Anda di halaman 1dari 12

Asma Bronkial

ANATOMI

Tampak anterior
FISIOLOGI
ASMA BRONKIAL
adalah penyempitan bronkus yang
bersifat reversibel yang terjadi oleh
karena bronkus yang hiperaktif
mengalami kontaminasi dengan antigen
EPIDEMIOLOGI

Diperkirakan 300 juta orang menderita


asma, dengan prevalensi sebesar 1- 18 %,
bervariasi pada berbagai negara. Kejadian
asma dipengaruhi factor genetik,
lingkungan, umur dan gender. Prevalensi
di Indonesia adalah sebesar 5 – 7
%.Menurut WHO, hingga saat ini jumlah
penderita asma di dunia diperkirakan
mencapai 300 juta orang dan diperkirakan
angka ini akan terus meningkat hingga 400
juta penderita pada tahun 2025.
Mortalitas sebesar 250.000/tahun.
ETIOLOGI
1. Ekstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh
faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk
bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin)
dan spora jamur.
2. Intrinsik (non alergik)
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi
terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak
diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga
disebabkan oleh adanya infeksi saluran
pernafasan dan emosi
3. Asma gabungan
Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.
FAKTOR RESIKO
• Faktor host
genetic,gender dan Obesitas

• Faktor lingkungan
Alergen didalam ruangan
Alergen di luar ruangan
Makanan
Perubahan cuaca
Dan lain-lain.
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan hasil dari :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN

Target pengobatan asma meliputi beberapa


hal, diantaranya adalah menjaga saturasi oksigen
arteri tetap adekuat dengan oksigenasi,
membebaskan obstruksi saluran pernapasan
dengan pemberian bronchodilator inhalasi kerja
cepat (B2-agonis dan antikolinergik) dan
mengurangi inflamasi saluran pernapasan serta
mencegah kekambuhan dengan pemberian
kortikosteroid sistemik yang lebih awal.
PROGNOSA

Dalam kasus-kasus ringan sampai


sedang, asma dapat meningkatkan dari
waktu ke waktu, dan banyak orang dewasa
bahkan bebas dari gejala. Bahkan dalam
beberapa kasus yang parah, orang dewasa
mungkin mengalami perbaikan tergantung
pada derajat obstruksi di paru-paru dan
ketepatan waktu dan efektivitas pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai