Anda di halaman 1dari 21

Disusun Oleh :

1. Handi Akbar
2. Syarief Sopiyan Alkadrie
3. Muhammad Abdul Wahid
4. Nadhif Syeban
5. Andre Dwi Apriadi
6. Normanzah
7. Ichsannudin
8. Regye Nur Alam Subianto
9. Frananta Purba
Termodinamika menjelaskan hubungan
antara kalor dengan bentuk-bentuk energi
lain. Pengembangannya, yaitu merupakan
pencapaian ilmiah penting dalam abad ke-19.
disebabkan oleh usaha-usaha para fisikawan
dan insinyur-insinyur yang ingin mencapai
efisiensi tinggi dalam mesin kalor. Minat
untuk memperbaiki mesin kalor sekali lagi
menjadi penting karena perlunya
menggunakan bahan bakar fosil secara
efektif.
Namun dalam 75 tahun terakhir,
penerapan penting Termodinamika adalah
dalam bidang Kimia. Hukum Termodinamika
merupakan alat penting untuk mempelajari
reaksi kimia.
Bunyi hukum I termodinamika yaitu : �

“Kenaikan energi internal dari suatu sistem


termodinamika sebanding dengan jumlah
energi panas yang ditambahkan ke dalam
sistem dikurangi dengan kerja yang
dilakukan oleh sistem terhadap
lingkungannya”
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan
oleh James Prescott Joule yang melalui
eksperimen-eksperimennya berhasil
menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling
dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit
pertama diberikan oleh Rudolf Clausius pada
1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang
disebut 'energi', yang diferensialnya sama
dengan jumlah kerja yang dipertukarkan
dengan lingkungannya pada suatu proses
adiabatik."
Hukum pertama termodinamika
merupakan pernyataan ulang dari hukum
kekekalan energi, yang dalam bentuknya
memperhatikan energi dalam (internal) dari
suatu sistem, dan memisahkan adanya dua
bentuk dasar pengalihan energi, Yaitu kalor
dan kerja.
Dalam sistem terisolasi, energi total tetap
sama. Atau, jika suatu sistem menukar kalor
atau kerja dengan sekelilingnya, maka proses
ini harus mengakibatkan energi total dari
sistem dengan kelilingnya tetap sama. Dalam
pengertian energi dalam (U/E), kalor (q), dan
kerja (w) dan terdapat dalam sebuah
persamaan, yaitu :

atau :
Q = ΔU + W
ΔE = q - w
Untuk penerapan perlu
konvensi berikut :
ΔE = q - w  ΔE : perubahan energi dalam
suatu sistem dalam pers.
Tertentu
 q : bernilai positif jika kalor
Keterangan : diserap oleh sistem (q > 0)
 q : bernilai negatif jika kalor
E = Energi dilepas oleh sistem (q > 0)
Dalam  w : bernilai positif jika kerja
dilakukan oleh sistem (w >
q = Kalor 0)
 w : bernilai negatif jika kerja
w = Kerja diberikan kepada sistem (w
<0)
(Usaha)
 Proses isobarik
 Diagram proses
isobarik. Daerah
berwarna kuning
sama dengan usaha
yang dilakukan.
 Proses isobarik
adalah perubahan
keadaan gas pada
tekanan tetap.
 Persamaan keadaan isobarik:
Q = ΔU + W
Q = ΔU + p(V2 – V1)
 Proses isokhorik volume tetap.
 Digram proses
isokhorik. Grafiknya
berupa garis lurus
vertikal karena
volumenya tidak
berubah. Tidak ada
usaha yang dilakukan
pada proses
isokhorik.
 Proses isokhorik
adalah perubahan
keadaan gas pada
Berikut merupakan persamaan keadaan
isokhorik :
Q = ΔU + W = ΔU + 0
Q = ΔU = U2 — U1
 Proses Isotermik
 Proses isotermik.
Daerah berwarna biru
Q = ΔU + W = 0 + W
menunjukkan
Q = W = nR T ln (V2/V1)
besarnya usaha yang
dilakukan gas.
 Proses isotermik
adalah perubahan
keadaan gas pada
suhu tetap.
 Persamaan keadaan
isotermik:
Usaha yang dilakukan pada keadaan isotermik:
 Dari persamaan gas ideal

 Rumus umum usaha yang dilakukan gas:


 Proses adiabatik
 Proses adiabatik.
Warna biru muda
menunjukkan
besarnya usaha yang
dilakukan.
 Proses adiabatik
adalah perubahan
keadaan gas dimana
tidak ada kalor yang
masuk maupun
keluar dari sistem.
 Persamaan keadaan adiabatik:
Q = ΔU + W
0 = ΔU + W
atau
W = — ΔU = —(U2—
U1)
1. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan
pada sistem dan lingkungan melakukan
usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan
energi dalam sistem adalah ...
2. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan
pada sistem melakukan usaha 2500 Joule
pada lingkungan. Perubahan eneregi dalam
sistem adalah ....
1. Dik : kalor (Q) = +2500 Joule
Usaha (W) = - 2500 Joule
Dit : Perubahan energi dalam sistem (ΔU)
Jawab :
ΔU = Q – W
ΔU = 2000 – (-2500)
ΔU = 2000 + 2500
ΔU = 4500 Joule
2. Dik : Kalor (Q) = +3000 Joule
Usaha (W) = +2500 Joule
Dit : Perubahan energi dalam (ΔU)
Jawab :
ΔU = Q – W
ΔU = 3000 – 2500
ΔU = 500 Joule
Mesin-mesin
pembangkit energi
dan pengguna energi.
Semuanya hanya
mentransfer energi,
tidak menciptakan
dan menghilangkan.

Anda mungkin juga menyukai