Anda di halaman 1dari 15

Penyusunan masterplan

bandar udara

Hasdin
140123002

fakultas teknik
unversitas fajar
Makassar
2017
Analisis Kapasitas Fasilitas Bandar Udara
Eksisting
dan Analisis Kebutuhan Pengembangannya

Rencana pengembangan penyediaan fasilitas bandar udara


harus dilakukan mendasarkan pada kebijakan pemerintah
dalam pembangunan transportasi udara, arahan tata ruang
dan analisis perkiraan permintaan jasa angkutan udara,
dan selanjutnya berdasar Rencana Pengembangan
Penyediaan Fasilitas Bandar Udara tersebut, harus
dilakukan penyusunan Rencana Pengembangan Bandar
Udarasecara komprehensif, meliputi rencana peningkatan
kemampuan layanan bandar udara dalam jangka waktu
yang ditargetkan, tahapan pengembangan, dan tahapan
pelaksanaan pembangunannya.
Dalam penyusunan perencanaan pengembangan bandar
udara, dilakukan pula analisis kebutuhan jenis dan
kapasitas fasilitas bandar udara dan kebutuhan lahan
sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.
Analisis kebutuhan jenis dan kapasitas fasilitas bandar
udara meliputi:
1. Kebutuhan fasilitas sisi udara (air side), yaitu : landasan
pacu, taxiway, apron, dan fasilitas penunjang lainnya,
termasuk jenis, jumlah, dan sistem konfigurasinya
(sistem operasinya).
2. Kebutuhan bangunan dan sarana/fasilitas pada sisi
darat (land side), yaitu terminal penumpang, terminal
barang, gedung administrasi, gedung kantor operasi,
dan menara pengawasan (control tower).
3. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi
penerbangan serta alat bantu pendaratan visual dengan
memperhatikan perkem- bangan/kemajuan teknologi
serta ATC (Air Traffic Control).
4. Kebutuhan fasilitas penunjang, seperti fasilitas
perawatan pesawat udara, fasilitas catering (jasa boga),
tempat (area) parkir kendaraan, fasilitas pergudangan.
5. Kebutuhan fasilitas utilitas, misalnya listrik, telepon,
sistem penerangan, sistem drainase, air bersih,
penanganan sampah/kotoran/limbah, suplai minyak,
dan jaringan jalan.
6. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara,
antara, lain tempat rekreasi terbuka, commercial area
(daerah komersial), dan lain-lainnya.
Kebutuhan fasilitas sisi udara tidak dapat dipisahkan
dengan kebutuhan fasilitas sisi darat. Fasilitas sisi udara
untuk melayani perjalanan yang dilakukan oleh pesawat
udara, baik yang tinggal landas maupun yang mendarat.
Sedangkan fasilitas sisi darat banyak untuk melayani arus
lalu lintas penumpang yang melakukan perjalanan udara
(yang berangkat dan yang datang). Salah satunya
mengalami kelambatan, maka akibatnya akan
menimbulkan ke, lambatan terhadap total waktu
perjalanan udara. Pengelolaan dan pengoperasian fasilitas
bandar udara sisi udara dan sisi darat haru s dilakukan
secara komprehensif, sinergis, efektif dan efisien dalam
upaya mewujudkan pe/ayanan penerbangan yang optimal,
lancar, serta mengutamakan mutu/kualitas pelayanan dan
keselamatan penerbangan.
Analisis Detail Perencanaan Pengembangan Bandar Udara
Analisis detail (terinci) perencanaan pengembangan bandar
udara sekurang-kurangnya harus mefiputi empat aspek
perencanaan pembangunan bandar udara, yaitu :
a. Analisis Teknis.
AnalisisAajian teknis ini meliputi antara lain :
1. Kajian meteorologi dalam pembuatan dan penetapan
arah angin dominan (windrose) di lokasi rencana
pengembangan bandar udara untuk
melakukan/penetapan arah landasan pacu.
2. Kajian kawasan keselamatan operasi penerbangan
(KKOP) di sekitar bandar udara.
3. Evaluasi jenis fasilitas bandar udara yang dibutuhkan
sampai dengan rencana pengembangan/pembangunan
tahap akhir (ultimate phase).
4. Analisis perkiraan kebutuhan lahan sampai dengan
rencana pengembangan/pembangunan bandar udara
tahap akhir.
5. Evaluasi kondisi fisik dan daya dukung lahan di lokasi
rencana bandar udara.
ketersediaan utilitas bahan bangunan dan peralatan
pembangunan bandar udara.
6. Evaluasi topografis permukaan lahan rencana lokasi
bandar udara.
7. Keterpaduan rencana pengembangan/pembangunan
bandar udara dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat.
Analisis Operasional.

