Anda di halaman 1dari 61

Sports Injury

Nawanto A Prastowo
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga
Epidemiology
Bola Basket (♀)
• Injury incidence - 9:1000
exposures (208/22985)
• Mechanism of injury = Sprain
34%
• Body Part = Ankle
• Injury of Concern = Concussion
10%
Bola Basket (♂)
Waktu terjadinya cedera
Football (♂)
• Injury type and body
part
– Sprain - ligament = 25%,
ankle (559/370262)
– Strain - muscle/tendon
= 26%, Thigh
(600/370262)
• Concussion rate = 7%
Lari
• 65% pelari mengalami cedera
dalam setahun
• 1 cedera per 100 jam lari
• Kehilangan 5-10% waktu latihan
Med and Science in Sports and Exercise, 1993
• Cedera dapat dikurangi hingga
25% dengan pencegahan
Netherlands Institute of Sports Health Care,
1989
• Lari 3 jam/minggu 
mengalami cedera dalam waktu
kira-kira 33 minggu
Martial Arts
• 5 tahun survei oleh the
National Electronic Injury
Surveillance System (NEISS)
• 74% cedera pada ekstremitas
• 95%  mild to moderate, 5%
 severe (18 kasus dirujuk)
• Kontusio/abrasi(36%),
sprains/strains (28%), dislokasi
dan fraktur (15%), dan laserasi
(14%)
Sepakbola
• World Cup 2002
– 171 cedera dari 64
pertandingan
– 2.7 cedera/pertandingan
– 73% akibat kontak, 27% non-
kontak
– 50% dari cedera kontak akibat
pelanggaran
– Insiden rate ≈ WC ‘94 & ‘98

The American Journal of Sports Medicine 32:23S-27S (2004)


Sepakbola
Lokasi Tipe
Tungkai Atas (30) Strain (13) Kontusio (10) Ruptur (5)
Tungkai Bawah (29) Kontusio (24) Strain (4)
Kepala (25) Kontusio (11) Laserasi (9) Konkusi (4)
Ankle (25) Sprain (16) Kontusio (8)
Lutut (22) Kontusio (13) Sprain (5)
Kaki (14) Kontusio (9)
Groin (9) Strain (6)
Ekstr Atas (8) Kontusio (4)
Trunk (6) Kontusio (3)
Sepakbola
Noncontact injuries (n= 45)a Contact injuries (n = 122)a
Estimate of
absence n (%) n (%)

No absence 5 (11.9) 47 (40.5)


1–3 days 15 (35.7) 43 (37.1)
4–7 days 12 (28.6) 15 (12.9)
7–28 days 8 (19.0) 10 (8.6)
>28 days 2 (4.8) 1 (0.9)

a The estimated duration of absence is missing for 3 noncontact and 6


contact injuries.

Cedera menyebabkan atlet harus kehilangan kesempatan bermain


% Cedera Tiap Cabor
% Jenis Cedera
Mechanism of Injury
Benturan  cedera akut
Pada olahraga kontak/martial arts

Repetitive stress  cedera kronik/overuse


Pada olahraga dengan gerakan yang repetitif
Mechanism of Injury
Gerakan eksplosif  cedera akut
Pada olahraga dengan gerakan eksplosif

Kecelakaan  kendaraan bermotor,


peralatan/perlengakapan
Mechanism of Injury
Climatic injury cedera akibat cuaca (panas,
dingin)

Kondisi Lapangan  licin, permukaan tak rata


Classification
Menurut Lamanya
Cedera kronik (overuse) & Cedera akut
Cedera kronik disebabkan oleh continuous stress
pada bagian tubuh tertentu dalam waktu lama.
Beberapa contoh cedera kronik:

Tennis elbow
Golfers elbow
Shin splints
Plantar fasciitis

Continuous stress biasanya disebabkan oleh latihan terlalu


berat, waktu pemulihan kurang, peralatan tidak sesuai,
teknik gerakan salah
Menurut Lamanya
Cedera akut
Cedera akut disebabkan oleh sudden stress (force)
pada bagian tubuh tertentu.
Beberapa contoh cedera akut:
Sprain (keseleo)
Strain (robekan otot)
Kontusio (bruise)
Robekan tendo/ligamen

Sudden stress ditimbulkan oleh benturan, gerakan eksplosif,


dan kecelakaan
Menurut Jenis Jaringan
Cedera Jaringan Lunak
• Robekan otot, tendo  strain
• Robekan ligamen  sprain (keseleo)
• Robekan meniskus
• Kulit  laserasi, abrasi, dll

Cedera Jaringan Keras (tulang)


