Anda di halaman 1dari 40

Olahraga Pada

Berbagai Penyakit
Tidak Menular

Dr. Tanya Tatiana M. Rotikan, SpKO


LATAR BELAKANG
 Undang-Undang RI nomor 36 tahun
2009 tentang kesehatan menyatakan
upaya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat
dilaksanakan berdasarkan prinsip
diskriminatif, partisipatif dan
berkelanjutan
• Setiap upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
merupakan investasi bagi
pembangunan di Indonesia 3
ANALISIS SITUASI

• Berat Badan lebih 19,2 %, Pra Obese 17,3 %, Obese : 6,3 %

• Hipertensi : 27,9 %
• Gula Darah Sewaktu : abnormal 6,9 %
• Kolesterol : abnomal 49,3 %
• Bone Densito Metri : abnormal 77,9 %
• Kebugaran Jasmani kurang dan kurang sekali : 60 %

Ditjen Binkesmas 2009


DATA
BAPPENAS
 UHH Indonesia:
tahun 2010: 69,0 tahun
prediksi tahun 2025: 73,7
tahun

• Tahun 2010-2014: UHH 72


tahun
RPJMN

5
PUSKESMAS
merupakan ujung tombak unit
pelayanan kesehatan masyarakat
diharapkan mampu melakukan upaya
promotif, preventif & kuratif.

Upaya kesehatan olahraga dapat


diberikan melalui kegiatan penyuluhan,
pembinaan, maupun deteksi dini
kesehatan dan faktor risiko
6
FAKTOR RISIKO
 Daya tahan jantung-paru mulai
menurun pada usia 30 tahun dan
berkurang sampai 50% saat usia 65
tahun.
 Daya tahan dan kekuatan otot mulai
menurun pada usia 30 tahun dan
berkurang sampai 45% saat usia 60
tahun.
 Fleksibilitas tubuh akan mulai menurun
pada usia 30 tahun dan berkurang
sampai 37% pada usia 60 tahun
7
LATIHAN FISIK / OLAHRAGA
 Latihan fisik dan olahraga aerobik adalah
latihan fisik yang dilakukan secara terus-
menerus di mana kebutuhan oksigen
masih dapat dipenuhi oleh tubuh.
Latihan fisik aerobik dibagi dalam 3 tipe.
 Latihan fisik anaerobik adalah latihan fisik
di mana kebutuhan oksigen tidak dapat
dipenuhi seluruhnya oleh tubuh.
Contoh: angkat besi, lari cepat 100 meter
(sprint).
8
KEUNTUNGAN LATIHAN FISIK
 Meningkatkan fungsi
sistem jantung, pemb
darah & fungsi paru-paru
 Menurunkan risiko
timbulnya penj jantung
 Meningkatkan kekuatan
otot & kepadatan tulang,
mencegah & mengobati
OSTEOPOROSIS
 Menambah kelenturan
 Menambah keseimbangan
KEUNTUNGAN
LATIHAN FISIK
(lanjutan)
• Meningkatkan sensitivitas
hormonal
• Menurunkan risiko timbulnya
dan menurunkan hipertensi
• Mengurangi lemak tubuh,
mencegah kegemukan atau
obesitas
• Membuat lebih relaks, lebih
percaya diri, mengurangi
stres & kecemasan
• Meningkatkan Kualitas Hidup
Kontra Indikasi
Absolut: Relatif:
 Penyakit Jantung Koroner (perlu pertimbangan medis)
yang baru terjadi < 3 bulan  Tekanan darah tinggi: sistol

 Aritmia tidak terkontrol


>160 mmHg, diastol >100
mmHg
 Unstable angina (dg nyeri
 Kardiomiopati
dada)
 Kelainan katup jantung
 Dekompensasio cordis
 DM dengan kadar gula darah
derajat III sewaktu > 250 mg/dl
 Hipertensi yang tidak  Rasa lelah yang berlebihan
terkontrol  Nyeri perut dan nyeri

 Anemia berat punggung


 Diabetes Mellitus tipe 1  Gangguan pa tungkai ( Gout,

yang tidak terkendali Artritis dan rematoid artritis ).


