Anda di halaman 1dari 5

Jaka Sesuruh

Prabu Anom

Prabo Anom yg masih muda naik tahta, ia ingin berburu ke hutan. Oleh Patih Arya Wahan dilarang
karena membahayakan. Prabo Anom marah dan menyuruh Ujang Subata membunuh Patih Arya
Wahan.

Patih Udara, anak Patih Arya Wahan yang tinggal di Kediri, tidak terima. Ia memerangi Prabu Anom.
Prabu Anom pun tewas.

Adaningkung/Hayam Wuruk Lembu Amisani

Raden Alit Bra Tanjung

Brawijaya

Brawijaya punya 3 istri

1. Tan Gong Gwat (permaisuri)


2. Kanjeng Ratu Mayangsari (selir)
3. Kanjeng Ratu Darawati (selir)

Ratu Darawati sangat ingin kelak anaknya naik tahta. Ia pun menyingkirkan Tan Gong Gwat

Dari Ratu Mayangsari, Brawijaya punya anak bernama Arya Damar, kemudian diangkat menjadi Raja
Palembang. Tan Gong Gwat dihadiahkan kepada Arya Damar. Padahal, saat diserahkan ke Arya
Damar, Tan Gong Gwat sedang mengandung anak Brawijaya V.

Ratu Darawati punya 3 anak :

1. Bondan Surati
2. Wanatara (Ki Ageng Giring)
3. Wanabayan (Ki Ageng Mangir)
Di Palembang, Tan Gong Gwat melahirkan anak dari Brawijaya, diberi nama Raden Fattah. Kelak, dia
menjadi raja Demak. Tan Gong Gwat melahirkan anak dari Arya Damar diberi nama Raden Kusen.

Raden Fattah dan Raden Kusen pergi ke Jawa. Raden Fattah belajar agama dengan Sunan Ampel.
Sementara Raden Kusen mengabdi ke Raja Brawijaya.

beberpa istri, diantaranya dari Champa Dewi Amarawati, dari China Siu Ban Ci, dan Nyi Endang.

Dari istri Dewi Amarawati lahir Raja Pajang

Dari Siu Ban Ci lahir Raja Demak

Tunggul ametung

Ken arok

Anusopati

Tohjaya

Ranggawuni/mahisa cempaka

Kertanegara (punya anak 4, dan semuanya dinikahi Raden Wijaya)/Lembu Tal.

Raden Wijaya adalah keturunan Ken Arok dari istri Ken Dedes. Dia anak dari Lembu Tal.

Kertanegara tewas dalam pemberontakan yang dilakukan Jayakatwang.


Raden Wijaya melarikan diri dan berlindung ke Aria Wiraraja (Madura). Aria Wiraraja menyampaikan
ke Jayakatwang bahwa Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi. Pengandian diterima. Raden
Wijaya diberi tanah perdikan hutan Tarik. Saat membuka hutan Tarik, ditemukan buah maja yang
rasanya pahit, maka tempat tersebut kemudian diberi nama Majapahit.

Kubilai Khan mengirimkan pasukan 10 ribu tentara untuk menyerang Kertanegara. Rupanya
Kertanegara sudah tewas duluan. Akhirnya, tentara Kubilai Khan diperalat Raden Wijaya untuk
menyerang Jayakatwang. Setelah berhasil menumpas Jayakatwang, tentara Kubilai Khan diserang
Raden Wijaya, dan akhirnya kembali ke Mongolia.

Istri Raden Wijaya

1. Tribuwana (permaisuri)
2. Mahadewi
3. Jayendradewi
4. Gayatri
Dengan istri ini punya anak Dyah Gitarja (Bhre Kahuripan, setelah naik tahta bergelar Sri
Tribhuwanottunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani, disebut juga Ratu Kencana
Wungu) dan Dyah Wiyat (Rajadewi Maharajasa Bhre Daha)
5. Dara Petak (Indreswari)
Dengan Indreswari punya anak Jayanegara
6. Dara Jingga
7.

Raden Wijaya

Jaya Negara

Sri Gitarja/Tribuana Tungga Dewi

Hayam Wuruk

Wikramawardhana (menantu Hayam Wuruk) suami Kusumawardhani

Ratu Suhita (tidak punya anak)

Kertawijaya (adik Ratu Suhita)

Rajasa Wardhana

Purwasisesa/Girishawardhana

Suraprabhawa/Pandanalas (adik Girishawardhana) setelah dikalahkan Kertabhumi pergi ke Daha

Kertabhumi/Brawijaya V (ayah Raden Fattah)

Girindrawardhana

Patih Udara

Anda mungkin juga menyukai