Anda di halaman 1dari 7

3.

RnD Departemen

Departemen ini isinya kumpulan Apoteker-Apoteker


berotak encer. Proses trial dan eror adalah hal yang biasa
di hadapi oleh Tim RnD. Selain Tim BusDev, Tim RnD juga
bertugas untuk melakukan pengembangan obat. Banyak
rekan sejawat yang horor untuk masuk kedalam
departemen ini, selain tekanananya kuat, timeline dari
Tim RnD juga cukup padat.
4. Quality Control Departement

Yang ke empat adalah QC. Departemen ini cukup


terkenal di kalangan Apoteker peminatan Klinik.
Banyak Apoteker klinik yang mencoba bekerja di
industri dan memilih departement ini. Selain seru, QC
melakukan sampling sambil bermain dengan semua
instrument dan semua reaktan aneh-aneh yang ada di
laboratorium, dan yang paling seru harus
menggunakan baju planet. Departemen ini adalah
gerbang utama yang menseleksi setiap bahan baku
obat yang akan digunakan.
5. Quality Assurance

Next, QA. Departemen ini juga memfokuskan pada


quality sama halnya dengan QC. Tapi skala QA lebih
luas, tidak hanya laboratorium. Apoteker di QA
bertanggungjawab untuk memastikan setiap
prosedur yang digunakan memenuhi standar dan
ketentuan GMP. Apoteker di QA ini sangat detail
karena ada banyak sekali unsur quality yang harus di
perhatikan. Tanggungjawab QA juga sangat besar,
release atau tidaknya sebuah obat setelah diproduksi
adalah hak otoritas dari QA.
PPIC
Pengadaan barang di industri farmasi tidak bisa
dilepaskan dari peran dan fungsi dari PPIC
(Production Planning and Inventory Control). Karena
proses pembelian barang harus didasarkan pada
rencana produksi, kapan produksi akan dilakukan,
kapasitas produksi,dll.
PPICmerupakan bagian yang bertanggung jawab
terhadap perencanaan produksi dan persediaan
barang. PPICmenjembatani kebutuhan produk yang
diperlukan oleh bagian marketing dengan pabrik agar
permintaan pasar terpenuhi. Fungsi PPIC adalah
melakukan pengawasan terhadap pergerakan barang
mulai dari pembelian bahan, permintaan bahan baku,
siklus pembuatan secara keseluruhan, sampai
pengiriman barang jadi, serta perencanaan produksi
yang dilakukan secara rutin dan sistematis dengan
menggunakan fasilitas pabrik secara ekonomis.
Tugas PPIC
Menyiapkan dan membuat rencana produksi.
Menghitung kebutuhan bahan untuk produksi.
Membuat rencana pengadaan barang berdasarkan
rencana produksi dan kondisi stok barang di gudang.
Menyusun laporan barang jadi.
Menyusun daftar bahan yang harus diorder
berdasarkan kebutuhan.
Memantau semua bahan.
Membuat evaluasi hasil produksi dan hasil penjualan.
Menyusun daftar klasifikasi bahan dan produk jadi.
Mengolah data dan menganalisa menganai rencana
dan realisasi produksi.
Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang
terkait.
Production Departemen

Nah, ini adalah departemen paling inti, paling banyak jadi


inceran Apoteker pria. Ibarat koki yang memasak di dapur,
Apoteker di produksi harus ‘memasak obat’ dan
memastikan setiap proses pembuatan obat benar sesuai
SOP, memenuhi spesifikasi, dan tidak gagal. Masalah
diproduksi sangat banyak : line steril, line solid, line cepha,
masing-masing punya masalahnya sendiri. Dan Apoteker
di produksi bertanggungjawab untuk segera
menyelesaikan masalah tersebut tanpa mengganggu
jadwal produksi. Yang lebih kerennya lagi, biasanya
Apoteker di bagian produksi akan langsung bekerja
sebagai Foreman atau Supervisor yang membawahi 50-60
orang operator. Selain mengatur jadwal, Apoteker juga
harus bisa menghandle para operator untuk bekerja
sesuai SOP.

Anda mungkin juga menyukai