Anda di halaman 1dari 29

Gagal Ginjal Akut

Disusun oleh:
Kelompok I
Ari Ardiana Sari 12040007
Dinda Annisa Putri 12040013
Eka Sulistiyani 12040016
Ery Erawati 12040020
Ida Lestari 12040028
Nani Maryani 12040037
Rika Fatmala 12040044

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG


Gagal ginjal akut atau lebih tepatnya cidera
ginjal akut didefinisikan sebagai penurunan
tiba-tiba atau cepat pada fungsi filtrasi ginjal.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan
peningkatan konsentrasi serum kreatinin atau
azotemia ( peningkatan nitrogen urea atau
BUN dalam darah ).
Adapun Gejala gagal ginjal akut adalah :
 Berkurangnya produksi air kemih (oliguria yaitu volume air kemih
berkurang atau anuria yaitu sama sekali tidak terbentuk air kemih).
 Nokturia (berkemih di malam hari).
 Tanda-tanda kekurangan cairan (mukosa bibir kering, turgor kulit
menurun).
 Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki.
 Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan
cairan).
 Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.
 Perubahan mental atau suasana hati.
 Tanda-tanda sumbatan pada saluran kemih.
 Kejang.
 Tremor tangan.
 Mual, muntah.
Manifestasi klinik
 Haluaran urine sedikit, Mengandung darah.
 Peningkatan BUN dan kreatinin.
 Anemia.
 Hiperkalemia.
 Asidosis metabolik.
 Udema.
 Anoreksia,nause,vomitus.
 Turgor kulit jelek,gatal-gatal pada kulit.
Penatalaksanaan
Tujuan utama dari pengobatan Gagal Ginjal Akut
adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal,
mempertahankan hemostasis, melakukan
resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan
infeksi, serta mempertahankan pasien tetap
hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara
spontan.

Penatalaksanaan gagal ginjal meliputi, perbaikan


faktor prerenal dan post renal, evaluasi
pengobatan yang telah diberikan pada pasien,
mengoptimalkan curah jantung dan aliran darah
ke ginjal, mengevaluasi jumlah urin, mengobati
komplikasi akut pada gagal ginjal, asupan nutrisi
Kasus I
Identitas Pasien
Nama : Ny. Lady
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Tigaraksa
Anamnesis
Ny. Lady datang ke rumah sakit dengan
keluhan letih dan lemas. Dia mengatakan
bahwa dalam 3-4 hari terakhir, konsumsi
airnya kurang, Nokturia (berkemih di malam
hari).
Riwayat Penyakit
Hipertensi, Parkinson’s disease, hypotiroidism.

Pemeriksaan Laboratorium
 Glukosa 66 mg/dl : normal 70-110 mg/dl
 BUN 41 mg/dl : normal 8,0-20 mg/dl
 Cr 1,5 mg/dl : normal 0,5-1,9 mg/dl
 Sodium 142 mmol/L : normal 137- 145 mmol/l
 Potassium 4,2 mmol/L : normal 2,7-3,9 mmol/l
 Chloride 110 mmol/L : normal 116-122 mmol/l
 CO2 22 mmol/L : normal 20-24 mmol/l
 Anion gap 10 mmol/L
 Calcium 8,3 mg/dl
 Sodium Urine Random 165 mmol/L
 Cr Urine Random 80,8 mg/dl
Diagnosa

