Preskas KDK
Preskas KDK
Preskas KDK
• Nama : An. DN
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Usia : 1 Tahun 9 Bulan
Anamnesis
• Keluhan Utama :
Kejang kelojotan sejak 1 hari Sebelum Masuk
Rumah Sakit (SMRS)
Riwayat Penyakit Sekarang
• Demam sejak 2 hari SMRS
• Kejang sejak kurang lebih 1 hari SMRS
• Kejang terjadi 2 kali pada 18-20 jam setelah demam mulai terasa lebih tnggi
Epilepsi (-)
• Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
• Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Laju nadi : 110 x/menit
Laju pernapasan: 24 x/menit
Suhu : 39,1 °C
Saturasi 02: 99%
• Status Gizi dan Antopometri (Kurva CDC)
BB : 9 kg BB/U : 2>SD>0
TB : 82 cm TB/U : 2>SD>0
BB ideal : 11 kg
BB-TB ideal : 10 kg BB/TB: 2>SD>0
Kesan : Gizi baik, perawakan normal
Kulit Warna kuning langsat
1. Faktor demam
2. Faktor usia
3. Faktor Riwayat keluarga
4. Faktor prenatal
5. Faktor perinatal
6. Faktor pascanatal
Faktor demam
Bangkitan kejang demam :
PERKEMBANGAN
INTRAUTERIN
2. Perkembangan prosensefali
3. Proliferasi neuron
4. Migrasi neural
5. Organisasi DEVELOPMENTAL KEJANG
6. Mielinisasi WINDOW (2 thn) DEMAM
Faktor usia
Pada keadaan otak belum matang
(developmental window):
• Reseptor asam glutamat sebagai reseptor
eksitator padat dan aktf
• Reseptor GABA sebagai inhibitor kurang aktf
• 90% kejang demam terjadi pada anak antara usia 6 bulan -5 tahun
• Kejadian paling sering pada anak usia 18 -24 bulan.
Faktor riwayat keluarga
Pewarisan gen secara autosomal dominan
sebanyak 60-80%.
• Salah salah satu orang tua memiliki riwayat
kejang demam : resiko 20-22%.
• Kedua orang tua : 59-64%.
• (X) pada kedua orang tua : 9%
• Pewarisan kejang demam oleh ibu vs ayah :
27% vs 7%
Faktor prenatal & perinatal
Usia ibu : <20 / >35 tahun + komplikasi
• Kehamilan: Hipertensi & eklamsia
• Persalinan : Trauma persalinan
Hipoksia
Ketdakseimbangan antara
GABA & A. Glutamat
Patofisiologi
Diagnosis
1. Anamnesa : membedakan kejang demam
sederhana, kompleks, atau epilepsi yang
dibangkitkan oleh demam. Riwayat keluarga,
dll
2. Pemeriksaan Fisik :
suhu rektal & aksila, fokus infeksi: pucat, panas,
perdarahan
Diagnosis
3. Pemeriksaan penunjang :
a. Pemeriksaan darah tepi, gula darah, elektrolit,
biakan darah, dll
b. Pungsi lumbal singkirkan meningits
• Sangat dianjurkan : <12 bulan
• Dianjurkan : 12-18 bulan
• Dipertmbangkan > 18 bulan yang dicurigai
menderita meningits.
Diagnosis
c. Radiologi :
• Riwayat / tanda klinis trauma
• Peningkatan TIK
• Hemiparesis menetap
d. EEG :
• Kejang demam tdak khas: KDK pada >6 tahun /
kejang fokal
• Tidak dianjurkan pada kejang demam yang baru
terjadi 1x & tanpa defisit neurologis
Diagnosis
Hemiparesis Todd
Hemiparesis sementara beberapa jam – hari
16% pasien Hemiparesis menetap
Kejang disertai demam, terjadi > 30 menit, 1x / multpel, tanpa
kesadaran penuh diantara kejang :
Status epileptikus yang diprovokasi demam.
Penatalaksanaan
• Tujuan pengelolaan kejang :
– Menjamin oksigenasi jaringan otak, serta fungsi
jantung dan paru
– Mengatasi kejang secepat mungkin dan mencegah
berulangnya kejang
– Memperbaiki gangguan metabolisme dan
keseimbangan air dan elektrolit
– Mencegah komplikasi sistemik
– Mengenal dan mengobat penyebab naiknya suhu
Penatalaksanaan
• Perawatan umum :
Dilaksanakan pada saat mengatasi kejang dengan
diberinya pertolongan untuk memperbaiki dan menjamin
oksigenasi otak dengan jalan :
– Memberi suplai oksigen
– Melonggarkan pakaian yang ketat
– Membersihkan jalan napas, menghisap cairan dari rongga
mulut dan saluran pernapasan
– Memiringkan kepala untuk mencegah aspirasi
– Menurunkan suhu apabila panas dengan cara:
• Mengompres menggunakan es atau alkohol
• Antpiretk : Parasetamol 30-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
atau Asetosal 60 mg/tahun umur/kali, 3 kali perhari
Penatalaksanaan
• Apabila kejang terjadi lebih dari 30 menit, maka untuk
mengatasi edema otak diberikan kortkosteroid:
– Deksametason 0.2-0.3 mg/kgBB/kali, 3 kali sehari, lama
pemberian 4-5 hari.
– Apabila terdapat tanda herniasi yakni pernafasan tdak teratur,
bradipneu, kesadaran yang semain menurun maka dapat
diberikan manitol 20% dengan dosis 0.25-1 gram/kgBB/kali
intravena. Diberikan dalam waktu 30 menit dan dapat diulang
setap 8 jam. Berikan cairan dengan kadar natrium yang rendah
yaitu cairan 2 : 1 dan jumlah cairan pada hari pertama 70% dari
kebutuhan maintenance.
– Apabila tdak tersedia manitol maka dapat juga diberikan
gliserol 10% dengan dosis 0.5-1 gram/kgBB/hari peroral yang
diberikan sebanyak 4 dosis.
Penatalaksanaan
• Mencari dan mengobati penyebab demam :
– Tidak ditemukan bukt bahwa penggunaan antpiretk
mengurangi risiko terjadinya kejang demam. Namun
kesepakatan Dokter Saraf Anak menyatakan bahwa
pengalaman menunjukkan bahwa antpiretk tetap
bermanfaat. Antbiotk yang digunakan adalah:
– Parasetamol atau asetaminofen 10-15mg/kgBB/kali
diberikan sebanyak 4 kali. Efek samping yang dapat
terjadi adalah hiperhidrosis
– Ibuprofen 10mg/kgBB/kali, diberikan sebanyak 3 kali
Penatalaksanaan
• Indikasi Pengobatan Rumatan:
Salah satu / lebih gejala berikut
– Kejang lama >15 menit
– Anak mengalami kelainan neurologis yang nyata sebelum
dan sesudah kejang misalnya hemiparesis Todd, Cerebral
Palsy, retardasi mental.
– Kejang fokal
Dipertmbangkan pada :
– Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam
– Kejang demam yang terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
– Kejang demam ≥4 kali pertahun.
Penatalaksanaan
• Pilihan Obat Rumatan Kejang :