Anda di halaman 1dari 15

KOMPRE INDUSTRI

CPOB Dan LAFI AL 4. Peralatan


5. Sanitasi & higiene
A. CPOB 6. Produksi
Basic GMP 7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri dan audit mutu
Maksud dan tujuan CPOB bertujuan untuk 9. Penanganan keluhan terhadap produk,
menjamin obat dibuat secara konsisten, penarikan kembali produk & produk
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan kembalian
sesuai dengan tujuan penggunaannya. 10. Dokumentasi
Pengendalian menyeluruh : menjamin obat 11. Pembuatan & analisis berdasarkan
dibuat secara konsisten , memenuhi syarat yg kontrak
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan 12. Kualifikasi & validasi
penggunaan . CPOB mencakup seluruh aspek
CPOB dan pengendalian mutu. Tidak hanya Prinsip/ruang lingkup CPOB.
sekedar lulus dari serangkaian pengujian, Industri Farmasi  Memberikan Jaminan
tetapi mutu harus dibangun kedalam produk. Khasiat, Keamanan dan Mutu Produk yang
Resiko Utama dalam CPOB ( Mix up, Cross dihasilkan agar sesuai dengan tujuan
contamination), lingkup / Aspek CPOB, penggunaannya. Diperlukan Manajemen Mutu
Faktor yang mempengaruhi kualitas obat. Mix yang didesain secara menyeluruh dan
up (kontaminasi silang @ Pencemaran suatu diterapkan dengan benar. serta
bahan atau produk dengan bahan atau produk menginkorporasi CPOB termasuk Pengawasan
lain). Mix-ups dapat dicegah dengan Mutu dan Manajemen Resiko Mutu Harus
menggunakan alat dan diberlakukannya sistem Didokumentasikan dan dimonitor
pengecekan ganda.Cross efektifitasnya. Manajemen Mutu merupakan
contamination(Mencegah cross suatu aspek fungsi manajemen yg menentukan
contamination dengan menggunakan sistem dan mengimplementasikan Kebijakan Mutu,
HVAC, water system, menggunakan alat yang Kebijakan Mutu, adalah pernyataan formal dan
bisa melakukan cleaning in place (sebagai tertulis dari manajemen puncak suatu industri
contoh, mixer yang kita gunakan dilengkapi farmasi, yang menyatakan arahan dan
sistem yang bisa mencuci bagian dalam mixer komitmen dalam hal mutu produk. Untuk
secara otomatis/bisa mencuci dapat melaksanakan Kebijakan Mutu,
sendiri), sterilization in place. dibutuhkan 2 Unsur Dasar, yaitu :

Cross contamination ini mungkin terjadi 1. Infrastruktur atau Sistem, mencakup


karena satu alat bisa digunakan untuk produksi struktur Organisasi, Prosedur, Proses
beberapa macam obat yang berbeda. Sebagai dan Sumber Daya
contoh, setelah selesai produksi obat A, mixer 2. Tindakan sistematis diperlukan untuk
yang dipakai untuk membuat obat A tersebut mendapat kepastian dengan tingkat
juga akan dipakai untuk produksi obat B. Oleh kepercayaan yang tinggi, sehingga
karena itu, agar obat B tidak terkontaminasi produk yang dihasilkan akan selalu
obat A, mixer yang akan digunakan untuk memenuhi persyaratan yang telah
produksi obat B harus bersih/bebas dari obat ditetapkan  Pemastian Mutu
A. (Quality Assurance/QA)

Faktor yang mempengaruhi kualitas obat /


Mutu obat tergantung pada :
. Bahan awal, Proses pembuatan dan
Pengawasan mutu, Bangunan, Personalia dan
Peralatan
Aspek2 dalam CPOB :
1. Manajemen mutu
2. Personalia
3. Bangunan & fasilitas
KOMPRE INDUSTRI

Quality Assurance Bagian dari item produk secara berkala dalam


MANAJEMEN MUTU (Quality Management) rangka melaksanakan validasi mutu.
B. FUNGSI DAN LINGKUP KERJA DI
INDUSTRI FARMASI PPIC (Production Planning And Inventory
Control)
QA/QC/Validasi = Tugas QA/QC, Tujuan
validasi, jenis validasi, kalibrasi, IPC, PPIC merupakan sebuah tim yang
compliance, penangan keluhan,product recall, bertugas membuat perencanaan produksi.
pengkajian mutu produk. Departemen Material Kesehatan (Matkes) atau
dalam industri farmasi disebut PPIC
R&D= tujuan dan tugas,bussinees merupakan salah satu unit pelaksana yang ada
development, product develompent di Lafial. Tugas dan wewenang departemen ini
PPIC = tujuan, tugas, proses, forecasting, meliputi penyediaan bahan baku, bahan
fungsi gudang dan logistik penolong (tambahan) dan bahan pengemas,
perencanaan kegiatan produksi, pemeliharaan
Produksi = alur proses sediaan solid, material kesehatan, dan Instalasi Pengelolaan
semisolid, liquid, steril dan beta laktam Air Limbah (IPAL).
(termasuk packaking).
Kegiatan penyediaan bahan diawali
dengan membuat daftar kebutuhan baik bahan
baku, bahan tambahan, bahan pengemas, dan
C. FUNGSI DAN LINGKUP KERJA
kebutuhan untuk mendukung kegiatan
INDUSTRI
produksi lainnya. Kemudian dilakukan
R&D pengadaan biasanya dengan sistem tender.
Selanjutnya barang yang sudah dipesan, dicek,
Bagian Diklitbang (Pendidikan, dan dinyatakan lulus oleh Departemen Wastu,
Penelitian dan Pengembangan) bertugas kemudian dikeluarkan surat perintah produksi
dalam menyelenggarakan penelitian dan (SPP). Kegiatan lainnya yaitu melakukan
pengembangan untuk melaksanakan kegiatan semua kegiatan administrasi pergudangan di
produksi, farmasi militer, pendidikan dan Lafial dan pemeliharaan baik alat produksi,
latihan tenaga kefarmasian, serta dalam alat laboratorium, dan alat kesehatan lain yang
menyusun rencana dan program ada di Lafial.
pelaksanaannya.
Departemen Matkes dibagi dalam beberapa
Sub Bagian Litbang berperan dalam sub bagian, antara lain :
penyusunan formulasi sediaan yang
diproduksi Lafial untuk memenuhi Standar 1. Rencana Produksi
Operasional Prosedur Obat Lafial. Rencana produksi obat
Pembuatan formulasi diawali dengan didasarkan pada kebutuhan dukungan
melakukan uji formula dalam skala kesehatan TNI AL. Rencana produksi
laboratorium. Jika uji formula skala disusun dalam periode 1 tahun oleh
laboratorium tersebut menghasilkan formula suatu tim yang disesuaikan dengan
yang optimal maka dilakukan percobaan skala data laporan periode sebelumnya yaitu
produksi dalam batch dan selanjutnya akan jenis penyakit dan jumlah penderita
dilaksanakan produksi. Sub Bagian Litbang yang kemudian dijadikan dasar
memiliki tugas sebagai berikut: penentuan jenis dan jumlah obat
yang diperlukan. Tidak seperti
a. Melaksanakan uji coba untuk sebelumnya, pada era BPJS industri
menyempurnakan dan Lafial hanya memproduksi obat-obat
mengembangkan produk obat Lafial. tertentu yang dibutuhkan oleh TNI
b. Melaksanakan uji coba bidang obat- AL. Industri Lafial sekarang ini hanya
obatan, sediaan farmasi dan kimia memproduksi obat-obat yang akan
lainnya guna mendukung operasi dan dipakai untuk dukungan kesehatan,
latihan TNI-AL. marinir dan berlayar (kapal). Metode
c. Melaksanakan pengambilan, perencanaan dan pengadaan obat di
penyimpanan dan pengamatan setiap Lafial didasarkan pada permintaan
KOMPRE INDUSTRI

