Anda di halaman 1dari 77

CEDERA OLAHRAGA

LATAR BELAKANG
Olahraga dapat mencegah Penyakit Tidak Menular

Meningkatnya animo masyarakat untuk


berolahraga

Bila tidak dilakukan secara BBTT (Baik Benar


Teratur dan Terukur) dapat menimbulkan cedera

Perlu pengetahuan tentang cedera olahraga dan


penatalakasaannya
edo tambunan 2011
Apa itu cedera olahraga?

• Cedera Olahraga
adalah:
– Segala bentuk
rudapaksa sebagai
akibat berolahraga

edo tambunan 2011


Mechanism of Injury
Benturan  cedera akut
Pada olahraga kontak/martial arts

Repetitive stress  cedera kronik/overuse


Pada olahraga dengan gerakan yang repetitif
Mechanism of Injury
Gerakan eksplosif  cedera akut
Pada olahraga dengan gerakan eksplosif

Kecelakaan  kendaraan bermotor,


peralatan/perlengakapan
Mechanism of Injury
Climatic injury cedera akibat cuaca (panas,
dingin)

Kondisi Lapangan  licin, permukaan tak rata


FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
CEDERA OLAHRAGA

Kualifikasi Fasilitas Karakteristik Lingkungan


Individu Olahraga Olahraga

Umur: ...................

Karakter: .....................

Pengalaman: .......................

Kurangnya Pemanasan: .......................

Masalah Kesehatan: ......................

edo tambunan 2011


Classification
Menurut Lamanya
Cedera kronik (overuse) & Cedera akut
Cedera kronik disebabkan oleh continuous stress pada bagian
tubuh tertentu dalam waktu lama.

Continuous stress biasanya disebabkan oleh latihan terlalu berat,


waktu pemulihan kurang, peralatan tidak sesuai, teknik gerakan
salah
Menurut Lamanya
Cedera akut
Cedera akut disebabkan oleh sudden stress (force) pada
bagian tubuh tertentu.
Beberapa contoh cedera akut:
Sprain (keseleo)
Strain (robekan otot)
Kontusio (bruise)
Robekan tendo/ligamen

Sudden stress ditimbulkan oleh benturan, gerakan eksplosif, dan


kecelakaan
Menurut Jenis Jaringan
Cedera Jaringan Lunak
• Robekan otot, tendo  strain
• Robekan ligamen  sprain (keseleo)
• Robekan meniskus
• Kulit  laserasi, abrasi, dll

Cedera Jaringan Keras (tulang)


• Fraktur
• Dislokasi
Cedera terbuka/tertutup
• Cedera Terbuka
– Jaringan kulit terbuka
– External bleeding
– Misal: ekskoriasi, vulnus
• Cedera Tertutup
– Jaringan kulit tidak rusak
– No external bleeding
– Misal: sprain, strain, kontusio
Menurut Lokasi
• Kepala (dan organ khusus)
• Ekstremitas atas (lengan, shoulder, elbow, wrist,
tangan)
• Trunk (punggung, dada, perut)
• Ekstremitas bawah
– Tungkai atas
– Lutut
– Tungkai bawah
– Ankle
– Kaki
Jenis Cedera Muskuloskeletal
• Strain
– Robekan otot/tendo akibat overstretched kuat dan tiba-2
• Sprain
– Robekan ligamen di sendi akibat overstretched. Akibat
benturan, gerakan twist
• Kontusio (bruising)
– Robekan vaskuler akibat trauma tumpul pada jaringan
lunak
– Perdarahan subkutan, bengkak, perubahan warna
– Bisa sekunder akibat cedera lain (sprain, strain)
Jenis Cedera Muskuloskeletal

Sprain Strain Bruising


Cedera Ekstremitas Bawah
Sprain Ankle Lateral
• Ruptur ligamen lateral (95%)
• Inversi ankle
– Mendarat pada kaki lawan
– Terpeleset
– Tackling
• Pada basket, sepakbola,
sprint, lari, badminton
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Sprain Ankle Medial