• Fraktur
• Dislokasi
Cedera terbuka/tertutup
• Cedera Terbuka
– Jaringan kulit terbuka
– External bleeding
– Misal: ekskoriasi, vulnus
• Cedera Tertutup
– Jaringan kulit tidak rusak
– No external bleeding
– Misal: sprain, strain, kontusio
Menurut Lokasi
• Kepala (dan organ khusus)
• Ekstremitas atas (lengan, shoulder, elbow, wrist,
tangan)
• Trunk (punggung, dada, perut)
• Ekstremitas bawah
– Tungkai atas
– Lutut
– Tungkai bawah
– Ankle
– Kaki
Jenis Cedera Muskuloskeletal
• Strain
– Robekan otot/tendo akibat overstretched kuat dan tiba-2
• Sprain
– Robekan ligamen di sendi akibat overstretched. Akibat
benturan, gerakan twist
• Kontusio (bruising)
– Robekan vaskuler akibat trauma tumpul pada jaringan
lunak
– Perdarahan subkutan, bengkak, perubahan warna
– Bisa sekunder akibat cedera lain (sprain, strain)
Jenis Cedera Muskuloskeletal

Sprain Strain Bruising


Derajat Sprains/Strains

• Grade I – robekan minimal, agak nyeri,


gangguan fungsi minimal, oedema ringan,
instabilitas (-)
• Grade II – robekan parsial, nyeri, gangguan
fungsi sedang, oedema & instabilitas
• Grade III – robekan komplet, sangat nyeri,
gangguan fungsi nyata, sangat oedema
Jenis Cedera Muskuloskeletal

• Ruptur
– Meniskus
• Radang (bursitis, fascitis)
• Fraktur
• Dislokasi
• Shin splint
• Muscle Spasm (kram)
Cedera Ekstremitas Bawah
Sprain Ankle Lateral
• Ruptur ligamen lateral (95%)
• Inversi ankle
– Mendarat pada kaki lawan
– Terpeleset
– Tackling
• Pada basket, sepakbola,
sprint, lari, badminton
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Sprain Ankle Medial

• Ruptur ligamen medial


• Eversi ankle
• Biasanya berat, disertai
fraktur maleolus medial
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Sprain Ankle High
• Ruptur ligamen sindemosis
• Putaran kaki mendadak dan
kuat, saat kaki terfiksasi
• Biasanya berat, disertai
sindesmosis
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Sprain Jari Kaki
• Ruptur ligamen metatarsal-
falang
• Fleksi atau ekstensi berlebihan
dan kuat
– Jari fiksasi karena terinjak
– Mendarat dengan ujung jari
• Pada basket, football, bolavoli,
sprint
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Strain Plantar Fascia
• Ruptur tendo fascia plantaris
• Biasanya kronik
• Pada pelari jarak jauh, atau
melompat (bolavoli, basket)
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
Fracture Metatarsal
• Bisa akut atau kronik
– Trauma (benturan)
– Repetitif/overuse
• Pada pelempar, pelari
jarak jauh,
• Nyeri untuk berdiri atau
berjalan
• Bengkak
• Tidak mampu
berdiri/berjalan
• Nyeri tekan
Strain Achilles
• Robekan tendo Achilles
• Overuse
– Lari dengan kecepatan bertambah
– Lari dengan ujung jari
(menggunakan spike)
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Bengkak
– Nyeri dorsofleksi
– Tidak mampu berdiri dengan jari
kaki
Shin Splint
• Tibial periositis/medial tibial
stress syndrome (MTSS)
• Overuse otot tungkai bawah
akibat tekanan
– Lari jarak jauh
– Football
– Atlet baru masuk pelatnas
• Gejala/tanda
– Nyeri kronik
– Rasa pegel
– Berat  dapat menyebabkan fraktur
Muscle Spasm (Kram)
– Kontraksi involuntair, ritmik, terus menerus
tanpa relaksasi
– Penyebab
• Dehidrasi, kehilangan elektrolit
• Fatique, gangguan saraf, kurang bugar

– Gejala
• Terjadi mendadak
• Sering pada otot gastroc/soleus
• Sakit, nyeri
Sprain Lutut

• Robekan ligamen kolateral,


cruciate
• Akibat gerakan twisting,
tackling
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak
– Bengkak
Strain Hamstring
• Robekan otot hamstring
• Gerakan eksplosif
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak/ekstensi panggul
– Bengkak
– Hematoma
Kontusio hamstring/kuadriseps

• Primer : akibat benturan


• Sekunder: akibat strain
• Tanda
– Hematom +/-
– Nyeri tekan
Strain Gluteus
• Robekan otot gluteus
• Gerakan eksplosif fleksi
panggul
• Pada sprint, gerakan squat
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak/ekstensi panggul
– Bengkak
– Hematoma
Sprain Jari tangan
• Robekan ligamen
• Gaya menekan jari tangan
– Menangkap bola,memukul
– Basket, bolavoli, tinju
• Menahan dengan jari saat
jatuh
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak
– Bengkak
Fraktur Jari Tangan