RSAL, Balai Pengobatan Fasilitas disimpan di tempat terpisah. Lafial


Kesehatan AL (Faskesal) lainnya yang memiliki gudang yang terdiri dari
berada di seluruh Indonesia. gudang bahan baku non β-Laktam,
Pengadaan bahan baku obat, gudang obat jadi non β-Laktam,
bahan tambahan dan bahan pengemas gudang cairan dan gudang bahan
dilakukan oleh industri Lafial. Metode pengemas. Gudang bahan baku non
pengadaannya dengan cara lelang beta laktam untuk menyimpan obat
terbuka, dimana panitia lelang akan non antibiotik dan bahan tambahan.
memberitahukan ke distributor- Gudang obat jadi non beta laktam
distributor yang sudah bekerja sama berisikan obat yang telah lulus uji
dengan industri Lafial. Kemudian kelayakan serta obat dengan expired
pihak Lafial akan melakukan date yang cepat harus mencantumkan
pemilihan distributor yang dapat batas waktu penyimpanannya dan
menyediakan bahan baku, bahan nomor batchnya. Gudang cairan
tambahan dan bahan pengemas yang memiliki bahan baku yang diatur
memenuhi spesifikasi yang telah secara alfabetis dengan penyusunan
ditentukan dengan harga yang barang-barang berdasarkan FIFO atau
terendah. Setiap bahan baku obat, FEFO. Gudang pengemas digunakan
bahan tambahan dan bahan pengemas untuk menyimpan master box dan unit
yang diterima harus disertai dengan barang jadi.
CoA (Certificate of Analysis). Setiap Barang yang masuk ke gudang
bahan baku, bahan tambahan dan penyimpanan Lafial dicatat dalam
bahan pengemas yang telah datang, buku penerimaan bahan baku. Bahan
maka akan dikarantina terlebih dahulu baku yang diterima akan dicatat dalam
dengan memberikan label kuning dan kartu persediaan atau kartu stok.
diletakkan terpisah dari tempat Berdasarkan surat perintah produksi,
penyimpanan. Bahan-bahan tersebut barang atau bahan yang akan di
akan dilakukan pengujian oleh Wastu keluarkan dan telah tercantum dalam
yang akan disesuaikan dengan CoA surat tersebut diberikan ke bagian
dari setiap bahan. Setelah bahan-bahan produksi dan dicatat sebagai bukti
yang diterima lolos dari pengujian pengeluaran ke dalam kartu stok.
Wastu akan diberi label warna hijau Pengendalian ketersediaan barang di
dan disimpan pada rak dengan gudang dilakukan dengan penulisan
penyusunan alfabetis serta dicatat pada kartu stok. Kartu stok terdiri atas
kartu stock. Sedangkan bahan yang kartu stok gantung dan meja. Kartu
ditolak diberi label warna merah dan stok bahan baku berwarna putih, untuk
akan dikembalikan kepada pihak bahan tambahan berwarna kuning,
distributor. sedangkan bahan pengemas berwarna
Perencanaan produksi hijau. Kartu stok gantung langsung
menyusun jadwal produksi. Bagian ditempatkan pada bahan tersebut,
perencanaan produksi mengajukan sedangkan kartu stok meja merupakan
SPP (Surat Perintah Produksi) yang arsip di Bagian Matkes. Keberadaan
didasarkan pada jadwal yang telah dua macam kartu stok ini berfungsi
disusun ke kepala Lafial agar kegiatan sebagai double check, untuk
produksi dapat segera dilaksanakan, menghindari human error. Penyerahan
karena tanpa SPP kegiatan produksi barang dari bagian gudang ke bagian
tidak bisa dilakukan. Jadwal produksi produksi harus disertai dengan BAP
dapat mengalami perubahan apabila (Berita Acara Penyerahan) yang
terdapat permintaan atau terjadi merupakan bukti penyerahan barang
kekosongan obat di gudang obat jadi ke bagian produksi.
Matkes. 3. Pengendalian dan Pemeliharaan
2. Gudang Material
Gudang merupakan tempat Bagian ini bertugas
penyimpanan bahan produksi dan obat melakukan perbaikan dan perawatan
jadi. Bahan produksi dan obat jadi material kesehatan meliputi alat
KOMPRE INDUSTRI

produksi, alat-alat laboratorium atau terdiri dari produksi terdiri dari


alat-alat lainnya sebagai pendukung. produksi sediaan tablet, kapsul,
Selain itu administrasi krim dan salep serta sirup dan
penyelenggaraan material kesehatan suspensi non Bagian produksi
dibuat dalam bentuk buku manual alat terdiri dari produksi sediaan
kesehatan dan kartu pemeliharaan tablet, kapsul, krim dan salep
serta membuat laporan kegiatan kerja serta sirup dan suspensi non β-
mingguan, bulanan dan tahunan secara laktam.
berkala. Untuk perbaikan atau a. Produksi sediaan tablet
pemeliharaan alat, Bagian Matkes Proses pembuatan tablet
terlebih dahulu harus mengisi buku meliputi penimbangan,
permohonan perbaikan dan pencampuran meliputi fase
pemeliharaan. Sub Bagian Dalharmat dalam dan fase luar,
akan melakukan perbaikan dan pengeringan, pengayakan,
pemeliharan akan dilakukan di tempat, pencetakan, penyalutan (bila
jika tidak maka perlu diatur kembali. diperlukan) dan pengemasan.
Jadwal untuk dibawa keluar atas Bahan baku pembuatan tablet
perintah dari Kepala Lafial. Jika terdiri dari bahan aktif, pengisi,
perbaikan telah selesai harus mengisi pengikat, lubrikan, penghancur,
buku terima selesai perbaikan. pengawet, dan pewarna. Metode
pembuatan tablet di Lafial
PRODUKSI biasanya disesuaikan dengan jenis
Bagian produksi bertugas bahan aktif yang digunakan.
dalam melaksanakan pembuatan Bahan aktif pada dosis kecil, tidak
atau produksi obat. Kegiatan bagian tahan terhadap panas dan lembab
produksi meliputi semua kegiatan menggunakan metode kempa
dari penerimaan bahan awal, langsung. Bahan aktif pada dosis
pengolahan sampai pengemasan besar dan tidak tahan terhadap
untuk menghasilkan obat jadi. lebab dan panas diproduksi
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan metode granulasi kering,
dengan mengikuti prosedur yang sedangkan bahan aktif pada
telah ditetapkan dan memenuhi dosis besar serta tahan terhadap
ketentuan CPOB (Cara Pembuatan panas dan lembab diproduksi
Obat yang Baik) yang menjamin dengan metode granulasi basah.
senantiasa menghasilkan produk Metode produksi di Lafial lebih
yang memenuhi persyaratan mutu sering menggunakan granulasi
serta memenuhi ketentuan izin basah.
pembuatan dan izin edar. Bagian b. Produksi sediaan sirup
produksi di Lafial terbagi menjadi dua Proses pembuatan sediaan sirup
sub bagian, yaitu: meliputi kegiatan penimbangan
1. Sub bagian produksi non β- bahan yang terdiri dari bahan
laktam di Lafial yang telah aktif, bahan pembantu, dan
dikondisikan sehingga memenuhi bahan sirup simpleks. Bahan
persyaratan CPOB dengan lantai aktif dan bahan pembantu
dan dinding yang bersih, tidak dilarutkan, sedangkan sirup
menyerap debu atau partikel, simpleks disaring. Kemudian
dan mudah dibersihkan. dicampur bahan-bahan tersebut
Ruangan-ruangan disusun lalu dilakukan pengemasan di
berdasarkan alur proses dalam botol dan diberi label.
pembuatan dari mulai penerimaan c. Produksi sediaan krim dan salep
bahan awal sampai pengemasan. Proses pembuatan sediaan semi
Proses produksi dilakukan atas solid seperti krim dan salep
perintah dari kabag produksi meliputi kegiatan penimbangan
berdasarkan catatan bets yang bahan aktif, bahan basis,
telah ditetapkan. Bagian produksi pengawet, pewarna bila
KOMPRE INDUSTRI

diperlukan. Semua bahan di


dicampur dan di kemas.

Pengemasan
Proses pengemasan
merupakan tahap akhir dari
rangkaian proses produksi sutu
sedian farmasi (obat) sebelum
didistribusikan. Proses ini
merupakan salah satu proses
yang kritis dalam proses
produksi, hal ini disebabkan:
1. Sebagian besar kesalahan
ada di bagian proes
pengemasan. Hal ini dilatar
belakangi karena adanya
anggapan bahwa proses
pengemasan bukan proses
yang penting sehingga
pengawasan sering diabaikan.
2. Kesalahan dibagian
pengemasan, sangat sulit
dideteksi.
3. Resiko kesalahan di bagian
pengemasan berakibat fatal
bagi konsumen (resiko
kesalah produk, label, dosis,
dll).
Tujuan validasi proses
pengemasan:
1. Memberikan dokumentasi
secara tertulis bahwa prosedur
pengemasan yang berlaku
dan digunakan dalam proses
pengemasan rutin (batch
packaging record) sesuai
dengan persyaratan
rekonsiliasi yang telah
ditentukan secara terus-
menerus (konsisten).
2. Operator atau pelaksana
yang melakukan proses
pengemasan kompeten serta
mengikuti prosedur
pengemasan yang telah
ditentukan.
3. Proses pengemasan yang
dilakukan tidak terjadi
peristiwa mix up (campur
baur) antar produk maupun
antar batch.
KOMPRE INDUSTRI

yang bersifat turbulen. Sistem udara full fresh


air ini menyaring udara yang masuk 100% dan
akan dikeluarkan lagi sebanyak 100%
sehingga beban filter dalam bekerja akan lebih
besar. Sistem tata udara resirkulasi adalah
suatu sistem tata udara dimana udara yang 34
masuk 100% dikeluarkan hanya sebagian, dan
sisanya disimpan di sistem agar beban filter
tidak berat. Beberapa komponen HVAC yaitu :
1. Fan digunakan untuk mengetahui
volume udara yang disuplai.
2. Filter berfungsi menyaring udara yang
dikeluarkan oleh blower
3. Ducting berfungsi menyalurkan udara
dari blower ke dalam ruangan.
4. Dumper berfungsi mengatur besarnya
tekanan udara yang akan masuk ke
dalam ruangan.
5. Difuser digunakan untuk mensuplai
udara dan untuk menerima udara
kembali.
6. Heating digunakan untuk mengatur
C. ENGINEERING udara yang masuk ke dalam ruangan.

HVAC (arti dan guna, bagian2 Hvac, output Berikut ini parameter kritis HVAC
hvac) berdasarkan kelas sebagai berikut:
Kela Kela Kela
Sistem tata udara atau yang disebut Air s 1 s 2 s 3 Kelas 4
Handling Unit (AHU) atau Heating, Persyar 100 1000 1000 -
Ventilation dan Air Conditioning (HVAC) atan (Whi 0 00 (Black)
adalah suatu sarana penunjang kritis atau suatu te) (Whi (Gre E
A,B te) C y) D
sistem penunjang udara yang digunakan untuk
AC + + + ±
mengendalikan kondisi/parameter udara 20 –
seperti kelembaban, suhu, mikroorganisme, Suhu 16 – 25 -
28
dan partikel-partikel dalam pergantian udara Kelemb
45-55
45-
-
perjam agar memenuhi standar atau aban 75
persyaratan CPOB. HVAC diperlukan dalam Partikel
3 3,5
Max ≥ 3,5 x
suatu industri farmasi karena, apabila tidak 0,5 3,5 x
x
106
menggunakan HVAC maka udara tidak 105 -
µm/m3 103 2 x
2 x
memenuhi persyaratan CPOB, dan untuk ≥5
103
104
mencegah terjadinya kontaminasi silang. µ/m3
Efisiens 99,9 99,9
Beberapa tujuan penggunaan HVAC yaitu: 95 -
i filter 97 95
1. Untuk melindungi produk dari Mikrob
5 100 500
a
pengaruh kotoran-kotoran di udara. Sirkulas
2. Untuk melindungi personil dan i >120 20- 5-
membuat nyaman pekerja. Udara/h x 40x 20x
3. Untuk melindungi lingkungan, baik ari
lingkungan dalam maupun lingkungan Catatan Produk steril Prod Gudang
uk dan
luar. non laborator
steril ium.
Terdapat dua sistem tata udara, yaitu sistem Dalam
tata udara full fresh air 100% dan sistem tata ruang ini
udara resirkulasi. Sistem udara full fresh air obat
100% dengan aliran udara yang digunakan tidak
boleh
KOMPRE INDUSTRI