 Palpitasi
 Hipertiroid
 Gangguan pernapasan
 Masalah kejiwaan yang
(serangan asma, ppok)
serius 11

 Demam
KOMPONEN KEBUGARAN
JASMANI
Health related Skill related fitness:
fitness:  keseimbangan

 daya tahan jantung  koordinasi


paru
 komposisi tubuh

 kekuatan otot

 daya tahan otot

 fleksibilitas

12
 Baik: Ada aturan yang
membatasi. Harus ada
pemanasan, inti, pendinginan
 Benar: Cocok dengan individu.

(manusia berbeda kesehatan,


aktifitas fisik, kebugaran)
 Teratur:berkesinambungan,

(frek latihan diatur)


 Terukur:penentuan intensitasnya
CARA LATIHAN FISIK YANG BENAR SUPAYA
BERMANFAAT bagi KESEHATAN
Program latihan harus ditujukan
untuk mencapai “GOAL” yang
diinginkan, contoh:
* Meningkatkan kebugaran tubuh
• Mencegah atau mengobati
keropos tulang
• Membantu mengendalikan kadar
gula darah pd penyakit diabetes
• Mempertahankan berat badan
ideal atau menurunkan berat
badan pada obesitas
• Meningkatkan kualitas hidup
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
 Medical clearance: mengetahui ada tidaknya kontra indikasi
untuk melakukan latihan fisik yang terprogram
(formulir“PAR Q and You”)
 Rujukan bila ada kontra indikasi untuk melakukan latihan
fisik yang terprogram;
 Informed Consent I: persetujuan tertulis untuk mengikuti
tes kebugaran jasmani dengan penjelasan
 Tes kebugaran jasmani
 Informed Consent II: persetujuan tertulis untuk mengikuti
program latihan fisik dengan penjelasan
 Program latihan fisik yang direkomendasikan
 Program latihan fisik pada beberapa minggu pertama harus
diawasi dan dimonitor oleh instruktur & dokter terutama
bagi lanjut usia yang mempunyai kemampuan fisik
terbatas.
 Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala
15
SEBELUM BERLATIH
• Pemeriksaan lengkap :
-phisik, laboratorium, sesuai
masalah kesehatannya.
Penilaian tingkat kebugaran.
• Graded exercise test bila perlu :
- usia > 35 tahun
- ada faktor2 risiko penyakit
jantung (keluhan, hipertensi, dll)
• Ingat pertimbangkan selalu :
- efektivitas
- keamanan
Physical Inactivity and Health

Osteoporosis

Prevention of Weight Gain

Diabetes Mellitus

CHD

Stroke

Musculoskeletal Injury
Functional Health Status

AKTIFITAS FISIK Activity


Osteoartitis
Keluhan:
• Otot lemah
• Sendi kaku, bengkak, dll
( weigh bearing joints )
Tujuan Latihan Fisik
Mengurangi keluhan-keluhan
Menguatkan otot2 sekitar
sendi & kaku sendi berkurang
Latihan Fisik : ( FITT )
1. Peregangan 1 – 2 x 1 hari
Diluar rasa sakit
2. Aerobik singkat 10’
tambah bertahap sp 30’
jenis: aquarobik
jalan dlm air ( non weight b )
sepeda, jalan kaki
Tingkatkan waktu dr pd intensitas
3. Nyeri
Kaku hydroterapi ( 28 - 31*C )
•Jangan olahraga
– Pada artitis akut
•Hentikan / kurangi lat bila:
- Lelah berlebihan
- Sendi tambah bengkak
- Nyeri menetap sp 1 jam ssdh lat
Lat kekuatan otot secara "isometric"
dulu baru "isotonic"
Peregangan untuk fleksibilitas. Gerakan
perlahan sesuai ROM.
Obesitas
• Resiko penyakit-penyakit lain:
- Darah tinggi
- Jantung koroner
- DM tipe 2
- Usia harapan hidup
• Pencegahan & pengobatan:
1. Aktivitas fisik & Latihan Fisik
2. diet
3. LF ( kalori keluar > ) + diet
(kalori masuk < )=> BB < 9-10%
4. LF saja, hsl 6 bl awal hanya sdkt
dibdg diet.
5. LF penting utk pertahankan pe <
BB
• GOAL:
Tak perlu BB ideal untuk manfaat kesehatan