Berdasarkan keluhan pasien Ny. Lady gejala klinis mengarah pada Gagal
ginjal akut yang disertai penyakit hipertensi, parkinson’s disease dan
hipotiroidisme. dilengkapi pula dengan hasil laboratorium yang
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan BUN yaitu >40 mmol/dl. Selain
itu pasien juga mempunyai riwayat penyakit Hipertensi, Parkinson’s
disease, dan Hypotiroidism. Riwayat penyakit hipertensi yang diderita
pasien Ny. Lady bisa saja menjadi penyebab Gagal Ginjal akut, karena
penyakit hipertensi dapat merusak jaringan pembuluh darah ginjal, dapat
menyebabkan nefrosklerosis/kerusakan pada arteri ginjal, arteriola dan
glomeruli.
penatalaksanaan secara farmakologi diberikan Obat-
obatan seperti Tolkapon untuk pengobatan penyakit
Parkinson, dosis 3 dd 100mg/hari, dengan selang waktu 6
jam setiap dosis.
Levothyroxin untuk pengobatan hipotiroidisme, dosis 25
mcg/ hari, diberikan pada saat perut kosong 1/2 – 1 jam
sebelum makan.
Furosemid untuk pengobatan gagal ginjal akut sekaligus
terapi hipertensi, dosis 40 mg pada pagi hari, dosis awal 1
tablet/ hari (40 mg).
Secara non farmakologi Pasien disarankan untuk menjaga
pola makan yang teratur dan untuk memodifikasi gaya
hidup, antara lain dengan mengkonsumsi makanan yang
sehat yaitu salah satunya dengan mengurangi konsumsi
protein, pembatasan asupan natrium (garam) untuk
mengatur keseimbangan cairan-elektrolit, pemberian
makanan yang kaya karbohidrat serta rendah protein, kaya
kalsium untuk mencegah osteotrofi ginjal serta kontrol
intake kalori dan perbanyak aktivitas seperti olah raga.
Kasus II
Identitas Pasien
Nama : Tn. Ucup
BB : 55 kg
TB : 150 cm
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Alamat : Jakarta
Anamnesis
Tn. Ucup datang dengan keluhan anoreksia, nausea,
rasa lelah, pusing dan gatal-gatal di kulit. Keluhan
lainnya adalah pasien kencing sedikit sekali
Riwayat Penyakit
Sebelumnya pasien tidak menderita keluhan seperti
anoreksia, nausea, rasa lelah, pusing dan gatal-gatal
di kulit.
Pemeriksaan Klinis
Kesadaran umum : lemah
Tingkat kesadaran : composmentis
RR : 18 x/menit
TD : 130/80 mmHg
Pemeriksaan Laboratorium
 Ureum 85 mg/dl
 Kretinin 2,5 mg/dl
 Kalium 6,5 mEq
 Uric acid 6,8 mg/dl
 Glukosa puasa 87 mg/dl
 Hb 11,2 gr/dl
Diagnosa
Berdasarkan anamnesis pasien Tn. Ucup ditemukan
keluhan anoreksia, nausea, rasa lelah, pusing dan
gatal-gatal di kulit. Keluhan lainnya adalah pasien
kencing sedikit sekali. Gejala klinis ini mengarah
pada Gagal Ginjal Akut, dilengkapi pula dengan hasil
laboratorium yang menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan kreatinin yang signifikan >1,9 mg/dl.
Serta peningkatan kadar kalium darah >5 mEq/l yang
mengarah pada adanya komplikasi hyperkalemia.
Hyperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) yaitu
suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih
dari 5 mEq/l darah. Perlu diketahui konsentrasi
kalium yang tinggi justru berbahaya daripada kondisi
sebaliknya ( konsentrasi kalium rendah ). Konsentrasi
kalium darah yang lebih tinggi dari 5,5 mEq/l dapat
mempengaruhi sistem konduksi listrik jantung.
Apabila hal ini terus berlanjut, irama jantung menjadi
tidak normal dan jantungpun berhenti berdenyut.
penatalaksanaan
non farmakologi
yaitu dengan diet rendah protein (20-40 g/hari) dan tinggi kalori
menghilangkan gejala anoreksia dan nausea dari uremia,
menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala. Hindari
masukan berlebihan dari kalium (pisang, jeruk, kentang, kismis,
dan sayuran berdaun hijau) dan garam.