dalam 2. Memurnikan air yang terdapat didalam


keadaan tanah, karena air yang berada dalam
terbuka.
tanah bukanlah air yang murni.
LAFIAL (DEPARTEMEN MATKES): Sistem
tata udara atau yang sering dikenal dengan Air Sistem pengolahan air secara umum
Handling Unit (AHU) atau Heating, berlangsung sebagai berikut:
Ventilating dan Air Conditioning (HVAC)
memiliki peranan penting dalam industri 1. Air awal berasal dari air sumur
farmasi. HVAC berfungsi mengubah udara artesis (sumur dalam) dengan
luar menjadi udara yang diinginkan sesuai kedalaman ±100 meter.
dengan tujuan penggunaanya. Sistem HVAC 2. Partikel di dalam air diendapkan
yang digunakan di Lafial menggunakan agar partikel-partikelnya hilang.
HVAC tipe recirculated. Bagian-bagian yang 3. Koagulan ditambahkan sehingga
terdapat dalam sistem HVAC yang digunakan terjadi koagulasi dan partikel-
di Lafial yaitu: partikelnya akan menggumpalkan
partikel-partikel halus, kemudian
1. Diffuser merupakan ujung dari air dialirkan ke dalam saringan
Ducting. pasir (penyaring pasir) sehingga
2. Ducting merupakan saluran udara. dihasilkan air yang jernih.
3. Dumper berfungsi untuk mengatur 4. Air disuntikan gas klor untuk
besar kecilnya udara yang masuk mematikan mikroorganisme dalam
ruangan. air.
4. Primary Filter, menggunakan filter 5. Air dialirkan kembali dan disaring
dengan efisiensi 30-35%. Tipe filter dengan menggunakan penyaring
yang biasa digunakan filter B4. karbon aktif dan karbo adsorben
5. Medium Filter, menggunakan filter dan akan menghasilkan air
dengan efisiensi 70-85%. Tipe filter mineral 36 6. Air disaring kembali
yang biasanya digunakan filter F8. dengan filter 5-10 µm dan
6. Fan/blower berfungsi untuk menarik ditampung dalam tabung besar
udara luar kedalam sistem HVAC. yang berisi resin sehingga
7. Cooler/cooling coil berfungsi untuk dihasilkan air bebas mineral.
mendinginkan udara yang masuk. Kuman dalam air dibunuh dengan
8. HEPA Filter, filter yang memiliki menggunakan ozon dan
efisiensi 99,97% untuk tipe H11 dan didapatkan air bebas ion (purified
99,997% untuk tipe H13. water) yang kemudian disaring
9. Heater/heating coil berfungsi untuk dengan filter membran yang dapat
mendinginkan udara yang masuk ke digunakan untuk pembilasan,
sistem HVAC pembersihan, dan produksi
Water Treatment (sumber air, water Spesifikasi Mutu Air
treatment, macam-macam air, skema proses
Air Air Air untuk
dan spesifikasi
murni dengan injeksi
Spesifika (purif tingkat (water for
Sistem pengolahan air adalah suatu sistem atau
si ied pemur injection)
unit atau sarana penunjang kritis Sistem water nian
pengolahan air adalah suatu sistem atau unit ) tinggi
atau sarana penunjang kritis yang digunakan (highly
untuk mengelolah air agar memenuhi purifie
d
persyaratan mutu untuk bahan baku obat, water)
sehingga obat akan memenuhi persyaratan Eur. Eur. Eur US
CPOB. Sistem pengelolahan air ini diperlukan Pham Pham . P
untuk: + Pha
USP m
1. Air yang digunakan dalam proses Kondukti ≤ 1,3 ≤ 1,3 ≤ 1,3
produksi memenuhi persyaratan vitas µg/c µg/cm µg/cm
(25oC) m
CPOB. Logam - 0,1 0,1 -
KOMPRE INDUSTRI

