PERILAKU
AMBIENT ENVIRONMENT
PENGERTIAN
Menurut Rahardjani (1987) dan Ancok (1988) Ambient Environment merupakan
kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu dan mempengaruhi
perilaku.
Kualitas fisik yang dimaksud adalah kebisingan, temperature (suhu), kualitas
udara (angin), pencahayaan dan warna.
KEBISINGAN
• Bunyi yang tidak dikehendaki karena suara yang timbul tidak sesuai dengan
tempat dan waktu serta dapat mengganggu pendengaran.
• Sumber Bising :
Sumber terbesar
Industri
Bidang jasa gedung
Bidang Domestik
Aktivitas waktu luang
• Jenis Bising :
Bising yang mengganggu ( irritating noise)
Bising yang menutupi (masking noise)
Bising yang merusak (Damaging/Injutious noise)
• Dampak Kebisingan
Gangguan kenyamanan dan stress pada
Kebisingan pada intensitas tinggi dan pemaparan yang lama dapat menimbulkan ganguan pada fungsi
pendengaran dan non pendengaran yang bersifat subyektif, seperti gangguan pada komunikasi, gangguan
tidur, gangguan dalam melaksanakan tugas dan mudah marah
Gangguan konsentrasi kerja yang dapat menghilangkan semangat bekerja, menurunkan kualitas dan
kuantitas kerja Gangguan kesehatan, seperti pusing penurunan daya dengar, vertigo, peningkatan tekanan
darah (±10 mmHg), insomnia.
SUHU
• Besaran yang menyatakan derajat panas dingin yang diukur dengan
thermometer .
• Tingkat Kenyamanan Thermal (suhu udara) bagi Tubuh Manusia :
Sejuk nyaman, antara suhu 20,5 ºC -22,8 ºC
Nyaman Optimal, antara suhu 22,8 ºC – 25,8 ºC
Hangat nyaman, antara suhu 25,8 ºC – 27,1 ºC
• Pengaruh Suhu Terhadap Tubuh Manusia
Tubuh manusia akan selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal dengan system tubuh yang
sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Namun kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan temperature luar bila tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin
dari keadaan normal tubuh.
o Suhu 20 ºC : denyut jantung normal, suhu dalam kondisi nyaman
o Suhu 25 ºC : tubuh berkeringat
o Suhu 38-41 ºC : tubuh kelelahan, keringat mengucur derat, denyut jantung cepat, mual.
o Suhu ≥45 ºC : heart stroke, tubuh berhenti berkeringat, panas, kulit kering, suhu tubuh meningkat,
pingsan, kerusakan pada organ tubuh dan kematian.
Akibat dari suhu lingkungan yang terlalu tinggi terhadap tingkah laku sosial yaitu meningkatnya agresivitas. Sebaliknya,
bila suhu terlalu rendah, tubuh akan mengaktifkan mekanisme yang dapat membangkitkan dan mempertahankan panas,
seperti meningkatkan metabolisme, mengigil dan menyempitkan pori-pori. Dampak perilaku sosial yang disebabkan
oleh suhu yang rendah dapat dilihat pada perilaku orang yang tinggal di tempat yang suhunya rendah, lebih cenderung
bersikap dingin.
ANGIN
• Pergerakan udara yang bergerak sejajar dengan permukaan bumi .
• Pengaruh Angin terhadap Perilaku Manusia
Angin dapat memberikan dampak yang positif dan negatif terhadap perilaku manusia dalam
menyesuaikan aktivitas yang dilakukan dengan angin. Bila angin bertiup dengan sepoi-sepoi (kecepatan angin 1-6
knot) dapat menguntungkan karena angin dapat membantu proses pengeringan baju, memberi kesejukan,
melakukan aktivitas pada umumnya seperti biasa. Tapi bila angin bertiup dengan kencang (kecepatan angin ≥11
knot) dapat mengganggu aktivitas, menimbulkan rasa tidak nyaman akibat dari kerusakan yang ditimbulkan oleh
angin yang kencang.
PENCAHAYAAN DAN WARNA
Hubungan Pencahayaan dan Warna
o Terdapat banyak efek pencahayaan yang berkaitan dengan perilaku. Ruang yang gelap akan lebih kondusif untuk
menjalin keintiman daripada ruangan yang diberi pencahayaan terang (Fisher, dkk, 1984). Sebaliknya, bila
penerangan lebih kuat akan mempengaruhi kinerja visual manusia menjadi semakin cepat dan teliti.
o Sedangkan dari segi warna, menurut Lang (1987) terdapat perkiraan dalam mempertimbangkan efek psikologis dari
persepsi warna. Beberapa ahli pun mempercayai bila warna yang gelap memiliki efek kearah depresif, sedangkan
semua warna terang akan membuat hidup lebih gembira dan lebih akrab. Beberapa warna juga dapat membuat
ruangan menjadi lebih besar tanpa perlu melebarkan dinding dan beberapa warna lain juga dapat memberi kesan
hangat.
Pencahayaan dan Warna di Dalam Ruangan
Intensitas cahaya dan pilihan warna adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Pilihan warna pada umumnya
bersifat subjektivitas, namun dalam memilih warna sangat penting bila memahami beberapa aspek di bawah ini
o Ukuran ruangan
o Fungsi ruang
o Mengganti warna pada dinding ruangan
STRESS DAN PERILAKU
Stress merupakan hubungan antara individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu tersebut sebagai hal
yang membebani atau sangat melampaui kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahteraannya.
• Sumber Stress
Stressor atau Frustasi Eksternal
Stressor atau Frustasi Internal
• Jenis Stress
Eustress
Distress
• Gejala Stress
Respon fisiologis
Respon kognitif
Respon Emosi
Respon Tingkah Laku