Anda di halaman 1dari 49

 Paparan asap rokok dalam ruangan : sulit

dihindari & berpengaruh bagi kesehatan


orang-orang di sekitar yang tidak
sengaja menghirup asap rokok (perokok
pasif)

 Paparan asap rokok walaupun dalam


konsentrasi yang rendah tetapi jika
terpapar dalam waktu yang lama dapat
mengganggu kesehatan orang-orang di
sekitarnya
 Terdapat peningkatan resiko kanker
paru pada wanita bukan perokok yang
mempunyai pasangan perokok
dibandingkan suami bukan perokok.
(3000 kasus per tahun di USA)
 Pada anak-anak paparan asap rokok
ini dihubungkan dengan insiden
gangguan pernafasan dan serangan
asma (150.000 kasus/thn)
 Peningkatan kasus jantung koroner >
400.000 per tahun di Amerika dengan
angka kematian sebesar 190.000 dan
antara 37.000-40.000 pada perokok
pasif
 65% perokok di dunia berada di 10 negara

WHO , MPOWER 2009


35.40%
31.50% 31.60%
26.90%

1995 2001 2003 2005

Wiyono W, 2009
2007 43.3%

33.1%

17.5%
10.3%

1.7%
1.2%

5-9 10 - 14 15 - 19

Riskesdas 2007, 2010


Thielena A, Experimental and Toxicologic Pathology 2008; 60: 141
karbon dioksida,
karbon monoksida
dan hidrogen

4700 senyawa kimia :


hidrokarbon aromatik (PHA),
nitrosamin, fitosterol,
butadien, formaldehid,
asetaldehid, akrolein,
benzen, hidrogen sianida
dan logam

Thielena A, Experimental and Toxicologic Pathology 2008; 60: 14


International Agency for Research on Cancer (IARC). 2004.
Radikal,
Zat kimia lain

Tar, nikotin dan


karbon monoksida
(CO)

Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90


Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand;
Gas karbon monoksida (CO)
adalah gas yang tidak memiliki bau,
dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna dari unsur karbon dan bersifat
toksik

Nikotin
merupakan senyawa alkaloid alami dalam
daun tembakau yang bersifat basa (pH >
7) dan memiliki kelarutan yang baik
dalam air dan lemak. Nikotin
menimbulkan efek psikoaktif dan adiktif
pada manusia lebih kuat dari kokain dan
morfin

Tar
merupakan bagian partikel sesudah
kandungan nikotin dan uap air dikeluarkan.
mengandung PHA karsinogenik. masuk ke
rongga mulut sebagai uap padat asap rokok.
Setelah dingin mengendap berwarna coklat
pada permukaan gigi, saluran pernapasan
dan paru. Pengendapan ini bervariasi antara
3-40 mg per batang rokok, sementara kadar
dalam rokok berkisar 24-45 mg
Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90
Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand;
RADIKAL
radikal oksigen, nitrit oksid, peroksil dan
semikuinon

Zat kimia lain


Ribuan komponen asap lainnya telah
diketahui terkandung dalam asap rokok
termasuk hidrogen sianida, nitrogen oksida,
logam berat seperti timbal, kadmium dan
arsenik

Church DF, Environmental Health Perspectives 1985; 64: 111-


26.
Gas karbon monoksida (CO)
: gas tidak berbau +
toksik
Nikotin
Nikotin menimbulkan
efek psikoaktif dan
adiktif pada manusia
lebih kuat dari kokain
dan morfin

Tar
masuk ke rongga mulut
sebagai uap padat asap
rokok, setelah dingin
mengendap berwarna coklat
pada permukaan gigi, saluran
pernapasan dan paru,
karsinogenik Hoffmann D, Chemichal Research in Toxicology 2001; 14: 767-90
Fowles J, The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke, New Zealand;
1. Kanker
2. Penyakit Jantung & Pembuluh Darah
3. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)
4. Osteoporosis
5. Saluran Pencernaan
6. Gangguan Reproduksi & Kehamilan
7. Kesehatan Kulit
8. Saluran Nafas
WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2008
1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
- sumbatan saluran nafas akibat paparan
gas
atau partikel berbahaya
- sesak nafas, batuk lama
- kronis & progresif (50% Ɨ dlm 10 tahun)
- 80 juta orang di seluruh dunia
www.goldcopd.org
2. Kanker Paru
- 87 % kasus kanker paru berhubungan dgn
merokok
- Risiko kanker paru berhubungan dengan usia
mulai merokok, jenis rokok, lamanya merokok, jumlah
rokok, & dalamnya hisapan
- Rokok kretek : risiko kanker paru 3,6x lebih besar
- 10 batang/hari meningkatkan resiko kanker paru
8,3 x lebih besar
- Perokok : resiko kanker paru 23 x lebih besar
- Risiko kanker paru meningkat pada orang yang
tinggal
bersama perokok / di tempat kerja
 Rokok merupakan penyebab utama
kanker paru
 87% kasus kanker paru berhubungan
dengan merokok
 Risiko berhubungan dengan:
◦ Usia mulai merokok
◦ Jumlah rokok
◦ Jenis kelamin
◦ Jenis rokok
◦ Dalamnya hisapan
◦ Lama merokok
 Perokok mempunyai risiko yang sama
pada semua tipe kanker paru

Hoffmann D, Preventive Medicine 1997; 26: 427–34.


