Anda di halaman 1dari 7

• Sesuai dengan namanya, fungsi spesifik departemen ini adalah

memproduksi atau membuat barang sesuai dengan yang


direncanakan. Bagian produksi ini adalah bagian yang
menciptakan nilai tambah. Di departemen ini komponen dirakit
menjadi sub-rakitan (sub-assembly), kemudian sub-rakitan dirakit
lagi menjadi barang jadi atau finish good. Bisa jadi hasil akhir dari
pabrik tersebut adalah sub-rakitan yang dijual ke perusahaan
lainnya. Contohnya adalah PCB assembly, wire assembly, dsb. Bisa
jadi barang yang sudah jadi (finish good) yang sudah dapat dijual
ke pasar. Contohnya: digital camera, printer, scanner, dan
sebagainya.

• Departemen ini biasanya dipimpin oleh seorang manager. Titel
kepala departemen ini bisa Production Manager, Manufacturing
Manager, Assembly Manager atau Operational Manager.

• Tulisan ini dikutip dari : http//pabrik.blogspot.com dan ahmad
ramzi’s blog
• PPIC (Production Planning and Inventory Control) adalah
suatu departemen atau sub departemen di sebuah
perusahaan, yg secara garis besar bertanggung jawab
dalam meng-koordinasikan pengadaan barang/jasa/
produk jadi/finished product dan
mengontrol/mengendalikan persediaan.Di perusahaan yg
besar yg memiliki ratusan atau ribuan item persediaan,
pimpinan departemen PPIC adalah seorang Manager,
tetapi utk perusahaan lebih kecil dipimpin oleh seorang
Supervisor atau bahkan Section Head. PPIC Manager atau
PPIC Supervisor bekerja sama dalam team yg terdiri dari
2-3 orang, tergantung pada banyak tidaknya jumlah item
persediaan dan sistem PPIC yang masih manual atau
sudah computerized.
• Tugas utama PPIC adalah membuat production plan (rencana produksi)
dan inventory control (mengendalikan persediaan). Dalam
melaksanakan tugasnya ada batasan-batasan yang harus dipenuhi,
misalnya inventory level tidak boleh melebihi 1 bulan stock,
memaksimalkan kapasitas produksi untuk efisiensi dalam hal
pemakaian listrik dan tenaga kerja, dsb. Dan batasan-batasan lain yang
pada dasarnya adalah untuk mencapai 4 diantara banyak objectives
perusahaan berikut ini :High Customer Service Level
• Low Inventory Level
• Low Production cost
• High Quality
• Ada 4 tahap sistem perencanaan di perusahaan manufaktur yaitu:

• Planning
• Execution
• Monitoring
• Evaluation

• Semua departemen berkoordinasi untuk mencapai tujuan
dari top manajemen yg telah ditetapkan pada strategic
business plan.

• PPIC sangat berperan di tahap Planning, sedangkan
Produksi dan Procurement, dan departemen lain
berperan di tahap Execution. Monitoring juga dilakukan
PPIC, sedangkan Evaluation dilakukan oleh semua
departemen.Referensi:

• Jr.Tony Arnold., Stephen N. Chapman., Llyoid M.
Clive.2008. Introduction to material management. 6th
edition.Prentice Hall.
• 5S adalah sebuah teknik untuk menciptakan lingkungan yang tertata
rapih, yang dapat diterapkan di lingkungan kerja sebuah perusahaan dan
juga di lingkungan rumah atau tempat tinggal kita.1.Seiri Sort
Ringkas Barang yang tidak digunakan lagi dibuang

• 2.Seiton Straighten Rapih Teratur, setiap
barang ada tempatnya dan

• dikembalikan ke tempat semula setelah digunakan

• 3.Seiso Shine Resik Lingkungan yang
bersih

• 4.Seiketsu Standardize Rawat Kebersihan dan
Keteraturan dilaksanakan dengan

• Konsisten dan diatur dalam SOP

• 5.Shitsuke Sustain Rajin Disiplin dan menjaga
pelaksanaanya
• Seiri / Sort / Ringkas
• Menyingkirkan barang-barang, atau berkas yang tidak diperlukan,
kemudian dibuang
• Men-sortir dan Memisahkan berkas atau barang yang sering
digunakan dan yang jarang digunakan
• Seiton / Straighten / Rapih
• Barang yang sudah disortir tadi di point 1b tadi ditata rapih
• Rapih dapat dilakukan dengan mengatur barang-barang pada tempat
yang telah disiapkan agar mudah di akses.
• Berikan label-label untuk memudahkan dalam mengakses, dan
letakkan barang yang sering digunakan di daerah yg mudah diakses
• Seiso / Shine / Resik
• Bersihkan seluruh area kerja agar lebih bersih
• Lakukan pengecatan ulang jika diperlukan
• Lakukan penggantian untuk barang atau perlengkapan yang mungkin
sudah tidak layak, seperti dinding yang kotor dicat ulang, lantai kerja
yang rusak, lampu yang rusak, taman yang ditadak terawat, selang
yang bocor, keran yang rusak, dan sebagainya.
• Seiketsu / Standardize / Rawat
• Kondisi area kerja yang sudah rapi dan resik harus
konsisten dilaksanakan
• Agar konsisten harus dibuat SOP dan disosialisasikan
• Shitsuke / Sustain / Rajin
• Point 1-4 di atas harus disiplin dan dijaga
pelaksanaanya
• Untuk membantu agar penerapan 5R ini dapat terus
dijaga dapat dilakukan dengan :
• Audit 5S
• Lomba 5S
• Kampanye 5S (rambu, spanduk, banner, dan lainnya)

Anda mungkin juga menyukai