Pengemasan
Proses pengemasan
merupakan tahap akhir dari
rangkaian proses produksi sutu
sedian farmasi (obat) sebelum
didistribusikan. Proses ini
merupakan salah satu proses
yang kritis dalam proses
produksi, hal ini disebabkan:
1. Sebagian besar kesalahan
ada di bagian proes
pengemasan. Hal ini dilatar
belakangi karena adanya
anggapan bahwa proses
pengemasan bukan proses
yang penting sehingga
pengawasan sering diabaikan.
2. Kesalahan dibagian
pengemasan, sangat sulit
dideteksi.
3. Resiko kesalahan di bagian
pengemasan berakibat fatal
bagi konsumen (resiko
kesalah produk, label, dosis,
dll).
Tujuan validasi proses
pengemasan:
1. Memberikan dokumentasi
secara tertulis bahwa prosedur
pengemasan yang berlaku
dan digunakan dalam proses
pengemasan rutin (batch
packaging record) sesuai
dengan persyaratan
rekonsiliasi yang telah
ditentukan secara terus-
menerus (konsisten).
2. Operator atau pelaksana
yang melakukan proses
pengemasan kompeten serta
mengikuti prosedur
pengemasan yang telah
ditentukan.
3. Proses pengemasan yang
dilakukan tidak terjadi
peristiwa mix up (campur
baur) antar produk maupun
antar batch.
KOMPRE INDUSTRI
HVAC (arti dan guna, bagian2 Hvac, output Berikut ini parameter kritis HVAC
hvac) berdasarkan kelas sebagai berikut:
Kela Kela Kela
Sistem tata udara atau yang disebut Air s 1 s 2 s 3 Kelas 4
Handling Unit (AHU) atau Heating, Persyar 100 1000 1000 -
Ventilation dan Air Conditioning (HVAC) atan (Whi 0 00 (Black)
adalah suatu sarana penunjang kritis atau suatu te) (Whi (Gre E
A,B te) C y) D
sistem penunjang udara yang digunakan untuk
AC + + + ±
mengendalikan kondisi/parameter udara 20 –
seperti kelembaban, suhu, mikroorganisme, Suhu 16 – 25 -
28
dan partikel-partikel dalam pergantian udara Kelemb
45-55
45-
-
perjam agar memenuhi standar atau aban 75
persyaratan CPOB. HVAC diperlukan dalam Partikel
3 3,5
Max ≥ 3,5 x
suatu industri farmasi karena, apabila tidak 0,5 3,5 x
x
106
menggunakan HVAC maka udara tidak 105 -
µm/m3 103 2 x
2 x
memenuhi persyaratan CPOB, dan untuk ≥5
103
104
mencegah terjadinya kontaminasi silang. µ/m3
Efisiens 99,9 99,9
Beberapa tujuan penggunaan HVAC yaitu: 95 -
i filter 97 95
1. Untuk melindungi produk dari Mikrob
5 100 500
a
pengaruh kotoran-kotoran di udara. Sirkulas
2. Untuk melindungi personil dan i >120 20- 5-
membuat nyaman pekerja. Udara/h x 40x 20x
3. Untuk melindungi lingkungan, baik ari
lingkungan dalam maupun lingkungan Catatan Produk steril Prod Gudang
uk dan
luar. non laborator
steril ium.
Terdapat dua sistem tata udara, yaitu sistem Dalam
tata udara full fresh air 100% dan sistem tata ruang ini
udara resirkulasi. Sistem udara full fresh air obat
100% dengan aliran udara yang digunakan tidak
boleh
KOMPRE INDUSTRI
sesuai dengan persyaratan dari CPOB 2012. Limbah Udara. Lemari asam dilengkapi
Tangki penampungan purified water (PW) dengan exhaustfan dan cerobong ±6 meter
akan disanitasi setiap 1 minggu sekali. Sanitasi dilengkapi dengan absorbent.Solvent di ruang
dilakuakan dengan cara memanaskan tangki coating menggunakan dust collector(wet
dengan suhu 80 oC ± 5 selama 1 jam system). Debu disekitar mesin produksi
kemudian didiamkan selama 30 menit (masih dipasang penyedot debu dan dust collector
terjadi surkulasi). unit. Asap dari genset dan incenerator dibuat
cerobong asap ±6 meter. Pemantauannya
dengan cara : Kualitas udara di dalam dan di
luar lingkungan pabrik, meliputi kadar H2S,
NH3, SO2, CO, NO2, O3, Total Solid Particle
(TSP/debu), dan Pb (timbal).
Pengelolaan Limbah Air
Pencemaran air adalah masuknya atau
GambR Demineral Water
dimasukkannya sesuatu ke dalam air yang
menyebabkan air tersebut menurun kualitasnya
atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
Sumber pencemaran limbah cair berasal dari
bekas cucian peralatan produksi, laboratorium,
kamar mandi/WC, bekas reagensia di
laboratorium dan lainlain. Dengan selalu
dilakukan pemantauan kualitas badan air
permukaan inlet dan outlet saluran limbah,
yang meliputi COD, BOD, pH, TSS, N total
GambR Purified Water serta parameter lain termasuk indikator
biologis, mikrobiologi, dan kualitas bahan
Pengolahan Limbah = jenis limbah, caranya sungai sebelum dan sesudah outlet IPAL.
dan persyaratannya) Upaya pengelolaan limbah cair meliputi : 1.
Pembuatan saluran drainase sesuai dengan
Jenis limbah dikategorikan dalam limbah sumber limbah 2. Saluran air hujan langsung
udara, limbah padat, limbah suara dan atau dialirkan keselokan umum. 3. Saluran dari
getaran serta limbah cair. kamar mandi/WC langsung dialirkan ke septic
Pengelolaan Limbah Udara tank. 4. Saluran dari tempat pencucian alat-
alat/sisa produksi dan laboratorium dialirkan
Pencemaran udara adalah masuknya gas dan IPAL. 5. Membuat Instalasi Pengolahan Air
senyawa asing kedalam udara, sehingga Limbah (IPAL)
menyebabkan kualitas udara menurun atau
membahayakan kehidupan makhluk hidup atau Metode pengolahan limbah cair, meliputi
tidak sesuai lagi dengan peruntukannya. beberapa cara:
Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara: 1. Dillution (pengenceran), air limbah
1. Aktivitas alamiah, misalnya letusan dibuang ke sungai, danau, rawa atau laut agar
gunung merapi, keadaan klimatologis mengalami pengenceran dan konsentrasi
dan gas-gas yang timbul akibat polutannya menjadi rendah atau hilang. Cara
kegiatan alamiah. ini dapat mencemari lingkungan 38 bila
2. Aktivitas manusia, seperti pencemaran limbah tersebut mengandung bakteri patogen,
akibat kegiatan industri, rumah tangga, larva, telur cacing atau bibit penyakit yang
sumber tenaga atau perang. lain. Cara ini boleh dilakukan dengan syarat
bahwa air sungai, waduk atau rawa tersebut
Sumber Limbah Udara: Debu selama proses tidak dimanfaatkan untuk keperluan lain,
produksi. Uap lemari asam di laboratorium. volume airnya banyak sehingga pengenceran
Uap solvent processfilm coating. Asap steam bisa 30-40 kalinya, air tersebut harus mengalir.
boiler, generator listrik dan incenerato 2. Sumur resapan yaitu sumur yang
(Priyambodo, 2007). Upaya Pengelolaan digunakan untuk tempat penampungan air
KOMPRE INDUSTRI
b. Mencatat bahan awal yang diterima kadarluarsa atau tanggal uji ulang.
dalam buku penerimaan bahan awal, Pemberitahuan dilakukan 3 bulan
menyimpan bahan awal yang datang sebelum kadarluarsa.
di daerah karantina, kemudian diberi o. Setiap bahan awal yang tumpah tidak
label karantina yang berwarna kuning boleh dikembalikan ke dalam wadah
pada tiap kemasan. asal tapi harus dimusnahkan dan
c. Mengirim salinan tanda terima bahan dilaporkan kepada kepala pabrik.
awal ke bagian pengawasan mutu,
bagian pembelian, bagian perencana PPIC mengeluarkan perintah produksi berupa
produksi (PPIC) dan bagian keuangan. Bulk Production Order (BPO) untuk bahan
d. Petugas pengawasan mutu atau baku ke bagian administrasi produksi dan
karyawan gudang yang ditunjuk Packaging Order (PO) untuk bahan kemasan
khusus / sudah ditraining akan datang ke bagian packaging yang disertai dengan
untuk mengambil sampel sesuai Material Requistion (MR) dan diperiksa
dengan prosedur tetap pengambilan kelengkapannya oleh Supervisor Dispensing.
contoh bahan awal Bahan-bahan yang sesuai yang tercantum
e. Bahan awal yang sudah diluluskan dalam BPO dikeluarkan dari gudang dan
oleh bagian pengawasan mutu dan dimasukkan ke dalam passthrough yang
telah diberi label telah diluluskan, merupakan penghubung antara gudang bahan
harus segera dipindahkan ke daerah awal dengan ruang timbangan produksi.
penyimpanan bahan awal yang telah Setelah ditimbang, sejumlah tertentu bahan
lulus uji. Dicatat status bahan awal awal disimpan di ruang staging.
(diluluskan atau ditolak) di dalam Produksi
kartu sediaan.
f. Bahan awal yang ditolak oleh bagian Bahan baku yang telah ditimbang sesuai
pengawasan mutu diberi label ditolak dengan kebutuhan produksi kemudian dibawa
dan disimpan di daerah bahan awal ke ruang produksi dan dilakukan proses
yang ditolak. produksi di bawah pengawasan apoteker
g. Untuk bahan yang berkhasiat yang penanggung jawab produksi . Beberapa contoh
memerlukan penanganan khusus, tahapan produksi terbagi menurut sediaan
harus disimpan diruang ber AC atau obat :
kalau perlu dalam lemari pendingin
A. Tablet
yang dipantau kondisinya.
h. Untuk obat-obat psikotropik harus Setelah penimbangan bahan awal dilakukan
disimpan dalam lemari yang terkunci pencampuran awal menggunakan mesin
dan kuncinya dipegang oleh kepala Diosna atau pencampuran secara manual
gudang. tergantung dari bobot bahan yang akan
i. Hanya bahan awal yang telah lulus uji dicampur selanjutnya diayak dan ditimbang.
dan belum kadaluarsa yang boleh Granul basah yang dihasilkan kemudian
diserahkan ke produksi. ditimbang dan dikeringkan menggunakan FDB
j. Setiap penyerahan bahan awal harus (Fluit dry big ) hingga diperoleh kadar air yang
mengikuti prinsip FIFO (First In First diinginkan. Granul kering yang diperoleh
Out) dan FEFO (First Expired First ditimbang dan dilakukan pencampuran akhir.
Out). Kemudian diayak dan ditimbang kembali dan
k. Setiap penyerahan bahan awal harus siap untuk dikempa menjadi massa tablet.
sesuai dengan surat permintaan bahan Untuk tablet salut dilakukan penyalutan
awal produksi tergantung dari tipe tablet. Misalnya, untuk
l. Setiap penyerahan harus dicatat di coating pertama disemprot pharmacoat 6,5
kartu persediaan bahan awal. sedang untuk coating kedua disemprot dengan
m. Setelah penimbangan bahan awal eudragit E 12,5 % . Perbedaannya hanya
harus segera ditutup rapat dan bila terletak pada permukaan tablet yang lebih licin
perlu diberi silika gel. dan mengkilap jika dilakukan coating kedua.
n. kepala gudang harus melapor kepada Tablet double coating merupakan
kepala bagian pengawasan mutu bila multivitamin. Tiap-tiap tahap ini dilakukan
ada bahan awal yang hampir pengujian (In Process Control), apabila lolos
KOMPRE INDUSTRI
uji maka dilanjutkan proses selanjutnya. Tablet krem, pencampuran antara fase minyak dan
yang telah jadi lalu dilakukan uji oleh QC. fase air dilakukan pada suhu di atas 65 0C.
Apabila release maka dilanjutkan dengan Sedang pencampuran massa krem dan zat aktif
pengemasan primer. Hasil pengemasan primer dilakukan pada suhu 450C. Satu hal yang
disortir satu persatu kemudian dialihkan ke harus diperhatikan adalah agar penurunan suhu
bagian pengemasan sekunder. jangan drastis untuk menghindari pecahnya
krem tetapi harus perlahan-lahan, diusahakan
Kapsul setiap seperempat jam turun 5 0C.
Alur produksi kapsul pada prinsipnya sama Packaging/Pengemasan
dengan alur produksi tablet. Hanya saja pada
kapsul, setelah tahap pencampuran akhir, Hasil produksi ruahan yang sudah direlease
massa kapsul dimasukkan ke dalam cangkang oleh QC, diserahkan dari bagian produksi ke
kapsul. Baik menggunakan mesin maupun bagian pengemasan. Bagian pengemasan yang
secara manual. Pengisian kapsul dilakukan akan menyortir kembali satu persatu obat jadi
dalam ruangan yang gelap atau dalam ruangan yang telah dikemas primer.
dengan intensitas cahaya yang cukup, hal ini
tergantung dari karakteristik bahan aktif. Dalam melaksanakan tugasnya, bagian
pengemasan berpedoman pada Packaging
Sirup Order (PO) yang dibuat oleh PPIC, PO berisi
petunjuk untuk pelaksanaan proses
Alur produksi sirup : dimulai dari pengemasan sediaan. PO dari PPIC disertai
penimbangan kemudian disimpan di ruang dengan MR (Material Requisition) berisi
staging. Selanjutnya diolah di ruang keterangan jumlah dan jenis bahan kemasan
pencampuran. Untuk bahan aditif yang yang diperlukan untuk proses pengemasan satu
memerlukan pemanasan digodok batch produksi. Bahan kemasan yang
menggunakan double jacket. Sedangkan untuk diperlukan kemudian diserahkan oleh gudang
bahan aditif dan zat aktif yang rusak oleh bahan kemasan kepada bagian packaging.
pemanasan maka dilakukan pencampuran
biasa menggunakan tangki pencampuran. Pada saat proses pengemasan, bagian IPC
Kemudian dilakukan pencampuran akhir melakukan pengawasan mutu, baik itu
menggunakan homo mixer hidrolik hingga pemeriksaan brosur , outerbox dan induk dus.
larutan homogen dan dilakukan penyaringan Bersama dengan bagian pengemasan, IPC
mess 200 menggunakan kain Polymont. mengawasi penimbangan produk jadi untuk
Kemudian dikirim sampel ke bagian IPC. menghindari kesalahan yang mungkin saja
Apabila release, proses selanjutnya filling terjadi pada saat proses pengemasan, misalnya
(pengisian massa larutan ke dalam botol kekurangan sendok obat dalam outer box.
kemasan) dan capping ( pengklepan tutup
botol). Dimana setiap selang 30 menit Produk jadi yang memenuhi ketentuan release
dilakukan pengukuran keseragaman volume. dari QC akan masuk ke gudang obat jadi
Hingga akhirnya sirup siap dikemas oleh menggunakan Delivery Note
bagian pengemasan. (DN) . Sedangkan barang yang direject akan
dikembalikan ke bagian produksi untuk
Botol yang digunakan dalam produksi sirup ditinjau ulang atau dimusnahkan
sebelumnya dicuci dengan menggunakan
Rotary Washing Mechine. Kemudian Flow Of people (penjelass rinci. ) ndak tau
dikeringkan dalam Oven suhu 150 0C selama yang bagian apa
2 jam. Sedangkan untuk tutup botol dicuci E. TUGAS KHUSUS = baca dan pahami
dengan alkohol 70% kemudian ditiriskan lagi terkait laporan khsus kita.
dalam keranjang plastik berlubang dan
dikeringkan dengan menggunakan F. REGISTRASI
Dehumidifier. 1. Registrasi industri
D. Krem
Pada dasarnya alur pembuatan krem sama
dengan alur pembuatan tablet. Hanya saja pada
KOMPRE INDUSTRI
2. Registrasi obat