3. Tuberkulosis paru
 Menurunkan pertahanan permukaan
organ respirasi
 Mengubah organ mukosiliar dengan
menghancurkan sel dan terjadi
disfungsi
 Menurunkan aktivitas lisosim A
 Mempengaruhi progresivitas lesi TB
Pada perokok lebih sering terjadi
kavitas; biasanya derajat penyakit
lebih berat dibandingkan dengan
http://www.searo.who.int/en/Section10/Section2097/Section2106_1068
Selvaraj P, Curr Sci 2001; 81(2)
Risiko tuberkulosis
paru
Resiko terkena tuberkulosis paru 2x lebih tinggi pada perokok

4.0
Odds Ratio (95% CI)a

3.0

2.24
2.0

1.00
1.0

0.0
Non-smokers Current Smokers

aThe ratio of the odds of development of disease in exposed persons to the odds of development of disease in nonexposed persons. Crude
OR was adjusted for age. To minimize the effect of other confounders the study population was restricted to men aged 20 to 50 years only.
TB=tuberculosis.
Kolappan et al. Thorax. 2002;57(11):964-966; www.medscape.com/viewarticle/452428_2. Accessed May 13, 2007.
4. ASMA
- Merokok dapat menimbulkan asma pada
orang dewasa
- Anak dari seorang perokok akan secara
signifikan terjangkit asma dibandingkan
dengan anak dari orang yang tidak merokok
5. Infeksi Saluran Pernafasan
- Perokok mempunyai risiko lebih sering
terkena infeksi saluran pernafasan akut , seperti
bronkitis & pneumonia
Mathers CD, PLoS Medicine, 2006;3(11): 2011-30.
American Cancer Societyhttp://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/0029
United States Department of Health and Human Services. http://profiles.nlm.nih.gov/NN/B/B/C
United States Department of Health and Human Services .
www.cdc.gov/tobacco/sgr/sgr_2004/sgranimation/flash/index.html.
 Kecanduan nikotin : rasa nyaman,
mengurangi ketegangan, memperbaiki mood
 Efek putus nikotin : cemas, mudah marah,
gangguan tidur, sulit konsentrasi, nafsu
makan meningkat  minum air, makan
permen/cemilan rendah kalori, olahraga,
relaksasi, hindari stres, hindari situasi yang
memicu untuk merokok
 Berhenti merokok bagi perokok merupakan
pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan atau lebih ekstrim
menyengsarakan secara psikologis.
 Gejala yang timbul saat berhenti merokok
sangat erat kaitannya dengan faktor perilaku
dan psikologis sehingga menjadi penting
melakukan pendekatan psikologis dan terapi
perilaku.

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Zwar N, Royal Australian College of General Practitioners, 20
 Ketiadaan orang terdekat yang mendukung
misalnya teman dekat atau keluarga, dapat
saja menurunkan motivasi seseorang untuk
berhenti merokok.
 Lingkungan yang tidak mendukung untuk
berhenti merokok akan memberikan stimulasi
untuk tetap merokok sehingga pasien akan
sulit untuk melepaskan merokok .

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Zwar N, Royal Australian College of General Practitioners, 20
a. Identifikasi status pasien
b. Identifikasi profil perokok
c. Identifikasi ketergantungan nikotin
d. Pengukuran kadar CO udara ekspirasi
e. Kesiapan pasien
f. Identifikasi tingkat motivasi
g. Menentukan tanggal berhenti merokok
h. Menentukan cara berhenti merokok
1. Berhenti seketika (Bukti A)
2. Berhenti bertahap
i. Menentukan terapi
Terapi nonfarmakologi
Self help Terapi farmakologi
1.
1. Terapi pengganti
2. Brief advice
3. Program konseling
nikotin (Nicotine
a. Individu Replacement Therapy/
b. Kelompok NRT)
c. Konseling melalui telepon
4. 4. Terapi perilaku 2. Bupropion SR
a. Exercise therapy 3. Varenicline tartrate
b. Aversion therapy
Kombinasi terapi baik terapi
5. 5. Terapi pelengkap
nonfarmakologi dan farmakologi
a. Hipnoterapi
b. Akupuntur telah terbukti bermakna
c. Akupresure memberikan tingkat keberhasilan
yang lebih baik dibandingkan
terapi tunggal. (Bukti A)

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 2
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 Relevance
◦ Kaitkan merokok dengan dampak negatif terhadap kesehatan,
manfaat ekonomi, selain itu kaitkan juga pada kehidupan orang
sekitar.
 Risk
◦ Minta pasien untuk menjabarkan sendiri bahaya yang muncul dari
merokok. Risiko akut, jangka panjang, terhadap lingkungan.
 Reward
◦ Pasien diajak mengidentifikasi manfaat yang dapat diperoleh dari
merokok.
 Roadblock
◦ Tanyakan dan jelaskan kepada pasien mengenai kemungkinan
hambatan yang dapat muncul dari upaya berhenti merokok.
 Repetition
◦ Dukungan motivasi dilakukan secara terus menerus pada saat
pasien melakukan kontrol. Pasien harus diberitahu yang harus
dilakukan agar berhasil.

Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008


 Jenis terapi yang telah didokumentasi dengan
baik secara farmakologi
 Terapi ini memberikan asupan nikotin
pengganti rokok.
 Cara ini diharapkan mengurangi withdrawal
effect yang muncul.
 Banyak penelitian yang menunjukan keamanan,
kualitas dan efektivitas penggunaan NRT ini.
 Preparat NRT yang digunakan dalam terapi
berhenti merokok berupa gum, patch, inhaler,
spray
 Telah dibuktikan ditoleransi baik oleh pasien
(Bukti A).
 Belum ada di Indonesia
Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008
Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 Pertama kali diteliti dan dipasarkan sebagai antidepresan.
 Pada tahun 1997, disetujui oleh FDA untuk terapi
farmakologi berhenti merokok (Bukti A).
 Mekanisme kerja
◦ Bupropion SR merupakan obat golongan depresan Norephinphrine
Dopamine Reuptake Inhibitor, dengan dugaan mekanisme kerja
menghambat pengambilan kembali dari dopamin sehingga dapat
mengurangi gejala withdrawal effect.
◦ Penelitian in vitro yang terbaru menunjukan bahwa bupropion SR
merupakan inhibitor non kompetitif dari reseptor asetikolin.
◦ Efek anti nikotin inilah yang bermanfaat dalam mengatasi
ketergantungan nikotin
 Belum ada di Indonesia

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 Struktur mirip dengan senyawa Cystine
 Penggunaan varenicline tartrate saat ini sudah disetujui
(approved) di Eropa dan AS (Bukti A).
 Mekanisme kerja, varenicline tartrate mempunyai dua
mekanisme kerja yang unik.
1. mempunyai sifat agonis parsial yang berikatan dengan reseptor
α4β2 sehingga menyebabkan pelepasan dopamin yang parsial juga
dengan demikian efek yang ditimbulkan mengurangi efek adiksi
dan withdrawal effect.
2. Bekerja sebagai antagonis, ikatannya dengan reseptor α4β2
mencegah nikotin berikatan, sehingga akan mengurangi rasa
nikmat yang diperoleh dari rokok.

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 Clonidine
 Nortriptyline
 Antidepresan
 Mecamylamine
 Monoamin oxidase inhibitor
 Anxiolytics
 Naloxone
 Lobeline
 Silver acetate
 Nicobrevin
 Rimonabant
 Vaksin nikotin

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 program terstruktur yang dilakukan sendiri oleh
pasien tanpa berinteraksi secara intensif dengan
terapisnya.
 Program ini dapat terstandar atau sesuai
dengan kebutuhan pasien.
 Self help dapat berupa materi tertulis, audio atau
video serta program komputer.
 Efikasi klinisnya telah terbukti bermakna bila
dibandingkan dengan tanpa intervensi (Bukti B).

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 Brief advice merupakan nasihat singkat yang
diberikan oleh dokter atau profesi kesehatan
yang secara rutin memberikan informasi tentang
program berhenti merokok.
 Informasi ini harus selalu diberikan dengan cara
oportunistik baik pasien yang mencari
pertolongan ataupun tidak.
 Hasil atas terapi nonfarmakologi ini terbukti
bermakna

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


 Jumlah konseling yang dilakukan ketika
dikombinasi dengan terapi farmakologi
menunjukkan tingkat keberhasilan yang
bermakna dalam berhenti merokok sehingga
direkomendasikan untuk memberikan multi
sesi konseling (Bukti A).
◦ Konseling individu
◦ Konseling kelompok
◦ Konseling melalui telepon

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Fiore MC, Treating tobacco use and dependence, 2008
 Hipnoterapi
◦ Melakukan penguatan motivasi yang dilakukan
pada saat pasien dalam keadaan terhipnotis.
 Terapi pelengkap lain
◦ Akupuntur, akupresur, dan elektrostimulasi
dipercaya dapat membantu terapi ketergantungan
nikotin.
◦ Penelitian menunjukan tidak memberikan hasil yang
menggembirakan

Nardini S, European Respiratory Monograph 42, 2008


Haora MoHM. Guidelines for smoking cessation, New Zealand: 20
PEDOMAN PENATALAKSANAAN UNTUK
DOKTER DI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai