Anda di halaman 1dari 22

Latar Belakang

Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan proses konversi?
• Bagaimana proses konversi berjalan dalam pengolahan
minyak bumi?
• Apa yang dimaksud dengan proses treating?
• Apa saja proses treating yang diterapkan dalam proses
pengolahan minyak bumi?
Tujuan Penulisan
• Untuk mengetahui pengertian dari proses konversi
• Untuk mengetahui jalannya proses konversi dalam
pengolahan minyak bumi
• Untuk mengetahui pengertian dari proses treating
• Untuk mengetahui proses- proses treating yang
diterapkan dalam proses pengolahan minyak bumi.
Secondary Processing

Terdapat 2 jenis proses utama


• Proses primer, komponen atau fraksi minyak
bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat
fisikanya, yaitu titik didih
• Proses sekunder, bekerja berdasarkan sifat
kimia kimia
Konversi
Tahap lanjutan dalam pengolahan suatu fraksi minyak bumi,
yaitu setelah fraksi-fraksi tersebut telah dipisahkan pada proses
awal yaitu tahap destilasi. Yang berfungsi menghasilkan suatu
produk dengan standar yang diinginkan maupun untuk
membersihkan impuritis (pengotor) yang terkandung dalam
fraksi.
Dalam industri migas, konversi sebagai proses penyusunan
kembali struktur hydorkarbon dengan tujuan untuk
memperoleh jenis fraksi yang diinginkan dan sesuai dengan
permintaan pasar
Secondary Processing Pengolahan
Minyak Bumi
Dekomposisi (Cracking)

proses pemecahan (penguraian) molekul


senyawa hidrokarbon yang besar menjadi
struktur senyawa hidrokarbon yang lebih kecil.
contoh: proses penguraian fraksi kerosen
(minyak tanah ) menjadi bensin. Proses ini untuk
memperbaiki kualitas serta perolehan fraksi
gasolin (bensin)
Proses cracking terdiri dari tiga cara yaitu:

• Thermal Cracking (cara panas), proses penguraian ini


menggunakan suhu yang tinggi serta tekanan yang
rendah,suhu yang digunakan dapat mencapai
temperature 800°C dan tekanan 700 kPa.
• Catalytic Cracking (menggunakan katalis), proses
cracing dengan menggunakan katalis jenis bubuk
platina maupun molybdenum oksida.
• Hydrocracing, gabungan antara perengkahan dan
hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang
jenuh, reaksi ini dilakukan pada tekanan yang tinggi.
Unifikasi

Ada 2 jenis Unifikasi, yaitu:


• Polimerisasi
• Alkilasi
1. Polimerisasi
proses penggabungan molekul-molekul yang
kecil menjadi molekul yang lebih besar, dimana
proses ini sebagai ganti dari penambahan
molekul-molekul yang berbeda atau sama (suatu
molekul sederhana ditambahkan ke suatu
molekulyang lain).
Contoh: Hidrokarbon seperti alkene (olefin)
Polimerisasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
• Polimerisasi Thermal
• Polimerisasi Katalitik,
2. Alkilasi

Dalam industri migas, alkilasi merupakan proses


yang bertujuan untuk meningkatkan bilangan
oktan pada fraksi minyak bumi. Salah satu reaksi
yang sering digunakan saat ini yaitu reaksi
antara isobutena dengan olefin dengan
menggunakan katalis asam sulfat.

Atau dapat diartikan sebagai reaksi penambahan


gugus alkil ke suatu senyawa tertentu.
Reforming

proses untuk memperlakukan sraight-run gasoline atau


naphtha yang mempunyai angka oktan rendah sehingga
menjadi gasoline yang mempunyai angka oktan tinggi
dengan maksud untuk memperbaiki kualitas
pembakarannya (ignation performance).

Berbagai reaksi akan terjadi dalam proses reforming


seperti :
• Isomerisasi, yaitu mengkonversika nnormal-paraffin
menjadi iso-paraffin.
• Siklisasi, yaitu pembentukan senyawa siklis (cincin) dari
senyawa alifatik.
Proses reforming dapat dilakukan 2 cara, yaitu:
1. Catalytic Reforming adalah proses ini memecah molekul
hidrokarbon menjadi senyawa yang lebih kecil dan
menyusun ulang molekul tersebut menjadi nafta yang
bercabang.
contoh: proses konversi pada kilang minyak dan industry
petrokimia.
2. Thermal Reforming
Skema kerja unit catalytic reforming
Treating
pemisahan atau peniadaan sebagian
hidrokarbon yang tidak diinginkan, dengan
maksud menaikkan kadar hirokarbon yang
diinginkan untuk meningkatkan kualitas
produk.
Proses- Proses Treating
1. Proses pengolahan dengan soda kausatik
Perbaikan produk dari segi bau dan warna
Pemurnian gas menggunakan scrubber
Aplikasi pada pembuatan steam di unit
pembakaran bahan bakar cair (fuel oil) dan
ketel (boiler)
2. Proses pengolahan asam dan lempung
A. Pengolahan dengan asam
 Penggunaan senyawa kimia tertentu untuk
memperbaiki sifat- sifatnya seperti stabilitas
terhadap cahaya, bau, kandungan sulfur, dan
jumlah bahan- bahan aspaltik
 asam dapat digunakan seperti HF,HCL, HNO3,dll
 Umumnya, asam sulfat
B. Pengolahan dengan lempung
 lempung alam dan sintesis sebagai adsorben
 Terdapat 3 pendekatan metoda :
1. perkolasi melalui lempung kasar
2. kontak dengan lempung berbentuk bubuk
3. kontak fasa uap melalui unggn onggokan yang
longgar
Macam- macam proses pengolahan dengan
lempung :
• Filtrasi kontak kontinyu
• Perklorasi thermoform kontinyu
• Filtrasi perkolasi
• Pengolahan efluen alkilasi
• Pengolahan lempung gray.
3. Pengolahan Sweetening
memisahkan merkaptan, hydrogen sulfide, sulfur
elemeneter dari dalam distilat- distilat ringan
A. Oksidasi merkaptan menjadi disulfide
1. Sweetening dengan larutan doctor
 larutan doktor : Natrium plumbit, Na2PbO2, dan sulfur bebas.
2. Proses Merox
 ekstraksi merkaptan dan memurnikan (sweetening) gasoline dan
minyak- minyak yang mempunyai jarak didih rendah.
 Keuntungan :
1. dapat melakukan dua fungi ekstraksi yaitu memisahkan
merkaptan dengan mudah
2. mengubah merkaptan yang tersisa menjadi disulfide
 Katalis merox : garam kobalt
B. Cooper Sweteening
Pemurnian menggunakan tembaga terhadap hidrokarbon
 Reaksi : 4 RSH + 4 CuCl22 RSSR + 4 CuCl + 4 HCl
4 CuCl + 4 HCl + O2 4 CuCl2 + H2O

4. Proses Desulfurisasi
 Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :
1. Ekstraksi menggunakan pelarut
2. Dekomposisi senyawa sulfur

Anda mungkin juga menyukai