Anda di halaman 1dari 48

KONSEP

PROSEDUR & TES DIAGNOSTIK


PADA GGN SISTEM K.VASKULER
JANTUNGKU
KENAPA
DIPERLUKAN
PROSEDUR DAN
TEST DIAGNOSTIK ?
• Test dan prosedur diagnostic digunakan untuk
menegakkan data yang diperoleh dari riwayat
dan pemeriksan
• Semua hasil tes harus diterangkan kepada
pasien.
• Beberapa tes memerlukan persiapan khusus
sebelum dilakukan dan pemantauan khusus
oleh perawat setelah dilakukan.
1.TEST LABORATORIUM
• Mengukur abnormalitas kimia darah yang
dapat mempengaruhi prognosis pasien jantung
• Skrining faktor risiko yang berhubungan dengan
adanya penyakit arteri koronaria aterosklerotik
• Menentukan nilai dasar sebelum intervensi
terapeutik
• Mengkaji kadar serum obat
• Mengkaji efek pengobatan (misalnya efek
diuretika pada kadar kalium serum
JENIS PEMERIKSAAN LAB
I. Laboratorium Rutin
a. DARAH LENGKAP (DL)
• Pemerikssan darah rutin hampir selalu harus
dilakukan pada setiap penderita penyakit jantung
dan pembuluh darah
• Pemeriksaan darah seperti
hemoglobin,hematrokit,jumlah lekosit dan
trombosit,ureum dan gula darah,merupakan
pemeriksaan rutin yang penting dan sangat
efektif.
b. URINE LENGKAP
Dilakukan untuk mendeteksi dan memantau
kelainan intrinsik dari ginjal dan saluran
kencing, atau perubahannya sekunder akibat
penyakit lain 
 Hematuria
 Proteunuria
Urobilinogen
Adanya slinder eritrosit INFEKSI
II. LABORATORIUM SPESIFIK
Enzim jantung
• Pemeriksaaan laboratorium khusus tertentu
seperti kadar enzim jantung dalam darah
diperlukan untuk menegakan diagnosa infark
miokard akut.
• Otot miokard yang mengalami kerusakan akan
melepaskan beberapa enzim spesifik sehingga
kadarnya dalam serum meningkat.
a. Kreatin fosfokinase
Pada infark miokard akut konsentrasi CK
dalam serum akan meningkat dalam waktu
enam sampai delapan jam setelah onset
infark, mencapai puncaknya setelah 24 jam
dan turun kembali ke normal dalam waktu
3 – 4 hari
b. Isoenzim CK-MB
Pemeriksaan isoenzim CK-MB dalam serum
merupakan tes yang paling spesifik pada nekrosis
otot jantung.
Peningkatan konsentrasi enzim ini pasti
menunjukan adanya infark miokard. CK-MB mulai
meningkat dalam waktu 2-3 jam setelah onset
infark, mencapai puncaknya pada 10-12 jam dan
umumnya kan kembali ke normal dalam waktu 24
jam.
.

c. Troponin T
Troponin T jantung adalah protein miofibril
dari serat otot lintang yang bersifat kardio
spesifik.
Pada saat terjadi kerusakan miokard akibat
iskemi Troponin T dari sitoplasma dilepas
kedalam darah.
Masa penglepasan Troponin T ini berlangsung
30-90 jam setelah itu menurun
d. Serum glutamic-oxaloacetic transaminase(SGOT)
Enzim ini juga akan dilepaskan oleh sel otot
miokard yang rusak atau mati.
Konsentrasi dalam serum akan meningkat
dalam 8-12 jam setelah onset infark,
mencapai puncaknya pada 18-36jam dan
mulai turun kembali ke normal setelah 3-4
hari. Selain di otot jantung,enzim ini juga
terdapat dalam hati
e. Lactic dehydrogenase (LDH)
LDH hampir terdapat disemua jaringan tubuh
dan kadarnya dalam serum akan meningkat
pada berbagai keadaan.
Pada infark miokard akut, konsentrasi akan
meningkat dalam waktu 24-48 jam, mencapai
puncaknya dalam 3-6 hari setelah onset dan
kembali normal setelah 8-14 hari.
f. C-reactive protein (CRP)
CRP tidak ditemukan dalm darah orang
normal,sehingga tidak ada nilai normallnya.
CRP akan ditemukan pada penderita dengan
demam reumatik akut dengan atau tanpa
gagal jantung.
Pemeriksaan ini penting untuk mengikuti
perjalanan aktifitas demam reumatik
g. Kadar digitalis dalam darah
Kadar digitalis dalam darah dapat diukur
dengan teknik radioimunoesei.
Untuk mandapatkan kadar oksigen yang
sudah terdistribusi dengan baik,sempel darah
harus diambil tidak kurang dari 6 jam setelah
diberikan digoksin
g. Anti sreptosilin-O(ASTO)
Pemeriksaan ini penting pada penderita
dengan demam reumatik akut untuk
mengetahui ada tidaknya infeksi kuman
streptokolus
h. System koagulasi
i. Kultur darah
j. Elektrolit, kolesterol, HDL, LDL & lipid
PERMERIKSAAN LAB.CARDIAK MARKER
PADA INFARK MYOKARD ADALAH :
 CKMB
 LDH
 TROPNIN T
TES DIAGNOSTIK KARDIOVASKULER
Tes diagnostik kardiovaskuler meliputi
dua jenis pemeriksaan yaitu:
• Invassive (melukai )
• Non Invassive (tidak melukai).
Pemeriksaan Non Invasive

