Berhenti Merokok
Berhenti Merokok
Wiyono W, 2009
2007 43.3%
33.1%
17.5%
10.3%
1.7%
1.2%
5-9 10 - 14 15 - 19
Nikotin
merupakan senyawa alkaloid alami dalam
daun tembakau yang bersifat basa (pH >
7) dan memiliki kelarutan yang baik
dalam air dan lemak. Nikotin
menimbulkan efek psikoaktif dan adiktif
pada manusia lebih kuat dari kokain dan
morfin
Tar
merupakan bagian partikel sesudah
kandungan nikotin dan uap air dikeluarkan.
mengandung PHA karsinogenik. masuk ke
rongga mulut sebagai uap padat asap rokok.
Setelah dingin mengendap berwarna coklat
pada permukaan gigi, saluran pernapasan
dan paru. Pengendapan ini bervariasi antara
3-40 mg per batang rokok, sementara kadar
dalam rokok berkisar 24-45 mg
Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90
Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand;
RADIKAL
radikal oksigen, nitrit oksid, peroksil dan
semikuinon
Tar
masuk ke rongga mulut
sebagai uap padat asap
rokok, setelah dingin
mengendap berwarna coklat
pada permukaan gigi, saluran
pernapasan dan paru,
karsinogenik Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90
Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand;
1. Kanker
2. Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
3. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
4. Osteoporosis
5. Saluran Pencernaan
6. Gangguan Reproduksi & Kehamilan
7. Kesehatan Kulit
8. Saluran Nafas
WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2008
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
- sumbatan saluran nafas akibat paparan
gas
atau partikel berbahaya
- sesak nafas, batuk lama
- kronis & progresif (50% Ɨ dlm 10 tahun)
- 80 juta orang di seluruh dunia
www.goldcopd.org
2. Kanker Paru
- 87 % kasus kanker paru berhubungan dgn
merokok
- Risiko kanker paru berhubungan dengan usia
mulai merokok, jenis rokok, lamanya merokok, jumlah
rokok, & dalamnya hisapan
- Rokok kretek : risiko kanker paru 3,6x lebih besar
- 10 batang/hari meningkatkan resiko kanker paru
8,3 x lebih besar
- Perokok : resiko kanker paru 23 x lebih besar
- Risiko kanker paru meningkat pada orang yang
tinggal
bersama perokok / di tempat kerja
Rokok merupakan penyebab utama
kanker paru
87% kasus kanker paru berhubungan
dengan merokok
Risiko berhubungan dengan:
◦ Usia mulai merokok
◦ Jumlah rokok
◦ Jenis kelamin
◦ Jenis rokok
◦ Dalamnya hisapan
◦ Lama merokok
Perokok mempunyai risiko yang sama
pada semua tipe kanker paru
4.0
Odds Ratio (95% CI)a
3.0
2.24
2.0
1.00
1.0
0.0
Non-smokers Current Smokers
aThe ratio of the odds of development of disease in exposed persons to the odds of development of disease in nonexposed persons. Crude
OR was adjusted for age. To minimize the effect of other confounders the study population was restricted to men aged 20 to 50 years only.
TB=tuberculosis.
Kolappan et al. Thorax. 2002;57(11):964-966; www.medscape.com/viewarticle/452428_2. Accessed May 13, 2007.
4. ASMA
- Merokok dapat menimbulkan asma pada
orang dewasa
- Anak dari seorang perokok akan secara
signifikan terjangkit asma dibandingkan
dengan anak dari orang yang tidak merokok
5. Infeksi Saluran Pernafasan
- Perokok mempunyai risiko lebih sering
terkena infeksi saluran pernafasan akut , seperti
bronkitis & pneumonia
Mathers CD, PLoS Medicine, 2006;3(11): 2011-30.
American Cancer Societyhttp://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/0029
United States Department of Health and Human Services. http://profiles.nlm.nih.gov/NN/B/B/C
United States Department of Health and Human Services .
www.cdc.gov/tobacco/sgr/sgr_2004/sgranimation/flash/index.html.
Kecanduan nikotin : rasa nyaman,
mengurangi ketegangan, memperbaiki mood
Efek putus nikotin : cemas, mudah marah,
gangguan tidur, sulit konsentrasi, nafsu
makan meningkat minum air, makan
permen/cemilan rendah kalori, olahraga,
relaksasi, hindari stres, hindari situasi yang
memicu untuk merokok
Berhenti merokok bagi perokok merupakan
pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan atau lebih ekstrim
menyengsarakan secara psikologis.
Gejala yang timbul saat berhenti merokok
sangat erat kaitannya dengan faktor perilaku
dan psikologis sehingga menjadi penting
melakukan pendekatan psikologis dan terapi
perilaku.