farmakologi
dapat diberikan Furosemid untuk pengobatan gagal ginjal akut,
dosis 40 mg pada pagi hari, dosis awal 1 tablet/ hari (40 mg),
Penatalaksanaan Hiperkalemia yaitu dengan membatasi asupan
K(<40 mmol/hari), Hindari suplemen K dan diuretik hemat K,
Kasus III
Identitas Pasien
Nama : Tn. X
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Sudah menikah
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Alamat : Tambun
No. RM : 012409xx
Masuk RS : 31 Juli 2011
Anamnesis
Pada tanggal 31 Juli 2011, pukul 14.00 WIB
keluhan utama Tn. X yaitu Badan membengkak
seminggu sebelum masuk rumah sakit SMRS.
Bengkak diawali dari mata kemudian ke kaki.
Bengkak semakin lama semakin bertambah
besar. Sejak satu minggu di RS.SMRS pasien
merasa nyeri di daerah pinggang terutama
setelah berkemih. Pasien juga mengeluh sering
nyeri saat BAK, BAK sedikit namun sering dan
berwarna merah kecoklatan. Buang air besar
tidak ada keluhan. Pasien menyangkal mual dan
muntah. pasien menyangkal adanya rasa lemas.
Pasien mengaku jarang minum air putih, sering
menahan berkemih.
Riwayat Penyakit
Pasien tidak pernah mengalami penyakit ini
sebelumnya.

Pemeriksaan Klinis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tensi Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 83 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,3˚ C
Berat/Tinggi badan : 78kg/ 165cm
Pemeriksaan Fisik
Rambut : Hitam tidak mudah patah
Mata : Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik : -/- Pupil bulat,
isokor,edema palpebra
Hidung : Deviasi septum (-)
Telinga : tidak ada nyeri tekan tragus
Mulut : mukosa bibir kemerahan
Pemeriksaan Laboratorium
Hemaglobin : 13 gr/dl
Hematokrit : 39%
LED :9
Leukosit : 9400 /mm3
Trombosit : 200.000/mm3
Gula sewaktu : 90
Ureum : 50
Creatinin : 3,6 mg/dl
Diagnosa
Berdasarkan keluhan pasien dan hasil
pemeriksaan laboratorium, Tn. X menderita
Gagal Ginjal Akut.
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
Pengaturan makanan dan minuman menjadi sangat
penting bagi penderita gagal ginjal. Bila ginjal
mengalami gangguan, zat-zat sisa metabolisme dan
cairan tubuh yang berlebihan akan menumpuk dalam
darah karena tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal. Diet
rendah protein, rendah kalium, rendah garam, kebutuhan
kalori 30 kal/KgBB ideal per hari, memenuhi kebutuhan
protein 0,6 – 0,8/ KgBB per hari, asupan kalium dibatasi
< 50 mEq/ hari, asupan natrium 2 – 4 gr / hari.

Farmakologi
Dengan menurunya fungsi ginjal natrium dan cairan akan
terakumulasi diuretik jerat henle perlu digunakan untuk
mengatasi efek dari peningkatan volume dan natrium
tersebut dan hal ini akan mempengaruhi takanan darah
arteri. Obat yang diberikan furosemide. pemasangan
Kesimpulan
Gagal ginjal akut atau lebih tepatnya cidera ginjal akut didefinisikan sebagai
penurunan tiba-tiba atau cepat pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini
biasanya ditandai dengan peningkatan konsentrasi serum kreatinin atau azotemia
( peningkatan nitrogen urea atau BUN dalam darah ).

Dengan gejala sebagai berikut :


 Berkurangnya produksi air kemih (oliguria yaitu volume air kemih berkurang
atau anuria yaitu sama sekali tidak terbentuk air kemih).
 Nokturia (berkemih di malam hari).
 Tanda-tanda kekurangan cairan (mukosa bibir kering, turgor kulit menurun).
 Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki.
 Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan).
 Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.
 Perubahan mental atau suasana hati.
 Tanda-tanda sumbatan pada saluran kemih.
 Kejang.
 Tremor tangan.
 Mual, muntah.
Tujuan utama dari pengobatan Gagal Ginjal Akut adalah
mencegah terjadinya kerusakan ginjal, mempertahankan
hemostasis, melakukan resusitasi, mencegah komplikasi
metabolik dan infeksi, serta mempertahankan pasien
tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara
spontan.
The End…….

Anda mungkin juga menyukai