Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HODGKIN
KELOMPOK 3
1. Gressy Lasria Silitonga
2. Made Gustina Dewi
3. Mega Ayuning Lestari
4. Niluh Manik Aprilia
5. Richa Margareth P.S
6. Sry Istiani
7. Veronica Septiani Ero
8. Vincentia Ave V.
9. Yuliana Retnowati

DOSEN : Ns. VENNY MAYUMI GULTOM, S.KEP


DEFINISI
Limfoma Hodgkin adalah kelompok neoplasma
maligna/ganas yang muncul dalam kelenjar limfe atau
jaringan limfoid ekstranodal yang ditandai dengan
proliferasi atau akumulasi sel-sel asli jaringan limfoid
(limfosit, histiosit dengan pra-sel dan derivatnya).
Penyakit Hodgkin (Limfoma Hodgkin) adalah suatu
jenis limfoma yang dibedakan berdasarkan jenis sel
kanker tertentu yang disebut sel Reed-Stenberg, yang
memiliki tampilan yang khas dibawah mikroskop. Sel
Reed-Sternberg memiliki limfositosis besar yang ganas
yang lebih besar dari satu inti sel. Sel-sel tersebut dapat
dilihat pada biopsi yang diambil dari jaringan kelenjar
getah bening, yang kemudian diperiksa dibawah
mikroskop.
ANATOMI FISIOLOGI
Limfe adalah cairan jaringan yang masuk kedalam
pembuluh limfe. Pembuluh limfe berbentuk seperti tasbih
karena mempunyai banyak katub. Pembuluh limfe dimulai
dari: kapiler limfe → pembuluh limfe kecil → pembuluh limfe
besar → masuk ke aliran darah. Limfe sebelum masuk aliran
darah, melalui satu atau banyak kelenjar limfe.
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem
sirkulasi darah. Darah meninggalkan jantung melalui arteri
dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan darah yang
meninggalkan sirkulasi dikembalikan masuk pembuluh darah
melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang
jaringan. Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran
limfatik yang mengalirkan kelebihan cairan secara langsung
dari ruang interstisial. Limfe mirip dengan plasma tetapi
dengan kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar limfe
menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu
sangat besar di dalam saluran limfe. Limfe dalam pembuluh
limfe digerakkan oleh kontraksi otot di sekitarnya dan dibantu
oleh katup yang terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
ETIOLOGI

Limfoma merupakan golongan gangguan


limfoproliferatif. Penyebabnya tidak
diketahui, tetapi dikaitkan dengan virus,
khususnya virus Epstein Barr yang
ditemukan pada limfoma Burkitt.
PATOFISIOLOGI
Susunan histopatologik penyakit Hodgkin bersifat khas,
dimana sel ganas terdiri dari Sel Reed Sternburg, Sel Hodgkin,
Lacunar cell, Varian L & H, Varian pleomorf. Sel Reed Sternburg
dalam Kelenjar getah bening secara khusus membuat dan
menyimpan sel darah putih untuk memerangi infeksi. Terdapat 2
jenis lymphocytes: B lymphocytes (sel B) dan T lymphocytes
(atau sel T). Sebagian besar kasus penyakit Hodgkin mulai dalam
B lymphocytes.
Karena jaringan getah bening dapat ditemukan di
banyak bagian tubuh, penyakit Hodgkin sering dimulai dari
kelenjar getah bening di bagian atas tubuh (dada, leher, atau di
bawah lengan). Hal ini menyebabkan penyakit Kelenjar getah
bening membengkak dan nyeri tekan pada struktur terdekat. Sel
kanker di dalam tubuh penderita penyakit Hodgkin sangat unik.
Sel kanker tersebut adalah sel Reed-Sternberg. Sel tersebut
adalah abnormal jenis B lymphocyte yang jauh lebih besar dari
ukuran lymphocytes pada umumnya.
TANDA DAN GEJALA
O Berkurangnya jumlah sel darah merah (menyebabkan
anemia, sel darah putih dan trombosit, kemungkinan
nyeri tulang)
O Hilangnya kekuatan otot
O suara serak
O Sakit kuning (jaundice)
O Pembengkakan wajah, leher & alat gerak atas
(sindroma vena kava superior)
O Pembengkakan tungkai dan kaki
O Keadaan yang menyerupai pneumonia
O Berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi dan
meningkatnya kecenderungan mengalami infeksi
karena jamur dan virus
KLASIFIKASI
Klasifikasi Rye:
O Lymphocyte Predominant
O Nodular sclerosis
O Mixed cellularity
O Lymphocyte depletion
Klasifikasi WHO:
O Nodular lymphocyte predominance Hodgkin Lymphoma
(Nodular LPHL): saat ini dikenal sebagai indolent B-cell
Non Hodgkin Lymphoma dan bukan true hodgkin
disease. Tipe ini mempunyai sel limfosit dan histiosit, CD
20 positif tapi tidak memberikan gambaran sel Reed-
stenberg.
O Classic Hodgkin Limphoma: Lymphocyte rich, Nodular
sclerosis, Mixed cellurarity, Lymphocyte depleted
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Beberapa prosedur digunakan untuk menentukan
stadium dan menilai penyakit Hodgkin:

1. Pemeriksaan rontgen dada membantu menemukan


adanya pembesaran kelenjar di dekat jantung.
2. Limfangiogram bisa menggambarkan kelenjar getah
bening yang jauh di dalam perut dan panggul.
3. CT scan lebih akurat dalam menemukan
pembesaran kelenjar getah bening atau penyebaran
limfoma ke hati dan organ lainnya.
4. Skening gallium bisa digunakan untuk menentukan
stadium dan menilai efek dari pengobatan.
5. Laparatomi (pembedahan untuk memeriksa perut)
kadang diperlukan untuk melihat penyebaran
limfoma ke perut.
KOMPLIKASI
Kemungkinan komplikasi yang terjadi adalah :
O Ketidakmampuan untuk memiliki keturunan
(infertilitas)
O Gagal fungsi hati
O Gangguan pada paru-paru
O Penyakit-penyakit kanker
O Efek samping dari radiasi (seperti nausea,
disfagia, esofagitis, dan hipotiroid) dan
kemoterapi (seperti penurunan jumlah sel darah,
dapat menyebabkan meningkatnya risiko
pendarahan, infeksi, dan anemia)
PELAKSANAAN MEDIK
1. Radio Terapi
2. Kemoterapi
3. Kombinasi Radioterapi dan Kemoterapi
PROGNOSIS
Ada tujuh faktor resiko independen untuk memprediksi masa
bebas progresi penyakit FFR (Freedom From Rogression),
yaitu :
1). Jenis kelamin
2).>usia 45 tahun
3). Stadium 4
4). <10 gr %
5). Leukosit >15.000/Mm3
6). Leukosit <600/Mm3 atau <8% leukosit
7). Serum albumin <4 gr%.
Pasien tanpa faktor resiko FFP = 84%, dengan satu faktor
resiko FFP= 77%, dengan dua faktor resiko FFP= 67%, tiga
faktor resiko FFP= 60%, empat faktor resiko FFP= 51%, lima
faktor resiko atau lebih FFP= 42%.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN HODGKIN
Pengkajian
Pada pengkajian data yang dapat ditemukan pada pasien
limfoma antara lain :
O Aktivitas/Istirahat
O Sirkulasi
O Integritas Ego
O Eliminasi
O Makanan dan Cairan
O Neurosensoris
O Nyeri dan Kenyamanan
O Pernafasan
O Keamanan
O Seksualitas
O Penyuluhan / pembelajaran
Diagnosa
Nyeri b.d agen cedera biologi
Intervensi
a. Kaji skala nyeri dengan PQRST
R : untuk mengetahui skala nyeri klien dan untuk
mempermudah dalam menentukan intervensi
selanjutnya
b. Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
R : teknik relaksasi dan distraksi yang diajarkan
kepada klien, dapat membantu dalam mengurangi
persepsi klien terhadap nyeri yang dideritanya
c. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
R : obat analgetik dapat mengurangi atau
menghilangkan nyeri yang diderita oleh klien
Implementasi
a. Mengkaji skala nyeri dengan PQRST
b. Mengajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi
c. Mengkolaborasi dalam pemberian obat analgetik
Evaluasi
Nyeri klien berkurang/hilang
Daftar Pustaka
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai