Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL
DENGAN DIABETES
MELITUS

OLEH :
Sri Mudayatiningsih,SKp
DIABETES MELITUS
 DM merupakan gangguan sistemik pada metabolisme
karbohidrat, protein, lemak.
 Tanda-tanda DM :
 Peningkatan kadar glukosa darah, karena produksi insulin tidak
adekuat
 Poliuria, karena ginjal menyekresi urine dalam volume besar
 Polidipsi, karena dehidrasi seluler disertai poliuri shg
menimbulkan rasa haus berlebihan
 Polifagia, pemecahan jaringan menimbulkan rasa lapar
DIABETES MELITUS

Produksi insulin oleh sel-sel beta pulau Langerhans di pankreas tidak adekuat
Sehingga transpor glukosa ke dalam sel tidak cukup

Glukosa berakumulasi dalam aliran darah

Hiperglikemia

Hiperosmolaritas pada darah, sehingga menarik


Cairan intrasel ke dalam sistem vaskular

Dehidrasi dan peningkatan volume darah

Ginjal menyekresi urine dalam


Volume besar  Poliuria
Mengatur kelebihan volume darah
Dan menyekresi glukosa yang
tidak digunakan

Dehidrasi seluler, disertai poliuria  rasa haus berlebihan


(Polidipsi)

Tubuh melakukan kompensasi ketidakmampuan mengubah


karbohidrat (glukosa) menjadi energi dengan membakar protein (otot) dan lemak

Hasilnya keton dan asam lemak berlebihan

Ketoasidosis

Pemecahan lemak dan jaringan otot  penurunan berat badan

Timbul rasa lapar berlebihan Polifagia


 Tipe Diabetes Melitus :
 Tipe I : IDDM (Diabetes Melitus tergantung insulin, karena sel-
sel beta pankreas di pulau Langerhans tidak memproduksi
insulin)
 Tipe II : NIDDM (Diabetes Melitus tidak tergantung insulin,
karena sel-sel beta pankreas di pulau Langerhans tidak mampu
memenuhi peningkatan kebutuhan insulin terus-menerus / saat
terjadi stress)
 Tipe III: Diabetes Gestasi (Intoleransi karbohidrat yang terjadi
selama masa hamil, tanpa memperhatikan tingkat keparahannya)
Klasifikasi Diabetes selama Masa Hamil

Intoleransi glukosa pada masa hamil (toleransi glukosa


abnormal selama masa hamil)
A.DM kimiawi yang didiagnosis sebelum masa hamil,
diatasi dengan diit, gejala dapat terjadi pada usia
berapun
B.Terapi insulin yang dilakukan sebelum masa hamil,
gejalan pada usia 20 tahun/lebih, durasi < 10 tahun
C.Gejala mulai pada usia 10 sampai 20 tahun atau durasi
10 sampai 20 tahun
D.Gejala sebelum usia 10 tahun, atau durasi > 20 tahun,
atau hipertensi kronis (bukan preeklampsia), atau latar
belakang retinopati (perdarahan kecil)
F.Nefropati diabetik disertai proteinuria
H.Penyakit arteri koroner
R.Retinopati proliferatif
Perubahan metabolik selama
dan setelah masa hamil

 Perubahan kebutuhan insulin selama hamil disebabkan


oleh hormon dan enzim (insulinase) plasenta dan
kortisol
 Periode gestasi ditandai dengan nausea, vomitus dan
penurunan asupan makanan pada ibu, sedangkan
penggunaan glukosa oleh embrio-janin meningkat
 Peningkatan resistansi perifer terhadap insulin (ibu
kurang sensitif terhadap insulin)
 Hari kelahiran kebutuhan insulin ibu menurun secara
dramatis sampai kadar sebelum hamil (ibu sensitif
terhadap insulin)
 Untuk ibu yang tidak menyusui keseimbangan insulin-
karbohidrat sebelum hamil biasanya kembali dicapai
dalam 7-10 hari
 Untuk ibu menyusui kebutuhan insulinnya akan
menetap selama 6-9 bulan
 Saat penyapihan, wanita mencapai kembali
metabolisme karbohidrat prahamil
Resiko dan komplikasi pada ibu hamil

 Aborsi spontan : terjadi lebih sering diantara wanita


diabetik dan aborsi berhubungan dengan kontrol
glikemia yang buruk pada saat konsepsi dan pada
minggu-minggu awal kehamilan
 Hipertensi akibat kehamilan : lebih sering terjadi
selama masa hamil diabetik
 Hidramnion : kelebihan cairan amnion sebesar 2000
ml, terjadi lebih sering pada kehamilan diabetik,
menyebabkan distensi uterus berlebih shg resti ruptur
membran, persalinan prematur, hemorargic
postpartum
 Infeksi vagina :lebih sering pada wanita diabetik yang
hamil
 Ketoasidosis : mengancam kehidupan ibu dan janin,
terjadi paling sering trimester kedua dan ketiga yakni
saat efek diabetogenik pada kehamilan paling besar
karena resistansi insulin meningkat.
 Hipoglikemia : disebabkan karena insulin berlebih,
makan terlambat atau tidak makan, atau latihan yang
telalu berat. Selama trimester pertama, saat kadar
glukosa secara khas berada dibawah nilai normal, bisa
menimbulkan efek kongenital pada janin
Resiko dan komplikasi pada janin

• Komplikasi dapat terjadi selama periode antenatal,


intrapartal, neonatus. Sifat komplikasi dapat ringan
/ sementara, tapi sering menyebabkan kematian
bayi.
• Anomali kongenital yang sering terjadi : defek tuba
neural, sindrom regresi kaudal, dan malformasi
saluran cerna.
• Makrosomia : berat bayi lebih dari 4000 gram 
pankreas janin mulai menyekresi berespon
terhadap hiperglikemia sejak usia kehamilan 10-14
mgg.
 IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) : retardasi
pertumbuhan intrauterine yang menghasilkan
neonatus yang kecil untuk masa kehamilan.
 Sindrom distres pernapasan : berhubungan dengan
penyakit membran hialin, hiperglikemia diasosiasikan
dengan maturitas paru yang tertunda akibat gangguan
produksi fosfatidilgliserol.
 Hipoglikemia
 Hipomagnesemia
 Hiperbilirubinemia
 Polisitemia
PENGKAJIAN

• Riwayat Penyakit DM
• Riwayat terapi DM
• Pemeriksaan fisik :
– Semua sistem, terutama kardiovaskuler
– Pemeriksaan Leopold, pengukuran fundus sesuai usia kehamilan
atau tidak (peningkatan abnormal curigai hidramnion /
makrosemia janin)
• Tes Laboratorium :
– Fungsi ginjal
– Tes urine : infeksi traktus urinarius, glikosuria, ketonuria,
proteinuria
– Tes fungsi tiroid
 Surveilen janin :
 Mengkaji pertumbuhan dan kesejahteraan janin : perkiraan
tanggal lahir, usia kehamilan, djj
 Amnionsintesis untuk mendiagnosis anomali kongenital
 Test nonstress (NSTs)
 Anomali jantung janin dikaji dengan ekokardiografi
 Pemantauan biofisik janin dapat digunakan untuk
mengevaluasi kesejahteraan janin
 Penetapan tanggal lahir
 Bayi dilahirkan dalam usia preterm untuk menghindari resiko
kematian intra uterin dengan pengontrolan kadar glikemia
ibu yang baik.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Antepartum
 Defisit pengetahuan b/d kehamilan diabetik dan
penatalaksanaannya dan efek potensial terhadap ibu dan janin
 Resti koping individu / keluarga tidak efektif b/d tanggung
jawab wanita dalam menatalaksana diabetes yang dialami
selama hamil
 Ansietas b/d efek diabetes dan akibat potensial pada ibu dan
janin
 Resti cedera b/d insufisiensi uteroplasental
 Resti cedera maternal b/d pemberian insulin yang tidak
benar
 Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh
b/d diabetes dan kehamilan
 Resti infeksi b/d hiperglikemia
 Resti ketidakpatuhan b/d kurang pemahaman tentang DM
dan kehamilan
 Intrapartum
 Resti cedera maternal b/d hipoglikemia atau hiperglikemia
 Perubahan perfusi jaringan kardiopulmoner b/d hipotensi
supine
 Pasca partum
 Resti cedera b/d fluktuasi kadar glukosa darah setelah
kelahiran janin
 Resti cedera b/d komplikasi involusi (hemorargi, infeksi)
Penatalaksanaan Diet
Pada kehamilan diabetik

 Ikuti rencana diet yang diprogramkan


 Konsumsi diet seimbang
 Bagi asupan makanan dalam tiga kali waktu makan dan
dua sampai empat kali snack sesuai kebutuhan individu
 Konsumsi camilan dalam jumlah cukup sebelum tidur
untuk mencegah penurunan glukosa malam hari
 Batasi asupan lemak jika penambahan berat badan
terlalu cepat
 Konsumsi vitamin dan besi harian sesuai yang
diprogramkan dokter
 Hindari makanan yang mengandung gula murni tinggi
 Makan secara konsisten setiap hari, jangan telat
 Kurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
 Makan makanan yang kandungan seratnya tinggi
 Hindari alkohol dan kafein
Latihan Fisik Untuk Wanita Hamil
dengan DM pragestasi

 Rencana latihan fisik diseduaikan dengan keadaan


individu dan dipantau oleh petugas kesehatan
 Pilih latihan fisik yang dapat dinikmati sehingga dapat
dilakukan secara teratur
 Latihan fisik tidak harus yang terlalu giat supaya dapat
dilakukan dengan efektif
 Hindari melakukan latihan fisik di lingkungan yang
hangat
 Waktu yang tepat untuk melakukan latihan fisik ialah
setelah makan, saat glukosa darah meningkat
 Pantau kadar glukosa darah sebelum, selama,dan
setelah latihan fisik untuk menentukan variasi kadar
glukosa
 Jangan menyuntikkan insulin ke ekstremitas yang akan
segera digunakan dalam latihan fisik
Hasil Yang diharapkan
 Wanita dan keluarga dapat memahami tentang
kehamilan dengan diabetik dan cara kontrol glikemia
 Wanita tersebut dapat mematuhi rencana perawatan
 Wanita tersebut akan mencapai dan mempertahankan
kontrol glikemia
 Wanita tersebut bisa menunjukkan koping yang efektif
 Wanita tersebut tidak mengalami komplikasi
 Bayi yang dikandung tidak mengalami komplikasi,
morbiditas dan mortalitas dapat dicegah

Anda mungkin juga menyukai