan
gangguan bicara.
4) Rinitis dan sinusitis kronis, peritonsilitis, abses peritonsil, yang tidak
berhasil hilang dengan pengobatan.
5) Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan
6) Tonsilitis berulang yang disebabkan oleh bakteri SBHA
7) Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan
8) Otitis media efusa / otitis media supuratif akibat tonsilitis dan atau
adenotonsilitis
Laringitis Akut
• Laringitis akut :
• infeksi bakteri atau virus,
• penggunaan suara yang berlebih,
• inhalasi polutan lingkungan.
• Gejala laringitis akut
• Disfonia
• afonia atau hilang suara
• Batuk kadang-kadang.
• Tanda
• Larings hiperemi
• Udem pada kartilago aritenoid
• Udem plika ventrikularis
Terapi
• Vocal rest
• Simptomatis
• Antibiotik bila ada infeksi bakteri
Laringitis kronik
• Tanda dan gejala:
• Disfonia atau afonia yang persisten.
• Sering dikaitkan dengan alergi
• Pemeriksaan laring : ditemukan penebalan mukosa plika vokalis
Terapi
• Vocal rest
• Operatif
Komplikasi laringitis
• Vocal nodul
• Hematom plica vokalis

Anda mungkin juga menyukai