yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan secara bersama-sama dimana yang satu menjadi iman dan yang lainnya menjadi ma’mum Hukum Sholat Berjamaah
Di kalangan ulama berkembang banyak
pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang mengatakan fardhu ‘ain, fardhu kifayah, dan ada juga yang menyatakan hukumnya sunnah muakkad. Berikut kami uraikan masing-masing pendapat yang ada beserta dalilnya: 1. Fardhu ‘ain Dalil yang digunakan adalah: Dari Abu Hurairah ra bahwa rasulullah bersabda, “Sungguh aku punya keinginan untuk memerintahkan shalat dan didirikan, lalu aku memerintahkan satu orang untuk jadi imam. Kemudian pergi bersamaku dengan beberapa orang membawa seikat kayu bakar menuju ke suatu kaum yang tidak ikut menghadiri shalat dan aku bakar rumah-rumah mereka dengan api.” (HR Bukhari 644, 657, 2420, 7224. muslim 651 dan lafaz hadist ini darinya. 2. Fardhu Kifayah Dalil yang digunakan adalah: Dari Malik bin A-Huwairits bahwa Rasulullah SAW, “Kembalilah kalian kepada keluarga kalian dan tinggalah bersama mereka, ajarilah mereka shalat dan perintahkan mereka melakukannya. Bila waktu shalat tiba, maka hendaklah salah seorang kalian melantunkan azan dan yang paling tua menjadi imam” (HR Muslim 292 – 674) 3. Sunnah Muakkad Dalil yang digunakan adalah: Dari Abi Musa ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang mendapatkan ganjaran paling besar adalah orang yang paling jauh berjalannya. Orang yang menunggu shalat jamaah bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang shalat sendirian kemudian tidur.” (lihat Fathul Bari jilid 2 halaman 278 Imam dan Ma’mum Imam adalah orang yang memimpin sholat, sedangkan ma’mum adalah orang yang mengikuti imam. syarat imam dalam sholat: 1. Islam 2. Baligh 3. Berakal 4. Suci dari hadast dan najis 5. Bebas dari udzur Ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh imam, antara lain:
1. Hendaknya imam memperhatikan
kemampuan jamaah 2. Sebelum memulai sholat, hendaknya imam mengatur shaf hingga menjadi rapat dan lurus, serta terpenuhinya shaf terdepan dan shaf-shaf yang terkemudian 3. Hendaknya imam mengeraskan takbir intiqal agar dapat didengar oleh makmum Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh ma'mum 1. Ma'mum yang terdiri hanya seorang, sebaiknya berdiri di sebelah kanan 2. Ma'mum tidak diperkenankan mendahului takbir atau gerakan-gerakan imam sampai imam sempurna mengerjakan 3. Hendaknya masing-masing orang berebut mendapatkan shaf yang pertama dan mengambil tempat disebelah kanan 4. Mendatangi jamaah sholat dengan sikap tenang, sekalipun jamaah sudah berdiri Ma’mum Masbuq Makmum masbuq ialah orang yang mengikuti jamaah yang datang menyusul, hingga tidak sampai membaca fatihah pada rakaat tersebut. Kalau ia masih mendapatkan rukuknya bersama imam dengan sempurna, maka ia dinyatakan mendapatkan rakaat tersebut, tetapi kalau ia mendapati dan menyusulnya ketika imam sudah i'tidal, maka ia tidak mendapatkan rakaat. Rosulullah SAW, menjelaskan: Apabila salah seorang diantara kalian mendatangi sholat jamaah, sewaktu kami sujud, dan janganlah kalian hitung ia satu rakaat, dan barang siapa mendapati rukuk bersama imam, maka ia telah mendapatkan satu rakaat". (HR. Abu Daud) Memakmurkan Masjid Perwujudan cinta kepada masjid bisa kita tempuh dengan cara memakmurkan masjid, diantaranya: • Selalu merasa rindu kepada masjid • Rajin Mendatangi Masjid • Menghormati Masjid • Bersedia Berkorban untuk Masjid Simpulan Di kalangan ulama berkembang banyak pendapat tentang hukum shalat berjamaah. Ada yang mengatakan fardhu ‘ain, dan ada juga yang mengatakan hukumnya sunnah muakkad. Masjid merupakan tempat yang harus kita cintai dengan cara memakmurkan masjid. Oleh kerana itu, perhatian kita kepada masjid harus selalu kita tingkatkan dari waktu ke waktu agar masjid kita tetap berfungsi sebagai rumah Allah, selalu ramai didatangi orang untuk beribadat, selalu terpelihara kebersihannya dan selalu terjaga kemuliannya.