Berat ppm pp (butiran) yang berfungsi sebagai pre treatment


m sebelum proses de-ionisasi untuk
Nitrat - 0,2 0,2 -
ppm pp
menghilangkan chlorine, chloramine, benzene,
m pestisida, bahan-bahan organik, mengikat
Jumlah < 500 < 500 < 500 ppb kotoran, warna, bau, dan rasa dalam air.
Karbon ppb ppb Selanjutnya air dipompa menuju ke tangki
Organik kation dan tangki anion (demin filter). Pada
Batas < 100 < 10 < 10
Mikroba cfu/m cfu/ml cfu/ml
tangki kation yang didalamnya ditambahkan
l HCl untuk mengikat ion (-) dan menurunkan
Endotoks - < 0,25 < 0,25 pH. Selanjutnya air dipompa menuju tangki
in Eu/ml Eu/ml anion, dimana dilakukan penambahan NaOH
LAFIAL (DEPARTEMEN MATKES): Sistem yang berfungsi mengikat ion (+) dan
pengolahan air akan menghasilkan air yang menetralkan pH air, selain itu demin filter
akan digunakan untuk produksi. Air berfungsi untuk pengecekan mikroba dengan
merupakan salah satu aspek penting (vital) syarat konuduktiviti < 50 µs. Pada tangki
dalam penerapan CPOB. Tujuan dari sistem mixbed filter terdapat pencampuran dari tangki
pengelolaan air pada produksi adalah untuk kation dan anion dengan perbandingan 2:1. Air
menghilangkan cemaran sesuai dengan standar dipantau nilai konduktivitasnya yang tidak
kualitas yang ditetapkan. Kualitas air yang boleh melebihi spesifikasi yang
digunakan untuk produksi, tergantung dari dipersyaratkan, yaitu 1,3 µS, maka dilakukan
persyaratan air produk yang akan dibuat. proses regenerasi ulang. Selanjutnya dipompa
Pengolahan air di Lafial terdiri dari dua yaitu ke filter neutron sebagai kontrol konduktiviti
air rumah tangga (row water) dan air produksi. dengan syarat 0,1 µs. Setelah itu air akan
Air produksi terdiri dari dua tahapan yaitu ditampung pada tank demin. Sedangkan untuk
demineral water dan purified water. Demineral tahapan proses purified water sebagai berikut,
water digunakan untuk pembersihan alat non air jernih yang dari tank Demin akan dipompa
steril dan steril untuk pembersihan awal ke dalam filter mikron. Selanjutnya air difilter
sebelum dibilas dengan water for injection. dengan filter 0,5 µm kemudian ke tangki
Sumber air yang digunakan berasal dari sumur Reverse Osmosis (RO) yang terdiri dari
dengan kedalaman ≥ 65 meter dengan lapisan filter yang sangat halus, bisa mencapai
menggunakan pipa PPC bebas timbal. Air dari 0,0001 mikron. RO merupakan teknik
sumur dalam Raw Water tank (kapasitas 1000 pembuatan purified water yang dapat
liter) yang akan disalurkan ke tank purified menurunkan hingga 95% Total Dissolve
water dengan kapasitas 200 liter dimana Solids (TDS) di dalam air. Setelah melalui RO
sebelumnya melewati tahapan proses air dilewatkan pada sinar UV pada panjang
demineral water melalui beberapa filter yang gelombang 254 nm untuk membunuh bakteri,
bertujuan untuk menyaring partikel kasar pada dimana lampu UV ini memiliki batas waktu
air dan menghilangkan bau dan rasa air penggunaan biasanya satu tahun yang
tersebut. Adapun proses demineral water yaitu ditunjukkan dengan countdown timer yang
air yang bersumber dari sumur dalam terpasang pada lampu UV yaitu 100.000 / jam.
menggunakan sistem pompa dorong menuju Kemudian air dilanjutkan menuju tangki
ke tangki sand filter yang didalamnya terdapat purified water dengan kapasitas 200 L. Di
pasir untuk menyaring lumpur dan partikel- tangki tersebut air dipanaskan hingga suhu 50-
partikel yang terdapat pada raw water. Sand 60°C yang kemudian ditampung di purified
filter terbagi menjadi dua bagian yaitu ferro water tank. Dari purified water tank, air
filter dan carbon filter, ferro filter memproses dilewatkan melalui user point, kemudian
sumber air baku yang dapat menghilangkan menuju ke masing-masing bagian dimana air
kandungan zat besi dan mangan (Mn). digunakan. User point memungkinkan air
Selanjutnya air dipompa menuju ke tangki tersebut disirkulasi selama 24 jam. Hal ini
carbon filter yang berisi karbon aktif, yaitu sesuai dengan persyaratan dalam CPOB 2012,
karbon yang telah diaktifkan dengan karena ketika terjadi ruang kosong (headspace)
menggunakan uap bertekanan tinggi atau dalam tangki penyimpanan maka area tersebut
karbon dioksida (CO2) yang berasal dari menjadi berisiko menjadi tempat tumbuh
bahan yang memiliki daya adsorbsi yang mikroba. Bahan yang digunakan di lafial untuk
sangat tinggi. Karbon aktif berbentuk granular pengolahan air adalah stainless steel 316 L,
KOMPRE INDUSTRI

sesuai dengan persyaratan dari CPOB 2012. Limbah Udara. Lemari asam dilengkapi
Tangki penampungan purified water (PW) dengan exhaustfan dan cerobong ±6 meter
akan disanitasi setiap 1 minggu sekali. Sanitasi dilengkapi dengan absorbent.Solvent di ruang
dilakuakan dengan cara memanaskan tangki coating menggunakan dust collector(wet
dengan suhu 80 oC ± 5 selama 1 jam system). Debu disekitar mesin produksi
kemudian didiamkan selama 30 menit (masih dipasang penyedot debu dan dust collector
terjadi surkulasi). unit. Asap dari genset dan incenerator dibuat
cerobong asap ±6 meter. Pemantauannya
dengan cara : Kualitas udara di dalam dan di
luar lingkungan pabrik, meliputi kadar H2S,
NH3, SO2, CO, NO2, O3, Total Solid Particle
(TSP/debu), dan Pb (timbal).
 Pengelolaan Limbah Air
Pencemaran air adalah masuknya atau
GambR Demineral Water
dimasukkannya sesuatu ke dalam air yang
menyebabkan air tersebut menurun kualitasnya
atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
Sumber pencemaran limbah cair berasal dari
bekas cucian peralatan produksi, laboratorium,
kamar mandi/WC, bekas reagensia di
laboratorium dan lainlain. Dengan selalu
dilakukan pemantauan kualitas badan air
permukaan inlet dan outlet saluran limbah,
yang meliputi COD, BOD, pH, TSS, N total
GambR Purified Water serta parameter lain termasuk indikator
biologis, mikrobiologi, dan kualitas bahan
Pengolahan Limbah = jenis limbah, caranya sungai sebelum dan sesudah outlet IPAL.
dan persyaratannya) Upaya pengelolaan limbah cair meliputi : 1.
Pembuatan saluran drainase sesuai dengan
Jenis limbah dikategorikan dalam limbah sumber limbah 2. Saluran air hujan langsung
udara, limbah padat, limbah suara dan atau dialirkan keselokan umum. 3. Saluran dari
getaran serta limbah cair. kamar mandi/WC langsung dialirkan ke septic
 Pengelolaan Limbah Udara tank. 4. Saluran dari tempat pencucian alat-
alat/sisa produksi dan laboratorium dialirkan
Pencemaran udara adalah masuknya gas dan IPAL. 5. Membuat Instalasi Pengolahan Air
senyawa asing kedalam udara, sehingga Limbah (IPAL)
menyebabkan kualitas udara menurun atau
membahayakan kehidupan makhluk hidup atau Metode pengolahan limbah cair, meliputi
tidak sesuai lagi dengan peruntukannya. beberapa cara:
Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara: 1. Dillution (pengenceran), air limbah
1. Aktivitas alamiah, misalnya letusan dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar
gunung merapi, keadaan klimatologis mengalami pengenceran dan konsentrasi
dan gas-gas yang timbul akibat polutannya menjadi rendah atau hilang. Cara
kegiatan alamiah. ini dapat mencemari lingkungan 38 bila
2. Aktivitas manusia, seperti pencemaran limbah tersebut mengandung bakteri patogen,
akibat kegiatan industri, rumah tangga, larva, telur cacing atau bibit penyakit yang
sumber tenaga atau perang. lain. Cara ini boleh dilakukan dengan syarat
bahwa air sungai, waduk atau rawa tersebut
Sumber Limbah Udara: Debu selama proses tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain,
produksi. Uap lemari asam di laboratorium. volume airnya banyak sehingga pengenceran
Uap solvent processfilm coating. Asap steam bisa 30-40 kalinya, air tersebut harus mengalir.
boiler, generator listrik dan incenerato 2. Sumur resapan yaitu sumur yang
(Priyambodo, 2007). Upaya Pengelolaan digunakan untuk tempat penampungan air
KOMPRE INDUSTRI

limbah yang telah mengalami pengolahan dari 4. Warehousing/ Pergudangan


sistem lain. Air tinggal mengalami peresapan 5. Distribusi
ke dalam tanah, dan sumur dibuat pada tanah
porous, diameter 1-2,5 meter dan kedalaman Pembelian/Purchasing merupakan salah satu
2,5 meter. Sumur ini bisa dimanfaatkan 6-10 unsur cara / system yang ditempuh untuk
tahun. mencapai keefektifan dan keefisienan
3. Septic tank merupakan metode terbaik dari flow material. Ada 2 sistem yang biasa
untuk mengelola air limbah walaupun dilakukan :
biayanya mahal, rumit dan memerlukan tanah . Blanket Purchase Order = Order pembelian
yang luas. Septic tank memiliki 4 bagian ruang jumlah besar secara total, dengan harga tetap
untuk tahap-tahap pengolahan, yaitu: a. Ruang tapi pengirimannya diatur dalam jangka waktu
pembusukan, air kotor akan bertahan 1-3 hari yang panjang. Terutama dilakukan untuk
dan akan mengalami proses pembusukan material yang nilainya cukup tinggi, potongan
sehingga menghasilkan gas, cairan dan lumpur harga yang cukup besar bila order
(sludge). b.Ruang lumpur, merupakan ruang quantity cukup banyak atau material sukar
tempat penampungan hasil proses pembusukan didapat atau sering kosong.
yang berupa lumpur. c.Dosing chamber, di
dalamnya terdapat siphon McDonald yang . Open Purchace Order= Order pembelian
berfungsi sebagai pengatur kecepatan air yang dalam jumlah kecil, dengan nilai yang kecil
akan dialirkan ke bidang resapan agar merata. serta proses transaksi yang frekuensinya
d.Bidang resapan, bidang yang menyerap tinggi. Terutama dilakukan untuk material
cairan keluar dari dosing chamber serta yang mudah didapat, supplier cukup banyak
menyaring bakteri patogen maupun dan kebutuhannya fluktuatif.
mikroorganisme yang lain. Panjang minimal
. Delivery/Pengiriman = Penjadwalan yang
resapan ini adalah 10 meter dibuat pada tanah
dikoordinasikan dengan bagian lain sesuai
porous.
kebutuhan, kapasitas gudang dan ketersediaan
 Limbah Padat
dana.
Sumber pencemaran limbah padat berasal dari
. Konsolidasi dengan supplier agar mau
debu atau serbuk obat dari sistem pengendali
konsingasi (menyediakan stock untuk
debu (dust collector), obat rusak, obat
perusahaan)
kadaluarsa, obat sub standart (reject), kertas,
karton, plastik bekas, boto, dan aluminium “ Alur proses pembelian tepat waktu ini harus
foil. Adapun yang menjadi tolak ukur dampak dilakukan dengan efektif & efisien,
limbah padat SKMENLH menghindarkan terjadinya penundaan pada
No.50/MENLH/1995 tentang baku mutu saat pemeriksaaan material yang diterima,
tingkat kebauan lingkungan pabrik yang stock yang berlebihan, material tanpa C.O.A
bersih, tidak berbau, tidak ada limbah B3 “.
(Bahan Berbahaya dan Beracun), sampah
tertata rapi. Upaya pengelolaan limbah padat Pembelian Tepat Waktu bertujuan
yaitu : Sampah domestik dibuatkan tempat Menghilangkan kegiatan yang tak perlu misal :
sampah. Debu/sisa serbuk obat, obat check time yang bertele-tele, karena supplier
rusak/kadaluarsa dibakar di insenerator. terpercaya. Mengurangi inventory stock yang
berlebihan, bila perlu “ zero stock” karena
Fasilitas Peunjang lainnyaboiler, udara perencanaan & penjadwalan pengiriman yang
bertekanan terkontrol. Supplier memiliki buffer stock
digudangnya. Kualitas yang terjamin karena
D. MANAJEMEN OPERASIONAL
seleksi yang ketat untuk supplier
Flow of material ( Urutan dari flow
Manajemen Produksi merupakan kegiatan
materialdari penerimaan barang, masuk
dimana sumber daya (bahan baku, energi,
gudang, penimbangan, proses produksi sampai
tehnologi, modal, mesin/peralatan, &
menjadi produk jadi )
personalia) yang mengalir dalam sistim
1. Pembelian/Purchasing2 tertentu, dikombinasikan dan diubah bentuk
2. Transportasi dengan cara spesifik sehingga dihasilkan
3. Inventory Stock produk yang mempunyai nilai
KOMPRE INDUSTRI

