Anda di halaman 1dari 36

Dr.

Yan Nie
September 2017 – September 2018
 Nama : Tn. R
 Jenis Kelamin : Laki - laki
 Alamat : Cibolerang
 Tanggal Lahir : 02 Juni 1998 (19 tahun)
 Status Pernikahan : Belum Menikah
 Pendidikan Terakhir : SMA / sederajat
 Status pekerjaan : Tidak Bekerja
 Nama Ibu Kandung : Ny. P
 OS datang ke puskesmas datang karena
dibawa oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
untuk pemeriksaan screening HIV.
 Os adalah seorang gay yang tidak memiliki
pasangan tetap.
 Os terakhir berhubungan 7 hari yang lalu. Os
dapat berperan sbg laki- laki juga
perempuan.
 Os pernah melakukan tes HIV 6 bulan yang
lalu di Tasik, dan hasilnya non reaktif.
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 TV : TD : 120/80 mmHg,
N: 80 x/m,
R: 20 x/m
S : 36,5 o C
Status Generalis
Kepala : Conjuctiva anemis -/- , Sklera -/-
Thoraks :
Pulmo : VBS ka=ki, Wh (-), Rh (-)
Cor : BJM, S1=S2, reguler, murmur (-)
 Abdomen : cembung, gravid
 Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 “ oedem -/-
 Telah
dilakukan pemeriksaan pada tanggal 17
Oktober 2017, dengan hasil :
 Hasil tes R1 : Reaktif (SD Bioline)
 Hasil tes R2 : Reaktif ( Vikia )
 Hasil tes R3 : Reaktif ( Intec)
 Kesimpulan : Hasil tes HIV reaktif
 Merupakan virus RNA
 Famili : Retroviridae
 Subfamili : Lentivirinae
 Subtipe : HIV-1 ( mutasi dan replika nya lbh
cepat) dan HIV-2
 Retrovirus mempunyai kemampuan
menggunakan RNA nya dan DNA penjamu
untuk membentuk virus DNA dan dikenali
selama periode inkubasi yang panjang.
 Homo / Biseksual (3,3%)
 Heteroseksual (Free Sex) (50,3%)
 Penggunaan Narkoba Suntik (40,2%)
 Transfusi darah (0,5%)
 Transmisi Perinatal (2,6%)
Transmisi

SEKSUAL
IDUs

IBU KE ANAK
 Usia,orang yang terinfeksi pada usia muda
biasanya lebih lambat menderita AIDS
dibandingkan dengan orang yang terinfeksi
pada usia tua.
 Transmisi transplasental (50%), namun jika
ibu menjalani terapi ARV dan melahirkan
dengan bedah caesar kemungkinan tertular
hanya 1%.
PATOGENESIS
Skrofuloderma Efusi Perikardial
Tertular Periode HIV +
Jendela Penurunan CD4+ AIDS
AB (-)  (+)
3 - 6 BULAN 3 - 10 - 15TAHUN 1 - 2 TAHUN

2-3 mgg terinfeksi : Tanpa gejala : Gejala:


Diare-Berat Badan turun-
 Viremia hebat  Aktifitas normal Demam-Ggn saraf-Paru-
Gejala seperti flu Kulit-Mulut-jamur-Parasit
dll
 ELISA
 PCR
 Abstinence : Tidak melakukan hubungan
seks pra nikah atau hubungan seks bebas.
 Be Faithfull : Saling setia, hanya
melakukan hubungan seks dengan
pasangan yang sah.
 Condom : Menggunakan kondom
 Drugs : Tolak penggunaan narkoba "lebih
khusus narkoba suntik.
 Equipment : Jangan pakai jarum suntik
bersama
 Belum ada obat yang menyembuhkan
 Antiretroviral : menghambat virus
berkembang biak
 Indikasi pemberian ARV :
 Semua pasien dengan stadium 3 dan 4
 Semua pasien dengan CD 4 ≤ 350 sel/ml
 Semua pasien di bawah :
 Semua pasien ko-infeksi TB
 Semua pasien ko-infeksi
 Semua Ibu hamil
 ODHA yang memiliki pasangan dengan status HIV negatif
 Populasi kunci (waria, LGBT, WPS)
 Pasien HIV (+) yang tinggal pada daerah epidemi meluas seperti
Papua
 Obat ARV lini pertama yang tersedia di Indonesia
 Tenofovir (TDF) 300 mg
 Lamivudin (3TC) 150 mg
 Zidovudin (ZDV/AZT) 100 mg
 Efavirenz (EFZ) 200 dan 600 mg
 Nevirapine (NVP) 200 mg
 Kombinasi dosis tetap (KDT):
 TDF+FTC 300 mg/200 mg
 TDF + 3TC + EFV 300 mg/150 mg/ 600 mg
 Rejimen yang digunakan di tingkat FKTP adalah
rejimen lini pertama dengan pilihan:
 TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
 TDF + 3TC (atau FTC) + NVP
 TDF + 3TC + EFV
 TDF + 3TC + NVP
 Dosis PPP pertama diberikan sesegera mungkin
setelah pajanan, tidak lebih dari 3 x 24 jam, dan
dilanjutkan selama 28 hari.
 Dilakukan evaluasi laboratorium saat pajanan, 6
minggu, 3 bulan dan 6 bulan setelahnya.
 Sakit berat atau stadium 4
 Demam yang tidak diketahui penyababnya
 Faktor penyulit lainnya seperti sakit ginjal,
jantung, DM, dll
 Riwayat pernah menggunakan obat ARV dan
putus obat berulang sebelumnya untuk
melihat kemungkinan adanya kegagalan atau
resistensi obat lini pertama

Anda mungkin juga menyukai