Analisis/kajian operasional meliputi antara lain


1. Kajian jenis dan ukuran pesawat udara yang
diperkirakan akan beroperasi di bandar udara.
2. Kajian pengaruh cuaca terhadap operasi bandar udara.
3. Kajian kendala (bila ada) pada kawasan keselamatan
operasi penerbangan di sekitar bandar udara.
4. Kajian penggunaan ruang udara dan lalu lintas
penerbangan (prosedur pendaratan dan lepas landas).
5. Kajian pengaturan operasi darat di bandar Udara.
6. Kajian dukungan peralatan komunikasi dan navigasi
penerbangan.
Analisis Pengusahaan Angkutan Udara.
Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi
antara lain:
1. Kajian perkiraan permintaan jasa angkutan udara di
wilayah perencanaan (Provinsi/Kabupaten setempat),
yaitu penum- pang, kargo dan benda pos.
2. Kajian kemungkinan adanya perusahaan penerbangan
yang akan membuka jalur penerbangan ke bandar
udara tersebut.
3. Kajian jenis dan ukuran pesawat terbang yang akan dio-
perasikan oleh maskapai penerbangan (operator).
4. Kajian tingkat faktor muatan (load factor) dan faktor
penumpang {passenger factor) yang mungkin akan
dicapai oleh perusahaan penerbangan.
Analisis Pengusahaan Angkutan Udara.
Analisis/kajian pengusahaan angkutan udara meliputi
antara lain:
1. Kajian perkiraan permintaan jasa angkutan udara di
wilayah perencanaan (Provinsi/Kabupaten setempat),
yaitu penum- pang, kargo dan benda pos.
2. Kajian kemungkinan adanya perusahaan penerbangan
yang akan membuka jalur penerbangan ke bandar
udara tersebut.
3. Kajian jenis dan ukuran pesawat terbang yang akan dio-
perasikan oleh maskapai penerbangan (operator).
4. Kajian tingkat faktor muatan (load factor) dan faktor
penumpang {passenger factor) yang mungkin akan
dicapai oleh perusahaan penerbangan.
5. Kajiaan terjadinya persaingan (tarif) yang keras di
perusahaan penerbangan
Dalam penyusunan perkiraan permimtaan jasa angkutan
udara (demand forecasting) selama kurun waktu 20 tahun
ke depan (jangka panjang) harus memperhatikan berbagai
aspek, sebagai berikut:
1. Status kegiatan penerbangan melalui bandar udara
tersebut dalam sistem jaringan penerbangan nasional.
2. Kecenderungan perkembangan ekonomi regional, dan
nasional
3. Dampak pelaksanaan otonomi daerah dan globalisasi.
4. Kecenderungan perkembangan arus wisatawan manca
negara dan wisatawan nusantara di Indonesia.
5. Kegiatan penerbangan menurut Asal-Tujuan perjalanan
penumpang dan barang.
6. Berpindahnya perjalanan penumpang antar moda
transportasi.
Analisis Ekonomi dan Finansial.

Analisis/kajian ekonomi dan finansial meliputi :


Kajian finansial yang menghitung besaran tingkat
pengembalian dana yang akan diinvestasikan dalam
pembangunan bandar udara, yang meliputi parameter
sebagai berikut:
1. NPV (Net Present Value),
2. FIRR (Financial Internal Rate of Returns),
3. PT (Profitability) atau BCR (Benefit Cost Ratio).
4. Periode pencapaian pengembalian investasi (Payback
Period).
Kajian ekonomi yang menghitung besaran manfaat
ekonomi makro yang diperoleh Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dari pembangunan
bandar
1. udara, yang meliputi:

Kajian perbandingan kondisi pertumbuhan ekonomi di


wilayah perencanaan (Pemerintah Daerah setempat),
apabila ada atau tidak ada pembangunan bandar
Udara.
2. Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang
diperoleh oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat
setempat, apabila dibangun/ dikembangkan bandar
udara.
3. Kajian EIRR (Economic Internal Rate of Returns)
terhadap rencana pembangunan bandar udara.
Penyusunan Rencana Induk (Masterplan) Bandar
Udara
Dalam tahap penyusunan rencana induk (masterplan)
suatu bandar udara, tugas perencana harus mengacu
kepada hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas
bandar udara eksisting, hasil kajian perencanaan
pendahuluan {preliminary planning) yang telah disusun
dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang ada, tata
guna lahan dan ruang udara, prosedur operasi
penerbangan serta identifikasi dampak lingkungan.
Penyusunan rencana induk (masterplan) meliputi:
1. Penyusunan alternatif konsep rencana tata letak
fasilitas bandar udara berdasarkan
kriteria/standardisasi perencanaan bandar udara yang
berlaku dengan memperhatikan aspek kelancaran,
keselamatan, keamanan serta aspek lingkungan.
2. Melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata
letak fasilitas bandar udara yang telah disusun guna
menentukan alternatif terpilih.
3. Penyusunan tahapan pembangunan bandar udara sesuai
kebutuhan untuk masing-masing fasilitas dengan
mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan
operasional.
4. Penyusunan luas tanah yang dibutuhkan untuk setiap
tahapan pengembangan/pembangunan bandar udara.
5. Penyusunan koordinasi lokasi perletakan masing-masing
fasilitas bandar udara.
6. Gambar hasil analisis pendahuluan Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di sekitar
bandar udara.
7. Gambar analisis pendahuluan batas-batas Kawasan
Kebisingan di sekitar bandar udara.
8. Konsep awal Rencana Tata Guna Lahan di sekitar bandar
udara.

Anda mungkin juga menyukai