tambah.Manajemen produksi merupakan salah Membuat rencana pengadaan bahan


satu dari fungsi operasional perusahaan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan
disamping Manajemen Pemasaran, menghitung kebutuhan material produksi
Manajemen Keuangan, Manajemen Akuntansi, menurut standard stock yang ideal (ada
& Manajemen Personali,. dengan menerapkan batasan minimal dan maksimal yang harus
Manajemen Produksi secara baik & benar tersedia). Memantau semua inventory baik
maka dapat dilakukan 3 hal : Produktivitas untuk proses produksi, stock yang ada di
tinggi, Efisiensi Kerja, dan Penurunan gudang maupun yang didatangkan sehingga
Biaya/ Cost Reduction.Produktivitas pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap
merupakan peningkatan proses produksi, jadi berjalan lancar dan seimbang. Membuat
ada peningkatan/pertambahan output dengan evaluasi hasil produksi, hasil penjualan
jumlah input yang tetap atau menurun. maupun kondisi inventory. Mengolah data dan
menganalisa mengenai rencana dan realisasi
Faktor yang mempengaruhi produktivitas : produksi dan sales serta data inventory.
Tenaga Kerja, Modal/Dana, Mesin & Bahan, Menghitung standard kerja karyawan tiap
Ilmu pengetahuan Manajemen, Perkembangan tahun berdasarkan masukan dari bagian
Tehnologi, Lay Out Pekerjaan, Metode & produksi atas pengamatan langsung.
Motivas, PPIC (Production Planning & Menghitung standard yield berdasarkan
Inventory Control), PPIC merupakan bagian realisasi produksi tiap tahun. Aktif
dari organisasi perusahaan yang menjembatani berkomunikasi dengan semua pihak yang
2 department yaitu: marketing & produksi. terkait sehinggga diperoleh data yang akurat
PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan dan up to date
obat jadi untuk marketing kedalam bentuk
rencana produksi & ketersediaan bahan baku Hubungan Flow Material – Produksi
serta bahan pengemas. PPIC demikian penting
peranannya dalam operasional perusahaan  Pengadaan Bahan/ Materi
karena berkaitan erat dengan “cash flow/ alira Perencanaan pembuatan obat (produksi)
dana” & kinerja bagian produksi secara umum dilakukan bersama oleh Departemen
Fungsi PPIC = Men-sinergi-kan kepentingan Production Planning and Inventory Control
marketing dan manufacturing. (PPIC) dengan Departemen Produksi
Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak berdasarkan forecast yang diterima dari divisi
dalam organisasi (marketing, produksi, marketing. Dengan forecast tersebut,
personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja disusunlah rencana pembelian dan PPIC
dengan baik. Syarat agar PPIC bisa bekerja mengeluarkan Order Requisition (OR) yang
optimal diserahkan ke Departemen Purchasing
(pembelian), purschasing kemudian membuat
1. Ada rencana Sales dari marketing Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR),
Department memilih suppliers yang cocok dan diketahui
2. Ada formula standard dari semua produk oleh manajer untuk diserahkan ke
3. Ada standard kapasitas produksi dan tenaga Supplier. Supplier kemudian mengirimkan
kerja barang yang sesuai dengan permintaan dan
4. Ada standard yield dari semua produk diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima
5. Ada pedoman waktu (delivery time) untuk oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian
pengadaan bahan/material, baik lokal membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB).
maupun impor. Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang
6. Ada batasan minimum dan maksimum diserahkan ke Departemen Quality Control
stock (QC) atau QA.
7. Ada koordinasi dan komunikasi yang baik
dengan elemen terkait antara bagian Berikut adalah prosedur penerimaan,
marketing, inventory, produksi, penyimpanan dan penyerahan bahan awal :
personalia, quality a. Memeriksa keutuhan kemasan,
control dan F&A (Finance & Accounting) kebenaran label serta jumlah bahan
Tugas-tugas PPIC: Membuat rencana produksi awal yang diterima dengan surat jalan
dengan berpedoman rencana Sales Marketing. dan surat pesanan.
KOMPRE INDUSTRI

b. Mencatat bahan awal yang diterima kadarluarsa atau tanggal uji ulang.
dalam buku penerimaan bahan awal, Pemberitahuan dilakukan 3 bulan
menyimpan bahan awal yang datang sebelum kadarluarsa.
di daerah karantina, kemudian diberi o. Setiap bahan awal yang tumpah tidak
label karantina yang berwarna kuning boleh dikembalikan ke dalam wadah
pada tiap kemasan. asal tapi harus dimusnahkan dan
c. Mengirim salinan tanda terima bahan dilaporkan kepada kepala pabrik.
awal ke bagian pengawasan mutu,
bagian pembelian, bagian perencana PPIC mengeluarkan perintah produksi berupa
produksi (PPIC) dan bagian keuangan. Bulk Production Order (BPO) untuk bahan
d. Petugas pengawasan mutu atau baku ke bagian administrasi produksi dan
karyawan gudang yang ditunjuk Packaging Order (PO) untuk bahan kemasan
khusus / sudah ditraining akan datang ke bagian packaging yang disertai dengan
untuk mengambil sampel sesuai Material Requistion (MR) dan diperiksa
dengan prosedur tetap pengambilan kelengkapannya oleh Supervisor Dispensing.
contoh bahan awal Bahan-bahan yang sesuai yang tercantum
e. Bahan awal yang sudah diluluskan dalam BPO dikeluarkan dari gudang dan
oleh bagian pengawasan mutu dan dimasukkan ke dalam passthrough yang
telah diberi label telah diluluskan, merupakan penghubung antara gudang bahan
harus segera dipindahkan ke daerah awal dengan ruang timbangan produksi.
penyimpanan bahan awal yang telah Setelah ditimbang, sejumlah tertentu bahan
lulus uji. Dicatat status bahan awal awal disimpan di ruang staging.
(diluluskan atau ditolak) di dalam Produksi
kartu sediaan.
f. Bahan awal yang ditolak oleh bagian Bahan baku yang telah ditimbang sesuai
pengawasan mutu diberi label ditolak dengan kebutuhan produksi kemudian dibawa
dan disimpan di daerah bahan awal ke ruang produksi dan dilakukan proses
yang ditolak. produksi di bawah pengawasan apoteker
g. Untuk bahan yang berkhasiat yang penanggung jawab produksi . Beberapa contoh
memerlukan penanganan khusus, tahapan produksi terbagi menurut sediaan
harus disimpan diruang ber AC atau obat :
kalau perlu dalam lemari pendingin
A. Tablet
yang dipantau kondisinya.
h. Untuk obat-obat psikotropik harus Setelah penimbangan bahan awal dilakukan
disimpan dalam lemari yang terkunci pencampuran awal menggunakan mesin
dan kuncinya dipegang oleh kepala Diosna atau pencampuran secara manual
gudang. tergantung dari bobot bahan yang akan
i. Hanya bahan awal yang telah lulus uji dicampur selanjutnya diayak dan ditimbang.
dan belum kadaluarsa yang boleh Granul basah yang dihasilkan kemudian
diserahkan ke produksi. ditimbang dan dikeringkan menggunakan FDB
j. Setiap penyerahan bahan awal harus (Fluit dry big ) hingga diperoleh kadar air yang
mengikuti prinsip FIFO (First In First diinginkan. Granul kering yang diperoleh
Out) dan FEFO (First Expired First ditimbang dan dilakukan pencampuran akhir.
Out). Kemudian diayak dan ditimbang kembali dan
k. Setiap penyerahan bahan awal harus siap untuk dikempa menjadi massa tablet.
sesuai dengan surat permintaan bahan Untuk tablet salut dilakukan penyalutan
awal produksi tergantung dari tipe tablet. Misalnya, untuk
l. Setiap penyerahan harus dicatat di coating pertama disemprot pharmacoat 6,5
kartu persediaan bahan awal. sedang untuk coating kedua disemprot dengan
m. Setelah penimbangan bahan awal eudragit E 12,5 % . Perbedaannya hanya
harus segera ditutup rapat dan bila terletak pada permukaan tablet yang lebih licin
perlu diberi silika gel. dan mengkilap jika dilakukan coating kedua.
n. kepala gudang harus melapor kepada Tablet double coating merupakan
kepala bagian pengawasan mutu bila multivitamin. Tiap-tiap tahap ini dilakukan
ada bahan awal yang hampir pengujian (In Process Control), apabila lolos
KOMPRE INDUSTRI

uji maka dilanjutkan proses selanjutnya. Tablet krem, pencampuran antara fase minyak dan
yang telah jadi lalu dilakukan uji oleh QC. fase air dilakukan pada suhu di atas 65 0C.
Apabila release maka dilanjutkan dengan Sedang pencampuran massa krem dan zat aktif
pengemasan primer. Hasil pengemasan primer dilakukan pada suhu 450C. Satu hal yang
disortir satu persatu kemudian dialihkan ke harus diperhatikan adalah agar penurunan suhu
bagian pengemasan sekunder. jangan drastis untuk menghindari pecahnya
krem tetapi harus perlahan-lahan, diusahakan
Kapsul setiap seperempat jam turun 5 0C.
Alur produksi kapsul pada prinsipnya sama Packaging/Pengemasan
dengan alur produksi tablet. Hanya saja pada
kapsul, setelah tahap pencampuran akhir, Hasil produksi ruahan yang sudah direlease
massa kapsul dimasukkan ke dalam cangkang oleh QC, diserahkan dari bagian produksi ke
kapsul. Baik menggunakan mesin maupun bagian pengemasan. Bagian pengemasan yang
secara manual. Pengisian kapsul dilakukan akan menyortir kembali satu persatu obat jadi
dalam ruangan yang gelap atau dalam ruangan yang telah dikemas primer.
dengan intensitas cahaya yang cukup, hal ini
tergantung dari karakteristik bahan aktif. Dalam melaksanakan tugasnya, bagian
pengemasan berpedoman pada Packaging
Sirup Order (PO) yang dibuat oleh PPIC, PO berisi
petunjuk untuk pelaksanaan proses
Alur produksi sirup : dimulai dari pengemasan sediaan. PO dari PPIC disertai
penimbangan kemudian disimpan di ruang dengan MR (Material Requisition) berisi
staging. Selanjutnya diolah di ruang keterangan jumlah dan jenis bahan kemasan
pencampuran. Untuk bahan aditif yang yang diperlukan untuk proses pengemasan satu
memerlukan pemanasan digodok batch produksi. Bahan kemasan yang
menggunakan double jacket. Sedangkan untuk diperlukan kemudian diserahkan oleh gudang
bahan aditif dan zat aktif yang rusak oleh bahan kemasan kepada bagian packaging.
pemanasan maka dilakukan pencampuran
biasa menggunakan tangki pencampuran. Pada saat proses pengemasan, bagian IPC
Kemudian dilakukan pencampuran akhir melakukan pengawasan mutu, baik itu
menggunakan homo mixer hidrolik hingga pemeriksaan brosur , outerbox dan induk dus.
larutan homogen dan dilakukan penyaringan Bersama dengan bagian pengemasan, IPC
mess 200 menggunakan kain Polymont. mengawasi penimbangan produk jadi untuk
Kemudian dikirim sampel ke bagian IPC. menghindari kesalahan yang mungkin saja
Apabila release, proses selanjutnya filling terjadi pada saat proses pengemasan, misalnya
(pengisian massa larutan ke dalam botol kekurangan sendok obat dalam outer box.
kemasan) dan capping ( pengklepan tutup
botol). Dimana setiap selang 30 menit Produk jadi yang memenuhi ketentuan release
dilakukan pengukuran keseragaman volume. dari QC akan masuk ke gudang obat jadi
Hingga akhirnya sirup siap dikemas oleh menggunakan Delivery Note
bagian pengemasan. (DN) . Sedangkan barang yang direject akan
dikembalikan ke bagian produksi untuk
Botol yang digunakan dalam produksi sirup ditinjau ulang atau dimusnahkan
sebelumnya dicuci dengan menggunakan
Rotary Washing Mechine. Kemudian Flow Of people (penjelass rinci. ) ndak tau
dikeringkan dalam Oven suhu 150 0C selama yang bagian apa
2 jam. Sedangkan untuk tutup botol dicuci E. TUGAS KHUSUS = baca dan pahami
dengan alkohol 70% kemudian ditiriskan lagi terkait laporan khsus kita.
dalam keranjang plastik berlubang dan
dikeringkan dengan menggunakan F. REGISTRASI
Dehumidifier. 1. Registrasi industri
D. Krem
Pada dasarnya alur pembuatan krem sama
dengan alur pembuatan tablet. Hanya saja pada
KOMPRE INDUSTRI

2. Registrasi obat

Nomor regisyrasi obat jadi Terdiri dari dari 15


digit ( 3 huruf dan 12 angka)
A B C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Cth : D B L 0 1 1 0 8 0 3 7 1 6 A
1
Digit 1 (A) : Kode huruf menunjukan nama
Dagang (D) atau Generik (G).
Digit 2 (B) : Kode huruf golongan obat:
K : Golongan obat keras
T : Golongan obat bebas terbatas
B : Golongan obat bebas
N : Golongan obat narkotika
P : Golongan obat psikotropika
Digit 3 (C) : Kode huruf menunjukkan asal
obat; I (obat jadi impor), L (lokal)
Digit 4 – 5 (1,2) : Menunjukan Tahun daftar;
01 = 2001
Digit 6 – 8 (3,4,5): Menunjukan nomor urut
pabrik; 108 = PT. Berlico M.F.
Digit 9 – 11 (6,7,8) : Menunjukan nomor urut
obat jadi yg disetujui; 037 = obat ke 37 yg
disetujui dari pabrik tersebut
Digit 12 – 13 (9,10): Menunjukan macam
bentuk sediaan yg ada 16 = sediaan tablet salut
non antibiotik
Digit 14 (11) : Kekuatan sediaan obat; A =
pertama
Digit 15 (12) : Kemasan; 1 = kemasan utama,
2 = beda kemasan yg pertama, dst
FYI Untuk penomoran obat tradisioanl Terdiri
dari dari 12 digit ( 3 huruf dan 9 angka).

Registrasi Izin Edar berlaku : 5 (lima) tahun.


Dan Obat jadi yang telah mendapat No.
Registrasi WAJIB memproduksi atau
mengimport dan mengedarkan obat selambat-
lambatnya 12 (dua belas) bulan setelah izin
dikeluarkan
Registrasi di Evaluasi Kembali jika :
 Obat dgn resiko efek samping lebih
besar vs efektifitasnya
KOMPRE INDUSTRI

 Obat dgn efektifitas tidak lebih baik


dari plasebo
 Obat tidak memenuhi persyaratan bio
avaibility/bio equivalency
Pembatalan Izin Edar
 Berdasarkan pemantauan atau
pemantauan tdk memenuhi
persyaratan
 Penandaan atau promosi menyimpang
dari persetujuan izin edar
 Izin industri farmasi/PBF yg
mendaftarkan, memproduksi atau
mengedarkan dicabut
 Pemilik izin edar melakukan
pelanggaran di bidang produksi
dan/atau peredaran obat

Anda mungkin juga menyukai