Terbukti: BB 5-10% akan timbul


- TD
- Sensitivitas insulin naik
- lemak
- ketahanan jantung paru
- penyakit jantung
• LF ( FITT ) :
1. Aerobik intensitas sedang,
naikkan perlahan waktu & frekw
3 - 5x / mgg, lama 30’-60’.
Terutama memakai otot2 besar
mis : jalan kaki, sepeda
2. Latihan beban mulai yg ringan
naikkan bertahap
3. Latihan kelenturan.
Diabetes
• Latihan Fisik Efektif mengontrol
kadar gula ( Insuline – like effect )
• Meningkatkan sensitivitas insulin
• Cegah pre-diabetik > DM tipe 2
• Perlu evaluasi medis lengkap
sblm mulai LF : CV, syaraf, ginjal,
sistem visual utk identifikasi
adanya komplikasi diabetik
• Efek latihan
- Sensitivitas insulin
- Glukosa tolerance
- Profil lipid membaik
- TD
- Mengontrol BB
- Well being
• LF Aerobic:
• Frekuensi 5 x 1 mgg
• Waktu : goal 20'- 60', bertahap
• Intensitas rendah - sedang
• Terutama otot2 besar dgn gerakan
ritmik & cotinuous
• Latihan beban bl tak ada CI mis:
retinopati. Rekomendasi mis : 2 x
seminggu, 2 - 3 set dgn 8 - 12 rep,
8-10 jenis multi joints exerc
melibatkan semua otot2 besar.
• Hati-hati timbulnya :
- Hipoglikemi selama / sesudah
latihan fisik dapat sp 48 jam, =>
periksa kadar gula darah
- Retinopati
- Autonomic Neropati
- Periveral Neuropati & foot
problems > LF non weight bearing
- Dehidrasi krn poliuri.
Hipertensi
• TD > 140/90 mmHg.
• Berisiko peny jantung, stroke
Berhubungan dengan obesitas, LF
utk me< BB
Keuntungan LF :
Penurunan TD 5 - 7 mm Hg dgn LF
aerobik teratur.
LF rekomendasi FITT dgn batasan.
Perlu evaluasi medis sblmnya.
Monitoring saat lat & pendinginan
• Latihan beban tidak dianjurkan
sebagai latihan utama, hanya
sebagai tambahan dari latihan
aerobik beban rendah, repetisi >
• Jangan menahan nafas ( Valsava
maneuver )
• Jangan latihan bila TD istirahat
syst > 200 atau diast > 110 mm Hg
• Hentikan lat bila syst > 250 & /
diast > 115 mm Hg
Latihan fisik utk Osteoporosis
Senam Pencegahan
Osteoporosis

 Tujuan : Menambah
kepadatan Tulang
 Prinsip :
• Stimulasi tekanan
• Stimulasi Tarikan
 Peserta :
• Laki-laki dan
Perempuan
• Dewasa muda (20 – 60
tahun)
• Tidak Osteoporosis
Pencegahan Primer Sekunder Tertier
(sehat) (Osteoporosis) (Osteoporosis berat
dengan patah tulang)
Usia Anak-remaja-  50 tahun  70 tahun
dewasa muda (menopause) Pasca menopause

Tujuan Mencegah spy Mencegah spy tdk patah Mencegah spy tdk patah
tdk Osteoporosis tulang tulang berulang
Latihan Unsur Spesifik, individual, Rehabilitasi, bertahap
Senam Osteoporosis
Latihan dengan beberapa manfaat :
Aerobic Low
 Meningkatkan
Impact kebugaran jantung &
paru
 Weight Bearing Meningkatkan

kepadatan tulang

 Resistensi Meningkatkan kekuatan


otot & kepadatan tulang

 Koordinasi &
Megurangi resiko jatuh
Keseimbangan
dan patah tulang

Kemampuan fungsi meningkat  Kwalitas hidup meningkat


Senam Osteoporosis
 Tujuan : mencegah osteoporosis lanjut
 Diaprogram dengan baik
 Efek maksimal dengan resiko minimal
 Bersifat individual; tergantung:
• Berat ringannya osteoporosis
• Status kesehatan, tkt kebugaran
Jadi frekuensi, intensitas, waktu dan
jenis latihan tiap individu berbeda
HAL 2 YANG TIDAK
DIANJURKAN
 Gerakan tubuh yang dihentak-
hentakkan dan melompat-lompat
 Latihan beban dengan beban
berlebihan dari luar
 Latihan fisik yang mengganggu
keseimbangan,
 Gerakan hiperekstensi dan rotasi leher
 Gerakan fleksi dan hiperekstensi lumbal

35
Gerakan Yang Dilarang Pada
Penderita Osteoporosis
PEMANTAUAN
• DNL dan keluhan selama latihan
 Latihan fisik dihentikan bila timbul
keluhan-keluhan seperti :
• pusing;
• sesak napas;
• merasa berdebar-debar;
• keringat dingin;
• sakit sendi dan otot;
 Latihan selanjutnya perlu rekomendasi
dokter
 Mengisi kartu pantau latihan (tiap kali
latihan)
37
EVALUASI
 Evaluasi tingkat partisipasi dalam
melakukan latihan fisik yang
terprogram dan terpimpin.
 Evaluasi terhadap manfaat latihan fisik
secara perorangan (bersifat obyektif) .
 Evaluasi tingkat kebugaran jasmani
dilakukan oleh petugas/kader terlatih
setiap 3 bulan sekali dan selanjutnya
tiap 3 bulan dilakukan tes kebugaran
jasmani.

38
KESIMPULAN
 Latihan fisik dapat
meningkatkan kebugaran
jasmani, mencegah serta
mengobati penyakit bila
dilakukan dengan baik, benar,
terukur dan teratur.

 Ada gerakan yang tidak boleh


dilakukan.

 Monitoring & evaluasi penting


utk mencegah cedera dan
melihat efek latihan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai