Critical Thinking
Pada terapi warna hijau, fungsi mata yaitu Retina merupakan reseptor permukaan untuk
informasi visual, retina merupakan bagian dari otak meskipun secara fisik terletak di perifer
dari sistem saraf pusat (SSP). Komponen yang paling utama dari retina adalah sel-sel
reseptor sensoris atau fotoreseptor dan beberapa jenis neuron dari jaras penglihatan.
Lapisan terdalam (neuron pertama) retina mengandung fotoreseptor (sel batang dan sel
kerucut) dan dua lapisan yang lebih superfisia mengandung neuron bipolar (lapisan neuron
kedua) serta sel-sel ganglion (lapisan neuron ketiga). Semua cahaya yang masuk ke mata
direduksi menjadi 3 komponen RBG (Red, Green, Blue) selanjutnya ketiga warna dikirim ke
otak melalui 3 chanel yaitu red-green channel, blue-yellow channel, dan black-white
channel. Transmisi warna menuju sistem limbik melalui retinohypothalamic track yang
menghubungkan sistem saraf dengan Autonomic Nervus Sistem (ANS) menuju ke sistem
endokrin yang kemudian menstimulasi pengeluaran hormon serotonin dan endorfin yang
merubah mood seseorang menjadi rileks dan ketegangan otot menurun (Holzberg &
Albrecht, 2003 dalam Honig, 2007). Warna hijau mampu menurunkan kadar norepinefrin,
norepinefrin yang merupakan hormon stres yang mempengaruhi hipotalamus, dengan
pemberian terapi warna hijau dapat menurunkan kadar norepinefrin dalam darah.
I Ya Critical Thinking
Terapi religi dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah dibukikan oleh
berbagai ahli seperti yang telah dilakukan Ahmad al Khadi, direktur utama
Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika
Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah
missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang hasil penelitianya
dengan tema pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan
psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukan hasil positif bahwa
mendengarkan ayat suci Al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam
menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur
secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer (Remolda,
2009). Adapun pengaruh terapi pembacaan Al-Quran berupa, adanya
perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah,
perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut
menunjukan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif
yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembulu nadi dan penambahan
kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung.
C Ya Penelitian ini membandingkan Pengaruh Terapi Warna Hijau dengan Pengaruh Terapi Murotal
Critical Thinking
Warna telah dipelajari sejak akhir abad 19 sebagai alat penyembuh penyakit yang mempunyai nilai terapi.
Edwin melancarkan suatu anjuran penyembuhan penyakit dengan menggunakan warna. Para ahli yakin
bahwa warna yang tepat akan mempermudah belajar, menyembuhkan penyakit, dan meningkatkan gairah
kerja untuk meningkatkan produksi (Darmaprawira, 2002). Selain itu menurut Mary (2009), energi warna
bisa menjadi katalisator bagi proses penyembuhan kita dan menyokong kerja tubuh yang sehat dan
normal. Terapi warna dapat diterapkan untuk mengatasi persoalan apa pun, baik masalah fisik, mental
emosional atau spiritual, atau masalah-masalah khusus yang biasa diatasi dengan terapi relaksasi. Terapi
warna bisa diterapkan dengan aman dan efektif, baik digunakan bersama metode terapi lain atau tidak,
dengan pengobatan modern atau tradisional, kepada orang dewasa, anak-anak, bayi, dan hewan. Avicenna
dalam sebuah bukunya yang berjudul Canon of Medicine menerangkan teori tentang aksi warna terhadap
tubuh manusia. Misalnya, ia meyakini bahwa merah meningkatkan sirkulasi darah, sementara biru
menghambatnya, dan kuning membantu mengurangi rasa sakit dan radang. Menurut Jane (2012) setiap
warna memiliki pengaruh khusus terhadap tubuh kita, sekalipun tidak menyadarinya. Hijau merupakan
warna yang dapat menyeimbangkan tubuh dan bersifat menenangkan. Biru memiliki efek menenangkan
dan membuat rileks.
C Ya Critical Thinking
Murotal adalah cara membaca Al qur”an dengan irama sedang, tidak terlalu lambat
dan tidak cepat. Bacaan Al’quran terdiri dari dua hal yaitu suara orang yang
membaca dan makna yang dikandunganya. Penelitian yang dilakuakan Al Kaheel
92012) menemukan bahwa semua sel-sel tubuh dipengaruhi oleh frekunsi akustik
(suara) yang kemudian mempengaruhi medan elektromagnetik sel itu.
Mendengarkan Al”quarn memiliki dampak yang luar biasa pada berbagai penyakit
karena dampak dari keselarasan yang sempurna dalam pengulangan kata dan huruf,
dampak irama yang seimbang terhadap ayat-ayat Al’ quarn, dampak dari informasi
pada masing-masing ayat, dan harmonisasi yang indah (Hakim,2012). Terapi suara
mendengarkan bacaan Al’quran mempunyai pengaruh yaitu berupa perubahan-
perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah, perubahan detak jantung,
dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut menunjukkan adanya relaksasi atau
penurunan ketegangan otot saraf.
O Ya Jurnal 1
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
Adanya pengaruh terapi warna hijau terhadap tingkat kecemasan ibu
primigravida trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Timbangan
dengan nilai p value = 0,001. Terapi warna hijau hendaknya dapat
digunakan ibu hamil sebagai salah satu cara untuk mengatasi kecemasan ibu
selama masa kehamilan.
Jurnal 2
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
Terapi murotal efektif menurunkan tingkat kecemasan menghadapi
persalinan ibu hamil trimester ketiga. Disarankan kepada institusi pelayanan
kesehatan untuk dapat memberikan alternatif terapi seperti terapi murotal
untuk membantu mengurangi kecemasan menghadapi persalinan.
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kecemasan
ibu primigravida trimester III sebelum dan setelah
diberikan terapi warna hijau di Wilayah Kerja
Puskesmas Simpang Timbangan dengan P value =
0,001.
Terapi warna hijau dan terapi murotal sama-sama
memiliki pengaruh terhadap kecemasan ibu
primigravida trisemester III. Namun terapi warna hijau
lebih dianjurkan karena terapi warna hijau merupakan
terapi relaksasi yang dimana saat ibu melakukan terapi
ibu merasa menjadi lebih tenang, rileks dan nyaman.
Thankyou