1. Foto Thorax PA

Tujuan :
• Melihat bentuk dan pembesaran jantung
• Melihat tanda-tanda kongesti paru pada gagal
jantung kongestif
2. EKG

• Elektrokardiografi adalah ilmu yang


mempelajari perubahan – perubahan
potensial atau perubahan voltage yang
terdapat dalam jantung.
• Elekrokardiogram adalah grafik yang merekam
perubahan potensial listrik jantung yang
dihubungkan dengan waktu
Tujuan EKG bagi Klien

• Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan dari


irama jantung (aritmia)
• Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan
myocardium seperti infarct, hipertropi atrial atau
ventrikel.
• Untuk mengetahui pengaruh atau efek obat-obat
jantung terutama digitalis dan quinidine
• Untuk mengetahui adanya gangguan-gangguan
elektrolit
• Untuk mengetahui adanya perikarditis
• Elekrokardiogram yang normal adalah
Impuls yang menyebabkan kontraksi atrium
dan ventrikel jantung pada EKG menimbulkan
6 macam gelombang yang ditandai dengan
huruf P,Q,R,S,T, dan U.
3. Treadmill test (TMT)
• Prinsip melakukan TM :
a. Perekam EKG bersama dengan aktifitas
(exercise EKG)
b. Merupakan pemeriksaan non invasive
tetapi termasuk pemeriksaan pro vocative.
c. Termasuk seleksi kedua untuk deteksi
penderita coroner sesudah EKG istirahat
(resting EKG).
Perekaman EKG sebelum, saat exercise dan
sesudah recovery
- Ada dua peralatan :
1. Ergocycle
2. Treadmill
Test dihentikan apabila
- Timbul nyeri dada berat
- Tesak nafas berat
- Dizziness
- Rasa capek yang berat
- ST depresi ≥ 2 mm
- Tekanan sistol turun lebih dari 10 mHg
- Timbul aritmia ventrikuler
- Treadmill test dianggap positif PJK apabila ST
depresi sama atau lebih dari 1mm
4. Echocardiografi (Trans Thoracal
Echocardiografi)
• Prinsip pemeriksaan dengan Ultrasound (USG)
• Dapat mem-visualisasikan pergerakan jantung
secara akurat sesuai dengan “real time”, meliputi
o Myocardium
o rongga jantung
o katup-katup jantung
o pericardium
o pembuluh darah besar
5. TES ELEKTROFISIOLOGI
• Pemeriksaan elektrofisiologi (EPS) adalah prosedur serial
Diagnostik noninvasif yang dilakukan berdasarkan hasil
laboratorium untuk mencatat aktivitas listrik jantung
selama irama sinus dan disritmia.
• Tes ini paling sering dilakukan untuk menentukan titik awal
(fokus iritabel) pada disritmia, palpitasi dan sinkop yang
tidak dapat dijelaskan.
• EPS digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan perlunya
pemasangan pacu jantung atau implantable cardioverter
defibrilator (lCD). Uji ini juga digunakan untuk menentukan
tempat dan (bila perlu) menghancurkan fokus aritmogenik
PEMERIKSAAN INVASIVE
1. Kateterisasi jantung
 prosedur diagnostik invasif dimana satu
atau lebih kateter dimasukkan ke jantung dan
pebumluh darah tententu untuk mengukur
tekanan dalam berbagai kamar jantung dan
untuk menentukan saturasi oksigen dalam
darah.
2. ANGIOGRAFI
• Kateterisasi jantung biasanya dilakukan bersama
angiografi, suatu teknik memasukkan media
kontras ke dalam sistem pembuluh darah untuk
menggambarkan jantung dan pembuluh darah.
• Angiografi menggunakan sineangiogram, satu
seri film atau gambar hidup pada layar
fluoroskopi yang diperkuat yang mencatat
perjalanan media kontras melalui berbagai
tempat pembuluh darah
TINDAKAN OPERASI
CORONARY BYPASS GRAFT (CABG)
Pemeriksaan fisik jantung
1. Pemeriksaan denyut arteri dan tekanan
darah
2. Inspeksi denyut vena jugularis
3. Inspeksi prekardium
4. Palpasi prekardium
5. auskultasi
Pemeriksaan denyut arteri dan
tekanan darah
Inspeksi & palpasi denyut vena
jugularis
AUSKULTASI JANTUNG
Hal-hal yg harus diperhatikan:
1. Ruangan tenang dengan pencahayaan yang baik
2. Mintalah px untuk menanggalkan pakaian
3. Periksa pasien dlm posisi duduk, terlentang dan
berbaring kesisi kiri
4. Lakukan pemeriksaan pada sisi kanan px
5. Gunakan stetoskop yg baik
6. Dengarkan setiap daerah auskultasi dan lakukan
secara beruntun
AREA KATUP JANTUNG
Bunyi dari katup jantung (mitral, trikuspid,
pulmonal, aorta)terdengar pada tempat
spesifik di dada yaitu :
1. Mitral &jtg kiripaling baik didaerah apeks
(ICS 5) pada garis midklavikula kiri
2. Trikuspid & jtg kananpaling baik didaerah
batas lateral kiri sternum (Lateral LSB), batas
kiri bawah sternum (lower LSB) terletak di
ICS4 kiri sternum
Aorta di daerah ICS 2 sebelah kanan sternum
(basis kanan)
4. pulmonal di daerah ICS 2 sebelah kiri
sternum (basis kiri)
Bunyi jantung kiri terdengar lebih keras karena
dihasilkan dari energi yg lebih banyak
sehingga bunyi jantung kiri dapt terdengar
disetiap tempat pada prekordium
GAMBAR AREA AUSKULTASI
SIKLUS JANTUNG
Terdiri dari:
1.Periode kontraksi (sistol)ruang jantung
memompa darahpe↗tek.ventrikel akibat
penutupan katup mitral & trikuspid
2. Periode relaksasi (diastol)ruang jtg terisi
darah tek.ventrikel↘ akibat penutupan
katup aorta dan katup pulmonal
PEMBENTUKAN BUNYI JANTUNG
Ada dua mekanisme dasar yaitu :
1. Akselerasi atau deselerasi daerah secara
mendadak yg terutama dipengaruhi oleh:
a. pembukaan dan penutupan katup jantung
b. regangan mendadak pada struktur intra
kardiak spt diding jtg, otot papilaris
2. Aliran darah turbulen spt laju aliran tinggi,
aliran ke dlm bagian distal, hubungan tak
normal (ASD & VSD)
BUNYI JANTUNG
1.Bunyi jtg pertama S1
teori klasikpembentukan bunyi S1 secara
umum disebabkan oleh penutupan katup
mitral dan katup trikuspid
Teori terbaru mengatakan bahwa adanya
kecepatan pd pe↗tek.dlm ventrikel yg
menyebabkan timbulnya regangan mendadak
pada struktur intra kardiak
SUARA JANTUNG KEDUA (S2)
• Teori klasikterjadi karena penutupan katup
aorta dan katup pulmonal
• Teori terbaru sama dengan S1
• Tetapi tetap dalam keseharian masih
menggunakan teori klasik yg sederhana
MURMUR
Bunyi yang terdengar terus menerus selama
selama periode sistol, diastol, atau keduanya
Penyebabnya adalah regurgitasi balik
(kebocoran katup,ASD, VSD)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai