Jamu Oleh kelompok 6 JAMU DI INDONESIA Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia dan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 menunjukkan bahwa penggunaan jamu oleh masyarakat Indonesia lebih dari 50%. Lanjutan, , ,
Pada kenyataannya, para tenaga medis khususnya
dokter selalu mempertanyakan bukti ilmiah jamu karena banyak pasien mereka mengalami perforasi lambung bahkan gagal ginjal. Penggolongan Obat tradisional Peraturan Menteri Kesehatan RI No.179/MENKES/Per/VII/1976 menyatakan bahwa yang dimaksud sebagai obat tradisional adalah: “obat jadi atau obat terbungkus yang berasal dari alam, baik tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman”.dengan kriteria memenuhi syarati ilmiah, protokol uji yang telah disetujui, pelaksana yang kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat pelaksanaan uji memenuhi syarat. Obat tradisional di Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu: Obat tradisional atau jamu Fitofarmaka Jamu (Empirical-based herbal medicine) Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, maupun cairan yang berisi seluruh bahan nabati atau hewani yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Bahan-bahan jamu bukan merupakan hasil ekstraksi/isolasi bahan aktifnya saja. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari campuran berbagai tumbuhan obat atau sumber hewani yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5-10 macam bahkan lebih. Jamu harus memenuhi kriteria Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Meningkatnya penggunaan jamu juga disebabkan oleh: 1. Kecenderungan masyarakat mencari alternatif pengobatan yang kembali ke alam (back to nature) dengan alasan mempunyai efek samping yang relatif kecil. 2. Pengobatan tradisional merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat. 3. Terbatasnya akses dan keterjangkauan pelayanan kesehatan modern. 4. Keterbatasan dan kegagalan pengobatan modern dalam mengatasi beberapa penyakit tertentu. 5. Meningkatnya minat profesi kesehatan mempelajari pengobatan tradisional. 6. Meningkatnya publikasi dan promosi pengobatan tradisional. Masalah dalam penggunaan obat tradisional: 1. Pengobatan alternatif tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki studi tentang efisiensi, efek samping, dan interaksinya dengan obat-obatan konvensional 2. Menurut beberapa ahli kesehatan, pengobatan alternatif tidak teruji atau hanya sedikit bukti berdasarkan studi kesehatan. 3. Anggapan pengobatan alternatif juga berpotensi memperlambat penyembuhan, sering terjadi interaksi yang tidak diketahui dengan obat-obatan konvensi logo Terima kasih