Dasar-dasar Urogenitalia

Anatomi
Pemeriksaan-pemeriksaan Radiologi :

1. Ultrasonografi (USG)
2. BNO
3. IVP
4. Uretrosistografi
5. CT Scan
 BNO
BNO = BUIK NIER OVERZICHT
KUB = KIDNEY URETER BLADDER
Foto Polos Abdomen

INDIKASI :
• Mendahului foto IVP atau Foto kolon
• Untuk melihat batu berkapur (Kalsifikasi), bayangan
mass intraperitoneal / retroperitoneal /mass ginekologi
1. Preperitoneal fat line dan psoas line
2. Distribusi usus
3. Tanda-tanda pneumoperitoneum
4. Bayangan opasitas
5. Sistem tulang
 Persiapan BNO
• Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta
untuk makan-makanan lunak yang tanpa serat (seperti
bubur kecap) maksudnya supaya makanan tersebut
mudah dicerna oleh usus sehingga faeces tidak keras.
• Makan terakhir pukul 19.00 (malam sebelum
pemeriksaan) supaya tidak ada lagi sisa makanan
diusus, selanjutnya puasa sampai pemeriksaan
berakhir.
• Malam hari pukul 21.00, pasien diminta untuk minum
laksatif (dulcolax) sebanyak 4 tablet.
• 8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien tidak
diperkenankan minum untuk menjaga kadar cairan.
• Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari pemeriksaan),
pasien diminta untuk memasukkan dulcolax
supossitoria melalui anus, supaya usus benar-benar
bersih dari sisa makanan / faeces.
• Selama menjalani persiapan, pasien diminta untuk
tidak banyak bicara dan tidak merokok supaya tidak
ada intestinal gas (gas disaluran pencernaan)
 IVP

Pemeriksaan dengan menyuntikkan

bahan kontras secara intravena untuk
melihat anatomi dan fungsi dari traktus
urinarius (ginjal, ureter, vesica urinaria)
 Indikasi IVP
1. Hydronephrosis
2. Batu Saluran Kemih
3. BPH (benign prostatic hyperplasia)
4. Congenital anomali :
– Duplication of ureter n renal pelvis
– Ectopia kidney
– Horseshoe kidney
 Kontraindikasi IVP :

1. Alergi terhadap media kontras

2. Kelainan atau penyakit jantung
3. Riwayat atau dalam serangan jantung
4. Diabetes Mellitus tidak terkontrol/parah
5. Kolik abdomen
6. Ureum dan Creatinin tinggi
1. Foto 5 menit post injeksi : tampak kontras
mengisi ginjal kanan dan kiri.
2. Foto 15 menit post injeksi : tampak kontras
mengisi ginjal, ureter.
3. Foto 30 menit post injeksi (full blass) : tampak
blass terisi penuh oleh kontras
4. Foto Post Mixi : tampak blass yang telah
kosong.
5 Menit 15 Menit
30 Menit
1.Hidronefrosis (k/ batu pelvis / ureter,
pendesakan massa rongga pelvis,kingking
ureter)
2. Pendesakan pelvis renis (o/ tumor ginjal)
3. Biureter / bipelvis
4. Hipertropi prostat (BPH) : indentasi kaudal VU,
bentuk VU seperti pohon pinus (Pine tree
appearance) dan ujung distal ureter seperti
mata kail (Fishhook appearance).
5. Tumor VU
Hydronefrosis
Renal Staghorn Calculus
Benign Prostate Hypertrophy
 Faktor Resiko

1.Obesity
2.Lack of physical activity
3.Erectile dysfunction
4.Increasing age
5.Family history of BPH
Pine Tree Fish Hook
Renal Bipelvis
Histerosalphingography
 Histerosalphyngongraphy

 suatu prosedur radiologi untuk melihat

bayangan rongga rahim dan bentuk tuba
fallopi.
 Biasanya dilakukan untuk mencari
penyebab infertilitas
Waktu yang optimum untuk pemeriksaan
HSG ini adalah pada hari ke 9-10 sesudah
haid mulai.
 Indikasi HSG

• Infertilitas
• Abortus Berulang
• Memonitor pasca operasi tuba
• Kontrol IUD
 Kontraindikasi HSG
• Infeksi pelvis yang aktif dapat menyebarkan
infeksi
• Penyakit ginjal atau jantung yang berat
• Hipersensitifvitas pada zat kontras
• Pasien yang baru di kuretase
• Kehamilan
• Seminggu sebelum menstruasi berikutnya
dan belum lebih seminggu setelah menstruasi
Terima Kasih