Anda di halaman 1dari 1

Dang Hyang Dwijendra

Seorang keturunan brahmana (brahmana wangsa) bernama NIrartha adik dari Danghyang
Angsoka, putra dari Danghyang Asmaranatha. Ketika Sang Nirartha sedang muda beliau mengambil istri,
di Daha, putrid dari Danghyang Panawaran yaitu golongan keturunan Bregu di Geria Mas Daha bernama
Ida Istri Mas. Setelah menikah, Sang Nirartha dilantik (dinikas) oleh Danghyang Penawaran menjadi
pendeta ( Brahmana janma ) diberi gelar Danghyang Nirartha. Beliau mempunyai 2 orang putra, yang
sulung bernama Ida Ayu Swambhawa alias Hyangning Salag. Adiknya bernama Ida Kulwan dan juga
diberi nama sanjungan Wariga Sandhi
Sementara itu kerusuhan yang sangat mengerikan telah melanda tanah jawa. Banyka penduduk
Majapahit berusaha menyelamatkan dir, pindahke arah timur, saat itulah Danghyang Nirartha turut
pindah dari Daha ke Pasuruan yang disertai oleh 2 orang putra-putrinya, namun istrinya disebutkan
tidak turut ke Pasuruan. Di Pasuruan, Danghyang Nirartha beristrikan Ida Istri Pasuruan. Diah
Sanggawati. Beliau adalah putri dari Danghyang Panawasikan, dan masih merupakan saudara sepupu
dari Sanghyang Nirartha. Perkawinan mereka melahirkan 2 orang putra, yang sulung bernama Ida
Wayahan Lora tau Manuaba dan adiknya bernama Ida wiyatan atau Ida Wetan
Setelah beberapa lama di Pasurua, kemudian danghyang Nirartha bersma 4 orang anaknya
pindah ke Brambangan, namun istrinya tidak disebutkan turut. Brambangan pada saat itu diperintah
oleh raja Sri Aji Guru. Danghyang Nirartha memperistri Sri Panti Keniten, dan dari perkawinannya
melahirkan 3 orang anak. Yang sulung bernama Ida Rahi Istri, yang kedua bernama Ida Putu Wetan atau
Ida Putu Telaga atau disebut juga Ida Ender, dan yang bungsu bernama Ida Nyoman Keninten. Beliau
adalah adik kandung dari Sri Aji Guru.

Anda mungkin juga menyukai