Anda di halaman 1dari 25

z

Pemeriksaan
Rongent
z

Periksalah nama
pasien. Sebelum
melakukan hal-hal yang
lain, pastikan bahwa
Anda melihat hasil tes
rontgen dada yang
benar.
z

Pelajari riwayat kesehatan


pasien. Ketika Anda bersiap-
siap untuk membaca hasil tes
rontgen, pastikan bahwa
Anda memiliki semua
informasi terkait mengenai
pasien tersebut, termasuk
umur dan jenis kelaminnya,
serta riwayat medisnya.
z

Bacalah tanggal tes itu.


Buatlah catatan khusus saat
membandingkan hasil tes itu
dengan hasil tes sebelumnya
(selalu perhatikan juga hasil
tes sebelumnya, jika ada).
Tanggal tes yang dicatat
memiliki konteks penting
untuk menerjemahkan hasil
apa pun.
z

Periksalah apakah film


tersebut diambil pada
kondisi pernapasan penuh.
Hasil rontgen dada biasanya
diambil pada saat pasien
berada pada kondisi
pernapasan penuh dalam
siklus pernapasan, yaitu
kondisi yang dalam istilah
awam disebut menarik napas.
Ini memiliki efek penting pada
kualitas film rontgen.
z

Periksa pencahayaannya.
Film yang kelebihan
pencahayaan akan terlihat
lebih gelap dari normal, dan
menyebabkan tampilan
masing-masing areanya tidak
jelas.
z

Periksa pencahayaannya.
Film yang kelebihan
pencahayaan akan terlihat
lebih gelap dari normal, dan
menyebabkan tampilan
masing-masing areanya tidak
jelas.
z

Carilah petunjuk posisi. Hal


berikutnya yang dilakukan adalah
mengindentifikasi posisi rontgen
dan mengaturnya dengan benar.
Periksalah petunjuk-petunjuk posisi,
yang tercetak pada lembaran film.
“L” berarti posisi kiri (left), dan “R”
berarti posisi kanan (right). “PA”
berarti posisi bagian depan
(posteroanterior), dan “AP” berarti
posisi bagian belakang
(anteroposterior), dst.
z

Atur posisi rontgen bagian


belakang (PA) dan bagian lateral.
Rontgen dada biasanya terdiri dari
film bagian PA dan bagian lateral,
yang akan dibaca bersamaan.
Sejajarkan film-film tersebut agar
dapat dilihat, seolah-olah pasien
tersebut sedang berada di hadapan
Anda, sehingga sisi kanan pasien
menghadap sisi kiri Anda.
z

Pahami posisi rontgen AP.


Terkadang rontgen AP memang
dilakukan, tetapi biasanya hanya
pada pasien yang sakit parah
sehingga tidak sanggup berdiri
tegak untuk melakukan rontgen PA.
Radiografi AP pada umumnya
diambil dengan jarak dekat dari
film, dibandingkan dengan
radiografi PA.
z

Tentukan apakah film diambil


dari posisi lateral decubitus
(berbaring menyamping). Sebuah
rontgen dari posisi ini diambil
dengan tubuh pasien berbaring
menyamping. Posisi ini membantu
pemeriksaan cairan tertentu yang
dicurigai bermasalah (cairan pada
rongga pleura), dan menunjukkan
apakah pengaliran cairan itu terjadi
dengan lambat atau cepat.
z

Sejajarkan hasil rontgen kiri dan


kanan. Anda butuh memastikan
agar melihat hasil tes dengan
benar. Lakukan ini dengan mudah
dan cepat dengan mencari
gelembung lambung. Gelembung
tersebut seharusnya ada di sebelah
kiri.
z
Mulailah dengan gambaran
umum. Sebelum Anda melanjutkan
berfokus pada rincian yang spesifik,
adalah baik untuk melihat
gambaran umumnya. Hal-hal utama
yang mungkin tak sengaja Anda
lewatkan dapat mengubah tolok
ukur normal yang gunakan sebagai
titik acuan saat mempelajari
rinciannya. Memulai dengan
gambaran umum juga
mempertajam kepekaan Anda
untuk mencari hal-hal yang khusus.
Teknisi tes rontgen sering
menggunakan apa yang disebut
metode ABCDE
z

Periksalah apakah ada bagian


lain seperti selang, jalur infus
intravena (IV), petunjuk EKG, alat
pacu jantung, klip bedah, atau
saluran pengeluaran cairan.
z

Periksalah saluran napas.


