Anda di halaman 1dari 6

Penilaian Luka

• Pastikan ada perdarahan yg harus dihentikan/tidak


• Tentukan jenis luka/trauma
• Tentukan berat ringannya luka
• Nilai ukuran, kedalaman, dan keadaan jaringan yg
luka
• Perhatikan apakah ada kontaminasi atau tidak
• Perhatikan tepi dan kulit disekitar luka (warna,
kelembapan)
Tindakan
• Anestesi setempat atau umum  tergantung dari
berat dan letak luka, serta kondisi penderita.
• Luka dibersihkan dengan air lalu dibersihkan dgn
antiseptic (yodium povidon 1% dan klorheksidin
0,5%).
• Penjahitan luka (tergantung jenis luka)
• Penutupan luka  menggunakan kasa steril
Jenis Benang Jahit
3 Hal yg harus diperhatikan :
1. Jenis bahan
2. Kemampuan tubuh untuk menyerap
3. Susunan benang atau seratnya
- Dibagi mjd :
1) Benang monofilament (satu serat)
2) Polifilament (banyak serat)
Jenis Bahan
1. Benang alami
- Daya tegang cukup
Contoh : Catgut  ada 2 macam : catgut murni (dari usus domba) dan catgut
kromik

2. Benang sintetik
- Dpt dipakai pd semua jaringan
- Daya tegang besar
Contoh : asam poliglikolat dan poliglaktin-910 (tidak menimbulkan reaksi
jaringan)

3. Benang sintetik lain


- polyester, nilon, polipropilen (dilapisi oleh bahan Teflon atau
dakron)  permukaan lebih mulus
- Daya tegang besar  dipakai untuk jar yg memerlukan kekuatan
pertautan yg besar
Kemampuan Tubuh Untuk Menyerap
Dibagi mjd : absorbel dan nonabsorbel

• Benang absorbel  umumnya terbuat dari bahan


yg tidak menimbulkan reaksi jaringan, spt: poliester
- Penyerapan benang bergantung pd jenis benang
dan kondisi jaringan

• Benang nonabsorbel
- Cth : benang nilon  inert, digunakan pd jaringan
yg sukar sembuh
Lokasi Penjahitan
• Wajah  jenis benang : catgut kromik atau benang
monofilament ukuran 5/0 atau 6/0
• Tangan dan tungkai  benang monofilament
ukuran 3/0 atau 4/0 dan benang catgut dgn jarum
tidak besar
• Fasia  semua jenis benang dan benang ukuran 1
atau 0
• Usus  benang catgut kromik, sutera dgn ukuran
3/0
• Peritoneum  catgut kromik ukuran 2/0 atau 3/0

Anda mungkin juga menyukai