• Cedera akut
• Fraktur metacarpal 5
– Tinju (boxer’s fracture)
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri fleksi/ekstensi
– Bengkak
Sprain Pergelangan Tangan
• Robekan ligamen
• Gaya menekan jari,
Gerakan melecut
– Standing hand
(senam)
– Badminton, tenis,
football, basket,
bolavoli
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri fleksi/ekstensi
– Bengkak
Strain Elbow
• Robekan tendo (golfer’s
elbow/pitcher’s elbow,
tennis elbow)
• Mekanisme
– Gerakan swing/mengayun
• Pada olahraga
• Tenis, golf, baseball, softball
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri fleksi, ekstensi, pronasi,
supinasi
– Bengkak
Sprain Elbow
• Robekan ligamen di
sendi siku
• Mekanisme
– Gerakan memutar
– Jatuh, lengan posisi
ekstensi
– Benturan langsung
• Pada olahraga
– Senam, tenis
• Gejala
– Nyeri, bengkak
– Nyeri tekan/gerak
Sprain Bahu
• Robekan ligamen di sendi bahu
– Lig. Acromioclavicular
– Lig. sternoclavicular
• Mekanisme
– Benturan langsung, kuat, pada
bagian depan atau atas sedni
bahu, atau jatuh mendarat pada
bahu
• Pada olahraga
– Basket, martial arts
• Gejala
– Nyeri, bengkak
– Nyeri tekan/gerak
Jenis Cedera-Lokasi
Climatic Injury
Climatic Injury
• ‘Cedera’ karena pengaruh cuaca, terutama
suhu dan kelembaban
• Biasanya terjadi pada pertandingan outdoor,
berlangsung lama
– Lari jarak jauh
– Sepeda road race
– Sepakbola
Climatic Injury
Climatic Injury
• Area biru dan hijau
aman
– Pertandingan bisa
dilaksanakan
• Area kuning berhati-
hati
– Pertandingan bisa
dilaksanakan dengan
persiapan khusus
• Area orange dan
merah berbahaya
– Pertandingan tidak
boleh dilaksanakan
Climatic Injury

• Dehidrasi
• Heat cramps
• Heat exhaustion
• Heat stroke
Dehidrasi

• Sign & simptomps


– Fatique
– Letargi
– Iritabel
– Gangguan koordinasi
– Pingsan, gangguan kesadaran
Heat Cramps

• Sign & simptomps


– Otot kejang dan nyeri
– Terutama pada otot yang
paling sering
• Otot perut
• Otot betis
Heat Exhaustion

• Sign & simptomps


– Sakit kepala, letargi, fatique
– Mual muntah, inkoordinasi
– Hipotensi, nadi cepat, pupil
dilatasi
– Suhu meningkat (<39,5°C)
– Kulit basah dan lembab
Heat Stroke
• Sign & simptomps
– Keadaan darurat
– Kesadaran turun, kejang, koma
(gejala SSP jelas)
– Pupil konstriksi
– Nadi cepat, hipotensi
– Kulit kering dan panas
– Suhu tubuh mencapai 40°C
Cedera Tumpul Abdomen
Cedera Abdomen
• Trauma tumpul abdomen  trauma yang dapat
mengancam jiwa
– Organ abdominal, terutama retroperitoneal, menyebabkan
perdarahan hebat
– Rongga abdomen dapat menampung banyak darah

• Organ intra atau retroperitoneal padat (hepar, ginjal,


pankeras) maupun pembuluh darah besar (aorta dan
vena cava) dapat menyebabkan perdarahan bila
robek atau pecah
Cedera Abdomen
• Organ berongga (lambung, usus halus) juga dapat
menyebabkan perdarahan
• Usus besar bila pecah dapat menyebabkan
perdarahan dan infeksi sistemik
– Perdarahan dan infeksi adalah penyebab kematian pada
cedera abdomen
• Cedera abdomen dapat mengenai satu atau lebih
organ
• Cedea abdomen berat  jarang
di olahraga
• Dokter kurang waspada sering
misdiagnosis
• Pada Olahraga
– Skiing
– Olahraga sepeda dan motor
– Berkuda
– Football
– Martial arts (tinju, karate,
taekwondo)
• Mekanisme
– Pukulan, tendangan
– Kecelakaan
• Gejala
– Tanpa gejala
– Mual, muntah, demam
– Bengkak (kontusio)
– Nyeri tekan (otot)
– Defense muscular
– Bising usus (-)
– Udara/gas di rongga abdomen
(ruptur GIT)
– Tanda-tanda shock & acute
abdomen
Lesson Learn
• Setiap atlet berisiko mengalami cedera
• Cedera terbanyak: strain, sprain, kontusio
jaringan
• Cedera dapat terjadi di semua bagian tubuh
dengan berbagai tipe
• Jenis cedera dapat dikenali melalui mekanisme
cederanya
• Cedera dapat ringan hingga berat bahkan
kematian

Anda mungkin juga menyukai