• Ruptur ligamen medial


• Eversi ankle
• Biasanya berat, disertai
fraktur maleolus medial
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Sprain Ankle High
• Ruptur ligamen sindemosis
• Putaran kaki mendadak dan
kuat, saat kaki terfiksasi
• Biasanya berat, disertai
sindesmosis
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Sprain Jari Kaki
• Ruptur ligamen metatarsal-
falang
• Fleksi atau ekstensi berlebihan
dan kuat
– Jari fiksasi karena terinjak
– Mendarat dengan ujung jari
• Pada basket, football, bolavoli,
sprint
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
– Instabilitas
Strain Plantar Fascia
• Ruptur tendo fascia plantaris
• Biasanya kronik
• Pada pelari jarak jauh, atau
melompat (bolavoli, basket)
• Tanda:
– Nyeri (tekan, gerak)
– Bengkak (+/-)
Fracture Metatarsal
• Bisa akut atau kronik
– Trauma (benturan)
– Repetitif/overuse
• Pada pelempar, pelari
jarak jauh,
• Nyeri untuk berdiri atau
berjalan
• Bengkak
• Tidak mampu
berdiri/berjalan
• Nyeri tekan
Strain Achilles
• Robekan tendo Achilles
• Overuse
– Lari dengan kecepatan bertambah
– Lari dengan ujung jari
(menggunakan spike)
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Bengkak
– Nyeri dorsofleksi
– Tidak mampu berdiri dengan jari
kaki
Shin Splint
• Tibial periositis/medial tibial
stress syndrome (MTSS)
• Overuse otot tungkai bawah
akibat tekanan
– Lari jarak jauh
– Football
– Atlet baru masuk pelatnas
• Gejala/tanda
– Nyeri kronik
– Rasa pegel
– Berat  dapat menyebabkan fraktur
Muscle Spasm (Kram)
– Kontraksi involuntair, ritmik, terus menerus
tanpa relaksasi
– Penyebab
• Dehidrasi, kehilangan elektrolit
• Fatique, gangguan saraf, kurang bugar

– Gejala
• Terjadi mendadak
• Sering pada otot gastroc/soleus
• Sakit, nyeri
Sprain Lutut

• Robekan ligamen kolateral,


cruciate
• Akibat gerakan twisting,
tackling
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak
– Bengkak
Strain Hamstring
• Robekan otot hamstring
• Gerakan eksplosif
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak/ekstensi panggul
– Bengkak
– Hematoma
Kontusio hamstring/kuadriseps

• Primer : akibat benturan


• Sekunder: akibat strain
• Tanda
– Hematom +/-
– Nyeri tekan
Strain Gluteus
• Robekan otot gluteus
• Gerakan eksplosif fleksi
panggul
• Pada sprint, gerakan squat
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak/ekstensi panggul
– Bengkak
– Hematoma
Sprain Jari tangan
• Robekan ligamen
• Gaya menekan jari tangan
– Menangkap bola,memukul
– Basket, bolavoli, tinju
• Menahan dengan jari saat
jatuh
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri gerak
– Bengkak
Fraktur Jari Tangan

• Cedera akut
• Fraktur metacarpal 5
– Tinju (boxer’s fracture)
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri fleksi/ekstensi
– Bengkak
Sprain Pergelangan Tangan
• Robekan ligamen
• Gaya menekan jari,
Gerakan melecut
– Standing hand
(senam)
– Badminton, tenis,
football, basket,
bolavoli
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri fleksi/ekstensi
– Bengkak
Strain Elbow
• Robekan tendo (golfer’s
elbow/pitcher’s elbow,
tennis elbow)
• Mekanisme
– Gerakan swing/mengayun
• Pada olahraga
• Tenis, golf, baseball, softball
• Gejala/tanda
– Nyeri tekan
– Nyeri fleksi, ekstensi, pronasi,
supinasi
– Bengkak
Sprain Elbow
• Robekan ligamen di
sendi siku
• Mekanisme
– Gerakan memutar
– Jatuh, lengan posisi
ekstensi
– Benturan langsung
• Pada olahraga
– Senam, tenis
• Gejala
– Nyeri, bengkak
– Nyeri tekan/gerak
Sprain Bahu
• Robekan ligamen di sendi bahu
– Lig. Acromioclavicular
– Lig. sternoclavicular
• Mekanisme
– Benturan langsung, kuat, pada
bagian depan atau atas sedni
bahu, atau jatuh mendarat pada
bahu
• Pada olahraga
– Basket, martial arts
• Gejala
– Nyeri, bengkak
– Nyeri tekan/gerak
Jenis Cedera-Lokasi
Climatic Injury
Climatic Injury
• ‘Cedera’ karena pengaruh cuaca, terutama
suhu dan kelembaban
• Biasanya terjadi pada pertandingan outdoor,
berlangsung lama
– Lari jarak jauh
– Sepeda road race
– Sepakbola
Climatic Injury
Climatic Injury
• Area biru dan hijau
aman
– Pertandingan bisa
dilaksanakan
• Area kuning berhati-
hati
– Pertandingan bisa
dilaksanakan dengan
persiapan khusus
• Area orange dan
merah berbahaya
– Pertandingan tidak
boleh dilaksanakan
Climatic Injury

• Dehidrasi
• Heat cramps
• Heat exhaustion
• Heat stroke
Dehidrasi

• Sign & simptomps


– Fatique
– Letargi
– Iritabel
– Gangguan koordinasi
– Pingsan, gangguan kesadaran
Heat Cramps

• Sign & simptomps


– Otot kejang dan nyeri
– Terutama pada otot yang
paling sering
• Otot perut
• Otot betis
Heat Exhaustion

• Sign & simptomps


– Sakit kepala, letargi, fatique
– Mual muntah, inkoordinasi
– Hipotensi, nadi cepat, pupil
dilatasi
– Suhu meningkat (<39,5°C)
– Kulit basah dan lembab
Heat Stroke
• Sign & simptomps
– Keadaan darurat
– Kesadaran turun, kejang, koma
(gejala SSP jelas)
– Pupil konstriksi
– Nadi cepat, hipotensi
– Kulit kering dan panas
– Suhu tubuh mencapai 40°C
Cedera Tumpul Abdomen
Cedera Abdomen
• Trauma tumpul abdomen  trauma yang dapat
mengancam jiwa
– Organ abdominal, terutama retroperitoneal, menyebabkan
perdarahan hebat
– Rongga abdomen dapat menampung banyak darah

• Organ intra atau retroperitoneal padat (hepar, ginjal,


pankeras) maupun pembuluh darah besar (aorta dan
vena cava) dapat menyebabkan perdarahan bila
robek atau pecah
Cedera Abdomen
• Organ berongga (lambung, usus halus) juga dapat
menyebabkan perdarahan
• Usus besar bila pecah dapat menyebabkan
perdarahan dan infeksi sistemik
– Perdarahan dan infeksi adalah penyebab kematian pada
cedera abdomen
• Cedera abdomen dapat mengenai satu atau lebih
organ
• Cedea abdomen berat  jarang
di olahraga
• Dokter kurang waspada sering
misdiagnosis
• Pada Olahraga
– Skiing
– Olahraga sepeda dan motor
– Berkuda
– Football
– Martial arts (tinju, karate,
taekwondo)
• Mekanisme
– Pukulan, tendangan
– Kecelakaan
• Gejala
– Tanpa gejala
– Mual, muntah, demam
– Bengkak (kontusio)
– Nyeri tekan (otot)
– Defense muscular
– Bising usus (-)
– Udara/gas di rongga abdomen
(ruptur GIT)
– Tanda-tanda shock & acute
abdomen
Lesson Learn

• Setiap atlet berisiko mengalami cedera


• Cedera dapat terjadi di semua bagian tubuh
dengan berbagai tipe
• Jenis cedera dapat dikenali melalui mekanisme
cederanya
• Cedera dapat ringan hingga berat bahkan
kematian
PENCEGAHAN CEDERA OLAHRAGA

PEMERIKSAAN
TAHAPAN PERALATAN
PRE
BEROLAHRAGA LATIHAN
PARTISIPASI

FASILITAS
LINGKUNGAN
OLAHRAGA

edo tambunan 2011


PEMERIKSAAN PRE PARTISIPASI
• Tujuan:
– Ada/ tidak ada kelainan fungsional atau
struktur tubuh
– Jenis olahraga yang akan dilakukan
– Ada/ tidak ada kontra indikasi untuk olahraga
• Contoh:
– BB, TB, Tekanan darah, Denyut Nadi, EKG,
Pemeriksaan Fisik, Tes kapasitas jantung paru,
Tes kekuatan dan daya tahan otot, tes
kelenturan, tes keseimbangan, tes kecepatan
reaksi, dll
edo tambunan 2011
TAHAPAN BEROLAHRAGA

• PEREGANGAN (STRETCHING)
DAN PEMANASAN (WARMING UP)
1

• LATIHAN INTI ATAU OLAHRAGA


2

• PENDINGINAN (COOLING DOWN)


3

edo tambunan 2011


PERALATAN LATIHAN

• Pakaian olahraga
jangan sempit atau
longgar
• Gunakan alat
pelindung

edo tambunan 2011


FASILITAS OLAHRAGA

• Permukaan lapangan
• Penerangan

edo tambunan 2011


LINGKUNGAN
• Minum sebanyak 300
cc setiap ½ jam latihan
atau olahraga
• Gunakan krim pada
saat berolahraga diluar
ruangan dan dibawah
panas matahari

edo tambunan 2011


PRINSIP DASAR PENATALAKSANAAN
CEDERA OLAHRAGA
• Meminimalisasi perluasan cedera awal
• Menurunkan derajat nyeri dan inflamasi
• Meningkatkan proses penyembuhan kerusakan
jaringan
• Memelihara dan memulihkan kelenturan serta
semua unsur kebugaran selama proses
penyembuhan
• Mempercepat fungsi tubuh saat pemulihan untuk
kembali berolahraga