Periksalah untuk melihat apakah
saluran napas pasien terlihat jelas
atau samar-samar. Contohnya,
dalam kasus pneumotoraks,
saluran udara menyimpang jauh
dari sisi yang bermasalah. Temukan
“carina”, yaitu titik trakea bercabang
ke kanan dan kiri dari batang utama
bronkus.
z

Periksalah tulang-tulang.
Temukan tanda-tanda fraktur, luka,
atau cacat. Perhatikan ukuran
keseluruhan, bentuk, dan kontur
setiap tulang, serta kepadatan atau
mineral (tulang osteopenic tampak
kurus dan sedikit buram), ketebalan
korteks dibandingkan dengan
rongga medula, pola trabekular,
keberadaan pengikisan/erosi, patah
tulang, litik atau daerah blastik.
Carilah luka-luka, yang tampak
berwarna terang dan sklerotik.
Amati tanda zsiluet jantung. Tanda
siluet pada dasarnya adalah tidak
adanya siluet atau kehilangan paru-
paru/jaringan lunak antarmuka,
yang terjadi setelah terdapat massa
atau air yang banyak pada paru-
paru.[14] Lihatlah ukuran bayangan
jantung (ruang putih mewakili
jantung, yang terletak di antara
paru-paru). Siluet jantung normal
menempati kurang dari setengah
lebar dada.
Periksazdiafragma. Carilah
diafragma yang mendatar atau
menonjol. Diafragma yang datar
mungkin merupakan indikasi
empisema. Diafragma yang
menonjol mungkin merupakan
indikasi area konsolidasi ruang
udara (seperti pada kasus
pneumonia), yang membuat paru-
paru bagian bawah berbeda dalam
hal kepadatan jaringan
dibandingkan dengan bagian perut.
z
Periksalah jantung. Periksa tepi
jantung, karena garis tepi siluet
seharusnya tajam. [19] Amatilah jika
ada bagian yang terang yang
mengaburkan garis tepi jantung, di
lobus tengah kanan dan kiri pada
lingula pneumonia, misalnya. Amati
juga jaringan lunak eksternal untuk
setiap kelainan.
z

Periksalah ruang paru-paru.


Mulailah dengan memeriksa simetri
dan mencari setiap bidang utama
untuk menemukan keregangan
atau kepadatan yang abnormal.
Cobalah untuk melatih mata Anda
untuk mengintip melalui jantung
dan perut bagian atas ke arah
posterior paru-paru. Anda juga
harus memeriksa vaskularisasi
serta keberadaan massa atau
nodul.
z

Amati hila. Carilah jika ada


pembekakan dan massa pada hila
dari kedua sisi paru-paru. Dari
pandangan depan, kebanyakan
bayangan hila mewakili arteri paru-
paru bagian kiri dan kanan. Arteri
paru-paru selalu lebih menonjol
daripada bagian kanan, sehingga
hilum bagian kiri tampak lebih
tinggi.
z
BRONKITIS AKUT

Radang bronkus akut berhubungan dg


infeksi saluran napas bagian atas.
Tidak terdapat gambaran rontgen yg positif
pada keadadan ini.
Tetapi rontgen berguna jika ada komplikasi
z

BRONKITIS KRONIK
Penyakit bronkitis kronik biasanya
berdasarkan px klinis dan laboratorik sudah
dapat ditegakkan dx nya.
Pada foto rontgen tampak corakan yang
ramai
Bronkitis kronik secara Radiologik dibagi
dalam 3 golongan, yaitu : Ringan, Sedang
dan Berat
z

Corakan
ramai dan
emfisema
Corakan ramai disertai
bronkiektasi kanan dan
kiri

Corakan
ramai di
perikardial
Pemeriksaan Foto Thorax PA
z

Hasil : - Corakan bronkovaskuler meningkat


- Tampak bercak-bercak Infiltrat difus pada peribronkial, bagian tengah dan basal
paru Kanan dan bagian basal paru kiri
- Tampak adanya air bronkhogram

Anda mungkin juga menyukai