13 Pembangkit Listrik
13 Pembangkit Listrik
Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas
dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran pada turbin untuk menggerakkan generator listrik.
1. Air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah
panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran
bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperature tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
4. Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air
kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler.
10
4
1
9
Ggl terbentuk berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika
suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan
penghantar tersebut memotong gais-garis magnet yang dihasilkan maka pada
penghantar tersebut akan diinduksikan gaya gerak listrik.
8. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan
trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban.
Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus
listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri
arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada
kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan
primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-
ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua
ujung kumparan terdapat beda tegangan.
9. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di
sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).