Anda di halaman 1dari 12

Kehamilan ektopik

suatu kehamilan yang pertumbuhan sel


telur yang telah dibuahi tidak menempel
pada dinding endometrium kavum uteri
sehingga kehamilan terjadi di luar uterus

Kehamilan ektopik terganggu


apabila terjadi ruptur di lokasi kehamilan,
maka akan terjadi keadaan perdarahan
masif dan nyeri abdomen akut
Kehamilan ektopik adalah suatu
kehamilan yang pertumbuhan sel telur
yang telah dibuahi tidak menempel pada
dinding endometrium kavum uteri
5% (serviks,
sehingga kehamilan terjadi di luar uterus
ovarium,
abdomen)

Kehamilan ektopik terganggu adalah


apabila terjadi ruptur di lokasi kehamilan,
maka akan terjadi keadaan perdarahan
masif dan nyeri abdomen akut 95% Tuba
Fallopi (pars
ampularis)
ETIOLOGI

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi:


TUBA HORMON LAINNYA
ABNORMALITAS
-Infeksi ZIGOT Pil KB -IUD
-Endometriosi (progesteron) -Usia lanjut
-Divertikel Zigot tumbuh dapat -Perokok
-Tumor terlalu cepat memperlambat
atau dengan OVARIUM gerakan tuba
ukuran besar
Ovarium
menghasilkan
ovum dan
ditangkap oleh
tuba yang
kontralateral
 Tidak khas
 Gejala hamil muda
 Nyeri sedikit di perut
bagian bawah

TRIAS KET:
1. Amenorea
2. Perdarahan Pervaginam
3. Nyeri perut mendadak
GEJALA KLINIK
Nyeri
nyeri panggul dan perut, pusing atau berkunang-kunang
Haid abnormal
Amenorea, bercak perdarahan per vagina, cokelat, in/t
Nyeri tekan abdomen dan panggul
nyeri hebat pada pemeriksaan abdomen dan vagina
Perubahan uterus
uterus tumbuh sel. 3 bulan pertama, kram spt ab spontan

Tekanan darah dan nadi


hipertensi & bradikardi, kemudian hipotensi & takikardi
Suhu
suhu rendah, atau dapat meningkat hingga 38oC
Massa panggul
massa di panggul terletak di posterior atau lateral uterus
DIAGNOSA
Anamnesa:
• Telat haid, nyeri perut, Gejala lain: nyeri menjalar sampai bahu,
perdarahan pervaginam, pingsan, mual, muntah

Pemeriksaan Fisik:
• Tanda-tanda syok hipovolemik: hipotensi, anemis, akral dingin, takikardi
• Nyeri abdomen: perut tegang, nyeri tekan, pekak samping/pekak pindah

Pemeriksaan Ginekologis:
• Inspekulo: fluksus sedikit
• Pemeriksaan dalam: uterus membesar, nyeri goyang serviks, teraba massa
di adneksa, kavum douglas menonjol
PATOGENESIS

FAKTOR MEKANIS
Aglutinasi lipatan-lipatan mukosa yang bercabang-cabang seperti
pohon disertai penyempitan lumen atau pembentukan kantong-
kantong buntu akibat salpingitis. Berkurangnya silia akibat infeksi.
Perlekatan perituba yang terjadi setelah infeksi pascaabortus atau masa
nifas, apendisitis, atau endometriosis.

FAKTOR FUNGSIONAL
Perubahan motilitas tuba dapat terjadi akibat perubahan kadar
esrogen dan progesterone serum penggunaan kontrasepsi oral yang
hanya berisi progestin, pada penggunaan AKDR dengan dan tanpa
progesterone, setelah penggunaan estrogen dosis tinggi pascaovulasi
untuk mecegah kehamilan. defek fase luteal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kuldosentesis
untuk mengidentifikasi hemoperitoneum. Serviks ditarik ke arah simfisis
dengan sebuah tenakulum, dan dimasukkan sebuah jarum panjang
ukuran 16 atau 18 melalui forniks posterior ke dalam cul-de-sac. Jika
darah yang disedot membeku, maka darah tersebut mungkin berasal
dari pembuluh darah yang tertusuk dan bukan dari perdarahan pada
kehamilan ektopik.

Pemeriksaan Laboraturium
1. Hemoglobin (↓), hematocrit, dan leukosit (↑)
2. Urine : latex agglutination inhibition 50-60% (+) dari 500 hingga 800 mIU/mL
pada slide atau 80-85% (+) dari 150 hingga 250 mIU/mL pada tabung, enzyme-
linked immunosorbent assay 90% (+) dari 10 sampai 50 mIU/ML
3. B-hCG Serum Radioimmunoassay: 100% (+) pada 5 sampai 19 mIU.mL
4. Progesterone serum: 97,5% (+) jika kurang dari 5 mg/mL
PENCITRAAN ULTRASOUND
1. Sonografi abdomen
• tidak ada kehamilan di uterus secara sonografi
• tetapi uji kehamilan positif
• ada cairan di cul-de-sac
• massa di adnexa

2. Sonografi vagina
• uterus yang kosong
• tetapi uji kehamilan positif
• Kantong gestasi 1-3 mm

3. Ultrasound Doppler warna dan berpulsa


identifikasi atas letak warna vascular intra-atau ekstrauterus dalam bentuk
khas yang disebut pola ring-of-fire, Jika pola ini terlihat di luar rongga uterus
maka ditegakkan diagnosis kehamilan ektopik.

4. Kombinasi B-hCG serum plus sonografi


• kadar B-hCG serum 1500 mIU/mL
• pada sonografi vagina uterus kosong
PENATALAKSANAAN

Terapi konservatif: Operatif:


• Diberikan methotrexate • Laparotomi
dengan syarat: – Salpingektomi
– Status hemodinamik stabil – Salpingostomi
– Kehamilan <8 minggu – Reseksi kornu
– Kantung kehamilan ektopik
<3 cm
– Tidak tampak pulsasi Transfusi darah
jantung janin • bila Hb <6 g/dL
– Kadar hCG <10.000 IU/ml
– Dosis MTX 50 mg IM
PENATALAKSANAAN
Immunoglobulin anti-D
Jika D negatif, tetapi belum tersensitasi antigen D maka perlu diberi
immunoglobulin anti-D.

Metotreksat
Pada keadaan-keadaan klinis tertentu, dianjurkan penanganan terapi
medis dengan metotreksat, kecuali perdarahan intraabdomen aktif

Pemilihan pasien
• gestasi berusia kurang dari 6 minggu
• massa tuba bergaris tengah tidak lebih dari 3,5 cm
• janin telah meninggal
• kadar B-hCG kurang dari 15.000 mIU/mL
Kontraindikasi
• Menyusui
• Imunodefisiensi
• Alkoholisme
• penyakit hati atau ginjal
• penyakit paru aktif dan tukak peptic
# hemodinamika stabil, hemogram normal, fungsi hati dan ginjal normal.
PEMBEDAHAN
Kuratase
jika kadar progesterone serum <5 ng/mL atau B-hCG meningkat secara abnormal

Salpingostomi
panjangnya <2 cm dan terletak di sepertiga distal tuba falopii. Dibuat sebuah
sayatan lurus dengan panjang 10 -15 mm di tepi antimesentrik di atas kehamilan
ektopik. sayatan dibiarkan tidak dijahit untuk sembuh secara sekunder.

Salpingotomi
sayatan ditutup dengan jahitan Vicyrl 7-0 atau yang setara

Salpingektomi
reseksi tuba dapat dilakukan melalui laparoskop operatif dilakukan sebagai upaya
memperkecil kemungkinan kekambuhan kehamilan di kantong tuba

Resekesi segmental/anastomosis
Reseksi massa dan anastomosis tuba dilakukan untuk kehamilan ismus yang
belum rupture. Pendekatan ini digunakan untuk menghindari pembentukan
jaringan parut dan penyempitan yang ditimbulkan oleh salpingostomi.

Anda mungkin juga menyukai