edo tambunan 2011


PENATALAKSANAAN CEDERA OLAHRAGA

RICE

TAPPING

BANDAGING

edo tambunan 2011


RICE
• R = Rest
– Mengistirahatkan bagian
tubuh yang cedera
• I = Ice
– Pemberian es pada bagian
tubuh yang cedera
• C = Compression
– Menekan bagian tubuh yang
cedera selama 20 menit agar
pendinginan merata dan
diulang setiap 4 jam
• E = Elevation
– Mengangkat bagian tubuh
yang cedera agar lebih tinggi
dari jantung

edo tambunan 2011


REST
• Restricted Activity (Rest)
– Healing dimulai segera setelah cedera
– Tanpa rest, jaringan cedera tetap mendapat
stress eksternal, mengganggu healing process-
memperlambat recovery
– Istirahat 24-48 jam sebelum rehabilitasi aktif –
tergantung beratnya cedera
– Rest hanya untuk jaringan cedera –
cardiovascular fitness, strengthening and
flexibility tetap dipertahankan
ICE

– Efek Dingin
• Mengurangi reaksi inflamasi,
• Mengurangi nyeri  mengurangi spasme otot
• Menurunkan panas  mengurangi kebutuhan
oksigen dan nutrisi  menurankan
metabolisme
• Menyebabkan vasokonstriksi  mengurangi
perdarahan
Ice (Cold)

Aplikasi dingin (es)


• 10-20 menit
• Setiap 2 jam
• Sebaiknya tidak menempelkan es langsung
pada kulit
– Gunakan handuk basah
Ice (Cold)

• Ice bag
• Ice pack
• Ice cube
Ice (Cold)

Ice wrapped with towel


• Es batu dihancurkan
• Bungkus dengan handuk
basah
• Letakkan pada area cedera
Ice (Cold)
• Kloretil spray
• Praktis
• Efek bertahan
sangat singkat
(10-15 detik
• Untuk cedera
ringan
(kontusio)
COMPRESSION

– Faktor penting pengendalian oedema


– Secara mekanik mengurangi ruang untuk akumulasi
cairan
– Menggunakan elastic wrap, firm, dengan tekanan
yang pas
– Compression dilakukan selama 72 jam – depends on
severity
Compression
ELEVATION

– Efek gravitasi untuk


mengurangi penumpukan
darah  area cedera di atas
jantung
– Dapat membantu
drainase/aliran darah dari
limfa dan vena untuk
meninggalkan area cedera
– Elevation dimulai secepat
mungkin pada 72 jam
pertama fase akut– depends
on severity
Do No H.A.R.M
• No HEAT
– Meningkatkan vasodilatasi &
oedema
• No ALCOHOL
– Meningkatkan vasodilatasi &
oedema
• No RUNNING
– Meningkatkan kebutuhan O2
jaringan
– Menambah trauma jaringan
• No MASSSAGE
– Menambah trauma 
meningkatkan oedema
RICE

• INDIKASI • KONTRA-INDIKASI
– Pada cedera yang akut – Muscle cramp
atau kronis – Fraktur terbuka
eksaserbasi akut yaitu – Adanya luka pada
pada: kulit
• Hematom
• Sprain
• Strain
• Fraktur tertutup
• Dislokasi setelah
dilakukan reposisi

edo tambunan 2011


Dehidrasi

• Tatalaksana
– Minum air mineral/sport drink
(10°C)
– IV fluid bila kesadaan turun
Heat Cramps

• Tatalaksana
– Bawa penderita ke tempat
dingin
– Lepaskan sepatu dan pakaian
ketat
– Minum air mineral/sport drink
(10°C)
– IV fluid bila kesadaan turun
Heat Exhaustion

• Tatalaksana
– Bawa penderita ke tempat
dingin
– Lepaskan sepatu dan pakaian
– Angkat tungkai
– Kompres dingin
– Hidrasi (oral atau IV)
Heat Stroke
• Tatalaksana
– Bawa penderita ke tempat dingin
– Lepaskan sepatu dan pakaian
– Angkat tungkai
– Kompres dingin seluruh tubuh
(bungkus dengan handuk basah
dan dingin
– Hidrasi intravena
– Rujuk
BANDAGING & TAPING
• Bandaging
digunakan untuk
balut tekan pada
bagian yang cedera
• Taping digunakan
bila bagian tubuh
tertentu perlu
direhabilitasi
• Manfaatnya untuk
profilaktif, terapeutik
dan rehabilitatif
edo tambunan 2011
TERIMA KASIH
&
TETAP
BEROLAHRAGA

edo tambunan 2011

Anda mungkin juga menyukai